Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
FARMAKODINAMIK
Jakarta-2014
PENDAHULUAN
Obat
zat yang mengakibatkan perubahan fungsi biologik melalui
terjadinya reaksi kimia
Reseptor
suatu molekul spesifik yg mempunyai fungsi regulasi dalam
suatu sistem biologik
I. Farmakokinetik
II. Farmakodinamik
Farmakokinetik
Skema Farmakokinetik
Tempat kerja
(reseptor)
Depot Jaringan
Bebas Terikat
Terikat Bebas
Sirkulasi Sistemik
Absorpsi
Obat Bebas
Ekskresi
Obat Terikat
Metabolit
Biotransformasi
Farmakokinetik: ABSORPSI
Absorpsi:
proses masuknya obat dr tempat pemberian ke dlm darah
kecepatan & jlh obat yg meninggalkan tempat pemberian
Perbedaan tempat pemberian perbedaan kecepatan dan
jumlah obat yang diabsorpsi
Motilitas saluran cerna, kondisi malabsorpsi, & makanan mem
pengaruhi absorpsi obat oral:
lambung kosong (a.c) absorpsi obat cepat
lambung berisi (p.c) absorpsi obat dihambat/diganggu
Sifat fisikokimia obat juga mempengaruhi absorpsinya
(mis. daya larut obat dalam air/lemak, asam, basa, bentuk
sediaan obat).
Farmakokinetik: ABSORPSI(2)
Pengetahuan mengenai manfaat & kerugian berbagai cara
pemberian obat sangat penting dalam menentukan pilihan
pemberian obat:
Enteral (oral) : dimakan atau diminum
Parenteral : subkutan, intramuskular, intravena, dsb
Rektal, vaginal, uretral
Lokal (inhalasi), topikal
Lain-lain : implantasi, sublingual, intrabukal, dsb
Farmakokinetik: ABSORPSI(3)
Absorpsi transfer obat melintasi membran, yi membran kulit,
membran epitel usus, membran sel tunggal. Sehingga absorpsi
berkaitan dg cara/tempat pemberian obat
Transfer obat melintasi membran:
Transfer aktif : memerlukan energi
Transfer pasif : tidak memerlukan energi
Absorpsi dipengaruhi oleh faktor berikut:
1. kelarutan obat
2. kemampuan difusi melintasi sel membran
3. konsentrasi obat
4. bentuk obat
5. rute/cara pemberian obat
Farmakokinetik: ABSORPSI(4)
Secara klinik yang lebih penting adalah BIOAVAILIBILITAS
Bioavailibilitas: jumlah obat (dalam % terhadap dosis)
yang mencapai sirkulasi sistemik
Bioavailibilitas = jumlah obat yg diberikan jumlah obat yg
tidak sampai ke sirkulasi sistemik
Farmakokinetik: DISTRIBUSI
Setelah diabsorpsi, obat didistribusikan ke seluruh tubuh melalui
sirkulasi darah
Obat bebas didistribusikan ke cairan intraselular dan interstisial.
Pada umumnya terjadi secara difusi pasif
Kecepatan & jumlah obat yg didistribusikan ke jaringan ditentukan
oleh faktor fisiologis, sifat fisikokimia obat & ikatan protein plasma
2 fase distribusi :
Cepat: terjadi segera setelah absorpsi; ke organ yg perfusinya sangat baik
(jantung, otak, hati, ginjal)
Lambat: terjadi lebih luas; ke organ yg perfusinya kurang baik (otot, jaringan
lemak, kulit)
Farmakokinetik:
Farmakokinetik: DISTRIBUSI
DISTRIBUSI(2)
Farmakokinetik:
Farmakokinetik: DISTRIBUSI
DISTRIBUSI(3)
Faktor-faktor yg mempengaruhi distribusi obat
1. Sifat Fisikokimia obat:
lipid solubility
ikatan plasma protein
2. Faktor fisiologi:
Cardiac output
Regional blood flow
Permeabilitas kapiler
Tissue volume.
