PENDAHULUAN
Anda menemukan informasi tentang ruang lingkup isi modul, prasyarat
mempelajari modul serta hasil belajar.
BELAJAR
Pada bagian ini anda mempelajari materi pelajaran yang harus anda kuasai.
LATIHAN
Pada bagian ini anda mengerjakan soal soal atau melaksanakan tugas
untuk mengukur kemampuan anda terhadap topik pelajaran yang telah
anda pelajari.
PERSIAPAN PRAKTEK
Anda harus melaksanakan tugas pada bagian ini sebelum melaksanakan
praktek.
Pr
e
kl
ke
PRAKTEK
Pada bagian ini anda melakukan kegiatan praktek
EVALUASI
Pada bagian ini anda mengerjakan soal-soal sebagai pengukur kemampuan
anda setelah mempelajari keseluruhan isi modul ini.
KUNCI LATIHAN
Anda menemukan kunci jawaban dari latihan-latihan yang anda kerjakan.
KUNCI EVALUASI
Anda menemukan kunci jawaban dari evaluasi yang anda kerjakan.
PENDAHULUAN
KEGIATAN
PENGENALAN RESISTOR
i.
Tujuan kegiatan
Siswa dapat mengetahui jenis-jenis resistor.
Siswa dapat membaca kode warna resistor.
B
Resistor merupakan perangkat elektronika yang paling banyak digunakan dalam
listrik dan elektronika. Resistor dibuat dengan berbagai cara, antara lain ada yang dibuat
dari gulungan kawat tertentu yang digulungkan sedemikian rupa pada suatu kerangka.
Resistor ini banyak digunakan dalam pemakaian arus dan tempereatur yang tinggi.
Selain resistor jenis kawat gulung, ada juga resistor yang dibuat dari keramik atau
dari karbon. Resistor ini kurang tahan terhadap temperatur tinggi sehingga hanya digunakan
untuk arus kecil atau elektronika.
s i s t o
l Ru
ne gs ai s n t o
k e
r a R m e i sk i s t o
a r n
i x e
r e
s is t o
a r i a
le
r e
s is t o
Kode warna
Harga tahanan dari resistor dapat dibaca langsung pada badanya. Akan tetapi, yang
paling lazim dipakai adalah pembacaaan melalui lukisan gelang-gelang berwarna (4 buah
gelang) yang disebut kode warna. Dibawah ini merupakan tabel kode warna beserta
nilainya.
Warna
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Hitam
Cokelat
Merah
Orange
Kuning
Hijau
Biru
Ungu
Abu-abu
Putih
Emas
Perak
Tak berwarna
la
2
3
4
t u
l u
n g
T o
a k t o
le
r a
5%
10 %
20 %
n
p e
l i
s i
P
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum praktek adalah:
a. Gunakanlah baju praktek
b. Persiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan
c. Pastikan bahan dan peralatan mencukupi dan dalam keadaan baik
Pr
Praktek 1
MENGUKUR RESISTOR VARIABEL ( VARIABLE RESISTOR)
a. Tujuan
1 buah
2. Volt meter
1 buah
3. Amper meter
1 buah
1 buah
1 buah
c. Gambar rangkaian
d. Langkah kerja
1. Rangkailah rangkaian seperti gambar diatas.
2. Hidupkan power suplay.
3. Atur potensiometer pada kedudukan minimum, amati perubahan nyala lampu dan
catat hasilnya pada tabel .
4. Ulangi langkah 2 dengan kedudukan potensiometer yang maksimum.
5. Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan diatas.
e. Tabel pengukuran
Keadaan potensiometer
(mA)
Minimum
Maksimum
Praktek 2
MENGUKUR RESISTOR KHUSUS
a. Tujuan
6V
6V / 5 W
1K
d. Langkah kerja
1. Rangkai rangkaian seperti gambar diatas
2. Pastikan saklar pada posisi OFF dan Volt meter dalam keadaan belum terhubung
dengan rangkaian.
3. Hubungkan Ohm meter pada PTC.
Arus
()
( mA
Setelah dipengaruhi
perubahan besaran
Tegangan Tahanan Arus Tegangan
(V)
()
( mA
(V)
NTC
PTC
LDR
VDR
L
Pertanyaan
1. Jelaskan fungsi dan jenis jenis dari resistor?
2. Diketahui resistor dengan warna sebagai berikut;
KEGIATAN
ii.
