Anda di halaman 1dari 20

Makalah PBL Blok 8 Skenario 6

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana


Jl. Terusan Arjuna No. 6, Kebun Jeruk, Jakarta Barat
Elisabet Meyzi Nurani | 102013070 | A3
elisabet.2013fk070@civitas.ukrida.ac.id

Pendahuluan
Kesehatan merupakan hal yang paling berharga, semua aktifitas akan terselesaikan
apabila kita sehat. Namun tidak selamanya kita selalu sehat, oleh karena itu kita harus menjaga
kondisi badan dengan menjaga pola hidup seperti pola makan, pola istirahat, olah raga dan
sebagainya. Kesehatan jantung merupakan salah satu hal yang penting yang harus selalu di jaga.
Jantung merupakan salah satu organ terpenting dalam organ tubuh kita. Dimana jantung berperan
sebagai sistem kardiovaskular yang mengatur hampir semua hal dalam tubuh dari distribusi
oksigen sampai membantu kinerja dari sistem imun.
Anatomi Dasar Jantung
Jantung merupakan organ muskular berongga yang bentuknya mirip piramid dan terletak
di dalam pericardium di mediastinum. Basis jantung dihubungkan dengan pembuluh-pembuluh
darah besar, meskipun demikian tetap terletak bebas di dalam pericardium.1
Permukaan jantung
Jantung mempunyai tiga permukaan : facies sternocostalis (anterior), facies
diaphragmatica (inferior), dan basis cordis (facies posterior). Jantung juga mempunyai
aex yang arahnya ke bawah, depan, dan kiri.1
Facies sternocostalis terutama dibentuk oleh atrium dextrum dan ventriculus
dexter, yang dipisahkan satu sama lain oleh sulcus antrioventricularis. Pinggir kanannya
dibentuk oleh atrium dextrum dan pinggir kirinya oleh ventrikulus sinister dan sebagian
auricular kira. Ventrikulus dexter dipisahkan dari ventrikulus sinister oleh sulcus
interventricularis anterior. Facies diaphragmatica jantung terutama dibentuk oleh

ventriculus dexter dan sinister yang dipisahkan oleh sulcus intervetricularis posterior.
Permukaan inferior atrium dexterum, dimana bermuara vena cava inferior, juga ikut
membentuk facies ini. Basis cordis, atau facies posterior terutama dibentuk oleh atrium
sinistrum, tempat bermuara empat vena pulmonalis, basis cordis terletak berlawanan
dengan apex cordis. Apex cordis, dibentuk oleh ventriculus sinister, mengarah ke bawah,
ke depan dan kiri. Apex terletak setinggi spatium intercostale V kiri, 9 cm dari garis
tengah. Pada daerah apex, denyut apex biasanya dapat dilihat dan diraba pada orang
hidup.1
Batas jantung.
Batas jantung dibentuk oleh atrium dextrum, batas kiri oleh auricular sinistra dan
bawah oleh ventrikulus sinister. Batas bawah terutama dibentuk oleh ventrikulus dexter
tetapi juga oleh atrium dextrum; apex oleh atrium dextrum ; apex oleh ventriculus
sinister. Batas-batas ini penting pada pemeriksaan radiografi jantung.1
Struktur jantung
Jantung dibagi oleh septum ventrikel menjadi empat ruang : atrium dextrum dan
sinistrum dan ventriculus dexter dan sinister. Atrium dextrum terletak anterior terhadap
atrium sinistrum dan ventriculus dexter anterior terhadap ventriculus sinister. Dimana
dinding jantung terdiri dari 3 bagian, yakni : paling luar, lapisan visceralis pericardium
serosum (epicardium). Ditengah, lapisan tebal otot jantung (miokardium). Paling dalam,
lapisan tipis (endocardium).1
Atrium dextrum
Atrium dextrum terdiri atas rongga utama dan sebuah kantong kecil, auricula.
Pada permukaan jantung, pada tempat pertemuan atrium dextrum dan auricula dextra
terdapat sebuah sulcus vertikal, sulcus terminalis, yang pada permukaan dalamnya
berbentuk rigi disebut crista terminalis (secara embriologis, tempat ini menunjukkan
hubungan antara sinus venosus dan atrium dextrum propria). Bagian utama atrium yang
terletak posterior terhadap rigi, berdinding licin, sedangkan dinding dalam auricular kasar
disebabkan oleh berkas serabut-serabut otot, musculi pectinati. Dimana muara pada
atrium dextrum yakni vena cava superior yang bermuara ke bagian atas atrium dextrum ;

