Anda di halaman 1dari 59

FISIOLOGI

ENDOKRIONOLOGI

oleh :
Ragil Catur A. W., S.Kep., Ns.
FIKES UNITRI Malang

Pendahuluan
Fungsi tubuh kita diatur
oleh dua sistem
pengaturan utama yaitu :
sistem syaraf
sistem hormonal
(endokrin)
Hormon merupakan zat
kimia yang di sekresikan
kedalam cairan tubuh oleh
satu atau sekelompok sel
dan mempunyai efek
pengaturan fisiologi
terhadap sel sel tubuh
lain.
2

Kelenjar Endokrin Utama


Hormon Hipofisis Anterior
Hormon Pertumbuhan (GH)
Adrenokortikotropin
Hormon perangsang tiroid
(TSH)
Hormon perangsang folikel
(FSH)
Hormon lutein (LH)
Prolaktin
Hormon Hipofisis Posterior
Hormon antideuretik
(vasopresin)
Oksitosin
Korteks Adrenal
Kartisol
Aldosteron
Kelenjar Tiroid
Tiroksin dan triidotironin
Kalsitonin

Pulau Langerhans Kelenjar Pankreas


Insulin
Glukagon
Ovarium
Estrogen
Progesteron
Testis
Testosteron
Paratiroid
Parathormon
Plasenta
Human chorionic gonatropin
Estrogen
Progestron
Human somatomamotropin

Segi Kimiawi Hormon


Hormon dapat di bagi menjadi tiga tipe yaitu:
Hormon steroid
- berstruktur kimia steroid pada intinya
- mirip dengan struktur kolesterol
Derivat asam amino tirosin
- berasal dari kelenjat tiroid dan medula adrenal.
Protein atau peptida.
- merupakan hormon-hormon yang disekresikan
dari hipofise dan pankreas.

Pengatur Kecepatan Sekresi


Hormon
Dasar pengaturan sekresi hormon menggunakan
mekanisme umpan balik sebagai berikut :
Kelenjar endokrin mempunyai kecenderungan
alami untuk mensekresikan secara berlebihan.
Untuk mengontrol produksi yang berlebihan maka
digunakan efek pengaturan pada organ target.
Organ target kemudian akan melakukan fungsinya.
Bila terlalu banyak fungsi yang terjadi,fungsi ini
akan menjadi umpan balik dan akan menimbulkan
efek negatif pada kelenjar serta mengurangi
kecepatan sekresi kelenjar.
5

Mekanisme Kerja Hormonal


Hormon perangsang berikatan dulu
dengan reseptor yang spesifik pada
permukaan membran sel target.
Bagian dari reseptor yang menonjol
kebagian dalam membran sel
diaktifkan menjadi enzim protein
adenil siklase dan selanjutnya
menyebabkan konversi sejumlah
kecil adenosin trifosfat sitoplasmik
menjadi cAMP (second messenger)
dengan cepat dan cAMP ini
biasanya akan mengaktifkan
serangkaian enzim atau hormon
yang dimaksud.
6

Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis merupakan
kelenjar kecil yang mempunyai
diameter kira-kira 1 cm dan
beratnya 0,5-1 gram dan
dihubungkan dengan hipotalamus
oleh tangkai hipofisis.
Dan kelenjar hipofisis dibagi
menjadi dua bagian yang berbeda
di antaranya
- hipofisis anterior
(adenohipofisis)
- hipofisis posterior
(neurohipofisis)
7

Hipofisis Anterior
Dan ada enam hormon yang penting di sekresikan oleh
kelenjar hipofisis anterior adalah
(1) hormon pertumbuhan meningkatkan pertumbuhan
seluruh tubuh dengan cara mempengaruhi pembentukan
protein, pembelahan sel, diferensiasi sel.
(2) adrenokortikotropin yang mengatur sekresi beberapa
hormon adrekortikal dan mempengaruhi metabolisme
glogosa protein dan lemak
(3) hormon perangsang tiriod mengatur kecepatan sekrasi
tiroksin dan triiodotironin
(4) prolaktin meningkatkan pertumbuhan kelenjar payudara
dan memproduksi air susu
(5) hormon perangsang folikel dan hormon lutein yang
mengatur pertumbuhan gonad.
8

Hipofisis Anterior

Fungsi metabolik hormon hormon kelenjar anterior


9

Hipofisis Posterior
Kedua jenis hormon yang
disekresikan oleh kelenjar
hipofisis posterior yaitu
(1) hormon antidiuretik
mengatur kecepatan
sekresi
air ke dalam urin
(2) oksitosin
- menyalurkan air susu
- membantu melahirkan
bayi.