HUKUM OHM
RANGKAIAN SERI PARALEL
JEMBATAN WHEATSTONE
Tujuan kegiatan
Siswa dapat merangkai sebuah rangkaian listrik sederhana menggunakan prinsip
hukum Ohm
RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH (DC)
10
B
A. HUKUM OHM
Diantara dua titk yang berbeda tegangan (diusahakan beda tegangan konstan)
dihubungkan dengan kawat penghantar maka arus akan mengalir dari arah positif ke
arah negatif. Apabila beda tegangan dinaikan dua kali lipat, ternyata arus yang mengalir
juga naik dua kali lipat. Jadi, arus yang mengalir melalui kawat penghantar akan
sebanding dengan tegangan yang terdapat antara kedua ujung penghantar.
Percobaan ini dilakukan oleh Ohm yang selanjutnya disebut hukum Ohm.
Oleh karena itu dirumuskan:
E
I
= R
Keterangan :
E
Gambar rangkaian :
I
B. RANGKAIAN SERI
Yang dimaqksud dengan rangkaian seri adalah apabila beberapa resistor dihubungkan
secara berturut-turut, yaitu ujung akhir dari resistor pertama disambung dengan ujung
awal dari resistor kedua, dan seterusnya. Jika ujung awal dari resistor pertam dan ujung
akhir resistor terakhir diberika tegangan, maka arus akan mengalir berturut-turut melalui
semua resistor yang besarnya sama.
11
Gambar rangkaian:
ER1
ER2
ER3
I
E
RT
C. RANGKAIAN PARALEL
Yang dimkasud rangkaian pararel jika beberapa resistor secara bersama dihubungkan
antara dua titik yang dihubungkan antara tegangan yang sama.
Dalam praktek rangkaian paralel, semua alat listrik yang ada dirumah dihubungkan
secara paralel (lampu, setrika, pompa air, dll).
Gambar rangkaian:
12
I1
I2
I3
1
R1
+1
R2
+1
R3
+1
Rn
RT
E
R1
IR1 =
IR2 =
E
R2
IR3 =
E
R3
E
Rn
13
Yang di maksud dengan rangkaian seri-paralel adalah gabungan dari rangkaian seri dan
rangkaian paralel. Oleh karena itu, rangkaian seri-paralel biasa disebut rangkaian
campuran.
Gambar rangkaian:
IR2
IR3
ER1
ER 2,3
ER3
1
R2
1
R3
Setelah kita hitung tahanan seri R 2,3, gmbar rangkaian diatas menjadi seperti
dibawah ini.
E
RT
14
E
R2
I R3 =
E
R3
Jumlah besarnya arus listrik tiap cabang besarnya sama dengan arus total.
Dimana besarnya.
IT = I R2 + IR3
KESIMPULAN
Sifat-sifat rangkaian:
a. Rangkaian seri
b. Rangkaian paralel
Tahanan totalnya lebih kecil atau sama dengan tahanan lainya
Besar arus listriknya terbagi dalam setiap cabang tergantung nilai tahanan cabang
Tegangan dalam setiap cabang besarnya sama.
E. JEMBATAN WHEATSTONE
Untuk mengukur resistansi sebuah resistor dengan teliti, dilakukan dengan
menggunakan jembatan wheatstone. Pada jembatan wheatstone, empat resistor membentuk
segi empat. Dua sisi dihubungkan dengan sumber tegangan dan dua sisi lainya dihubungkan
dengan galvanometer.
15
B
R1
R2
Rx
A
G
R3
R4
D
I 2 R1 = I 4 R3 dan I 2 R2 = I 4 R4
didapat:
R
R2
= 3
R1 R4
R2 R4
R3
P
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum praktek adalah:
a.
16
b.
c.