muara ini tidak mempunyai katup. Vena ini mengembalikan darah ke jantung dari
setengah bagian atas tubuh. Vena cava inferior bermuara ke bagian bawah atrium dextrum
dilindungi oleh katup rudimenter yang tidak berfungsi. Vena ini mengembalikan darah ke
jantung dari setengah bagian bawah tubuh. Sinus coronarius, yang mengalirkan sebagian
besar darah dari dinding jantung, bermuara ke dalam atrium dextrum diantara vena cava
inferior dan ostium interventriculare.1
Ventriculus dexter
Ventriculus dexter membentuk sebagian besar facies anterior cordis, dan terletak
anterior terhadap ventriculus sinister. Ventriculus dexter berhubungan dengan atrium
dextrum melalui ostium atrioventriculare dan dengan truncus pulmonalis melalui ostium
trunci pulmonalis. Mendekati ostium trunci pulmonalis bentuknya berubah menjadi
seperti corong, disebut infundibulum. Dinding ventriculus dexter jauh lebih tebal
dibandigkan dengan atrium dextrum, permukaan dalam menunjukkan rigi-rigi yang
menonjol disebut trabeculae carnae, yang terbagi tiga yakni : musculli papillares,
trabecular septomarginalis, dan rigi-rigi menonjol.1
Atrium sinistrum
Sama dengan atrium dextrum, atrium sinstrum terdiri atas rongga utama dan
auricular sinistra. Atrium sinistrum terletak di belakang atrium dextrum dan membentuk
sebagian besar basis atau facies posterior jantung. Dibelakang atrium sinistrum terdapat
oesohagus yang dipisahkan oleh pericardium. Bagian dalam atrium sinistrum licin, tetapi
auricular sinistra mempunyai rigi-rigi otot seperti pada auricular dextra.1
Ventriculus sinistrum
Sebagian besar ventriculus sinister terletak di belakang ventriculus dexter.
Sebagian kecil menonjol ke kiri dan membentuk batas kiri jantung serta apex cordis.
Ventriculus

sinister

berhubungan

dengan

atrium

sinistrum

melalui

ostium

antroventriculare sinistrum dan dengan aorta melalui ostium aortae. Dinding ventriculus
sinister tiga kali lebih tebal dari dinding ventriculus dexter. Bagian ventriculus dibawah
ostium aortae disebut vestibulum aortae.1