10

Jenis Sel Dalam Kelenjar Hipofisis


Anterior
Ada 5 jenis sel dalam kelenjar
hipofisis anterior diantaranya:
Somatotropik (40 %)
Kortikotropik (20%)
Tirotropik (5%)
Gonadrotopik (5%)
Laktotropik (5%)
Sedangkan secara mikros jenis
jenis
sel hipofisis anterior
diantaranya:
- Sel alfa
- Sel beta
- Sel delta
- Sel gamma
- Sel epsilon
11

Sistem Porta Hipotalamus


Hipofisis
Kelenjar hipofisis merupakan
kelenjar yang mempunyai
banyak sekali pembuluh darah di
bagian paling bawah dari
hipotalamus yang disebut
eminesia mediana di bagian
inferior berhubungan dengan
tangkai hipofisis.
Neuron neuron khusus didalam
hipotalamus mensintesis dan
mensekresi hormon pelepas
hipotalamus dan hormon
penghambat yang mengatur
sekresi hormon hipofisis.
12

Hormon Pelepas dan Penghambat


di Hipothalamus
Hormon-hormon pelepas dan penghambat hipotalamus
yang terpenting adalah:
Hormon pelepas tiroid (TRH)
menyebabkan pelepasan hormon TSH
Hormon pelepas kortikotropin (CRH)
menyebabkan pelepasan Adrenokortikotropin
Hormon pelepas hormon pertumbuhan (GHRH) dan hormon
penghambat pertumbuhan (GHIH)
masing masing menyebabkan pelepasan dan
penghambatan hormon pertumbuhan (GH)
Hormon pelepas gonadrotropin dan (GnRH)
menyebabkan pelepasan hormon LH dan FSH
Hormon penghambat prolaktin (PIH)
menyebabkan sekresi prolaktin.
13

Hormon Pertumbuhan
( Growth Hormon )
Hormon pertumbuhan yang disebut juga sebagai
hormon somatropik atau somatrotopin.
Hormon ini menyebabkan pertumbuhan seluruh
jaringan tubuh , menambah ukuran sel serta
meningkatkan proses mitosis.
Mempunyai banyak efek metabolik khusus meliputi :
(1) meningkatkan kecepatan sintesis protein
(2) meningkatkan metabolisme asam lemak
(3) meningkatkan asam lemak dalam bebas dalam
darah
(4) meningkatkan penggunaan asam lemak untuk
energi (5) menurunkan kecepatan pemakaian glukosa.
14

Perangsang Hormon Pertumbuhan


Terhadap Jaringan Tulang
Efek hormon pertumbuhan yang paling jelas adalah meningkatkan
pertumbuhan struktural rangka.
Efek pertumbuhan dalam struktur rangka meliputi :
(1) meningkatkan timbunan protein sel kondrositik dan osteogenik
yang menyebabkan pertumbuhan tulang
(2) meningkatkan kecepatan reproduksi dari sel sel ini
(3) mengubah kondrosit menjadi sel osteogenik menjadi
penyebabkan
timbunan khusus tulang yang baru.
Hormon pertumbuhan merangsang semua proses pertumbuhan
kartilago epifisis dan pertumbuhan tulang panjang.
Namun apabila epifise sudah menyatu dengan batang tulang maka
hormon pertumbuhan tidak mampu lagi untuk memanjangkan
tulang.
Hormon pertumbuhan dengan kuat merangsang osteoblas
sepanjang umur manusia sehingga tulang dapat terus membesar
atau menebal.
15

Pengaturan Sekresi
Hormon Pertumbuhan
Setelah usia remaja sekresi GH
menurun sejalan dengan usia,
akhirnya pada saat usia sangat tua
sekresi turun kira kira 25 persen dari
kadar pada usia remaja.
Sekresi hormon ini meningkatkan pada
2 jam pertama tidur lelap.
Kondisi yang dapat meningkatkan
produksi GH:
(1) kelaparan
(2) hipoglikemi atau rendahnya
konsentrasi asam lemak dalam darah
(3) latihan
(4) ketegangan
(5) trauma
16

Kelainan Sekresi Growth


Hormon
Panhipopitutarisme
berarti penurunan sekresi seluruh hormon hipofisis anterior. Bersifat
kongenital ( timbul sejak lahir ) atau mungkin timbul secara
mendadak atau perlahan pada masa kehidupan seseorang.
Dwarfisme
disebabkan defisiensi seluruh sekresi kelenjar hipofisis anterior
selama masa kanak kanak .Penderita dwarfisme panhipopitutarisme
tidak akan melewati masa pubertas dan penderita tidak pernah dapat
mensekresi jumlah hormon gonadotropin yang cukup.
Gigantisme
sel pembentukan GH dari kelenjar hipofisis arterior menjadi sangat
aktif dan bahkan dapat timbul tumor asifodilik
Panhipopitutarisme pada orang dewasa sering kali disebabkan oleh
tiga kelainan yang umum yaitu
- kraniofaringioma
- tumor kromofob
- trombosis pada pembuluh darah hipofisis.

17

Kelenjar Hipofisis Posterior


Juga di sebut sebagai neurohipofisis.
Terdiri atas sel sel glia yang di sebut
pituisit, sedang pituisit ini sendiri tidak
mensekresi hormon.
Sel ini hanya bekerja sebagai struktur
penunjang bagi banyak sekali ujungujung serat saraf.
Saraf tersebut adalah bagian terminal
dari nekleus supraoptik dan nekleus
paraventrikel hipotalamus
Hormon hipofisis posterior meliputi:
(1) Hormon antidiuretik (ADH)
terbentuk didalam neukleus supraopik
(2) Oksitosin
dibentuk dalam neuklus paraventrikel .