Pr
Praktek 1
Praktek 2
MENGUKUR RANGKAIAN SERI
a. Tujuan
Power suplay 0 30 V
1 buah
2. Volt meter
3 buah
3. Amper meter
1 buah
1 buah
5. Resistor 680
1 buah
6. Resistor 1 k
1 buah
7. Resistor 2,2 k
1 buah
8. Kabel secukupnya
c. Gambar rangkaian
17
d. Langkah kerja
1. Rangkai rangkaian seperti gambar diatas
2. Hidupkan power suplay
3. Baca nilai yang tertera pada alat ukur dan masukan hasilnya kedalam tabel
4. Lepaskan sumber tegangan dari rangkaian
5. Buat analisis perhitungan dengan nilai-nilai yang ada dalam rangkaian
menggunakan konsep hukum ohm
6. Buat kesimpulan dari hasil pengukuran diatas
e. Tabel pengukuran
Tegangan
Arus
ER1
ER2
ER3
Sumber
(mA)
(volt)
(Volt)
(Volt)
(Volt)
Praktek 3
18
1 buah
2. Volt meter
3 buah
3. Amper meter
1 buah
1 buah
5. Resistor 680
1 buah
6. Resistor 1 k
1 buah
7. Resistor 2,2 k
1 buah
8. Kabel secukupnya
c. Gambar rangkaian
d. Langkah kerja
19
Arus
IR1
IR2
IR3
(Volt)
(mA)
(mA)
(Ma)
(mA)
Praktek 4
MENGUKUR JEMBATAN WHEATSTONE
a. Tujuan
1 buah
2. Amper meter
1 buah
3. Ohm meter
1 buah
1 buah
5. Resistor 680
1 buah
6. Resistor 1 k
1 buah
7. Resistor 2,2 k
1 buah
20
8. Resistor variabel 10 k
1 buah
9. Kabel secukupnya
c. Gambar rangkaian
B
R2
2K2
Rx
680
A
A
R3
10 K
R4
1K
D
12 V
d. Langkah kerja
1. Rangkai rangkaian seperti gambar diatas
2. Hidupkan power suplay
3. Atur nilai tahanan R3 sehingga ampermeter menunjukan angka nol.
4. Lepaskan R3 dari rangkaian, ukur nilai tahananya menggunakan Ohmmeter.
5. Matikan power suplay
6. Hitunglah nilai tahanan Rx menggunakan analisis perhitungan
Rx =
R2 R4
.
R3
L
RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH (DC)
21
A. Pertanyaan
Jawablah soal-soal dibawah ini
1. Sebuah lampu dihubungkan dengan sumber tegangan 12 V DC, berapakah arus
listrik yang mengalir pada rangkaian jika tahanan lampu 800 ?
2. Diketahui sebuah rangkaian seperti gambar dibawah ini.
Pertanyaan:
a. Tahanan total
b. Kuat arus
c. Tegangan drop tiap resistor.
3. Diketahui rangkaian seperti gambar dibawah ini.
Pertanyaan:
a. Tahanan total
b. Arus total
c. Arus tiap resistor
4. Diketahui rangkaian seperti gambar dibawah ini.
22
Pertanyaan:
a. Tahanan total
b. Arus total
c. Tegangan tiap resistor
d. Arus listrik tiap resistor
B. Tugas
Selesaikanlah soal-soal dibawah ini
Diketahui rangkaian seperti gambar dibawah ini
Pertanyaan:
a.
Tahanan total
b.
Arus total
c.
d.
23
HUKUM KIRCHOFF
&
REDUKSI RANGKAIAN
Kegiatan
3
Tujuan kegiatan
B
A. HUKUM KIRCHOFF
Seorang ahli ilmu alam dari Jerman, Gustov Kirchoff, telah menemukan cara untuk
menemukan perhitungan rangkaian listrik atau jala-jala yang tidak dapat diselesaikan
menggunakan hukum Ohm, yaitu ketentuan-ketentuan rangkaian seri, paralel, maupun
seri-paralel. Selanjutnya cara ini disebut hukum kirchoff.
Hukum kirchoff terdiri dari dua, yaitu
1. Hukum Kirchoff pertama
Jumlah aljabar dari arus-arus listrik pada suatu titik pertemuan dari
lingkaran listrik selalu sama dengan nol
hukum kirchoff pertama dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini,
I4
I1
A
I2
I3
Dalam gambar arah arus i1 bertentangan dengan arah arus i2 , i3 , i4 . pada titk
pertemuan di A, arus menuju ketitik pertemuan
24
Jadi:
I1 - I 2 - I 3 - I 4 = 0
Atau: I1 = I2 + I3 + I4
Jadi secara umum persamaan hukum kirchoff pertama dapat ditulis
I0
Contoh:
Dalam gambar dibawah ini arus masuk ke titik cabang lewat dua arah, yaitu: I 1 dan
I2 dari titik A arus dialirkan ke tiga cabang I3 , I4 dan I5 . jika I1 = 3A ; I2 = 4A ; I4 =
3A, maka I5 dapat dihitung.
I1
I2
A
I5
I3
I4
I1 + I 2 I3 I4 I5 = 0
3 + 4 2 3 I5 = 0
3 + 4 2 3 = I5
I5 = 2 A
2. Hukum kirchoff kedua
Hukum kirchoff kedua berhubungan dengan lingkaran listrik tertutup.
