Faal ENDOKRINOLOGI
Faal ENDOKRINOLOGI
ENDOKRIONOLOGI
oleh :
Ragil Catur A. W., S.Kep., Ns.
FIKES UNITRI Malang
Pendahuluan
Fungsi tubuh kita diatur
oleh dua sistem
pengaturan utama yaitu :
sistem syaraf
sistem hormonal
(endokrin)
Hormon merupakan zat
kimia yang di sekresikan
kedalam cairan tubuh oleh
satu atau sekelompok sel
dan mempunyai efek
pengaturan fisiologi
terhadap sel sel tubuh
lain.
2
Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis merupakan
kelenjar kecil yang mempunyai
diameter kira-kira 1 cm dan
beratnya 0,5-1 gram dan
dihubungkan dengan hipotalamus
oleh tangkai hipofisis.
Dan kelenjar hipofisis dibagi
menjadi dua bagian yang berbeda
di antaranya
- hipofisis anterior
(adenohipofisis)
- hipofisis posterior
(neurohipofisis)
7
Hipofisis Anterior
Dan ada enam hormon yang penting di sekresikan oleh
kelenjar hipofisis anterior adalah
(1) hormon pertumbuhan meningkatkan pertumbuhan
seluruh tubuh dengan cara mempengaruhi pembentukan
protein, pembelahan sel, diferensiasi sel.
(2) adrenokortikotropin yang mengatur sekresi beberapa
hormon adrekortikal dan mempengaruhi metabolisme
glogosa protein dan lemak
(3) hormon perangsang tiriod mengatur kecepatan sekrasi
tiroksin dan triiodotironin
(4) prolaktin meningkatkan pertumbuhan kelenjar payudara
dan memproduksi air susu
(5) hormon perangsang folikel dan hormon lutein yang
mengatur pertumbuhan gonad.
8
Hipofisis Anterior
Hipofisis Posterior
Kedua jenis hormon yang
disekresikan oleh kelenjar
hipofisis posterior yaitu
(1) hormon antidiuretik
mengatur kecepatan
sekresi
air ke dalam urin
(2) oksitosin
- menyalurkan air susu
- membantu melahirkan
bayi.
10
Hormon Pertumbuhan
( Growth Hormon )
Hormon pertumbuhan yang disebut juga sebagai
hormon somatropik atau somatrotopin.
Hormon ini menyebabkan pertumbuhan seluruh
jaringan tubuh , menambah ukuran sel serta
meningkatkan proses mitosis.
Mempunyai banyak efek metabolik khusus meliputi :
(1) meningkatkan kecepatan sintesis protein
(2) meningkatkan metabolisme asam lemak
(3) meningkatkan asam lemak dalam bebas dalam
darah
(4) meningkatkan penggunaan asam lemak untuk
energi (5) menurunkan kecepatan pemakaian glukosa.
14
Pengaturan Sekresi
Hormon Pertumbuhan
Setelah usia remaja sekresi GH
menurun sejalan dengan usia,
akhirnya pada saat usia sangat tua
sekresi turun kira kira 25 persen dari
kadar pada usia remaja.
Sekresi hormon ini meningkatkan pada
2 jam pertama tidur lelap.
Kondisi yang dapat meningkatkan
produksi GH:
(1) kelaparan
(2) hipoglikemi atau rendahnya
konsentrasi asam lemak dalam darah
(3) latihan
(4) ketegangan
(5) trauma
16
17
18
Vasopresin : Cys-Tyr-Phe-Gln-Asn-Pro-Arg-GlyNH
Oksitosin : Cys-Tyr-IIe-Gln-Asn-Cys-Pro-Leu-GlyNH
Kemiripan struktur asam amino dapat menjelaskan fungsinya yang
kadang kala mirip.
Dapat menimbulkan antidiuresis yakni berkurangnya ekskresi air oleh
ginjal.
Bila hormon ADH ini tidak ada maka duktus dan tubulus koligentes
hampir tidak permeabel terhadap air sehingga mencegah reabsorsi air
dan mempermudah keluarnya air yang sangat banyak ke dalam urin.
Sebaliknya bila ada ADH maka permeabilitas duktus dan tubulus
koligantes sangat meningkat sebagian besar air di reabsorsi sehinnga
air di simpan dalam tubuh akan lebih banyak dan menghasilkan urin
yang sangat pekat.