Sistem konduksi jantung


Sistem konduksi jantung terdiri dari atas otot jantung khusus yag terdapat pada
nodus sinoatrialis, nodus atrioventricularis, fasiculus atrioventricuaris beserta dengan crus
dextrum dan sinistrumnya, dan plexus subendocardial serabut purkinye (yang membentuk
sistem konduksi jantung). Nodus sinoatrialis memulai denyut jantung, terletak pada
dinding atrium dextrum di bagian atas dari sulcus terminalis, tepat di sebelah kanan
muara vena cava superior. Nodus Atrioventricularis terletak pada bagian bawah septum
interatriale tepat di atas empat perlekatan cuspis septalis valva tricuspidalis. Fasiculus
antrioventricularis berjalan dari nodus atrioventricularis sampai menjadi plexus purkinye.
Jalur konduksi internodus yakni dari nodus sinoartialis berjalan ke nodus sinoatrialis
berjalan ke nodus atriventrikularis lebih cepat daripada kemampuannya berjalan
sepanjang miokardium melalui jalan yang seharusnya. Fenomena ini dijelaskan dengan
adanya jalur-jalur khusus di dalam dinding atrium.1
Pendarahan Jantung
Jantung mendapatkan darah dari arteri coronaria dextra dan sinistra, yang berasal dari
aorta ascendens tepat di atas valve aortae. Arteri coronariae dan cabang-cabang utamanya
terdapat di permukaan jantung, terletak di dalam jaringan ikat subepicardium.1
Arteri coronaria dextra
Arteri coronaria dextra dextra berasal dari sinus anterior aortae dari aorta
ascendens kebawah di dalam sulcus atrioventricularis dextra, dan pada pinggir inferior
jantung, kemudian pembuluh ini melanjutkan diri ke posterior sepanjang sulcus
atrioventricularis untuk beranastomosis dengan arteria coronaria sinistra di dalam sulcus
interventricularis posterior. Cabang cabang berikut ini dari arteria coronaria dextra
mendarahi atrium dextrum dan ventriculus dexter, sebagian atrium sinistrum dan
ventriculus sinister, dan septum atrioventriculare. Cabang cabang dari arteri coronaria
dextra adalah ramus conica arteriosa dexter ( pembuluh ini mendarahi facies anterior
conus pulmonalis, yakni infundibulum ventriculus dexter dan bagian atas dinding anterior
ventriculus dexter), rami ventriculus anteriores (jumlahnya dua atau tiga dan mendarahi
facies anterior ventriculus dexter, ramus marginalis adalah cabang yang terbesar dan

berjalan sepanjang pinggir bawah facies costalis untuk mencapai apex cordis), rami
ventriculares posteriors (biasanya ada dua, dan mendarahi facies diaphragmatica
ventriculus dexter), ramus intervetricularis posterior/descendens (pembuluh nadi ini
berjalan menuju apex di dalam sulcus interventriculare posterior. Memberikan cabangcabang ke ventriculus dexter dan sinister, termasuk dinding inferiornya. Pembuluh ini
juga memberikan cabang untuk bagian posterior septum ventriculare, tetapi tidak untuk
bagian apex yang menerima darah dari ramus interventrikularis anterior Arteria coronaria
sinistra. Sebuah cabang septal yang besar mendarahi nodus atrioventricularis. Pada
beberapa orang ditemui arteri interventricularis posterior digantikan oleh sebuah cabang
dari arteria coronaria sinistra, dan rami atreriales (beberapa cabang mendarahi permukaan
anterior dari lateral atrium dextrum. Suatu cabang mengurus permukaan posterior kedua
atrium dextrum dan sinistrum. Arteri nodus sinoatrialis mendarahi nodus dan atrium
dextrum dan sinistrum. Pada beberapa orang pembuluh ini berasal dari arteria coronaria
sinistra).1
Arteria coronaria sinistra
Arteria coronaria sinistra biasanya lebih besar dibandingkan dengan arteria
coronaria dextra. Pembuluh ini berasal dari sinus aortae posterior sinistra dari aorta
asendens dan berjalan ke depan di antara truncus pulmonalis dan auricular sinistra.
Kemudian pembuluh ini berjalan di sulcus atrioventricularis dan bercabang dua menjadi
ramus interventricularis anterior dan ramus circumflexa. Arteria coronaria sinistera
mendarahi sebagian besar jantung, termasuk sebagian besar atrium sinistrum, ventriculus
sinister dan septum interventriculare. Cabang cabang dari arteria ini adalah ramus
interventricularis / descendens anterior (berjalan ke bawah di dalam sulcus
interventricularis anterior menuju apex cordis. Pada kebanyakan orang pembuluh ini
kemudian berjalan sekitar apex cordia untuk masuk ke sulcus interventricularis posterior
dan beranastomosis dengan cabang-cabang terminal arteria coronaria dextra. Pada 1/3
orang pembuluh ini berakhir pada apex cordis. Ramus interventricularis sinister dengan
sejumlah cabang yang juga mendarahi bagian anterior septum ventriculare. Satu diantara
cabang-cabang ventricular ini mungkin berasal langsung dari arteri conus sinistra
mendarahi conus pulmonalis), dan ramus circumflexus (mempunyai ukuran yang sama