Dalam suatu lingkaran listrik tertutup, jumlah aljabar antara GGL-GGL
dengan kehilangan tegangan selalu sama dengan nol
yang dimaksud denagn kehilangan tegangan adalah perkalian antara arus dengan
resistansinya.
Rumus persamaan hukum kirchoff dapat ditulis,
E=I.R
Untuk mengaplikasikan hukum kirchoff kedua dapat dilakukan dengan dua
metode, yaitu:
25
I1
Mesh A
I2
Mesh B
pada rangkaian gambar diatas terdapat dua mesh, yaitu mesh A dan mesh B. Pada
mesh A dibentuk dari rangkaian ABCDA, Terdapat E1, R1, R3 Dan R5.
Sedangkan pada mesh B dibentuk dari rangkaian DCEFD, Terdapat E2, R2, R3
Dan R4.
Aus mesh adalah arus listrik yang mengalir pada tiap mesh tanpa terbagi-bagi.
Arah arus mesh selalu ditetapkan searah dengan jarum jam tanpa memperdulikan
polaritas sumber tegangan yang terpasang pada mesh tersebut.
Persamaan pada rangakaian diatas menggunakan metode mesh:
Pada mesh A:
E1 = I1 ( R1 + R3 +R5 ) I2 . R3
pada mesh B:
-E2 = I2 ( R2 + R3 +R4 ) I1 . R3
Keterangan:
-
Arus I2 pada mesh A dan I1 pada mesh B bertanda negatif karena kedua
polaritas sumber tegangan berlawanan.
26
Contoh soal:
Perhatikan skema rangkaian pada gambar dibawah ini.
I1
I2
Mesh B
Mesh A
I3
= I1 ( 2 + 3 + 6 ) I2 . 3
= 11I1 3I2........................................................................
E2 E3
= I2 ( R2 + R3 + R4 ) I1 . R3
12 9
= I 2 ( 1 + 3 + 4 ) I1 . 3
= 8I2 3I1
= -3I1 + 8I2........................................................................
(1)
(2)
= 11I1 3I2 x 3
(2).............
= -3I1 + 8I2 x 11
-18
= 33I1 9I2
33
= -33I1 + 88I2 +
15V
I2
= 79 I2
15
=
79
I2 = 0,1898 Ampere
Substitusikan hasilnya pada salah satu persamaan diatas.
(1)............. -6
= 11I1 3I2
-6
= 11I1 3 (0,1889)
-6
= 11I1 0,5667
11I1 = 6 0,5667
11I1 = 5,4333
RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH (DC)
27
5,4333
11
I1
I1
= 0,4939 Ampere
= I1 + I2
I3
= 0,1898 + 0,4964
I3
= 0,6862 Ampere
I1
Loop A
1
I2
Loop B
pada rangkaian diatas terdiri dari dua loop, loop A dan loop B. pada loop A
mengalir arus I1 yang arahnya searah dengan jarum jam. Sedangkan pada loop B
mengalir arus I2 yang arahnya berlawanan dengan arah jarum jam. Pada metode
arus loop yang perlu diperhatikan bahwa aliran arus mengalir dari kutub positif ke
kutub negatif.
Persamaan rangkaian diatas menggunakan metode arus loop adalah:
Pada loop A:
E1
= I1 ( R1 + R3 + R5 ) + I2 . R3
Pada loop B:
E2
= I2 ( R2 + R3 + R4 ) + I1 . R3
28
Contoh soal:
Perhatikan gambar rangkaian di bawah ini.
I1
I3
I2
= I1 ( R1 + R3 ) I2 . R3
12V = I1 ( 4 + 12 ) I2 . 12
12V = I1 ( 16 ) I2 . 12
12V = 16I1 12I2........................................................................
E2
= I2 ( R2 + R3 ) I1 . R3
9V
= I2 ( 6 + 12 ) I1 . 12
9V
= I2 ( 18 ) I1 . 12
9V
= 18I2 12I1
9V
= -12I1 + 18I2.......................................................................
(1)
(2)
= 16I1 12I2
x 12
144
= 192I1 144I2
( 2 )........... 9
= -12I1 + 18I2
x 16
144
= -192I1 + 288I2 +
288V = 144I2
288
144
I2
I2
= 2 Ampere
= 16I1 - 24
16I1 = 12 + 24
RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH (DC)
29
16I1 = 36
36
16
I1
I1
= 2,25 Ampere
Untuk mendapatkan nilai I3 , maka kita cari selisih antara I1 dan I2 , karena pada I3
terjadi perlawanan arah arus antara I1 dan I2.
