TRANSFORMASIONAL
A. Kepemimpinan
Situasi global
yang
kompetitif
ini,
mengharuskan
perusahaan
usahanya
mencapai
tujuan
dalam
situasi
tertentu.
Tanpa
Hal
ini
berarti
bahwa
seseorang
yang
sanggup
mengarahkan atau mempengaruhi orang lain pada satu posisi yang berfungsi
sebagai seorang pemimpin.
Warren Bennis dalam bukunya Leader, The Strategies for Taking
Change, menyatakan kepemimpinan perlu untuk menolong organisasi,
mengembangkan pendangan baru, bagaimana supaya mereka dapat maju,
kemudian memobilisasi perubahan organisasi menuju pandangan baru.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, kepemimpinan memiliki beberapa
implikasi.
Pertama, kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain, yaitu
para karyawan atau bawahan (followers). Para karyawan atau bawahan harus
memiliki kemauan untuk menerima arahan dari pemimpin. Walaupun
demikian, tanpa adanya karyawan atau bawahan, kepemimpinan tidak akan
ada juga.
Kedua, seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang yang dengan
kekuasaannya (his or her power) mampu menggugah pengikutnya untuk
mencapai kinerja yang memuaskan. Menurut French dan Raven (1968),
kekuasaan yang dimiliki oleh para pemimpin dapat bersumber dari:
a) Reward power, yang didasarkan atas persepsi bawahan bahwa
pemimpin
mempunyai
kemampuan
dan
sumberdaya
untuk
terhadap
menggunakan
sosok
pengaruhnya
pemimpin.
karena
Para
pemimpin
karakteristik
dapat
pribadinya,
adalah
seeorang
yang
memiliki
kompetensi
dan
yang
mempengaruhi
keefektifan
mereka
dan
keberhasilan
terbaik
dalam
menjelaskan
karakteristik
pemimpin.
Konsep
kepemimpinan
dan
Bass
(1990)
juga
menyatakan
bahwa
pemimpin
Transformational
Leadership",
Bass
dan
Avolio
(1994)
individu).
Dalam
dimensi
ini,
pemimpin
transformasional
konsep
kepemimpinan
yang
terbaik
dalam
menguraikan
yang
digunakan
berbeda,
namun
fenomena
fenomana
bagi
semua
pihak
yang
terlibat,
dan
mencoba
untuk
dilaksanakan.
Pemimpin
penerobos
memahami
pentingnya
agar
selalu
relevan
dengan
kondisi
persaingan
baru.
Pemimpin
10
dalam
menyelesaikan
persoalan
dan
berkreasi
untuk
pemimpin
yang
dapat
memberikan
kontribusi
intelektual
atau
pertimbangan
terhadap
perbedaan
individual
mengatakan
bahwa
kepemimpinan
11
12
klasifikasi
sasaran,
standar
kerja,
penugasan
kerja,
dan
penghargaan.
C. Urgensi Kepemimpinan Transformasional
Gary Yulk dalam Leadership in Organization (1989), amat gambling
memperlihatkan karakter dari kepemimpinan transformatif itu.
1) Pertama, fokus kepemimpinan transformatif pertama-tama terarah pada
kepentingan bawahannya. Di sini animo utama dari pemimpin adalah
perbaikan kondisi bawahan. Jadi ia membawa bawahan keluar dari
kondisi keterpurukannya menuju kondisi yang lebih baik. Upaya itu
diwujudkan dengan kebijakan kebijakan yang memungkinkan perbaikan
itu.
2) Kedua, pemimpin transformatif berupaya untuk memberikan perhatian
pada nilai-nilai etis. Artinya, perhatian pemimpin transformatif juga terkait
dengan perbaikan kualitas moralitas dan motivasi dari bawahan yang
dipimpinnya.
Dengan
kata
lain,
pemimpin
transformasional
13
tidak
menggurui,
melainkan
Dalam
sistem
seperti
ini
intensi
penguasa
adalah
perilaku
kepemimpinan
dihubungkan
dengan
kepuasan
dan
14
Dalam konsep
Begitu penting
15
Pemimpin
transformasional
akan
menginspirasi
Pendapat
mengemukakan
bahwa
ini
didukung
alasan
oleh
utama
Nanus
karyawan
(1992)
yang
meninggalkan
pentingnya
mendengarkan
masukan
dari
karyawan,
16
kerjasama
memecahkan
dalam
persoalan,
struktur
kerja
memperbaiki
yang
proses
fleksibel
dan
untuk
memuaskan
ditentukanm
atas
keberhasilan
seseorang
melaksanakan
17
dan
hubungan
satu
persatu
antara
atasan-bawahan
Sedangkan
monitoring
merupakan
bentuk
perhatian
suatu
komitmen
yang
sungguh-sungguh
untuk
melakukan
pemimpin
menerapkan
gaya
Kepemimpinan
18
mampu
membawa
perubahan-perubahan
yang
lebih
DAFTAR PUSTAKA
19
Hadi,
Persepsi
Gaya
Kepemimpinan
20