Anda di halaman 1dari 2

Salinan dari Kompas, KAMIS 16 SEPTEMBER 1993, Halaman 8

Keadaan Pembuluh Darah


Penentu Hidup Seseorang
Jakarta, Kompas
Berlanjutnya usia seseorang disertai pula dengan penuaan pembuluh darahnya, dapat dikatakan
seseorang itu sama tua dengan pembuluh darahnya. Keadaan pembuluh darah menentukan
kelanjutan hidup seseorang.

Sekitar usia 50 tahun atau lebih akan

(mengeras dan menyempit) akan mudah

mengalami pengendapan dalam pembuluh

terjadi pembekuan darah dengan akibat

darah nadi, berupa zat lemak yang dapat

sumbatan pembuluh darah atau sebagian

disertai zat kapur dengan akibat pembuluh

lumen pembuluh darah tersebut. Organ atau

darah tersebut akan menebal terutama pada

bagian tubuh yang mendapat darah dari

intinya,

berkurang.

pembuluh nadi akan kekurangan oksigen

diamaeter pembuluh darah

serta bahan makanan lainnya, kemudian

bertambah besar, dan dapat disertai atau

aktifitasnya akan menurun, dalam bentuk

tidak dengan penyempitan lumen pembuluh

yang

darah yang disebut arterioselerosis bersifat

jaringan itu secara berangsur mengalami

degeneratif. Penegasan itu disampaikan

kematian. Bila yang tersumbat pembuluh

Prof. Dr. H. Djang Jusi, dalam pidato

koroner akan terjadi infark jantung, artinya

pengukuhannya sebagai Guru Besar tetap

sebagian dari otot jantung kekurangan darah

dalam ilmu Bedah FK UI dengan Judul

lalu berlanjut akan berakibat kematian.

daya

Sedangkan

elastisitas

Upaya Meningkatkan Aliran Darah Demi


Kelangsungan

Hidup

Yang

Berkualitas

Lebih Baik, di Aula FK UI Salemba, Rabu


(15/9). Menurut Prof. Jusi itu, dalam
pembuluh

darah

yang

arterioselerosis

paling

buruk

ada

kemungkinan

Dalam pidato pengukuhannya itu


Prof. Jusi mengemukakan pula mengenai
penyakit kardiovaskuler, diet tinggi lemak
dan kadar serum kolesterol yang meningkat

erat

hubungannya

penyakit

tekhnik dalam hal ini tidak dapat disangka.

kardiovaskuler . Pola diet tertentu dari Barat

Berlawanan dengan keyakinan selama ini ,

yang kini sudah merakyat di Indonesia,

ternyata diet dan intervensi obat dapat

sebetulnya

diterapkan

penyebab

dengan

merupakan

terbesar

meperlambat

pathogenesis penyakit ini, bahkan dapat

kolesterol yang tinggi dengan penyakit

mencegah terbentuknya plak arterosklerosis

pembuluh darahmdan masalahnya yang

. Perkembangan ini menyebabkan focus

terkait. Sekarang penelitian yang terbanyak

perhatian lebih tertuju terhadap prospek

dilakukan bertujuan untuk lebih mengerti

terapi baru tersebut, disamping rekonstruksi

akan peranan komponen kolesterol yang

vaskuler lainnya prosedur bedah ternyata

spesifik, yang berbeda dalam struktur, asal

dapat menimbulkan masalah baru seperti

dan pengaruhnya
yang

peningkatan

dengan

serum

factor

epidemic

factor

mediknya,

sedangkan

restenosis

(penyumbatan

lagi)

mempengaruhi

perjalanan

disebabkan oleh proliferasi sel setempat dan

penyakit kardiovaskuler ada lima, jelas Prof.

pertumbuhan

Jusi

berlebihan. Hal ini menyebabkan tindakan

Yaitu

(kegemukan),

Merokok,

Obesitas

Hiperlipidemia,

Hipertensi

dan Stress. Dari seluruh kematian,

50

persen atau lebih

disebabkan penyakit

kardiovaskuler,

persen

33

dari

semua

penyakit arterosklerosis karena merokok .


Merokok memegang peranan besar pada
penyakit pernafasan dan sebagai penyebab
penyakit dengan keganasan . Pencegahan
lebih menarik menurut Prof. Jusi yang juga
ahli beda jantung dan pembuluh darah
diwarnai

oleh

hasil

penelitian

yang

konsisten dengan memanfaatkan alat dan


tekhnik yang canggih, terutama dalam
bidang biokimia mengenai pathogenesis
(proses

terjadinya)

arterosklerosis.

Pentingnya peranan ilmu faal dan bio

arterosklerosis

yang
yang

pencegahan dan intervensi dini

lebih

menarik

masa

untuk

diterapkan

pada

mendatang kata Prof Jusi.


Prof. Jusi lahir di Solok pada 12
Desember 1929, beristrikan P. Zaleha dan
beranak tiga orang, Ia lulus FKUI tahun
1959, spesialisasi ilmu bedah FKUI 1963,
bedah jantung dan paru FKUI 1970 dan
memperoleh Doktor di Rijks Universitiet
Van Amsterdam, Belanda 1973, kini Kepala
Sub bagian Bedah Vaskuler FKUI/RSCM.
Salah satu karya

tulisnya adalah buku

Dasar dasar Ilmu Bedah Vaskuler (sas).

Anda mungkin juga menyukai