18

Sifat Kimiawi ADH dan


Oksitosin
Oksitosin dan ADH ( vasopresin ) merupakan polipeptida yang
mengandung sembilan asam amino.

Vasopresin : Cys-Tyr-Phe-Gln-Asn-Pro-Arg-GlyNH
Oksitosin : Cys-Tyr-IIe-Gln-Asn-Cys-Pro-Leu-GlyNH
Kemiripan struktur asam amino dapat menjelaskan fungsinya yang
kadang kala mirip.
Dapat menimbulkan antidiuresis yakni berkurangnya ekskresi air oleh
ginjal.
Bila hormon ADH ini tidak ada maka duktus dan tubulus koligentes
hampir tidak permeabel terhadap air sehingga mencegah reabsorsi air
dan mempermudah keluarnya air yang sangat banyak ke dalam urin.
Sebaliknya bila ada ADH maka permeabilitas duktus dan tubulus
koligantes sangat meningkat sebagian besar air di reabsorsi sehinnga
air di simpan dalam tubuh akan lebih banyak dan menghasilkan urin
yang sangat pekat.
19

Pengaturan Produksi ADH


Bila cairan tubuh menjadi pekat maka
neuklus supraoptik akan dirangsang
sehingga ada penjalaran inplus kelenjar ke
hipofisis posterior dan ADH disekresikan.
Proses ini mengencerkan cairan
ekstraseluler ke dalam kondisi tekanan
osmotik yang normal.
Kelainan Diabetus insipidus disebabkan oleh
defisiensi ADH yang menyebabkan cairan
tubuh lebih pekat, terutama kandungan
glukosa dalam darah.
20

Efek Vasokonstriktor
Konsentrasi ADH yang lebih tinggi mempunyai
efek yang kuat dalam menyempitkan arteriol
di setiap tempat di dalam tubuh dan karena
alasan inilah ADH mempunyai mempunyai
nama lain yaitu hormon vasopresin.
Salah satu rangsangan yang menyebabkan
sekresi ADH menjadi kuat adalah penurunan
volume darah, pada saat volume darah turun
15 sampai 25 persen maka produksi ADH
mampu meningkat dengan kecepatan sekresi
sampai 50 kali lebih besar dari normal.
21

Hormon Oksitosin
Merupakan salah satu zat yang dapat menimbulkan kontraksi
yang kuat pada uterus yang hamil terutama pada akhir
kehamilan.
Oksitosin berperan penting pada saat proses laktasi dan
menyebabkan timbulnya pengiriman liar susu dari alveoli ke
duktus sehingga dapat di hisap oleh bayi.
Stimulus isapan pada penting susu meningkatkan sinyal yang di
jalarkan melalui saraf saraf sensorik ke otak.
Akhirnya stimulus tsb. mencapai neuron-neuron oksitosin yang
ada di dalam neuklus paraventikel dan supraoptik pada
hipotalamus.
Oksitosin di angkut oleh darah ke jaringan payudara untuk
menimbulkan kontraksi sel sel miopitel untuk membentuk kisi
kisi mengelilingi alveoli kelenjar payudara.
Satu menit sesudah awal pengisapan oleh bayi maka respon air
susu mulai mengalir akan timbul. Mekanisme ini di sebut sebagai
pelepasan susu (milk letdown) atau injeksi susu (milk ejection)
22

Hormon Tiroid
Kelenjar tiroid yang terletak di
bawah kedua sisi laring dan
terletak di sebelah anterior
trakrea.
Mensekresi 2 macam hormon
yakni tiroksin dan triiodotironin
yang biasanya di sebut sebagai
T4 danT3.
Kelenjar ini juga mensekresi
kalsitonin yang sangat berguna
untuk metabolisme kalsium.
Sekresi kelenjar tiroid terutama
diatur oleh perangsang tiroid
(TSH) yang di sekresi oleh
kelenjar hipofisis anterior.
23

Pembentukan dan Sekresi


Hormon Tiroid
Kira kira 93 persen hormon aktif
metabolisme yang disekresikan
oleh kelenjar tiroid adalah
tiroksin dan 7 persen adalah
tridoktironin.
Akan tetapi hampir semua
tiroksin akhirnya akan diubah
menjadi triiodotironin dalam
peredaran darah
Kelenjar tiroid terdiri atas banyak
sekali folikel folikel yang di
penuhi dengan bahan sekretorik
yang disebut dengan koloid dan
di batasi oleh sel epitel kuboid.
Unsur utama dari koloid adalah
glikoprotein tiroglobulin.
24