I3
= I 1 I2
I3
= 2,25 2
I3
= 0,25 Ampere
B. REDUKSI RANGKAIAN
Gambar dibawah ini menunjukan tiga buah resistor yang dihubungkan begitu rupa
sehingga membentuk jaring-jaring (bintang / star) dan (segitiga / delta).
Kadang-kadang di dalam menyelesaikan soal-soal sirkuit listrik yang lebih sulit
perhitunganya, secara langsung perlu diselesaikan dengan menggunakan jaring-jaring
(sirkuit) pengganti agar dapat dikerjakan lebih mudah yang disebut reduksi rangkaian.
Perhatikan gambar rangkaian dibawah ini.
1
R
30
R1 . R2
R1 + R2 + R3
Rb
R1 . R3
R1 + R2 + R3
Rc
R2 . R3
R1 + R2 + R3
R1
(1/Ra) . (1/Rb)
(1/Ra) + (1/ Rb) + (1/Rc)
R2
(1/Ra) . (1/Rc)
(1/Ra) + (1/ Rb) + (1/Rc)
R3
(1/Rb) . (1/Rc)
(1/Ra) + (1/ Rb) + (1/Rc)
31
b.
c.
Pr
Praktek 1
Mengukur rangkaian dengan metode mesh dan loop
a. Tujuan
2 buah
1 buah
3. Resistor 1 k
1 buah
4. Resistor 2,2 k
1 buah
5. Resistor 4,7 k
1 buah
6. Amper meter
3 buah
7. Volt meter
2 buah
8. Kabel penghubung
c. Gambar rangkaian
32
d. Langkah kerja
1. Rangkai rangkaian seperti gambar diatas.
2. Setelah rangkaian benar, atur tegangan E1 dan E2 sehingga menunjukan nilai-nilai
seperti pada tabel. Catat besarnya arus pada setiap perubahan tegangan E1 dan E2.
E1
E2
IR!
IR2
Ir3
( Volt )
6
6
12
( Volt )
6
12
6
( mA )
( mA )
( mA )
3. Hitung besarnya kuat arus listrik yang melalui tiap resistor menggunakan metode
arus mesh dan metode arus loop. Bandingkan hasilnya dengan hasil pengukuran.
4. Lepaskan rangkaian seperti semula dan buatlah kesimpulan dari praktek diatas.
Praktek 2
REDUKSI RANGKAIAN
33
a. Tujuan
2 buah
2. Amper meter
3 buah
3. Ohm meter
1 buah
1 buah
5. Resistor 1 k
2 buah
6. Resistor 4,7 k
1 buah
7. Resistor 6,8 k
1 buah
8. Resistor 10 k
9. Kabel penghubung.
c. Gambar rangkaian
d. Langkah kerja
34
35
L
A. Pertanyaan
1. Perhatikan gambar di bawah ini. Carilah nilai I1 , I2 dan I3 menggunakan metode arus
mesh dan metode arus loop.
2. Hitunglah kuat arus yang mengalir tiap-tiap resistor dan tegangan drop tiap resistor
pada rangkaian dibawah ini.
3. Dengan metode reduksi rangkaian, carilah tahanan total antara A dan B pada gambar
rangkaian dibawah ini.
B. Tugas
RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH (DC)
36
1. Perhatikan gambar di bawah ini. Hitunglah kuat arus yang mengalir tiap resistor dan
tegangan drop tiap-tiap resistor.
2. Hitunglah kuat arus yang mengalir tiap cabang, pada gambar dibawah ini
menggunakan.
a. Metode arus mesh.
b. Metode arus loop.
3. Berapa kuat arus total yang mengalir pada rangkaian dibawah ini.
37
KEGIATAN
TEOREMA SUPERPOSISI,
THEVENIN DAN NORTON
Tujuan kegiatan
Siswa dapat menganalisis dan menghitung rangkaian listrik menggunakan metode
superposisi, Theorema Thevenin dan Theorema Norton
Siswa dapat mengukur dan membuktikan kebenaran rangkaian menggunakan metode
superposisi, teorema Thevenin dan teorema norton.
B
A. METODE SUPERPOSISI
Aplikasi hukum kirchoff menggunakan metode superposisi tergolong ke dalam metode
yang paling banyak digunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan di dalam
rangkaian-rangkaian listrik yang mempunyai lebih dari satu sumber tegangan.
