Anda di halaman 1dari 14

kajian natrium diklofenak

1. Kandungan zat aktif : Natrium Diklofenak


2. Bentuk sediaan : Mikroemulsi
I. KAJIAN FORMULA
1. Monografi bahan
a. Natrium Diklofenak
Rumus molekul

C14H10Cl2NNaO2 (1)

Rumus Struktur

Diclofnac sodique; Diclofenaco sdico; Diclofenacum natr


icum; Diclophenac Sodium; Diklofenaakkinatrium; Diklofe
Sinonim

nak sodnsul; Diklofenak Sodyum; Diklofenaknatrium; Dik


lofenk-ntrium; Diklofenako natrio druska; GP-45840; Nat
rii Diclofenacum. Sodium
[2-(2,6-dichloroanilino)phenyl]acetate(1).
Menghilangkan nyeri dan peradangan pada berbagai kondis
i:muskuloskeletal dan sendi gangguan seperti arthritis arthri
tis, osteoarthritis, dan ankylosing spondylitis; peri-artikular

Fungsi

gangguan seperti bursitis dan tendinitis, jaringan lunak gan


gguan seperti keseleo dan strain, dan kondisi menyakitkan l
ainnya seperti kolik ginjal, akut gout, dismenorea, migrain,
dan setelah bedah(1).

Natrium diklofenak (derivat fenilasetat) merupakan nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID) yang terkuat day
Kajian Farmak
ologis

a antiradangnya dengan efek samping yang kurang kuat dib


andingkan dengan NSAID lainnya. Obat ini sering digunak
an untuk segala macam rasa nyeri, migrain dan encok. Akti
vitasnya dengan jalan menghambat enzim siklo-oksigenase
sehingga pembentukan prostaglandin terhambat(1).
Oral atau rectal : 75-150 mg sehari dalam dosis terbagi.
Injeksi i.m: 75mg sekali sehari atau jika pada kondisi khusus
75 mg dua kali sehari.

Dosis

Sediaan larutan topikal mengandung natrium diklofenak seta


ra 1,6% untuk pengobatan osteoarthritis pada sendi dangkal
seperti pergelangan tangan atau lutut
Pra dan pasca bedah dalam tetes mata 0,1% 3-5x 1 tetes, jug
a dalam krem/gel 1% (1).

Pemerian bahan Serbuk putih, higroskopis, kristal bubuk(1).


Sedikit larut dalam air, larut dalam alkohol; praktis tidak lar
Data kelarutan

ut dalam kloroform dan eter; mudah larut dalam metil alkoh


ol(1).

Log P
pH

4.218 (1)
pH dalam larutan 1% dalam air adalah antara

7,0 dan 8,5(1).


Stabilitas terhad Stabil dalam larutan buffer pH 7,6. Larutan Na-diklofenak s
ap pH
tabil tanpa adanya O2(1).
Stabilitas terhad Diklofenak harus disimpan pada suhu di bawah 30 C dan ti
ap suhu
dak tembus cahaya (1).
Stabilitas terhad Harus terlindung dari cahaya dan disimpan pada suhu 20ap cahaya

250C (1).

Kerapatan/BJ

318,13 g/mol (1).

Titik lebur / lele


h

284 0C

Inkompatibilita
s
Kondisi penyim
panan

Simpan dalam wadah kedap udara.terlindung dari cahaya.

b. Gliserin
Rumus molekul

C3H8O3 (2)

Rumus Struktur
Croderol; E422; glicerol; glycerine; glycerolum; Glycon GSinonim

100; Kemstrene; Optim; Pricerine; 1,2,3-propanetriol; trihy


droxypropane glycerol (2).
Antimicrobial preservative; cosolvent; emollient; humectan

Fungsi

Pemerian bahan

t; plasticizer;
solvent; pemanis (2).
Cairan jernih, tak berwarna, tak berbau, higroskopis, manis
(2).

Sedikt larut dalam aseton, praktis tidak larut dalam Benzen


Data kelarutan

dan Kloroform, Larut dalam Etanol (95%), Larut dalam Me


tanol, Praktis tidak Larut dalam minyak, Larut dalam air (2).