dengan arteria interventricularis anterior. Pembuluh ini melingkari pinggir kiri jantung di
dalam sulcus atrioventricularis. Ramus marginalis sinister merupakan sebuah cabang
besar yang mendarahi pinggir kiri ventriculus sinister dan turun sampai apex cordis.
Ramus ventricularis anterior dan posterior mendarahi ventriculus anterior dan posterior
mendarahi ventriculus sinister. Rami arteriales mendarahi atrium sinistrum).1
Variasi pada arteria coronaria
Variasi pada pendarahan jantung sering terjadi dan variasi yang paling sering
mengenai vaskularisasi facies diaphragmatica kedua ventriculus. Di sini, asal, ukuran,
dan distribusi dari arteria interventricularis posterior berbeda-beda. Pada kasus dominan
kanan, arteria interventricularis posterior merupakan cabang besar dari arteria coronaria
dextra. Dominan kanan terdapat pada kebanyakan individu. Pada dominana kiri, arteria
interventricularis posterior merupakan cabang dari ramus circumflexa coronaria sinistra.1
Anastomosis arteria coronaria
Terdapat anastomosis di antara cabang-cabang terminal arteri coronaria dextra dan
sinistra (sirkulasi kolateral), tetapi biasanya tidak cukup besar untuk mendarahi otot
jantung apabila sebuah cabang besar tersumbat oleh suatu penyakit. Penyumbatan
mendadak dari salah satu arteria biasanya menyebabkan kematian otot jantung (infrak
miokardium), walaupun kadang-kadang sirkulasi kolateral cukup untuk mempertahankan
suplai ke otot.1
Seluruh pendarahan jantung pada sebagian besar orang
Arteria coronaria dextra mendarahi semua ventriculus dexter (kecuali sebagian
kecil daerah di sebelah kanan sulcus interventricularis), bagian yang bervariasi dari facies
diaphragmatica ventricularis sinister, sepertiga posteroinferior septum ventriculare,
atrium dextrum dan sebagian atrium sinistrum, nodus sinoatrialis, serrta nodus dan
fasciculus atrioventricularis. Crus sinistrum fasciculus juga menerima darah dari cabangcabang kecil. Arteria coronaria sinistra mendarahi hampir semua ventriculus sinister,
sebagian kecil ventriculus dexter di sebelah kanan sulcus atrioventricularis, duapertiga
anterior septum ventriculare, hampir seluruh atrium sinistrum, crus dextrum dan
sinistrum atrioventricularis.1

Pendarahan sistem konduksi


Nodus sinoatrialis biasanya didarahi oleh atria coronaria dextra tetapi kadangkadang oleh arteria coronaria sinistra. Nodus dan fasiculus atrioventricularis didarhi oleh
arteria coronaria sinitra ; crus sinistrum fasciculus atrioventricularis didarhi oleh arteria
coronaria sinistra dan dextra.1
Pembuluh balik jantung
Sebagian besar darah dari dinding jantung mengalir ke atrium dextrum melalui
sinus coronarius, yang terletak pada bagian posterior sulcus atrioventricularis dan
merupakan lanjutan dari vena cardiac magna. Pembuluh ini bermuara ke atrium dextrum
sebelah kiri vena cava inferior. Vena cardiac parva dan media bermuara ke sinus
coronarius. Sisanya dialirkan ke atrium dextrum melalui vena-vena kecil yang bermuara
langsung ke ruang jantung.1
Persarafan Jantung
Jantung dipersarafi oleh serabut simpatik dan parasimpatik susunan saraf otonom melalui
plexus cardiacus yang terletak di bawah arcus aorta. Saraf simpatik berasal dari bagian cervicale
dan thoracale bagian atas truncus symphaticus dan parasimpatik berasal dari nervus vagus.
Serabut-serabut