Kuat arus listrik yang mengalir melalui tiap cabang dalam suatu rangkaian listrik yang
memiliki lebih dari satu sumber tegangan, adalah sebagai akibat dari adanya masingmasing sumber tegangan yang terpasang didalam rangkaian listrik.
Yang perlu diperhatikan pada saat melakukan perhitungan dengan menggunakan
metode superposisi adalah menentukan kemana arah arus yang mengalir dari setiap
sumber tagangan yang terpasang dalam rangkaian listrik tersebut.
Jika sumber tegangan yang pertama aktif, maka kita harus menentukan kemana arah
arusnya mengalir sedang sumber tegangan yang lain dihubung singkat. Polaritas arus
hanyalah merupakan arah, sedang kuat arus sebenarnya yang mengalir tiap cabang
adalah merupakan harga mutlaknya.
Contoh soal:
38
Sumber tegangan E1 aktif , sedang sumber tegangan E2 dihubung singkat. Pada saat
ini, skema rangkaian dan arah arusnya menjadi seperti gambar dibawah ini.
I1
I2
I3
= R1 + [ ( R2 x R3 ) / (R2 + R3) ]
= 6 + [ ( 3 x 18 ) / ( 3 + 18 ) ]
= 6 + [ 54 / 21 ]
= 6 + 2,57
= 8,57
sehingga:
I1
= E1 / RT
= 12V / 8,57
= 1,4 Ampere
I2
= I1 [ R3 / ( R2 + R3 ) ]
= 1,4 [ 18 / ( 3 + 18 ) ]
= 1,4 [ 18 / 21 ]
= 1,4 [ 0,857 ]
= 1,2 Ampere
I3
= I1 [ ( R2 / ( R2 + R3 ) ]
= 1,4 [ 3 / ( 3 + 18 ) ]
= 1,4 [ 3 / 21 ]
= 1,4 [ 0,143 ]
= 0,2 Ampere
39
Sumber tegangan E2 aktif , sedang sumber tegangan E1 dihubung singkat. Pada saat
ini, skema rangkaian dan arah arusnya adalah sebagai berikut.
I1
I2
I3
= R2 + [ ( R1 x R3 ) / ( R1 + R3 ) ]
= 3 + [ ( 6 x 18 ) / ( 6 + 18 ) ]
= 3 + [ 108 / 24 ]
= 3 + 4,5
= 7,5
Sehingga:
I2
= E2 / RT
= 6V / 7,5
= 0,8 Ampere
I1
= I2 [ R3 / ( R1 + R3 ) ]
= 0,8 [ 18 / ( 6 + 18 ) ]
= 0,8 [ 18 / 24 ]
= 0,8 [ 0,75 ]
= 0,6 Ampere
I3
= I2 [ R1 / ( R1 + R3 ) ]
= 0,8 [ 6 / ( 6 + 18 ) ]
= 0,8 [ 6 / 24 ]
= 0,8 [ 0,25 ]
= 0,2 Ampere
Kuat arus listrik sebenarnya yang mengalir melalui tiap resistor adalah:
I1
I2
I3
40
B. TEOREMA THEVENIN
Teorema Thevenin atau metode Thevenin dikemukakan oleh seorang sarjana
kebangsaan Perancis bernama M.L. Thevenin. Seperti metode-metode lainya , theorema
Thevenin juga digunakan untuk menganalisis rangkaian listrik dengan terlebih dahulu
mencari besar tegangan dan kuat arus listrik yang mengalir melalui salah satu
komponen yang terdapat pada rangkaian tersebut.
Untuk menentukan besarnya arus dan tegangan dalam suatu rangkaian menggunakan
metode Thevenin terdapat langkah-langkah sebagai berikut:
2. Dari rangkaian listrik yang diketahui, cari terlebih dahulu Tegangan Theveninya
(ETH). Tegangan Thevenin adalah tegangan yang diperoleh dengan cara
melepaskan salah satu komponen yang akan dicari besar teganganya.
3. Setelah mencari tegangan Thevenin, selanjutnya mencari nilai resistansi
Theveninya (RTH). Resistansi Thevenin adalah resistansi yang diperoleh dengan
cara menghubung singkat semua sumber tegangan yang terdapat dalam rangkaian.
4. Gambarkan rangkaian Thevenin dan pasangkan kompenen yang telah dilepaskan.
Dengan menggunakan hukum Ohm dapat diperoleh besar tegangan drop dan kuat
arus yang mengalir pada komponen tersebut.