Log P
pH

5 (2)
Gliserin higroskopis. Gliserin murni tidak rentan terhadap

Stabilitas terhad oksidasi oleh suasana di bawah kondisi penyimpanan biasa,


ap cahaya

Stabilitas terhad
ap suhu

tetapi terurai pada pemanasan dengan evolusi akrolein bera


cun (2).
Gliserin dapat mengkristal jika disimpan pada suhu rendah,
sedangkan kristal tidak meleleh sampai dihangatkan sampai

200C
Stabilitas terhad Stabil secara kimia Campuran gliserin dengan air, etanol (9
ap air
Berat jenis

5%), dan propilen glikol


1.2656 g/cm3 at 150C;
1.2636 g/cm3 at 200C;

1.2620 g/cm3 at 250C (2).


Titik lebur / lele
h

17.80C (2)
Gliserin dapat meledak jika dicampur dengan oksidator kua
t seperti kromium trioksida, potasium klorat, atau kalium pe

Inkompatibilita

rmanganat. Dalam larutan encer, reaksi berlangsung lebih la

mbat dan terbentuk beberapa produk hasil oksidasi .Terjadi


perubahan warna menjadi hitam jika terpapar oleh cahaya a

Kondisi penyim

tau kontak dengan seng oksida atau nitrat bismuth (2).


Gliserin harus disimpan dalam wadah kedap udara, dalam t

panan
Alasan Pemiliha

empat yang sejuk dan kering (2).


Dapat digunakan sebagai kosolven sehingga bisa meningkat

n bahan

kan kelarutan dari fase air (2).

Penggunaan

Konsentrasi

Antimicrobial pr

<20

eservative

Emolient

30

Gel vehicle, aque


ous
Gel vehicle, non
aqueous
Humectant
Opthalmic formu
lation
Patch addictive
Plasticizer in tabl
et film coating
Olvent for parent
eral formulations
Sweetening agent

5.0-15.0
50.0-80.0
30
0.5-3.0
Variable
Variable
50

in alcoholic elixir 20
s

Sumber: handbook of pharmaceutical excipient, 6th ed.


c. Menthol
Rumus molekul

C10H20O (2)

Rumus Struktur

Hexahydrothymol; 2-isopropyl-5-methylcyclohexanol; 4isopropyl-1-methylcyclohexan-3-ol; 3-p-menthanol; pSinonim

menthan-3-ol; dlmenthol; mentholum racemicum; menthom


enthol; mentoli; mentolis; peppermint camphor; racemic me
nthol (2).

Fungsi

Perasa, terapetik agent (2)

Bubuk kristal, tak berwarna, prismatic, memiliki rasa dan b


Pemerian bahan au yang kuat dan khas. Berfungsi sebagai agen perasa dan a
gen therapeutic (2).
Sangat larut dalam etanol (95%), kloroform, eter, lemak
Data kelarutan

minyak dan parafin cair, mudah larut dalam asam asetat gla
sial, larut dalam aseton dan benzena, sangat sedikit larut dal
am gliserin; praktis tidak larut dalam air (2).

Log P
pH

6,9-7,3 (2)

Stabilitas terhad

ap pH
Stabilitas terhad Formulasi yng mengandung menthol 1% b/b dalam cream s
ap suhu
tabil hingga 18 bulan ketika disimpan pada suhu ruang (2).
Stabilitas terhad Menthol disimpan dalam wadah tertutup baik pada suhu 250
ap cahaya

C (2)

Berat jenis
Titik lebur / lele
h
Inkompatibilita
s
Kondisi penyim
panan
Alasan pemiliha
n bahan
d. Aquadest
Rumus molekul

0.890 g/cm3(2)
340C (2)
Incompatible dengan: butylchloral hydrate; camphor; chlora
l hydrate; chromium trioxide; b-naphthol; phenol; potassiu
m permanganate; pyrogallol; resorcinol; and thymol (2).
Menthol harus disimpan dalam wadah tertutup baik pada
temperatur tidak melebihi 250C, karena gliserin mudah men
yublim (2).
Exipient yang akan memberikan sensasi dingin pada sediaa
n topical (2).
H2O(2)

Rumus struktur
Sinonim

Aqua, aqua purificata; hydrogen oxide(2).

Fungsi

Pelarut (2)

Pemerian bahan

Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempuny


ai rasa (2).