Proses Transport Iodium dan


Pembentukan Tiroksin
Tubuh membutuhkan iodum dalam bentuk iodida
atau kira kira 1 mg/minggu.
Iodida yang ditelan secara oral akan diabsorbsi
dari saluran cerna kedalam darah dan iodida
tersebut dengan cepat dikeluarkan oleh ginjal.
Hanya seperlimanya di pindahkan dari sirkulasi
darah oleh sel-sel kelenjar tiroid secara selektif dan
dipergunakan untuk sintesis hormon tiroid.
Proses absorbsi dari peredaran darah ke kelenjar
tiroid dibutuhkan proses penjeratan iodida (iodide
trapping).
Penjeratan iodida ( iodida Trapping )pada kelenjar
tiroid yang normal dapat memekatkan iodida kira
kira 30 kali dari konsentrasinya di dalam darah.
25

Proses Transport Iodium dan


Pembentukan Tiroksin

Mekanisme seluler tiroid untuk pengangkutan iodida, pembentukan T3-T4


dan pelepasannya ke peredaran darah
26

Tiroglobulin
Setiap molekul tiroglobulin mengandung 70 asam amino tirosin.
Hormon tiroksin dan triiodotiroin di bentuk dari asam amino
tirosin.
Di tahap yang pertama pembentukan hormon tiroid adalah
perubahan ion iodida menjadi bentuk iodium yang teroksidasi.
Proses oksidasi iodium ini di tingkatkan oleh enzim peroksidase.
Iodium yang teroksidasi berikatan dengan molekul tiroglobulin dan
proses ini disebut organifikasi tirogobulin yang dibantu dengan
enzim iodinase.
Tirosin mula mula diodisasi menjadi monoiodotirosin dan
selanjutnya menjadi diiodotirosin. Sesama diiodotirosin saling
bergandengan ( coupling ) satu sama lainnya membentuk tiroksin
T4.
Disamping itu juga terjadi penggandengan satu molekul
monoiodotirosin dengan satu molekul diiodotirosin sehingga
terbentuk triodotironim.
27

Pelepasan Hormon Tiroid


ke Peredaran Darah

Permukaan apikal sel-sel tiroid menjulurkan


pseudopia pada sebagian kecil koloid
sehingga terbentuk vesikel pinositik,
kemudian lisosom segera bergabung dengan
vasikel ve]asikel.
Proteinase yang ada di antara enzim enzim
ini akan mencerna molekul molekul
tiroglobulin dan akan melepaskan tiroksin
dan triidotoronin.
Sewaktu memasuki darah semua tiroksin dan
triidotironin (kecuali 1% dalam bentuk bebas)
segera berkaitan dengan beberapa protein
plasma. Sebagian besar T4 dan T3 berkaitan
dengan globulin. Sedang sebagian kecil
lainnya berkaitan dengan prealbumin dan
albumin.
Sekali aktivasi tiroksin mulai maka secara
progresif aktivasi itu akan meningkat dan
dalam waktu 10-12 hari akan mencapai
keadaan maximum.
Kerja triidotironin timbul kira kira empat kali
lebih cepat dari pada kerja tiroksin.
28

Efek Hormon Tiroid


Pada Metabolik Selluler
Meningkatkan sintesa protein.
meningkatkan jumlah dan aktivasi mitokondria dan
meningkatkan kecepatan pembentukan adenosin
trifosfat (ATP) untuk membangkitkan fungsi selular.
Meningkatkan transport aktif ion melalui membran
sel.
menyebabkan membran sel dari sebagian besar sel
menjadi mudah dilewati oleh ion natrium yang
selanjutnya akan mengaktifkan pompa natrium dan
lebih jauh lagi meningkatkan pembentukan panas.
29

Efek Tiroid Terhadap Pertumbuhan


Hormon tiroid mempunyai efek meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan otak selama
kehidupan janin.
Hormon tiroid juga mempunyai mempunyai peran
besar terhadap pertumbuhan fisik seseorang.
Pada penderita hipotiroidisme percepatan
pertumbuhan menjadi sangat tertinggal.
Penderita hipertirodisme sering kali terjadi
pertumbuhan tulang lebih yang sangat berlebihan.
Akan tetapi tulang juga menjadi matang lebih
cepat dan pada umur yang muda episesisnya
sudah menutup sehingga lama pertumbuhan lebih
singkat dan tinggi badan akhir semasa dewasa
mungkin malahan lebih pendek.
30

Efek Tiroid Pada


Mekanisme Tubuh Yang Spesifik
Efek pada metabolisme karbohidrat
meningkatkan glikolisis, meningkatkan glikogenesis dan
meningkatkan sekresi insulin.
Efek pada metabolisme lemak
meningkatkan pemecahan lemak dan oksidasi asam lemak
bebas oleh sel.
Efek pada metabolisme vitamin
meningkatkan kebutuhan akan vitamin.
Efek pada laju metabolisme basal
meningkatkan laju metabolisme basal hingga 60-100% dari
normal.
Efek pada berat badan
hampir selalu menurunkan berat badan secara signifikan.
31