Skema rangkaian Thenenin.
A
Rangkain aktif,
linier dan resitif
B
41
Contoh soal:
Perhatikan gambar rangkaian dibawah ini.
Pertanyaan:
Carilah kuat arus dan tegangan yang melalui resistor R4.
Jawab:
Lepaskan resistor R4 dari dalam rangkaian, skema rangkaian berubah menjadi
ETH
ETH
= E [ R3 / (R1+R3) ]
= 12 [ 8 / (4 + 8) ]
= 12 [ 8 / 12 ]
=8V
Hubung singkat sumber tegangan yang terdapat pada gambar. Skema rangkaian
berubah menjadi seperti gambar dibawah ini.
RTH
42
RTH
= R2 + [ ( R1x R3) / ( R1 + R3 ) ]
=5+[(4x8)/(4+8)]
= 5 + [ 32 / 12 ]
= 5 + 2,67
= 7,67
43
Tahanan Norton adalah tahanan total rangkaian pada komponen yang dilepas setelah
menghubung singkat semua sumber tegangan yang terdapat dalam rangkaian.
Skema rangkaian ekivalen Norton.
Rangkaian
aktif, linier dan
resitif
RX
IN
dengan menggunakan hukum Ohm untuk pembagi kuat arus, diperoleh besarnya kuat
arus yang mengalir melalui tahanan RX , yaitu:
IRX
= IN [ R N / ( R N + R X ) ]
Contoh soal:
Perhatikan skema rangkaian listrik dibawah ini.
Cari arus Norton, dengan cara menghubung singkat tahanan R3 seperti pada gambar
dibawah ini.
I1
IN
I2
44
IN = I1 + I2
= ( E1 / R1 ) + ( E2 / R2 )
= ( 9 / 4 ) + ( 6 / 12 )
= 2,25 + 0,5
= 2,75 Ampere
Cari tahanan Norton, dengan cara melepaskan tahanan R3 dan menghubung singkat
semua sumber tegangan, seperti gambar dibawah ini.
RN
RN = ( R1 x R2 ) / ( R1 + R2 )
= ( 4 . 12 ) / ( 4 + 12 )
= 48 / 16
=3
Gambarkan rangkaian ekivalen Norton, dan pasang kembali tahanan yang akan
dicari kuat arus dan teganganya.
IN
IR3
= IN [ RN / ( RN + R3 ) ]
= 2,75 [ 3 / ( 3 + 1 ) ]
= 2,75 [ 3 / 4 ]
=2,06 Ampere
45
P
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum praktek adalah:
a.
b.
c.
Pr
Mengukur rangkaian listrik menggunakan metode super posisi, teorema Thevenin
dan teorema Norton
a. Tujuan
2 buah
1 buah
3. Resistor 1,2 k
1 buah
4. Resistor 2,2 k
1 buah
5. Resistor 6,8 k
1 buah
6. Amper meter
1 buah
7. Kabel penghubung
c. Langkah kerja
RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH (DC)
46
1. Rangkailah rangkaian seperti gambar dibawah ini. Catatlah kuat arus yang
mengalir melalui R3
2. Lepaskan sumber tegangan E1 dan rangkai rangkaian dibawah ini. Catat kuat
arus yang mengalir melalui R3.
3. Pasang kembali sumber tegangan E1, catat kuat arus yang mengalir melalui R3.
47
A. Pertanyaan
1. Perhatikan gambar di bawah ini. Hitunglah kuat arus yang mengalir dan tegangan
drop pada resistor R2 menggunakan:
a. Metode superposisi
b. Teorema Thevenin
c. Teorema Norton.
2. Hitunglah kuat arus dan tegangan drop pada resistor R4 pada rangkaian dibawah ini.
3. Hitunglah kuat arus dan tegangan drop pada R3 dan R4 Menggunakan teorema
Thevenin dan teorema Norton.
B. Tugas
48
1. Hitunglah kuat arus yang mengalir melalui tiap resistor , pada gambar dibawah ini
menggunakan:
a.
Metode superposisi
b.
Teorema Thevenin
c.
Teorema Norton
49
EVALUASI
Petunjuk:
Tulislah jawaban pada kertas yang telah disediakan. Jangan lupa cantumkan
Pertanyaan:
1. Tiga buah lampu dengan tahanan masing-masing 100, 150 dan 300. Dihubungkan
pada sebuah batere dengan tegangan 9 V. Berapakah arus yang mengalir tiap resistor
dan tegangan dropnya jika:
a. Di hubung seri
b. Di hubung paralel
2. Pada gambar dibawah ini, jika tegangan drop pada R1 sebesar 6V, berapakah besar
tegangan drop pada resistor yang lainya.