Data kelarutan

pH

7 ,0 (2)

Stabilitas
Berat jenis
Titik lebur / lele
h
Inkompatibilita
s

Secara kimia stabil dalam semua kondisi fisik(cair,es, uap


air (2).
1 g/Ml (2).
0oC (2)
air dapat bereaksi dengan obat-obatan dan eksipien lainnya
yang rentan terhadap hidrolisis air dapat bereaksi dengan lo
gam alkali dan cepat dengan alkali logam dan oksida merek
a, seperti kalsium oksida dan magnesium oksida. Air juga b

ereaksi dengan garam anhidrat untuk membentuk hidrat ber


bagai komposisi, dan dengan organik tertentu bahan dan kal
sium karbida(2).
Kondisi penyim
panan

Dalam wadah tertutup baik (2) .

e. Olive Oil
Rumus molekul
Sinonim
Pemerian bahan
Data kelarutan

Gomenoleo oil; olivae oleum raffinatum; pure olive oil; ole


a europaea oil; oleum olivae
cairan, tak berwarna atau kuning berminyak tansparan, pada
suhu rendah sebagian atau seluruhnya membeku
agak sukar larut dalam ethano (95%), mudah larut dalam kl
oroform, ether dan karbon disulfida

pH

Berat jenis

Titik lebur / lele


h
Inkompatibilita
s
Kondisi penyim
panan

dapat tersaponifikasi oleh hidroksi alkali dan mudah teroksi


dasi
Dalam wadah tertutup rapat, ditempat sejuk dan kering.

f. Tween 80
Rumus molekul

C64H124O26 (2)

Rumus struktur

Sinonim

Atlas E; Armotan PMO 20; Capmul POE-O; Cremophor PS


80; Crillet 4; Crillet 50; Drewmulse POE-SMO; Drewpone
80K; Durfax 80;Durfax 80K; E433; Emrite 6120; Eumulgin

SMO; Glycosperse O-20; Hodag PSMO-20; Liposorb O20; Liposorb O-20K; Montanox 80; polyoxyethylene 20 ole
ate; polysorbatum 80; Protasorb O-20; Ritabate 80; (Z)sorbitan mono-9-octadecenoate poly(oxy1,2-ethanediyl) der

Fungsi
Pemerian bahan

Data kelarutan

ivatives; Tego SMO 80; Tego SMO 80V; Tween 80 (2).


Agen pendispersi, emulgator, srfactan non ionic, suspendin
g agent, wetting agent (2).
Cairan kental, transparan, tidak berwarna, hampir tidak me
mpunyai rasa (2)
Mudah larut dalam air, dalam etanol (95%)P dalam etil aset
at P dan dalam methanol P, sukar larut dalam parafin cair P
dan dalam biji kapas P (2)

Log P

pH

5 7 (2)
Polysorbates stabil untuk elektrolit dan asam lemah dan bas
a;saponifikasi bertahap terjadi dengan asam dan basa kuat.

Stabilitas

Polysorbates bersifat higroskopis dan harus diperiksa untuk


kadar air sebelum digunakan dan dikeringkan jika diperluka
n. penyimpanan lama dapat menyebabkan pembentukan per
oksida (2).

Berat jenis

1,07 g/cm3 (2)

Titik didih

1000 C (2)

Inkompatibilita

Perubahan warna dan / atau pengendapan terjadi dengan ber

s
Kondisi penyim

bagai zat, khususnya fenol, tanin, ter, dan bahan tarlike (2).

panan

Dalam wadah tertutup rapat dan kering (2).

g. Span 80
Rumus molekul

Rumus struktur

C24H44O6 (2)

Ablunol S-80; Arlacel 80; Armotan MO; Capmul O; Crill 4


; Crill 50; Dehymuls SMO; Drewmulse SMO; Drewsorb 80
K; E494;GlycomulO; Hodag SMO; Lamesorb SMO; Lipos
Sinonim

orbO; Montane 80; Nikkol SO-10; Nissan Nonion OP-80R;


Norfox Sorbo S-80; Polycon S80 K; Proto-sorb SMO; Prota
chem SMO; S-Maz 80K; Sorbester P17; Sorbirol O; sorbita
n oleate; sorbitani oleas; Sorgen 40; Sorgon S-40-H; Span 8

Fungsi
Pemerian bahan
Data kelarutan

0; Tego SMO (2).