Farmakokinetik:
Farmakokinetik: DISTRIBUSI
DISTRIBUSI(4)
IKATAN PROTEIN
Protein plasma terdiri dari:
albumin
major carrier utk acidic drugs
acidic drugs: warfarin, OAINS, penisilin, sulfonamide,
asam salisilat
Farmakokinetik:
Farmakokinetik: DISTRIBUSI
DISTRIBUSI(5)
Ikatan obat dg protein plasma umumnya bersifat reversibel
Farmakokinetik: DISTRIBUSI(6)
Sawar uri : semua obat yg diterima ibu akan masuk ke janin
PLASENTAL TRANSFER
Farmakokinetik:
METABOLISME / BIOTRANSFORMASI
Biotransformasi adalah proses perubahan struktur kimia obat di
dalam tubuh dan dikatalis oleh enzim
Tujuan : bentuk lebih polar, dalam bentuk metabolit inaktif
sehingga mudah diekskresikan
Dibedakan menjadi :
Reaksi fase 1
Obat kehilangan aktivitas farmakologi
Merupakan proses oksidasi, reduksi, hidrolisa lebih polar
Berlangsung di retikulum endoplasmik
Reaksi fase 2
Konjugasi obat/ metabolit hasil Rx fase I dengan senyawa endogen
(asam glukuronat, sulfat, asetat)
Konyugat merupakan bentuk lebih polar lagi, inaktif mudah diekskresi
Berlangsung di dalam sitosol
Farmakokinetik:
METABOLISME / BIOTRANSFORMASI(2)
Isoenzim sitokrom P-450 (CYP1, CYP2, and CYP3) plg berperan
pada sebagian besar metabolisme oksidatif
CYP3A4 paling banyak terlibat pada biotrasformasi obat
Sebagian besar isoenzim berada di hati, sisanya terdapat di sal.
cerna (terutama CYP3A4)
Firs pass metabolism berlangsung di dinding saluran cerna
biovailibilitas obat oral berkurang
Obat-obat yang dimetabolisme oleh CYP yg sama berpotensi
tinggi mengalami interaksi farmakokinetik
Farmakokinetik: EKSKRESI
Organ terpenting untuk ekskresi obat adalah ginjal
Obat/metabolit polar diekskresi lbh cepat drpd obat larut lemak.
Obat larut lemak belum dpt dieliminasi hingga dimetabolisme
menjadi senyawa yg lebih polar
Ekskresi melalui ginjal melalui 3 proses:
filtrasi glomerulus,
sekresi aktif di tubuli proksimal, dan
reabsorpsi pasif di tubuli proksimal dan distal
Farmakokinetik: EKSKRESI(2)
Setelah dewasa fungsi renal menurun 1% per tahun
Bila pd pean fungsi renal tdk dilakukan penyesuaian dosis
konsentrasi obat/metabolit aktif pada plasma akan me gej
ala toksisitas
Ekskresi bilier:
Obat dan metabolitnya (terutama konjugat glukuronat) yg
bersifat polar dg berat molekul>400D transport aktif oleh
sel hepar dari darah empedu bilier ekskresi feses
Mis: ampisilin dan rifampisin
Farmakodinamik
Farmakodinamik:
cabang farmakologi yg mempelajari efek obat terhadap fisiologi
& biokimia berbagai organ tubuh serta mekanisme kerjanya
what the drug does (efek obat terhadap tubuh)
Efek obat: hasil interaksi obat dengan reseptor perubahan
biokimiawi dan fisiologi
Reseptor (R): komponen makromolekul fungsional yg berinteraksi
dengan chemical agents; mencakup 2 konsep penting :
Obat dapat mengubah kecepatan kegiatan faal tubuh
Obat tidak menimbulkan fungsi baru, tetapi hanya memodulasi
fungsi yang sudah ada
OBAT
KOMPONEN
MAKROMOLEKUL
EFEK