posganglionik

simpatik

berakhir

di

nodus

sinoatrialis

dan

nodus

atrioventricularis, serabut-erabut otot jantung, dan arteriae coronariae. Perangsangan serabutserabut saraf ini menghasilkan akselerasi jantung, meningkatnya daya kontraksi otot jantung, dan
dilatasi arteriae coronariae. Serabut-serabut posganglionik parasimpatik berakhir pada nodus
sinoatrialis, nodus atrioventrikularis dan arteriae coronariae. Perangsangan saraf parasimpatik
mengakibatkan berkurangnya denyut dan daya kontraksi jantung dan konstriksi arteriae
coronariae. Serabut-serabut aferen yang berjalan bersama saraf simpatik membawa impuls saraf
yang biasanya tidak dapat disadari. Akan tetapi, apabila suplai darah ke miokardium terganggu,
impuls rasa nyeri dirasakan melalui lintasan tersebut. Serabut-serabut aferen yang berjalan
bersama nervus vagus mengambil bagian dalan reflex kardiovaskular.1
Anatomi Permukaan dari Katup-Katup Jantung

Proyeksi jantung pada permukaan tubuh dapat dilihat pada sadapan-sadapan EKG.
Proyeksi permukaan katup-katup jantung adalah sebagai berikut ; valve tricuspidalis (terletak di
belakang setengah bagian kanan sternum pada spatium intercostale IV), valava mitralis (terletak
di belakang setengah bagian kirir sternum setinggi cartilage costalis IV), valve trunci pulmonis
(terletak di belakang ujung medial cartilage costalis III kiri dan bagian yang berhubungan
dengan sternum), valve aortae (terletak di belakang setengah bagian kiri sternum pada spatium
intercostale III).1
Pericardium
Pericardium merupakan sebuah kantong fibroserosa yang membungkus jantung dan
pangkal-pangkal pembuluh besar. Fungsinya adalah membatasi pergerakan yang berlebihan dari
jantung secara utuh dan sebagai kanting pelumas di mana bagian-bagian yang berbeda dari
jantung dapat berkontraksi. Pericardium terletk di dalam mediastinum medius, posterior terhadap
corpus sterni dan cartilago cartilago costalis II sampai IV dan anterior terhadap vertebra
thoracica V sampai VIII.1
Pericardium fibrosum
Pericardium fibrosum adalah bagian fibrosa yang kuat dari kantong pericardium.
Di bawah, pericardium terikat kuat pada centrum tendineum diaphragmatica. Pericardium
fibrosa bersatu dengan selubung luar pembuluh-pembuluh darah besar yang berjalan
melalui pericardium yaitu aorta, truncus pulmonalis, vena cava superior dan inferior, dan
venae pulmonales. Di depan pericardium fibrosum melekat pada sternum melalui
ligament sternopericardiaca.1
Pericardium serosum
Pericardium serosum meliputi pericardium fibrosum dan membungkus jantung.
Terbagi dua, yaitu lamina parietalis dan lamina visceralis. Lamina parietalis meliputi
pericardium fibrosum dan melipat di sekeliling pangkal pembuluh-pembuluh darah besar
untuk berlanjut sebagai lamina visceralis yang meliputi dengan erat permukaan jantung.
Lamina visceralis berhubungan erat dengan jantung dan sering disebut sebagai
epicardium. Ruang seperti celah diantara lamina parietalis dan visceralis pericardium
serosum disebut cavitas pericardiaca. Normalnya, cavitas ini berisi sedikit cairan sekitar