19
Efek Vasokonstriktor
Konsentrasi ADH yang lebih tinggi mempunyai
efek yang kuat dalam menyempitkan arteriol
di setiap tempat di dalam tubuh dan karena
alasan inilah ADH mempunyai mempunyai
nama lain yaitu hormon vasopresin.
Salah satu rangsangan yang menyebabkan
sekresi ADH menjadi kuat adalah penurunan
volume darah, pada saat volume darah turun
15 sampai 25 persen maka produksi ADH
mampu meningkat dengan kecepatan sekresi
sampai 50 kali lebih besar dari normal.
21
Hormon Oksitosin
Merupakan salah satu zat yang dapat menimbulkan kontraksi
yang kuat pada uterus yang hamil terutama pada akhir
kehamilan.
Oksitosin berperan penting pada saat proses laktasi dan
menyebabkan timbulnya pengiriman liar susu dari alveoli ke
duktus sehingga dapat di hisap oleh bayi.
Stimulus isapan pada penting susu meningkatkan sinyal yang di
jalarkan melalui saraf saraf sensorik ke otak.
Akhirnya stimulus tsb. mencapai neuron-neuron oksitosin yang
ada di dalam neuklus paraventikel dan supraoptik pada
hipotalamus.
Oksitosin di angkut oleh darah ke jaringan payudara untuk
menimbulkan kontraksi sel sel miopitel untuk membentuk kisi
kisi mengelilingi alveoli kelenjar payudara.
Satu menit sesudah awal pengisapan oleh bayi maka respon air
susu mulai mengalir akan timbul. Mekanisme ini di sebut sebagai
pelepasan susu (milk letdown) atau injeksi susu (milk ejection)
22
Hormon Tiroid
Kelenjar tiroid yang terletak di
bawah kedua sisi laring dan
terletak di sebelah anterior
trakrea.
Mensekresi 2 macam hormon
yakni tiroksin dan triiodotironin
yang biasanya di sebut sebagai
T4 danT3.
Kelenjar ini juga mensekresi
kalsitonin yang sangat berguna
untuk metabolisme kalsium.
Sekresi kelenjar tiroid terutama
diatur oleh perangsang tiroid
(TSH) yang di sekresi oleh
kelenjar hipofisis anterior.
23
Tiroglobulin
Setiap molekul tiroglobulin mengandung 70 asam amino tirosin.
Hormon tiroksin dan triiodotiroin di bentuk dari asam amino
tirosin.
Di tahap yang pertama pembentukan hormon tiroid adalah
perubahan ion iodida menjadi bentuk iodium yang teroksidasi.
Proses oksidasi iodium ini di tingkatkan oleh enzim peroksidase.
Iodium yang teroksidasi berikatan dengan molekul tiroglobulin dan
proses ini disebut organifikasi tirogobulin yang dibantu dengan
enzim iodinase.
Tirosin mula mula diodisasi menjadi monoiodotirosin dan
selanjutnya menjadi diiodotirosin. Sesama diiodotirosin saling
bergandengan ( coupling ) satu sama lainnya membentuk tiroksin
T4.
Disamping itu juga terjadi penggandengan satu molekul
monoiodotirosin dengan satu molekul diiodotirosin sehingga
terbentuk triodotironim.
27
33
Hipertiroid
Kebanyakan penderita hipertioroidisme, ukuran kelenjar
tiroid membesar dua sampai tiga kali dari ukuran normal
dan setiap sel meningkatkan kecepatan sekresinya
beberapa kali lipat.
Gejala hipertiroid diantaranya : sangat mudah terangsang,
intoleransi terhadap panas, berkeringat banyak, berat
badan berkurang, berbagai tingkat diare, kelemahan otot,
kecemasan atau kelainan spikis, rasa capek yang sangat
dan tremor pada tangan.
Sebagian besar penderita juga mengalami protrusi bola
mata dimana keadaan ini di sebut sebagai eksoftalmos.
Penyebab protrusi mata adalah pembengkakan pada
jaringan retro-orbita degeneratif pada otot otot
ekstrsokular.
34
Hipertiroid
Uji lain juga bisa sebagai berikut: Kecepatan
metabolisme basal biasanya meningkat sampai +30
hingga +60 pada hipertirodisme berat.