Agen pendispersi, emulgator, srfactan non ionic, suspendin
g agent, wetting agent (2).
Ester sorbitan terjadi sebagai cream-to berwarna amber cair
an atau padatan dengan bau khas dan rasa (2).
: larut atau terdispersi dalam minyak, larut dalam pelarut or
ganik. Dalam air, meskipun tidak larut namun terdispersi (2).

Log P

pH

Pembentukan sabun bertahap terjadi dengan asam kuat atau

Stabilitas

basa; sorbitan ester yang stabil dalam asam lemah atau basa
. Ester sorbitan harus disimpan dalam wadah tertutup baik d
alam tempat dingin, kering (2).

Berat jenis
Titik lebur / lele
h
Inkompatibilita
s
Kondisi penyim
panan

1,01 g/mL (2)


>100oC (2)
wadah tertutup baik dalam tempat dingin, kering.hidrat berb
agai komposisi, dan dengan organik tertentu bahan dan kals
ium karbida (2).

2. Formula Acuan (4)


BAHAN

FORMULA %
FA
(HLB 11)

FB
(HLB 12)

FC
(HLB 13)

Ketokonazol
Tween 20

2
30

2
35

2
40

Span 80

25

20

15

Gliserin

25

25

25

Acni Bio

0,25

0,25

0,25

Aquadest

15

15

15

Minyak zaitun

Sumber: Gozali, D., Rusmiati D., Utama, P., Formulasi dan Uji Stabilitas Mikroemulsi Ketokona
zol Sebagai Antijamur Candida albicans dan Tricophyton mentagrophytes, Farmaka 2009; Volu
me 7 (2): 54-67.
3. Formula Modifikasi
FORMULA %
BAHAN

FA

FB

FC

Natrium Diklofe

(HLB 12)
1

(HLB 13)
1

(HLB 14)
1

nak
Tween 80
Span 80

40
15

45
10

50
5

Gliserin

25

25

25

0,25
15
5

0,25
15
5

0,25
15
5

Menthol
Aquadest
Minyak zaitun
4. Formulasi Optimasi
Bahan

Fomula 1
(HLB 12)
Per 100 ml Penimbangan

Formula 2
(HLB 13)
Per 100 ml
Penimbangan

Natrium Di

(g)
1g

(g)
1.1 g

(g)
1g

(g)
1.1 g

klofenak
Tween 80
Span 80
Gliserin

40 g
15 g
25 g

44 g
16.5 g
27.5 g

45 g
10 g
25 g

49.5 g
11 g
27.5 g

Menthol
Olive Oil
Aquadest
5. Perhitungan HLB

0.25 g
5g
15 g

0.275 g
5.5 g
16.5 g

0.25 g
5g
15 g

0.275
5.5 g
16.5 g

Perhitungan:
a) Formula A (HLB 12)
Tween 80 15 7,7 : ( 7,7/10,7 x 55 = 39,58 )
12
Span 80 4,3 3 : ( 3/10,7 x 55 = 15,42 )
b) Formula B (HLB 13)
Tween 80 15 8,7 : ( 8,7/10,7 x 55 = 44,72 )
13
Span 80 4,3 2 : ( 2/10,7 x 55 = 10,28 )
c) Formula C (HLB 14)
Tween 80 15 9,7 ; ( 9,7/10,7 x 55 = 49,86 )
14
Span 80 4,3 1 ; ( 1/ 10,7 x 55 = 5,14 )
6. Perhitungan ADI
Perhitungan ADI hanya untuk sediaan oral untuk menghitung kadar bahan dalam sediaan
tidak melebihi kadar yang diperbolehkan. Sementara, sediaan yang kami buat merupakan sediaan
topikal, sehingga perhitungan ADI tidak diperlukan. Namun kami lampirkan data perhitungan A
DI sebagai contoh.
a) Tween 80 : 10mg/kgBB
Untuk 70 kg BB maka, tween 80 maksimal perhari 700mg/70kgBB
Formulasi 1
Tween 80 = 40 g/100ml
Pemakaian per hari = maksimal 2x oles, per oles + 0.5 ml
= 0.4 g/1 ml atau 400 mg/1 ml
Keterangan: Tween 80 dalam formulasi masih di bawah ADI
Formulasi 2
Tween 80 = 45 g/100ml
Pemakaian per hari = maksimal 2x oles, per oles + 0.5 ml