50 mL, yaitu cairan pericardial, yang berfungsi sebagai pelumas untuk memudahkan
pergerakan jantung.1
Sinus pericardii
Pada permukaan posterior jantung, lipatan pericardium, lipatan pericardium
serosum di sekitar vena-vena besar membentuk recessus yang dinamakan sinus obliqus.
Demikian pula di permukaaan posterior jantung, terdapat sinus transversus yang
merupakan jalan pendek yang terletak di antara lipatan pericardium serosum di sekitar
aorta dan truncus pulmonalis dengan lipatan di sekitar vena-vena besar. Sinus pericardii
terbentuk sebagai akibat dari cara pembengkokkan jantung selama pembentukan. Tidak
ada kepentingan klinik.1
Persarafan pericardium
Pericardium fibrosum dan lamina pericardium serosum dipersarafi oleh nervus
pherenicus. Lamina visceralis pericardium serosum dipersarafi oleh cabang-cabang dari
truncus symphaticus dari nervus vagus.1
Batas-batas pericardium dan jantung
Pada bagian anterior yakni ; coepus sterni, cartilage costalis III sampai VI dan
spatium intercostale di ataranya, vasa thoracica interna, pinggir-pinggir anterior paru
kanan dan kiri, dan cavitas pleurae. Pada anak-anak kecil, thymus terletak anterior
terhadap bagian atas pericardium. Pada posterior yakni ; vertebra thoracica V sampai ke
VII, oesophagus aorta thoracica descendens, bronchi principalis, dan bagian posterior
masing-masing paru yang bulat. Pada Lateralis yakni : pleura parietalis mediastinalis,
nervus phrenicus, dan paru serta cavitas pleurae. Pada inferior yakni : diaphragma, hepar,
dan fundus gastrica.1
Histologi Jaringan Jantung
Pada bagian ini meliputi arteri utama, arteriol, kapiler, vena, venula serta dinding jantung
yang terbagi lagi menjadi endocardium, miokardium, dan epikardium.2
Struktur arteri

Dinding terdiri dari tiga lapisan : tunika intima disebelah dalam, tunika media di
tengah, dan tunika adventisia di sebelah luar. Tunika intima terdiri dari endotel dan
stratum subendotheliale. Tunika media terutama terdiri dari serat otot polos. Tunika
adventisia terutama mengandung serat kolagen dan elastic. Matriks ekstraseluler
dihasilkan oleh otot polos. Lamina elastika interna memisahkan tunika intima dan tunika
media. Lamina elastika eksterna memisahkan tunika media dari tunika adventisia. Jenisjenis arteri yakni arteri elastik, muscular, arteriol, dan kapiler. Arteri elastic adalah
pembuluh terbesar di tubuh. Mencakup aorta, truncus pulmonalis, dan cabang-cabang
utamanya. Dinding terutama terdiri dari jaringan ikat elastic. Memperlihatkan daya tahan
dan kelenturan sewaktu darah mengalir. Dinding sangat melebar Selma sistol (kontraksi
jantung). Sewaktu diastole (relaksasi jantung), dinding kembali mengerut (recoil) dan
mendorong darah maju. Sedangkan mukular, arteriol, dan kapiler dindingnya
mengandung banyak otot polos, yang diatur oleh sistem saraf otonom, yang mengontrol
aliran darah melalui vasodilatasi dan vaokonstriksi. Arteriol adalah pembuluh darah kecil
dengan satu sampai lima lapisan otot polos. Arteriol terminal menyalurkan darah ke
pembuluh darah paling kecil,kapiler. Kapiler adalah tempat pertukaran metabolic antara
darah dan jaringan, menghubungkan arteriol dan venula.2
Struktur Vena
Kapiler bersatu membentuk pembuluh yang lebih besar yaitu venula dan venula
postcapillaris. Dinding tipis, diameter lebih besar, dan struktur lebih bervariasi
dibandingkan dengan arteri. Pada vena ekstermitas, terdapat katup untuk mencegah aliran
balik darah. Darah mengalir ke jantung akibat kontraksi otot di sekitar vena. Dinding
terdiri dari tiga lapisan : tunika intima disebelah dalam, tunika media di tengah, dan
tunika adventisia disebelah luar. Tunika intima terdiri dari endotel dan stratum
subendotheliale. Tunika media tipis, dan otot polos bercampur denga serat jaringan ikat.
Tunika adventisia adalah lapisan paling tebal dengan serat otot polos memanjang.2
Vasa vasorum
Dinding arteri dan vena besar terlalu tebal untuk menerima nutrient melalui difusi
langsung dari lumennya. Akibatnya, dinding ini dipasok oleh pembuluh darahnya yang
kecil yaitu vaso vasorum (vas sangiuneu vasis sanguinei). Vasa vasorum memungkinkan

