Anda di halaman 1dari 1

Sebelum lebih jauh membahas hubungan HIV/AIDS dengan lingkungan, perlu di

ketahui bahwa asal mulanya HIV telah ada sejak awal tahun 1980an, dimana
virus ini sebenarnya
Hubungan antara HIV/AIDS dengan Lingkungan
Dalam literature review, menyebutkan bahwa permasalahan HIV/AIDS di
Afrika bagian timur maupun selatan ataupun Negara-negara yang berkembang
banyak dikaitkan oleh: pertanian, biodiversitas, iklim, perlindungan terhadap
Sumber Daya Alam, biaya sakit, tumbuhan yang dapat dimakan, emigrasi dan
imigrasi, lingkungan, fenomena ekologi dan lingkungan, kesehatan lingkungan,
karakteristik keluarga, asupan makanan, factor sosioekonomik, air, populasi
lahan diluar kota yang terdapat ladang, hutan dsb.,
Jadi, yang akan menguatkan teori ekologi lingkungan yaitu bahwa dengan
adanya perubahan yang berskala global seperti perubahan iklim yang ekstrim,
polusi, perdagangan makroekonomi, urbanisasi, konflik, dan globalisasi yang
menciptakan kondisi sangat menantang bagi bangsa Afrika bagian Sahara,
dimana kejadian tersebut benar-benar mendesak bangsa Afrika yang mana
control terhadap rumah tangga dan tingkat komunitasnya. Karena sejak akhir
masa kolonialisme, yang meliputi kemiskinan, ketidaksetaraan, konflik, dan
penindasan yang benar-benar merusak masyarakat. Faktor tersebut benar-benar
berkontribusi besar terhadap kemunculan kejahatan structural dan
telah
menempatkan masyarakat Sahara Afrika dalam situasi tingginya kerusakan
ekosistem dan peningkatan penyebaran HIV/AIDS.
Factor berskala global seperti: perubahan iklim yang ekstrim, ekonomi
makro, urbanisasi, globalisasi, perang dan konflik akan menyebabkan terjadinya
perubahan social, kemiskinan, dan ketidaksetaraan gender, lalu hal tersebut
akan menimbulkan kerentanan seperti: migrasi, food insecurity, rendahnya
kualitas kesehatan

Anda mungkin juga menyukai