Pengaturan Sekresi Hormon


Tiroid
Hormon perangsang tiroid (TSH) meningkatkan
sekresi tiroksin dan triiodotirionin oleh kelenjar
tiroid.
Efek yang spesifik terhadap kelenjar tiroid adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan proteolisis tiroglobulin
2. Meningkatkan aktivasi pompa natrium yang
meningkatkan kecepatan penjeratan iodida
3. Meningkatkan iodinasi tirosin dan
meningkatkan proses penggandengan
4. Meningkatkan ukuran dan meningkatkan
aktivasi sekretorik sel-sel tiroid
5. Meningkatkan jumlah tiroid.
32

Sistem Umpan Balik


Hipofisis-Kelenjar Tiroid
Sekersi TSH oleh hipofisis anterior
diatur oleh satu hormon hipotalamus
yaitu hormon pelepasan tirotropin
(TRH) yang di sekresikan oleh ujung
ujung saraf di dalam eminensia
mediana hipotalamus.
Meningkatnya hormon tiroid di dalam
cairan tubuh akan menurunkan
sekresi TSH dan hampir semua efek
penurunan umpan balik ini terjadi.
Mekanisme umpan balik juga di
pakai untuk menjaga agar
konsentrasi hormon tiroid bebas
dalam sirkulasi darah tetap berada
pada konsentrasi yang hampir
normal.

33

Hipertiroid
Kebanyakan penderita hipertioroidisme, ukuran kelenjar
tiroid membesar dua sampai tiga kali dari ukuran normal
dan setiap sel meningkatkan kecepatan sekresinya
beberapa kali lipat.
Gejala hipertiroid diantaranya : sangat mudah terangsang,
intoleransi terhadap panas, berkeringat banyak, berat
badan berkurang, berbagai tingkat diare, kelemahan otot,
kecemasan atau kelainan spikis, rasa capek yang sangat
dan tremor pada tangan.
Sebagian besar penderita juga mengalami protrusi bola
mata dimana keadaan ini di sebut sebagai eksoftalmos.
Penyebab protrusi mata adalah pembengkakan pada
jaringan retro-orbita degeneratif pada otot otot
ekstrsokular.
34

Hipertiroid
Uji lain juga bisa sebagai berikut: Kecepatan
metabolisme basal biasanya meningkat sampai +30
hingga +60 pada hipertirodisme berat.
Sekresi TSH oleh hipofisis anterior sangat ditekan dan
hampir tidak di temukan TSH dalam plasma
TSI normalnya tinggi pada tipe tirotoksikosis yang biasa
tetapi rendah pada adenoma tiroid.
Peningkatan sebagian besar kelenjar tiroid dengan
pemberian propiltiourasil biasanya sampai beberapa
minggu dengan konsentrasi tinggi selama 1 sampai 2
minggu.
Bila iodium yang disuntikan ini bersifat radiokatif maka
akan merusak sel sel sekretoris kelenjar teroid.
35

Hipotiroidisme
Disebabkan oleh autoimunitas terhadap kelenjar tiroid sendiri,
Diawali terjadinya tiroiditis hingga timbul fibrosis pada kelenjar
Kekurangan iodium mencegah produksi hormon tiroksin dan
triiodoktironin tetapi tidak menghambat pembentukan
tiroglubulin sehingga timbul goiter (membesarnya tiroid)
Kelainan yang dapat dijumpai adalah :
- Defisiensi mekanisme penjeratan iodida
- Defisiensi sistem peroksidase
- Defisiensi penggandengan teriosin teriodinasi
- Defisiensi enzim deiodinase.
Gejala : Kelemahan otot, kecepatan denyut nadi menjadi
melambat, menurunya curah jantung, berkurangnya volume
darah, berat badan naik, konstipasi, rambut dan kulit bersisik
dan seluruh tubuh bengkak.
Kecepatan metabolisme basal -30 sampai -50
Sekresi TSH oleh kelenjar hipofisis anterior sangat meningkat.
36

Hormon Adrenokortikal
Kedua kelenjar andrenal yang masing masing mempunyai berat kira
kira 4 gram, terletak di kutub superior dari kedua ginjal dan terdiri atas
dua bagian yang berbeda yakni medula andrenal dan korteks andrenal.
Medula andrenal secara fungsional berkaitan dengan sistem saraf
simpatis mensekresi hormon hormon epinefrin dan nereninefrin.
Korteks andrenal mensekresi kelompok hormon kortikosteroid seluruh
disintesis dari kolesterol steroid.
Selain dua kelompok hormon, minerlokortikoid dan glukokortikoid,
korteks andreal juga mensekresi sedikit hormon kelamin terutama
hormon androgen.
Mineralokortikoid mempengaruhi elektrolit (mineral) cairan
ekstraseluler terutama natrium dan kalium .
Glukokortikoid mempunyai efek peningkatan konsentrasi glukosa
darah.
Dua jenis hormon korteks adrenal yang penting untuk fungsi endrokrin
manusia adalah :
- aldosteron ( mineralokortoid utama).
- kostisol ( glukokortikoid utama ).
37