terjadinya pertukaran nutrient dan metabolit dengan sel-sel di tunika adventisia dan
tunika media.2
Jenis Kapiler
Diameter rerata adalah seukuran sel darah merah. Vas capillare continuum adalah
jenis yang paling banyak ; endotel membentuk lapisan utuh. Vas capillare continuum
ditemukan di kebanyakan organ. Vas capillare fenestratum mengandung pori atau fenestra
di endotel. Vas capillare fenestratum ditemukan di kelenjar endokrin, usus halus, dan
glomerulus ginjal. Vas capillare sinusoideum memperlihatkan diameter yang lebar
dengan celah lebar di antara sel-sel endotel. Di vas capillare sinusiodeum, membrane
basalis tidak berbentuk atau tidak sempurna. Kapiler sinusoid ditemukan di hati, limfa,
dan sumsum tulang.2
Sistem pembuluh limfe
Terdiri dari kapiler dan pembuluh limfe (getah bening). Berawal sebagai kapiler
limfe yang buntu. Mengumpulkan kelebihan cairan interstitial dan mengembalikannya ke
darah vena. Pembuluh sangat tipis agar permeabilitas lebih besar. Pembuluh limfe
memiliki katup. Limfe mengalir melalui limfonodus dan terpajan makrofag. Limfe
mengandung limfosit, asam lemak, dan immunoglobulin (antibodi).2
Endotel
Membentuk sawar permeabilitas anatara darah dan jaringan interstitial.
Membentuk permukaan yang licin untuk aliran darah dan menghasilkan antikoagulan
untuk mencegah pembekuan darah. Menyebabkan dilatasi dan konstriksi pembuluh
darah. Menghasilkan molekul adhesi sel untuk merangsang perlekatan dan akumulasi
leukosit. Mengubah angiotensin I menjadi angoiotensin II untuk meningkatkan tekanan
darah. Mengubah bahan kimiawi tertentu menjadi senyawa inaktif, menguraikan
lipoprotein, dan menghasilkan faktor pertumbuhan.2
Pemacu
Impuls dihantarkanoleh sel jantung khusus yang terletak di nodus SA dan AV.
Nodus SA dan AV terletak di dinding atrium kanan. Nodus SA menentukan kecepatan

denyut jantung dan merupakan pemacu (pacemaker) jantung. Impuls dari nodus SA
dihantarkan melalui nexus ke semua otot jantung. Fasciculus atriventricularis terletak di
sisi kanan dan kiri septum interventricularis. Fasciculus atrioventricularis membentuk
serat purkinje. Aktivitas pemacu dipengaruhi oleh sistem saraf otonom dan hormone.2
Serat Purkinje
Lebih besar daripada serat jantung dengan lebih banyak glikogen dan warna
terang. Bagian sistem konduksi jantung. Terletak di bawah endocardium di kedua sisi
septum interventrikularis. Bercabang-cabang ke seluruh miokardium dan menyalurkan
rangsangan melalui nexus ke seluruh jantung.2
Hormone natriuretic atrial
Sel atrium mengandung granula yang berisi hormone natriuretic atrial. Dilepaskan
jika atrium teregang. Menurunkan tekanan darah dengan menghambat pelepasan renin
dan aldosterone. Ginjal mengeluarkan lebih banyak natrium dan air sehingga volume dan
tekanan darah menurun.2
Fungsi dan Mekanisme Jantung
Sistem kardiovaskuler adalah sistem transportasi tubuh yang membawa gas gas
pernapasan, nutrisi ,hrmon hormon dan zat zat lain ke dan dari jaringan tubuh. Sistem
kardiovaskular dibangun oleh : darah , jantung , dan pembuluh darah. Dimana Tenaga pengerak
aliran darah adalah tekanan yang dibentuk oleh kontraksi otot jantung. Jantung kiri memompa
darah ke sisrkulasi sistemik (yaitu ke seluruh pembuluh darah selain pembuluh darah paru paru).
Darah ini mengalir dari aliran sistemik menuju jantung kanan ,yang memompa darah tersebut
pada tekanan lebih rendah menuju paru paru. Jantung kanan dan kiri membentuk struktur
anatomis tunggal tetapi dipisahkan oleh septum dan tidak ada titik percampuran.3,4
Aliran Darah Jantung
Darah yang kembali dari sirkulasi sitemik masuk ke atrium kanan melalui dua
vena besar, vena Kava ,satu mengembalikan darah dari level di atas jantung dan yang lain
dari level di bawah jantung.tetes darah yang masuk ke atrium kanan telah kembali dari
jaringan tubuh,dimana O2 telah diambil darinya dan CO2 ditambahkan ke