3. Hitunglah kuat arus yang mengalir tiap-tiap cabang pada gambar rangkaian dibawah ini.
50
4. Sebuah kotak berisi resistor yang terpasang sedemikian rupa seperti gambar dibawah
ini. Berapakah tahanan total yang terukur jika Ohm meter dihubungkan antara titik A
dan B.
5. Sebuah rangkaian listrik seperti gambar dibawah ini. Berapakah tegangan drop dan kuat
arus yang mengalir pada resistor Rx.
51
kl
KUNCI LATIHAN
Kunci latihan 1
4. karakteristiknya:
a.
yang
resistor variabel.
b.
peka
peka
2.a. 260 M 5 %
temperature/suhu
2.b. 1 K 2 20 %
tinggi/panas.
2.c. 400 10 %
c.
3. warnanya adalah
terhadap
terhadap
udara
d.
yang
peka
perubahan tegangan.
terhadap
Kunci latihan 2
A. Pertanyaan
IR4
= 1,5 mA
= 4,7 k
1. ILampu
= 0,015 A
4. RT
2. RT
= 1840
IT
= 2,558 mA
IT
= 0,0065 mA
ER1
= ER2
ER1
= 0,783 V
ER3
= 5,6 V
ER2
= 2,218 V
ER4
= ER5
ER3
= 4,434 V
IR1
= 1,28 mA
ER4
= 4,565 V
IR2
= 1,28 mA
= 0,5
IR3
= 2,558 mA
IT
= 0,018 A
IR4
= 1,7 mA
IR1
= 9 mA
IR5
= 0,85 mA
IR2
= 4,5 mA
IR3
= 3 mA
3. RT
= 1,278 V
= 5,1 V
B. Tugas
52
1. RT
= 2,73 k
ER4
=6V
IT
= 4,42 Ma
ER5
= 12 V
ER1
= 2,4 V
IR1
= IR2
= IR3
ER2
= 3,6 V
ER3
= 5,9 V
IR4
= IR5
= 1,26 mA
IR6
= 2,01 mA
IR3
= 0,462 mA
1,2
mA
Kunci latihan 3
A. Pertanyaan
1. I1
= 0,288 A
ER1
= 9,23 V
I2
= 0,673 A
ER2
= 9,23 V
I3
= 0,384 A
ER3
= 2,77 V
2. IR1
= IR4
IR2
= 0,96
IR3
= IR5
3. IT
= 0,815 A
2. IR1
= 0,144 A
= 7,6
= 0,052 Ma
IR2
=1A
IR3
=1A
3. IT
= 0,526 A
B. Tugas
1. IR1
= 0,307 mA
IR2
= 0,154 mA
Kunci latihan 4
A. Pertanyaan
ER3
= 10,9 V
ER4
= 2,27 V
1. IR2
= 0,453 A
ER2
= 4,535 V
B. Tugas
2. IR4
= 0,229 A
IR1
= 0,157 A
ER4
= 2,295 V
IR2
= 0,142 A
3. IR3
= 1,827 mA
IR3
= 0,015 A
IR4
= 2,725 mA
53
ke
1. a. IT
= 16,37 Ma
ER1 = 1,64 V
ER2 = 2,46 V
ER3 = 4,91 V
b. IT
= 180 mA
IR1
= 90 mA
IR2
= 60 mA
IR3
= 30 mA
=9V
2. ER2 = 12 V
ER3
= 21 V
ER4
= 33 V
3. I1
= 0,016 A
I2
= 0,181 A
I3
= 0,615 A
4. RT
= 1,3 k
5. IRX
= 2,181 A
ERX = 2,181 V
54
DAFTAR PUSTAKA
1. Barus, FJ, Aplikasi Hukum Kirchoff, PPPG Teknologi Medan, Medan; 2004.
2. Fadilah, Kismet, Ilmu Listrik, Angkasa, Jakarta; 1999.
3. Hayt, william H, Kernenerly, Jack E, Pantur Silaban, Rangkaian Listrik jilid 1,
Erlangga, Jakarta; 1982.
4. Hayt, william H, Kernenerly, Jack E, Pantur Silaban, Rangkaian Listrik jilid 2,
Erlangga, Jakarta; 1982.
55