Hormon Adrenokortikal
Asetat
ASETAT
KOLESTEROL

PROGESTERON

PREGNENOLON

17-OHPROGESTERON

17-OHPREGNENOLON

ALDOSTERON

KORTISOL

ANDROGEN
38

Sifat Kimia Adrenokortikal


Korteks andrenal terdiri atas tiga
lapisan.
- Aldosteron
disekresi oleh zona glumerulosa.
- Kortisol
disekresikan oleh zona
fasikuluta
dan zona retikullaris.
- Androgen adrenal
disekresikan oleh zona
fasikuluta
dan zona retikullaris.
Merupakan senyawa steroid
yang dibentuk dari kolesterol.
39

Aldosteron
Fungsi aldosteron adalah meningkatkan pengangkutan (reabsorbsi)
natrium dan kalium melewati beberapa bagian dinding tubulus
renal.
Aldosteron menyebabkan pertukaran natrium-kalium yakni absorbsi
natrium bersama sama dengan sekresi kalium oleh sel sel epitel
tubulus. Proses ini menyebabkan natrium di simpan dalam cairan
ekstraselular sedangkan kalium disekresikan kedalam urin.
Hasil akhir kerja dari efek aldosteron dalam plasma adalah untuk
meningkatkan jumlah total natrium dalam cairan ekstraseluler
sementara menurunkan jumlah kalium.
Pengaruh terhadap volume cairan ekstraselular dan tekanan arteri
adalah:
ketika natrium direabsorbsi air juga direabsorbsi dalam jumlah
banyak peningkatan tekanan arteri peningkatan sekresi air
dan garam yang sangat besar yang di sebut sebagai diuresis
tekanan.
Sebaliknya ketika sekresi aldosteron menjadi nol hasilnya adalah
dehidrasi cairan ekstrseluler yang berat volume darah rendah
syok sirkulasi.
40

Aldosteron
Kelebihan aldosteron menyebabkan hipokalemia dan
kelemahan otot.
Terlalu sedikit aldosteron menyebabkan hiperkalemia
dan keracunan jantung
Efek dari aldosteron terhadap kelenjar keringat adalah
menyimpan garam tubuh dalam lingkungan yang panas
dan efek terhadap kelenjar liur adalah menyimpan
garam sewaktu liur hilang secara berlebihan.
Aldosteron juga sangat meningkatkan absorpsi natrium
oleh usus terutama di dalam kolon.
Sebaliknya bila tidak ada aldosteron akan terjadi
kegagalan absorbsi Natrium sehingga menyebabkan
diare.
41

Pengaturan Sekresi Aldosteron


Pengaturan sekresi aldosteron tidak berhubungan
dengan hormon kortisol dan androgen.
Ada empat faktor yang memainkan peranan penting
dalam pengaturan andosteron diantaranya adalah :
- Peningkatan konsentrasi ion Kalium cairan
ekstraseluler
meningkatkan sekresi aldosteron.
- Peningkatan aktivasi sistem renin angiotensin.
meningkatkan sekresi aldosteron
- Peningkatan konsentrasi ion Natrium
sedikit menurunkan sekresi aldosteron
- Hormon andrenokortikortopid (ACTH)
meningkatkan sekresi aldosteron
42

Hormon Kortisol
Beberapa efek hormon kortisol diantaranya:
Perangsang glukoneogenesis
Kortisol merangsang proses glukoneogenesis (pembentukan
glukose dari protein dan beberapa zat lain) oleh hati.
Seringkali meningkatkan kecepatan glukoneogenesis
sebesar 6 sampai 10 kali lipat.
Penurunan pemakaian glukosa oleh jaringan.
Peningkatan konsentrasi glukosa darah
mampu meningkatan konsentrasi gula darah sampai 50
persen lebih diatas normal)yang merupakan suatu keadaan
yang di sebut diabetes andrenal. Pada diabetes andrenal
pemberian insulin hanya sedikit menurunkan tingginya
konsentrasi glukosa darah.
43

Fungsi kortisol
Hampir semua jenis stres apakah bersifat fisik
atau neurologik akan menyebabkan peningkatan
sekresi ACTH.
Beberapa jenis stres yang meningkatkan
pelayanan kortisol adalah sebagai berikut :
- Semua jenis trauma
- Infeksi
- Kepanasan dan kedinginan yang hebat
- Penyuntikan norepinerin
- Pembedahan
- Penyuntikan bahan yang bersifat nekrolisis

44

Efek Kortisol Sebagai Antiinflamasi


Bila jaringan rusak maka tubuh mempunyai mekanisme untuk
meminimalkan meluasnya kerusakan dengan proses radang.
Namun kadang radang justru menimbulkan kerusakan lebih hebat
dari pada trauma atau penyakit itu sendiri.
Pemberian kortisol dalam jumlah besar mampu menghambat
proses inflamasi ini.
Ada lima tahap utama inflasi diantaranya adalah :
- Terlepasnya bahan kimia
seperti Histamin, bradikinin, enzim proteolik, prostagladin.
- Peningkatan aliran darah pada daerah yang meradang
kondisi ini menimbulkan keadaan yang disebut eritema.
- Kebocoran plasma
menyebabkan edema tipe nonpiting.
- Infiltrasi leukosit kedalam daerah radang.
- Penyembuhan jaringan
ditandai tumbuhnya jaringan fibrosa ke arah dalam.
45

