Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
Adi Saputra
2013340041
Dimas Arif W.
2013340089
Ulfa Ina W.
2013340034
2013340013
Virda Yuandha
2013340050
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kedelai (Glicyne max (L) Merril) mengandung protein nabati yang tinggi, sumber
lemak, vitamin, dan mineral sehingga akan mampu memperbaiki gizi masyarakat yaitu
melalui konsumsi olahan yang berasal dari kedelai seperti sari kedelai, tepung kedelai,
tahu, tempe, kecap, tauco, dan hasil olahan lainnya (Amang dkk., 1996).
Salah satu produk olahan kedelai adalah susu kedelai (Pusat Pengembangan
Teknologi Pangan 2001). Susu kedelai merupakan sari kedelai yang diproses dengan
menghancurkan biji kedelai dalam air dingin atau air panas. Tahap pengolahan susu
kedelai adalah perendaman biji kedelai menggunakan air dan soda kue, penghancuran,
penyaringan, dan penambahan rasa. Perendaman dengan soda kue bertujuan untuk
menghilangkan bau tidak sedap (langu) pada susu kedelai.
Sari kedelai atau yang lebih dikenal dengan sebutan susu kedelai, bila dilihat dari segi
gizinya memiliki kadar protein yang lebih tinggi daripada susu sapi maupun ASI (Air Susu
Ibu), yaitu 3.5 gram/100 gram untuk susu kedelai, 3.2 gram/100 gram untuk susu sapi, dan
1.4 gram/100 gram untuk ASI (Anonymous, 1998).
Komposisi susu kedelai hampir sama dengan susu sapi, karena itu susu kedelai dapat
digunakan sebagai pengganti susu sapi. Susu kedelai baik dikonsumsi oleh penderita alergi
terhadap susu sapi, yaitu orang-orang yang tidak punya atau kurang enzim laktase dalam
saluran pencernaannya, sehingga tidak mampu mencerna laktosa dalam susu sapi
(Anonymous, 1998).
Bau langu dalam susu kedelai banyak tidak disukai oleh banyak golongan. Timbulnya
bau langu ini karena adanya aktivitas enzim lipoksigenase yang terdapat dalam kedelai.
Bau langu muncul terutama pada saat pengolahan, yaitu setelah tercampurnya enzim
lipoksigenase dalam lemak kedelai. Menurut penelitian, senyawa yang paling banyak
menghasilkan bau langu adalah etil fenil keton (Somaatmadja et al., 1964).
BAB II
METODE DAN BAHAN
2.1 Metode
Pada praktikum kali ini, kelompok kami membuat susu kedelai. Susu kedelai di
padukan dengan NaHCO3 (Natrium bikarbonat/ Natrium hidrokarbonat/ Soda kue). Soda
kue termasuk ke dalam kategori bahan makanan pengembang. Soda kue dapat
mengembangkan adonan, hal ini dapat terjadi karena soda kue dapat bereaksi dengan
bahan makanan lain yang mengandung asam dan menghasilkan karbondioksida yang
berfungsi menaikkan adonan. Kacang kedelai mengandung zat antitripsin yang
menyebabkan protein yang terkandung di dalamnya tidak dapat dicerna langsung, tekstur
keras, mengandung enzim lipoksidase yang menyebabkan timbulnya bau dan rasa langu.
Metode pembuatan susu kedelai dengan soda kue. Secara teori soda kue dapat bereaksi
dengan enzim lipoksidase, sehingga soda kue mampu menghilangkan bau dan rasa langu.
Karbondioksida yang dihasilkan akan membuat kacang kedelai agak membesar dan rapuh,
sehingga akan memudahkan dalam proses penghancuran (blend).
Resep dibuat dalam 4 formula, yaitu satu resep tanpa penambahan soda kue dan yang
tiga resep menggunakan soda kue dengan konsentrasi yang berbeda, yaitu : 0.2%, 0.4%,
dan 0.6% (besarnya
berpengalaman).
Kacang kedelai
2.800 gram
Soda kue
25.2
gram
Gula pasir
280
gram
Air
17
Sortasi kacang kedelai, pilih kacang kedelai yang bagus dan bersih.
Rendam di air bersih, karena air berpengaruh terhadap masa umur simpan dan
kualitas produk. Rendam di air selama 2 jam, setelah selesai tiriskan.
Campurkan dengan soda kue. 3 memakai soda kue, sesuai urutan persentase
konsentrasinya, yaitu : 0.2%, 0.4% dan 0.6% dan 1 tidak menggunakan soda kue.
Diamkan selama 2 jam.
Selalu gunakan air bersih, lebih baik air yang telah dimasak atau air
kemasan/galon, karena kualitas air menentukan kualitas dan umur simpan susu
kedelai
Susu kedelai akan tahan selama 2 hari (tanpa pengawet), apabila proses dan
penanganannya bersih.
Rasa dan aroma, akan berbeda antara susu kedelai yang menggunakan soda kue
dengan susu kedelai yang tidak menggunakan soda kue.
