Anda di halaman 1dari 3

Lipoprotein densitas rendah(LDL)

Lipoprotein densitas rendah (bahasa Inggris: low-density lipoprotein, beta-2 lipoprotein, LDL) adalah
golongan lipoprotein (lemak dan protein) yang bervariasi dalam ukuran (diameter 18-25 nm) dan isi,
serta berfungsi mengangkut kolesterol, trigliserida, dan lemak lain (lipid) dalam darah ke berbagai
bagian tubuh. Secara lebih spesifik, fungsi utama dari LDL adalah untuk mengangkut kolesterol dari
hati ke jaringan dengan menggabungkannya ke dalam membran sel. LDL seringkali disebut sebagai
kolesterol jahat karena kadar LDL yang tinggi berhubungan dengan penyakit kardiovaskuler, salah
satunya adalah terjadinya penyumbatan arteri (pembuluh nadi) bila kadar LDL terlalu tinggi. LDL
terbentuk akibat endapan senyawa NEFA yang tidak terserap oleh FATP
Bahaya LDL
Saat LDL (kolesterol jahat) yang terlalu banyak di dalam darahd dapat membentuk dinding pada bagian
dalam pembuluh nadi secara perlahan. Bersama dengan senyawa lain, LDL dapat membentuk plak,
lapisan tebal yang dapat mempersempit arteri dan membuatnya menjadi kurang fleksibel. Kondisi
tersebut dinamakan aterosklerosis. Pembentukan gumpalan darah dan penyumbatan arteri dapat
memicu terjadinya serangan jantung atau stroke.
DL (High-Density Lipoprotein) adalah yang terkecil dari partikel lipoprotein. Mereka adalah yang
terpadat karena mengandung proporsi protein tertinggi. Mereka mampu mengambil kolesterol,
dilakukan secara internal, dari sel oleh interaksi dengan kaset transporter ATP-binding A1 (ABCA1).
Suatu enzim disebut plasma lesitin-kolesterol acyltransferase (LCAT) mengubah kolesterol bebas
menjadi ester kolesterol (bentuk kolesterol yang lebih hidrofobik), yang kemudian diasingkan ke inti
partikel lipoprotein, akhirnya membuat bola HDL yang baru disintesis. Mereka bertambah besar ketika
mereka beredar melalui aliran darah dan memasukkan lebih banyak kolesterol dan molekul fosfolipid
dari sel-sel dan lipoprotein lain, misalnya dengan interaksi dengan transporter ABCG1 dan protein
transportasi fosfolipid (PLTP).
HDL mengangkut kolesterol sebagian besar ke hati atau organ steroidogenik seperti adrenal, ovarium,
dan testis dengan jalur langsung dan tidak langsung. HDL akan dihapus oleh reseptor HDL seperti
reseptor scavenger BI (SR-BI), yang memediasi pengambilan selektif kolesterol dari HDL. Pada
manusia, mungkin jalur yang paling relevan adalah satu tidak langsung, yang dimediasi oleh transfer
protein ester kolesterol (CETP). Trigliserida tidak stabil pada HDL, tetapi rusak oleh enzim lipase
hepatik sehingga HDL akhirnya kecil partikel yang tersisa, yang restart penyerapan kolesterol dari sel.
Kolesterol dikirim ke hati diekskresikan ke dalam empedu dan, karenanya, usus baik secara langsung
maupun tidak langsung setelah konversi menjadi asam empedu. Pengiriman kolesterol HDL untuk
adrenal, ovarium, dan testis penting untuk sintesis hormon steroid.
Beberapa langkah dalam metabolisme HDL dapat berkontribusi pengangkutan kolesterol dari makrofag
lipid-sarat aterosklerotik arteri, disebut sel busa, ke hati untuk sekresi ke empedu. jalur ini telah disebut
kolesterol reverse transportasi dan dianggap sebagai fungsi pelindung klasik HDL terhadap
aterosklerosis.
Namun, HDL membawa banyak lemak dan jenis protein, beberapa yang memiliki konsentrasi yang
sangat rendah tetapi secara biologis sangat aktif. Sebagai contoh, HDL dan protein dan lemak
konstituen membantu menghambat oksidasi, inflamasi, aktivasi koagulasi, endotelium, dan agregasi
trombosit. Semua sifat ini dapat berkontribusi untuk kemampuan HDL untuk melindungi dari
atherosclerosis, dan belum diketahui apa yang paling penting.