= 0.45 g/1 ml atau 450 mg/1 ml


Keterangan: Tween 80 dalam formulasi masih di bawah ADI
b) Span 80 : 5mg/kgBB
Untuk 70 kg BB maka, span maksimal perhari 350mg/70kgBB
Formulasi 1
Span 80 = 15 g/100ml
Pemakaian per hari = maksimal 2x oles, per oles + 0.5 ml
= 0.15 g/1 ml atau 150 mg/1 ml
Keterangan: Span 80 dalam formulasi masih di bawah ADI
Formulasi 2
Span 80 = 10 g/100ml
Pemakaian per hari = maksimal 2x oles, per oles + 0.5 ml
= 0.1 g/1 ml atau 100 mg/1 ml
Keterangan: Tween 80 dalam formulasi masih di bawah ADI
c) Glycerol : 1000-1500mg/kgBB
Untuk 70 kg BB maka, glycerol maksimal perhari 70.000-105.000mg/70kgBB
Formulasi 1 dan 2
Glycerol = 25 g/100ml
Pemakaian per hari = maksimal 2x oles, per oles + 0.5 ml
= 0.25 g/1 ml atau 250 mg/1 ml
Keterangan: Glycerol dalam formulasi masih di bawah ADI
d) Menthol : 0.4mg/kgBB
Untuk 70 kg BB maka, menthol maksimal perhari 28mg/70kgBB
Formulasi 1 dan 2
Menthol = 0.25 g/100ml
Pemakaian per hari = maksimal 2x oles, per oles + 0.5 ml
= 0.0025 g/1 ml atau 2.5 mg/1 ml
Keterangan: Menthol dalam formulasi masih di bawah ADI
7. Perhitungan Dapar
Diketahui : pH = 5.5
= 0.02

pKa = 6.4
Ka = 3.98 x 10-7
Ditanya : konsentrasi masing-masing asam dan garam
Jawab :
pH = pKa + Log (garam)/(asam)
5.5 = 6.4 + Log (garam)/(asam)
-0.9 = Log (garam)/(asam)
0.126 = (garam)/(asam)
Garam = 0.126 x asam ................................................(persamaan 1)
= 2.3 C x ( Ka x [H3O+] )
( Ka + [H3O+] )
0.02 = 2.3 C x ( 3.98x10-7 x 3.16x10-6 )
( 3.98x10-7 + ( 3.16x10-6 ))2
0.02 = 2.3 C x 1.258x10-12
1.266x10-11
2.532x10-13 = 2.3 C x 1.258x10-12
C = 8.75 x 10-2 mol/L
Dari persamaan 1
C = garam + asam
8.75 x 10-2 = ( 0.126 x asam ) + asam
8.75 x 10-2 = asam ( 0.126 + 1)
8.75 x 10-2 = asam ( 1.126)
Asam = 7.78x10-2 mol/L
Garam = 0.126 ( asam)
= 0.126 (7.78x10-2 mol/L )
= 9.8028x10-3 mol/L
II. ALAT dan BAHAN
1. Alat
a. Batang pengaduk
b. Cawan porselin
c. Gelas ukur
d. Penangas air
e. Rak tabung reaksi
f. Sendok tanduk
g. Tabung reaksi

h. Termometer
2. Bahan
a. Aquadest
b. Etanol
c. Gliserin
d. Menthol
e. Minyak zaitun
f. Span 80
g. Tween 80
III. CARA KERJA
Aquadest dipanaskan sampai suhu sekitar 50 C
Ditambahkan surfaktan pembentuk emulsi m/a tween 80 sambil diaduk secara
konstan dengan menggunakan motor pengaduk pada suhu 50 C sampai didapatkan
larutan yang jernih
Natrium diklofenak dilarutkan dilarutkan dalam etanol hingga larut, tambahkan
gliserin
Dimasukkan dalam disperse menthol, span 80 dalam minyak zaitun sebagai fase
minyak
Fase minyak dimasukkan ke dalam fase air kemudian diaduk dengan motor
pengaduk sampai terbentuk sediaan mikroemulsi yang jernih dan transparan

Anda mungkin juga menyukai