Campurkan dengan soda kue. 3 memakai soda kue, sesuai urutan persentase
konsentrasinya, yaitu : 0.2%, 0.4% dan 0.6% dan 1 tidak memakai soda kue,
diamkan selama 2 jam. Tiriskan hingga airnya tak bersisa.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Praktikum
Parameter
Kedelai A
Kedelai B
Kedelai C
Warna
Cream
Cream
Cream
Bentuk
Bulat
Bulat
Bulat
Panjang: 6 mm
Panjang: 11mm
Panjang: 10 mm
Lebar: 11 mm
Lebar: 16 mm
Lebar: 15 mm
Tebal: 10 mm
Tebal: 20 mm
Tebal: 30 mm
Densitas Kamba
72,0 gram
Berat
20 gram
Panjang: 15 mm
Panjang: 25 mm
Panjang: 17 mm
Lebar: 12 mm
Lebar: 26 mm
Lebar: 25 mm
Tebal: 17 mm
Tebal: 21 mm
Tebal: 20 mm
Rasio
Pengembangan
2,5 mm
2,27 mm
1,7 mm
0,61
Ukuran
Hasil
Pengembangan
Struktur Fisik
Keterangan:
Rasio Pengembangan =
3.2 Pembahasan
Bahan yang digunakan untuk pembuatan susu kedelai adalah 100 gram kacang
kedelai yang telah disortasi. Proses ini adalah proses pemisahan biji kacang kedelai yang
baik dari kotoran dan kacang kedelai yang rusak ( pecah, keriput, dan berjamur ) agar susu
kacang kedelai yang dihasilkan rasanya enak. Kemudian bahan direndam dalam larutan
soda kue (NaHCO3) dengan konsentrasi 0%, 0.2%, 0.4%, dan 0.6% selama 1 jam dengan
tujuan untuk melunakkan jaringan kedelai sehingga mudah dihancurkan. Selain itu
perendaman dengan NaHCO3 berguna untuk menghilangkan antitripsin. Seharusnya
perendaman dengan NaHCO3 dilakukan selama minimal 8 jam, tetapi karna waktu yang
terbatas maka kelompok kami hanya melakukan perendaman selama 1 jam. Selanjutnya
dilakukan perebusan selama 20 menit yang bertujuan untuk membunuh mikroba yang
tidak diinginkan dan menghentikan kerja enzim kedelai seperti lipooksidase yang dapat
menyebabkan bau langu khas kedelai.
Kelompok kami melakukan penambahan NaHCO3 dengan persentase yang berbeda,
hal ini dimaksudkan agar kita mengetahui seberapa besar pengaruh penambahan NaHCO 3
untuk menghilangkan bau langiu pada susu kacang kedelai. Dari percobaan yang
didapatkan, produk susu kacang kedelai yang tidak ditambahkan NaHCO 3 berbau langu,
sedangkan yang ditambahkan NaHCO3 membuat produk susu kacang kedelai tidak berbau
langu. Semakin tinggi konsentrasi NaHCO3 yang ditambahkan maka bau langu yang
ditimbulkan dari produk akan semakin menghilang.
Selama penggilingan kedelai yang telah direbus perlu ditambahkan beberapa bahan
seperti air yang memiliki fungsi untuk memudahkan penghancuran serta sebagai bahan
penting untuk diperolehnya susu kedelai berbentuk cair. Air juga memiliki fungsi sebagai
pelarut bahan-bahan yang ditambahkan, yaitu gula. Gula memberikan rasa manis,
Selanjutnya susu dipanaskan selama dua puluh menit supaya bahan bisa tercampur rata
dan steril.
BAB IV
KESIMPULAN
Bau dan rasa yang dihasilkan pada susu kedelai yaitu bau langu, hal ini menandakan
susu kedelai memiliki sifat sensori yang kurang baik karena bau dan rasa langu tidak
banyak disukai oleh konsumen. Pada praktikum kali ini, dari berbagai konsentrasi
NaHCO3 yang ditambahkan pada susu kacang kedelai konsenterasi, susu kedelai yang
ditambahkan 0.6% NaHCO3 memiliki rasa, aroma dan warna yang baik
memberikan kesegaran.
dan lebih
DAFTAR PUSTAKA
1. Marwantibudi. Komposisi Dan Nutrisi Pada Susu Kedelai. Staf Pengajar Jurdik
Kimia FMIPA UNY.pdf.
2. Nchay. Laporan akhir praktikum pengolahan kacang kedelai. [online]. Tersedia di :
http://blognyareskinathalia.wordpress.com/food-science-and-technology/laporanakhir-praktikum-teknologi-pengolahan-kedele/ diases pada ; 07 September 2014.
3. Santoso. 2009. Susu Dan Yoghurt Kedelai. Laboratorium Kimia Pangan Faperta
UWG.pdf.
4. Tri Radiyati et.al. pengolahan kedelai. Subang: BPTTG Puslitbang Fisika Terapan
LIPI, 1992. Hal. 15.