Efek Kortisol Sebagai Antiinflamasi

Kortisol mempunyai dua efek dasar anti


inflamasi:
1. Menghambat tahap awal dari proses
inflamasi
2. Mempercepat resolusi inflamasi dan
peningkatan kecepatan penyembuhan.
Kortisol juga dapat menghambat respon
inflamasi akibat reaksi alergi.
Kortisol mempunyai efek mengurangi jumlah
eosinofil dan limfosit di dalam darah sehingga
menurunkan tingkat kekebalan terhadap
sebagian besar benda asing yang merasuki
tubuh.
46

Pengaturan Sekresi Kortisol


Sekresi kortisol hampir
seluruhnya diatur oleh ACTH
yang di sekresi oleh kelenjar
hipofisis anterior.
Faktor pelepasan
kortikotropin (CRF)
disekresikan ke dalam
pleksus kapiler utama dari
sistem portal hipofisis dan
kemudian di bawa ke
kelenjar hipofisis anterior
kemudian akan merangsang
sekresi ACTH.
Bila tidak ada CRF maka
kelenjar hipofisis anterior ini
hanya dapat mensekresikan
sedikit ACTH.
47

Pengaturan Sekresi Kortisol


Setiap jenis stres fisik-stres mental dapat
meningkatkan sekresi ACTH akan mengakibatkan
sekresi kortisol juga akan sangat meningkat.
Kortisol mempunyai efek umpan balik negatif
langsung terhadap:
(1) hipothalamus untuk menurunkan
pembentukan CRF
(2) kelenjar hipofisis anterior untuk menurunkan
pembentukan ACTH.

48

Kelainan Hipoadrenalisme
( Penyakit Addison )
Penyakit addison disebabkan oleh kegagalan korteks andrenal
untuk memproduksi hormon andrenokortikal.
Seringkali disebabkan oleh atrofi primer pada korteks
andrenal dan penderita akan mengalami
hiponatremia,hiperkalemia dan asidosis ringan.
Plasma akan turun, konsentrasi sel darah merah meningkat,
curah jantung menurun dan penderita akan meninggal akibat
renjatan.
Penderita tidak dapat mempertahankan konsentrasi normal
glukosa darah.
Pigmentasi melanin pada mukosa membran dan kulit.
Kecepatan sekresi ACTH yang luar biasa yang menyebabkan
timbulnya efek pigmentasi sebab ACTH dapat merangsang
pembentukan melamin oleh melanosit.
49

Hiperadrenalisme
Dapat disebabkan oleh adanya tumor yang
menyekresi kortisol pada salah satu korteks andrenal.
Bermula meningkatnya sekresi ACTH oleh hipofisis
anterior atau oleh adanya sekresi ektopik ACTH
oleh tumor yang terletak dimana saja dalam tubuh.
Gejala khusus dari penyakit Cushing adalah
mobilisasi lemak dari bagian bawah tubuh dan
banyaknya timbunan lemak tambahan di daerah
toraks dan regio abdomen atas.
Hal itu menyebabkan pembengkakan pada wajah,
jerawat dan hirsutisme (pertumbuhan bulu wajah
yang berlebihan). Penderita juga menderita
hipertensi.
50

Hormon Pada Kelenjar


Pankreas
Pankreas mensekresi dua
hormon yang penting yakni
insulin dan glukagon.
Pankreas terdiri atas dua jenis
jaringan utama yaitu
(1) asini getah pencernaan
(2) pulau langerhars
mensekresi insulin-glukagon
Pulau langerhans mengandung
tiga jenis sel utama:
1. Sel beta (60 persen)
mensekresi insulin.
2. Sel alfa (25 persen)
mensekresi glukagon.
3. Sel delta (10 persen)
mensekresikan
somatostatin.
51

Efek Insulin
Menyebabkan sebagian besar glukosa yang di absorsi
sesudah makan segera disimpan didalam hati dalam bentuk
glikogen.
Proses glikogenesis tersebut terjadi karena:
1. Insulin menghambat fosforilase hati enzim utama yang
menyebabkan pecahnya glikogen dalam hati
2. Insulin meningkatkan pemasukan glukosa dalam darah
oleh sel sel
hati
3. Insulin meningkatkan aktivasi enzim yang meningkatkan
sintesis glikogen termasuk enzim glikogen sintetase.
Efek akhir seluruh kerja ini adalah meningkatkan jumlah
glikogen dalam hati.
Sel otak bersifat permeabel terhadap glukosa dan dapat
menggunakan glukosa tanpa perantaraan insulin.
Insulin meningkatkan pengangkutan dan pemakaian glukosa
dalam bagian besar sel tubuh (kecuali sel sel otak).
52

Efek Insulin
Mempunyai berbagai efek yang dapat menyebabkan timbulnya
penyimpanan lemak dalam jaringan lemak dan insulin juga
meningkatkan pembentukan asam lemak.
Insulin meningkatkan pengangkatan glukosa kedalam sel hati.
Sesudah konsentrasi glikogen dalam hati meningkat 5 sampai 6
persen glukosa tambahan yang memasuki sel sel hati yang
dipakai membentuk lemak.
Pelepasan asam lemak dari jaringan adiposa ke dalam sirkulasi
darah akan terhambat.
Bilamana tidak ada Insulin maka akan terjadi hidrolisis
trigliserida yang disimpan menjadi asam lemak dan gliserol dan
dilepas ke dalam sirkulasi darah.
Kekurangan insulin juga menyebabkan terbentuknya asam
asetoasetat secara berlebihan di dalam sel sel hati. Asam
asetoasetat merupakan hasil sampingan pembakaran lemak
untuk kebutuhan energi.

