Anda di halaman 1dari 1

BAB III

KESIMPULAN
Walaupun obat-obat pelumpuh otot bukan merupakan obat anestetik, tetapi
penggunaannya dalam klinik sangat membantu pelaksanaan tindakan anestesia dan
pembedahan. Karena masing-masing obat mempunyai efek farmakologik yang tidak sama
maka setiap penggunaan obat pelumpuh otot harus dibekali pengetahuan yang memadai
terutama keterampilan meniali residu pelumpuh otot pasca bedah.
Obat pelumpuh otot sendiri secara garis besar dibagi menjadi dua golongan besar
berdasarkan mekanisme kerjanya, yaitu golongan depolarisasi dan non-depolarisasi.
Masingmasing golongan mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing karena
berbedanya cara kerja dan juga cara perlakuannya oleh tubuh.
Dapat juga ditambahkan disini bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi
farmakokinetik obat, khususnya obat pelumpuh otot yang umumnya diberikan secara
intravena, antara lain adalah fungsi ginjal, fungsi hati dan sistem bilier, umur, hipotermia,
pemakaian obat anestesi umum dan besarnya dosis awal yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai