DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
CINDY SIAMENA (1213042)
SRI SELVI PRASTI THIO (1213058)
SELVIA MELVI (1213085)
PENDAHULUAN
Dewasa ini, Pajak merupakan salah satu sumber pemasukan kas negara
yang digunakan untuk pembangunan dengan tujuan akhir kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat. Oleh karena itu, sektor pajak memegang peranan
penting dalam perkembangan kesejahteraan bangsa. Namun, tak bisa
dipungkiri bahwa sulitnya Negara melakukan pemungutan pajak karena
banyaknya wajib pajak yang tidak patuh dalam membayar pajak merupakan
suatu tantangan tersendiri. Pemerintah telah memberikan kelonggaran
dengan memberikan peringatan terlebih dahulu melalui Surat Pemberitahuan
Pajak (SPT). Akan tetapi, tetap saja banyak wajib pajak yang lalai untuk
membayar pajak bahkan tidak sedikit yang cenderung menghindari kewajiban
tersebut.
Hal ini mendorong pemerintah menciptakan suatu mekanisme yang dapat
memberikan daya pemaksa bagi para wajib pajak yang tidak taat hukum.
Salah satu mekanisme tersebut adalah gijzeling atau lembaga paksa badan.
Keberadaan
lembaga
ini
masih
kontroversial.
Beberapa
kalangan
DEFINISI
Definisi pajak yang dikemukakan oleh Prof. Dr. Rochmat Soemitro,
S.H :
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undangundang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik
atau kontraprestasi yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan
untuk membayar pengeluaran umum.
pemerintah daerah.
Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang
tidak
dapat
ditunjukkan
adanya
dan nyata kepada pembayar. Contoh : parker, pasar, jalan tol, dll.
Iuran, yaitu pungutan yang dikenakan sehubungan dengan suatu jasa
atau fasilitas yang diberikan pemerintah secara langsung dan nyata
FUNGSI PAJAK
Terdapat 2 fungsi pajak, yaitu:
Fungsi Budgetair (Sumber Keuangan Negara)
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk
membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan. Seperti pajak
penghasilan (PPh), pajak pertambahan nilai (PPn), Pajak penjualan atas
barang mewah,(PPnBM), pajak bumi dan bangunan (PBB), dll.
Fungsi Regularend (Pengatur)
Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan
pemerintah dalam bidang social dan ekonomi serta mencapai tujuan-tujuan
tertentu di luar bidang keuangan. Misalnya:
pendapatan.
Tarif pajak ekspor sebesar 0% dimaksudkan agar para pengusaha
terdorong mengekspor hasil produksinya di pasar dunia sehingga
materiil
merupakan
norma-norma
yang
besarnya
penghasilan
dengan
memperhitungkan
yang
tidak
JENIS PAJAK
Terdapat berbagai jenis pajak yang dapat dikelompokkan menjadi 3,
yaitu pengelompokkan menurut golongan, sifat, dan menurut lembaga
pemungutnya.
keadaan
subjeknya.
Misalnya,
pajak
Penghasilan (PPh).
2. Pajak Objektif, pajak yang pengenaannya memperhatikan
objeknya baik berupa benda, keadaan, perbuatan, atau
peristiwa yang mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar
pajak, tanpa memperhatikan keadaan pribadi Subjek Pajak
(Wajib
Pajak)
maupun
tempat
tinggal.
Misalnya,
Pajak
pengenaan
pajak
berakhirnya
jangka
waktu
kadaluwarsa;
4. Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar Tambahan, dll;
5. Menentukan besarnya denda maupun sanksi administrasi lainnya.
Ada dua ajaran yang mengatur timbulnya utang pajak (saat
pengakuan adanya utang pajak) yaitu ajaran materiil dan ajaran formil.
1. Ajaran Materiil
Menyatakan
bahwa
utang
pajak
timbul
karena
surat
Untuk
utang
pajak
ketetapan
menentukan
timbul
pajak
oleh
apakah
karena
fiskus
seseorang
dapat
dilakukan
dengan
maupun
berakhirnya masa pajak, bagian tahun pajak atau tahun pajak yang
bersangkutan.
4. Pembebasan/penghapusan
Kewajiban pajak oleh wajib pajak tertentu dinyatakan hapus
oleh fiskus setelah dilakukan penyidikan, ternyata wajib pajak tidak
mampu lagi untuk memenuhi kewajibannya.
TARIF PAJAK
Untuk menghitung besarnya pajak yang terutang diperlukan dua unsur,
yaitu tarif pajak dan dasar pengenaan pajak. Tarif pajak dapat berupa angka
atau persentase tertentu. Jenis tarif pajak dibedakan menjadi tarif tetap, tarif
proporsional (sebanding), tarif progresif (meningkat), dan tarif degresif
(menurun).
Tarif Tetap, adalah tarif berupa jumlah atau angka yang tetap,
makin
meningkat
dengan
meningkatnya
dasar
makin
meningkat
dengan
meningkatnya
dasar
makin
meningkat
dengan
meningkatnya
dasar
KESIMPULAN
Definisi pajak yang dikemukakan oleh Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H :
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undangundang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik
atau kontraprestasi yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan
untuk membayar pengeluaran umum.
Dari beberapa definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa :
pemerintah daerah.
Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang
tidak
dapat
ditunjukkan
adanya
Gaya Pikul, Teori Kewajiban Pajak Mutlak (Teori Bakti) dan Teori Asas Gaya
Beli.
Terdapat berbagai jenis pajak yang dapat dikelompokkan menjadi 3,
yaitu pengelompokkan menurut golongan, sifat, dan menurut lembaga
pemungutnya. Tata cara pemungutan pajak terdiri atas stelsel pajak, asas
pemungutan pajak, dan sistem pemungutan pajak. Ada dua ajaran yang
mengatur timbulnya utang pajak (saat pengakuan adanya utang pajak) yaitu
ajaran materiil dan ajaran formil.
Utang pajak akan berakhir atau terhapus jika terjadi hal-hal sebagai
berikut:
Pembayaran/pelunasan,
Kompensasi,
Kadaluwarsa
dan
DAFTAR
PUSTAKA
1. Siti Resmi. 2014. Perpajakan , Teori dan Kasus.
Edisi 8. Jakarta : Salemba Empat.
2. Mardiasmo. 2011. Perpajakan. Jakarta : C.V
ANDI OFFSET.