53

Efek Insulin
Efek insulin terhadap metabolisme protein dan pertumbuhan
adalah :
- Timbulnya pengangkutan secara aktif sebagian besar asam
amino ke dalam sel.
- Insulin mempunyai efek langsung meningkatkan translasi RNA
messenger pada ribosom sehingga terbentuk protein baru.
- Insulin juga meningkatkan kecepatan transkrip rangkaian
genetik
DNA sebagai bahan kesatuan enzim
- Insulin juga menghambat proses katabolisme protein
- Didalam hati insulin menekan kecepatan glukoneogenesis.
Tidak adanya insulin menyebabkan berkurangnya protein akibat
peningkatan katabolisme protein sehingga banyak sekali asam
amino yang dilepas ke plasma.
Hormon Insulin mempunyai efek sinergistik dengan hormon
pertumbuhan.
54

Faktor Lain Perangsang Sekresi Insulin


Asam amino yang paling berpengaruh kuat adalah arginin
dan lisin dan jadi asam amino itu sangat memperkuat
rangsangan glukosa terhadap sekresi insulin.
Hormon gastrointestinal ( gastrin, sekretin, kolesistokinin
dan peptida penghambat asam lambung) akan
meningkatkan sekresi insulin dalam jumlah banyak.
Hormon horman lain yang secara langsung dapat
meningkatkan sekresi insulin meliputi glukagon, hormon
pertumbuhan, kortisol progesteron dan esterogen.

55

Glukagon
Hormon yang disekresikan oleh sel alfa pulau langerhan sewaktu
kadar glukosa darah turun.
Fungsi yang paling penting dari glukagon adalah meningkatkan
besarnya konsentrasi glukosa darah.
Efek utama glukagon terhadap metabolisme glukosa adalah
(1) memecahkan glikogen hati
(2) meningkatkan proses glukoneogenesis.
Glukosa mengaktifkan lipase sel lemak sehingga meningkatkan
persediaan asam lemak yang dapat dipakai sebagai sumber energi
tubuh.
Glukagon dengan konsentrasi abnormal sangat tinggi mempunyai efek
(1) meningkatkan kekuatan otot jantung
(2) meningkatkan sekresi empedu
(3) menghambat sekresi asam lambung
56

Pengaturan Sekresi Glukagon


Peningkatan glukosa darah
menghambat sekresi
glukagon.
Tingginya kadar asam amino,
merangsang timbulnya
sekresi glukagon. Jadi respon
glukagon dan respon insulin
tidak bertentangan terhadap
kadar asam amino.
Waktu melakukan kinerja fisik
yang melelahkan konsentrasi
glukagon dalam darah
seringkali meningkat.

57

Diabetes Mellitus
Sebagian besar kasus diabetes militus disebabkan oleh
berkurangnya sekresi insulin oleh sel sel beta pula
langerhans.
Seringkali faktor herediter menyebabkan timbulnya diabetes
melalui peningkatan karentanan sel sel beta terhadap
penghancuran oleh virus atau outoimun.
Obesitas menurunkan jumlah reseptor insulin di dalam sel
terget insulin di seluruh tubuh untuk membuat jumlah insulin
yang tersedia kurang efektif dalam meningkatkan efek
metabolik insulin yang biasa.
Tingginya metabolisme lemak pada penderita diabetes
menyebabkan kadar asam asetoserat,asam keto dan asam
B-hidroksiburat dalam cairan tubuh meningkat dan semua
tambahan asam ini cenderung menimbulkan asidosis.
Bila jatuh dalam keadaan asidosis metabolik maka akan
timbul pernafasan cepat dalam yang di sebut sebagai
pernafasan kussmaul.
58

Diabetes Mellitus
Gejala klasik Diabetus Mellitus meliputi:
Poliuria (pengeluaran urin secara berlebihan)
Polidipsia (minum air secara berlebihan)
Polifagia (makan secara berlebihan)
Berkurangnya berat badan dan astenia merupakan gejala paling
awal penyakit diabetes.
Pada pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan
Gula darah puasa > 126 mg/dl
Gula darah acak > 200 mg/dl
2 JPP > 200 mg/dl
Sukar untuk membedakan koma diabetikum akibat kekurangan insulin
dengan koma hipoglikemik karena kelebihan insulin. Namun nafas
berbau aseton dan pernafasan yang cepat pada penderita koma
diabetikum
tidak ditemukan pada koma hipoglemik.
59

Anda mungkin juga menyukai