Sekresi TSH oleh hipofisis anterior sangat ditekan dan
hampir tidak di temukan TSH dalam plasma
TSI normalnya tinggi pada tipe tirotoksikosis yang biasa
tetapi rendah pada adenoma tiroid.
Peningkatan sebagian besar kelenjar tiroid dengan
pemberian propiltiourasil biasanya sampai beberapa
minggu dengan konsentrasi tinggi selama 1 sampai 2
minggu.
Bila iodium yang disuntikan ini bersifat radiokatif maka
akan merusak sel sel sekretoris kelenjar teroid.
35
Hipotiroidisme
Disebabkan oleh autoimunitas terhadap kelenjar tiroid sendiri,
Diawali terjadinya tiroiditis hingga timbul fibrosis pada kelenjar
Kekurangan iodium mencegah produksi hormon tiroksin dan
triiodoktironin tetapi tidak menghambat pembentukan
tiroglubulin sehingga timbul goiter (membesarnya tiroid)
Kelainan yang dapat dijumpai adalah :
- Defisiensi mekanisme penjeratan iodida
- Defisiensi sistem peroksidase
- Defisiensi penggandengan teriosin teriodinasi
- Defisiensi enzim deiodinase.
Gejala : Kelemahan otot, kecepatan denyut nadi menjadi
melambat, menurunya curah jantung, berkurangnya volume
darah, berat badan naik, konstipasi, rambut dan kulit bersisik
dan seluruh tubuh bengkak.
Kecepatan metabolisme basal -30 sampai -50
Sekresi TSH oleh kelenjar hipofisis anterior sangat meningkat.
36
Hormon Adrenokortikal
Kedua kelenjar andrenal yang masing masing mempunyai berat kira
kira 4 gram, terletak di kutub superior dari kedua ginjal dan terdiri atas
dua bagian yang berbeda yakni medula andrenal dan korteks andrenal.
Medula andrenal secara fungsional berkaitan dengan sistem saraf
simpatis mensekresi hormon hormon epinefrin dan nereninefrin.
Korteks andrenal mensekresi kelompok hormon kortikosteroid seluruh
disintesis dari kolesterol steroid.
Selain dua kelompok hormon, minerlokortikoid dan glukokortikoid,
korteks andreal juga mensekresi sedikit hormon kelamin terutama
hormon androgen.
Mineralokortikoid mempengaruhi elektrolit (mineral) cairan
ekstraseluler terutama natrium dan kalium .
Glukokortikoid mempunyai efek peningkatan konsentrasi glukosa
darah.
Dua jenis hormon korteks adrenal yang penting untuk fungsi endrokrin
manusia adalah :
- aldosteron ( mineralokortoid utama).
- kostisol ( glukokortikoid utama ).
37
Hormon Adrenokortikal
Asetat
ASETAT
KOLESTEROL
PROGESTERON
PREGNENOLON
17-OHPROGESTERON
17-OHPREGNENOLON
ALDOSTERON
KORTISOL
ANDROGEN
38
Aldosteron
Fungsi aldosteron adalah meningkatkan pengangkutan (reabsorbsi)
natrium dan kalium melewati beberapa bagian dinding tubulus
renal.
Aldosteron menyebabkan pertukaran natrium-kalium yakni absorbsi
natrium bersama sama dengan sekresi kalium oleh sel sel epitel
tubulus. Proses ini menyebabkan natrium di simpan dalam cairan
ekstraselular sedangkan kalium disekresikan kedalam urin.
Hasil akhir kerja dari efek aldosteron dalam plasma adalah untuk
meningkatkan jumlah total natrium dalam cairan ekstraseluler
sementara menurunkan jumlah kalium.
Pengaruh terhadap volume cairan ekstraselular dan tekanan arteri
adalah:
ketika natrium direabsorbsi air juga direabsorbsi dalam jumlah
banyak peningkatan tekanan arteri peningkatan sekresi air
dan garam yang sangat besar yang di sebut sebagai diuresis
tekanan.
Sebaliknya ketika sekresi aldosteron menjadi nol hasilnya adalah
dehidrasi cairan ekstrseluler yang berat volume darah rendah
syok sirkulasi.
40
Aldosteron
Kelebihan aldosteron menyebabkan hipokalemia dan
kelemahan otot.
Terlalu sedikit aldosteron menyebabkan hiperkalemia
dan keracunan jantung
Efek dari aldosteron terhadap kelenjar keringat adalah
menyimpan garam tubuh dalam lingkungan yang panas
dan efek terhadap kelenjar liur adalah menyimpan
garam sewaktu liur hilang secara berlebihan.
Aldosteron juga sangat meningkatkan absorpsi natrium
oleh usus terutama di dalam kolon.
Sebaliknya bila tidak ada aldosteron akan terjadi
kegagalan absorbsi Natrium sehingga menyebabkan
diare.
41
Hormon Kortisol
Beberapa efek hormon kortisol diantaranya:
Perangsang glukoneogenesis
Kortisol merangsang proses glukoneogenesis (pembentukan
glukose dari protein dan beberapa zat lain) oleh hati.
Seringkali meningkatkan kecepatan glukoneogenesis
sebesar 6 sampai 10 kali lipat.
Penurunan pemakaian glukosa oleh jaringan.
Peningkatan konsentrasi glukosa darah
mampu meningkatan konsentrasi gula darah sampai 50
persen lebih diatas normal)yang merupakan suatu keadaan
yang di sebut diabetes andrenal. Pada diabetes andrenal
pemberian insulin hanya sedikit menurunkan tingginya
konsentrasi glukosa darah.
43
Fungsi kortisol
Hampir semua jenis stres apakah bersifat fisik
atau neurologik akan menyebabkan peningkatan
sekresi ACTH.
Beberapa jenis stres yang meningkatkan
pelayanan kortisol adalah sebagai berikut :
- Semua jenis trauma
- Infeksi
- Kepanasan dan kedinginan yang hebat
- Penyuntikan norepinerin
- Pembedahan
- Penyuntikan bahan yang bersifat nekrolisis
44
48
Kelainan Hipoadrenalisme
( Penyakit Addison )
Penyakit addison disebabkan oleh kegagalan korteks andrenal
untuk memproduksi hormon andrenokortikal.
Seringkali disebabkan oleh atrofi primer pada korteks
andrenal dan penderita akan mengalami
hiponatremia,hiperkalemia dan asidosis ringan.
Plasma akan turun, konsentrasi sel darah merah meningkat,
curah jantung menurun dan penderita akan meninggal akibat
renjatan.
Penderita tidak dapat mempertahankan konsentrasi normal
glukosa darah.
Pigmentasi melanin pada mukosa membran dan kulit.
Kecepatan sekresi ACTH yang luar biasa yang menyebabkan
timbulnya efek pigmentasi sebab ACTH dapat merangsang
pembentukan melamin oleh melanosit.
49
Hiperadrenalisme
Dapat disebabkan oleh adanya tumor yang
menyekresi kortisol pada salah satu korteks andrenal.
Bermula meningkatnya sekresi ACTH oleh hipofisis
anterior atau oleh adanya sekresi ektopik ACTH
oleh tumor yang terletak dimana saja dalam tubuh.
Gejala khusus dari penyakit Cushing adalah
mobilisasi lemak dari bagian bawah tubuh dan
banyaknya timbunan lemak tambahan di daerah
toraks dan regio abdomen atas.
Hal itu menyebabkan pembengkakan pada wajah,
jerawat dan hirsutisme (pertumbuhan bulu wajah
yang berlebihan). Penderita juga menderita
hipertensi.
50
Efek Insulin
Menyebabkan sebagian besar glukosa yang di absorsi
sesudah makan segera disimpan didalam hati dalam bentuk
glikogen.
Proses glikogenesis tersebut terjadi karena:
1. Insulin menghambat fosforilase hati enzim utama yang
menyebabkan pecahnya glikogen dalam hati
2. Insulin meningkatkan pemasukan glukosa dalam darah
oleh sel sel
hati
3. Insulin meningkatkan aktivasi enzim yang meningkatkan
sintesis glikogen termasuk enzim glikogen sintetase.
Efek akhir seluruh kerja ini adalah meningkatkan jumlah
glikogen dalam hati.
Sel otak bersifat permeabel terhadap glukosa dan dapat
menggunakan glukosa tanpa perantaraan insulin.
Insulin meningkatkan pengangkutan dan pemakaian glukosa
dalam bagian besar sel tubuh (kecuali sel sel otak).
52
Efek Insulin
Mempunyai berbagai efek yang dapat menyebabkan timbulnya
penyimpanan lemak dalam jaringan lemak dan insulin juga
meningkatkan pembentukan asam lemak.
Insulin meningkatkan pengangkatan glukosa kedalam sel hati.
Sesudah konsentrasi glikogen dalam hati meningkat 5 sampai 6
persen glukosa tambahan yang memasuki sel sel hati yang
dipakai membentuk lemak.
Pelepasan asam lemak dari jaringan adiposa ke dalam sirkulasi
darah akan terhambat.
Bilamana tidak ada Insulin maka akan terjadi hidrolisis
trigliserida yang disimpan menjadi asam lemak dan gliserol dan
dilepas ke dalam sirkulasi darah.
Kekurangan insulin juga menyebabkan terbentuknya asam
asetoasetat secara berlebihan di dalam sel sel hati. Asam
asetoasetat merupakan hasil sampingan pembakaran lemak
untuk kebutuhan energi.
53
Efek Insulin
Efek insulin terhadap metabolisme protein dan pertumbuhan
adalah :
- Timbulnya pengangkutan secara aktif sebagian besar asam
amino ke dalam sel.
- Insulin mempunyai efek langsung meningkatkan translasi RNA
messenger pada ribosom sehingga terbentuk protein baru.
- Insulin juga meningkatkan kecepatan transkrip rangkaian
genetik
DNA sebagai bahan kesatuan enzim
- Insulin juga menghambat proses katabolisme protein
- Didalam hati insulin menekan kecepatan glukoneogenesis.
Tidak adanya insulin menyebabkan berkurangnya protein akibat
peningkatan katabolisme protein sehingga banyak sekali asam
amino yang dilepas ke plasma.
Hormon Insulin mempunyai efek sinergistik dengan hormon
pertumbuhan.
54
55
Glukagon
Hormon yang disekresikan oleh sel alfa pulau langerhan sewaktu
kadar glukosa darah turun.
Fungsi yang paling penting dari glukagon adalah meningkatkan
besarnya konsentrasi glukosa darah.
Efek utama glukagon terhadap metabolisme glukosa adalah
(1) memecahkan glikogen hati
(2) meningkatkan proses glukoneogenesis.
Glukosa mengaktifkan lipase sel lemak sehingga meningkatkan
persediaan asam lemak yang dapat dipakai sebagai sumber energi
tubuh.
Glukagon dengan konsentrasi abnormal sangat tinggi mempunyai efek
(1) meningkatkan kekuatan otot jantung
(2) meningkatkan sekresi empedu
(3) menghambat sekresi asam lambung
56
57
Diabetes Mellitus
Sebagian besar kasus diabetes militus disebabkan oleh
berkurangnya sekresi insulin oleh sel sel beta pula
langerhans.
Seringkali faktor herediter menyebabkan timbulnya diabetes
melalui peningkatan karentanan sel sel beta terhadap
penghancuran oleh virus atau outoimun.
Obesitas menurunkan jumlah reseptor insulin di dalam sel
terget insulin di seluruh tubuh untuk membuat jumlah insulin
yang tersedia kurang efektif dalam meningkatkan efek
metabolik insulin yang biasa.
Tingginya metabolisme lemak pada penderita diabetes
menyebabkan kadar asam asetoserat,asam keto dan asam
B-hidroksiburat dalam cairan tubuh meningkat dan semua
tambahan asam ini cenderung menimbulkan asidosis.
Bila jatuh dalam keadaan asidosis metabolik maka akan
timbul pernafasan cepat dalam yang di sebut sebagai
pernafasan kussmaul.
58
Diabetes Mellitus
Gejala klasik Diabetus Mellitus meliputi:
Poliuria (pengeluaran urin secara berlebihan)
Polidipsia (minum air secara berlebihan)
Polifagia (makan secara berlebihan)
Berkurangnya berat badan dan astenia merupakan gejala paling
awal penyakit diabetes.
Pada pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan
Gula darah puasa > 126 mg/dl
Gula darah acak > 200 mg/dl
2 JPP > 200 mg/dl
Sukar untuk membedakan koma diabetikum akibat kekurangan insulin
dengan koma hipoglikemik karena kelebihan insulin. Namun nafas
berbau aseton dan pernafasan yang cepat pada penderita koma
diabetikum
tidak ditemukan pada koma hipoglemik.
59