Lipoprotein densitas rendah (low-density lipoprotein, beta-2 lipoprotein, LDL) adalah golongan
lipoprotein (lemak dan protein) yang bervariasi dalam ukuran (diameter 18-25 nm) dan isi, serta
berfungsi mengangkut kolesterol, trigliserida, dan lemak lain (lipid) dalam darah ke berbagai bagian
tubuh. Secara lebih spesifik, fungsi utama dari LDL adalah untuk mengangkut kolesterol dari hati ke
jaringan dengan menggabungkannya ke dalam membran sel. LDL seringkali disebut sebagai kolesterol
jahat karena kadar LDL yang tinggi berhubungan dengan penyakit kardiovaskuler, salah satunya adalah
terjadinya penyumbatan arteri (pembuluh nadi) bila kadar LDL terlalu tinggi. LDL terbentuk akibat
endapan senyawa NEFA yang tidak terserap oleh FATP
Kolesterol yang dibawa oleh LDL menyebabkan meningkatnya resiko.; kolesterol yang dibawa oleh
HDL (disebut juga kolesterol baik) menyebabkan menurunnya resiko dan menguntungkan. Idealnya,
kadarkolesterol LDL tidak boleh lebih dari 130 mg/dL dan kadar kolesterol HDL tidak boleh kurang
dari 40 mg/dL. Kadar HDL harus meliputi lebih dari 25 % darikadar kolesterol total. Sebagai faktor
resiko dari penyakit jantung atau stroke,kadar kolesterol total tidak terlalu penting dibandingkan
dengan perbandingan kolesterol total dengan kolesterol HDL atau perbandingan kolesterol LDL dengan
kolesterol HDL.

kolesterol LDL, meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Dalam keadaan normal, pria memiliki
kadar yang lebih tinggi, tetapi setelah menopause kadarnya pada wanita mulai meningkat. Faktor lain
yang menyebabkan tingginya kadar lemak tertentu (misalnya VLDL dan LDL) adalah :
Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia
Obesitas
Diet kaya lemak
Kurang melakukan olah raga
Penggunaan alkohol
Merokok sigaret
Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
Kelenjar tiroid yang kurang aktif.
Low Density Lipoprotein (LDL) lebih kecil dibandingkan dengan IDL, sekitar 26 nm, dan mempunyai
densitas sekitar 1,04. LDL mengandung 20-22% protein, 10-15% trigliserida, 20-28% fosfolipid, 3748% kolesteril ester, and 8-10% kolesterol. Salah satu komponen protein LDL adalah apolipoprotein
B100 yang membantu partikel LDL untuk berikatan dengan reseptor LDL-spesifik pada permukaan
banyak sel. Partikel-partikel LDL yang berikatan pada permukaan sel ditelan dan kolesterol dalam
partikel-partikel LDL digunakan sebagai komponen struktural dari membran sel atau dikonversi

menjadi hormon steroid. Apoprotein B adalah protein mayoritas pada semua lipoprotein, kecuali
HDL.
LDL dan HDL mentranspor kolesterol di dalam plasma baik endogen maupun dari makanan,
namun LDL merupakan transporter kolesterol dan kolesteril ester yang utama dan menyumbang lebih
dari separuh dari total lipoprotein dalam plasma.
High Density Lipoprotein (HDL) adalah lipoprotein yang terkecil (ukuran partikel 6-12,5 nm), dan
mempunyai densitas sekitar 1,12. HDL mengandung 55% protein, 3-15% trigliserida, 26-46%
fosfolipid, 15-30% kolesteril ester, and 2-10% kolesterol. HDL mengandung protein-protein yang
berbeda dalam jumlah besar termasuk apolipoprotein seperti apo-AI (apolipoprotein AI), apo-CI,
apo-CII, apo-D, and apo-E. Protein-protein HDL membantu metabolisme lipid, regulasi
komplemen, dan berperan sebagai inhibitor proteinase dan merespon acute phase untuk memacu
sistem imun melawan inflamasi dan penyakit akibat parasit.
HDL diproduksi dalam hati dan usus serta berperan sebagai pembersih kolesterol. HDL dapat
berikatan dengan kolesterol dalam membran sel menggunakan protein apo-AI untuk memperantarai
susunan dari kolesteril ester. Kemudian protein apo-D dalam HDL mengaktifasi transfer dari
kolesteril ester ke VLDL dan LDL. HDL juga mentransfer apo-CII dan apo-E ke chylomycrons dan
lipoprotein berdensitas rendah lainnya. Dalam hati, protein apo-E digunakan untuk mengenali dan
menyerap sisa-sisa lipoprotein, jadi kelebihan kolesterol dapat dihilangkan dan diubah menjadi
asam empedu yang dieksresikan ke dalam duodenum melalui saluran empedu. (Zamora, A., 2007)

Anda mungkin juga menyukai