dalamnya.darah yang ter deoksigenasi parsial ini mengalir dari atrium kanan ke dalam
ventrikel kanan,yang memompanya menuju arteri pulmonalis, yang segera membentuk
dua cabang ,satu berjalan ke masing masing paru . karena itu sisi kanan jantung
menerima darah dari sirkulasi sistemik dan memompanya ke sirkulasi paru. Di dalam
paru tetes darah tersebut kehilangan CO2 ekstra dan menyerap pasokan O2 sebelum
dikembalikan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis yang datang dari kedua paru.darah
yang kaya akan O2 kembali ke atrium ini selanjutnya akan mengalir ke ventrikel kiri
,rongga pemompa yang mendorong darah ke seluruh tubuh kecuali paru; jadi sisi kiri
jantung menerima darah dari sirkulasi paru dan memompanya ke dalam sirkulasi
sistemik.3,4
Aliran darah melalui Jantung
Aliran darah melalui jantung diatur oleh katup yang memungkinkan darah hanya
mengalir ke atu arah saja. Katup katup tersebut menutup dengan sangat rapat untuk
mencegah adanya aliran balik, namun saat terbuka memungkinkan darah mengalir bebas
kedepan. Setiap kontraksi otot jantung dengan mudah meningkatkan tekanan dlam
ruangan jantung. Darah teroksigenasi dari paru paru memasuki atrium kiri melalui empat
vena pulmonalis dan melintasi katup mitral masuk ke ventrikel kiri, dari sini dipompakan
melalui katup semilunaris masuk ke aorta,yang mendistribusikan sirkulasi sistemik.
Darah vena dari jaringan tubuh memasuki atrium kanan dari vena kava superior dan
inferior. Atrium kanan memompa darah melalui katup tricuspidalis ke ventrikel kanan,
dari sini darah dipompa oleh kontraksi dinding ventrikel melewati katup semilunaris
masuk ke arteri pulmonalis dalam perjalanannya menuju paru-paru.3,4
Siklus Jantung
Jantung normal berdenyut 75 kali permenit . waktu dari mulai nya satu denyut
jantung sampai mulainya denyut berikutnya kira kira 0.8 detik. Adapun proses terjadinya
dimulai dari atrium terisi dengan darah vena ,tekanan didalamnya meningkat sampai
katup katup atrioventrikular terdorong membuka dan ventrikel mulai terisi. Atrium
berkontraksi dan menyelesaikan pengisian ventrikel,ventrikel berkontraksi dan katup
atrioventrikular terhempas menutup dan terus naik sesudah katup menutup. Saat tekanan
dalam ventrikel melebihi tekanan di dalam aorta dan arteri pulmonalis, maka katup

semilunaris dipaksa membuka dan darah pada tekanan tinggi di ejeksikan dari ventrikel.
Ventrikel rileks ,tekanan didalamnya turun ,dan katup katup semilunaris menutup untuk
mencegah aliran balik darah dari arteri. Atrium tersi dengan darah vena, tekanan
didalamnya meningkat sampai katup katup atrioventrikular terdorong terbuka dan
ventrikel mulai teris, dan begitu terus menerus berlangsung.3,4
Bunyi Jantung
Aliran darah melalui jantung berjalan dengan tenang ,namun katup katup jantung
menutup dengan tiba tiba terdengar bunyi detak, serupa dengan bila tekanan aliran tinggi
aliran tiba tiba dimatikan. Perbedaan bunyi ini dapat didengar selama setiap siklus
jantung.
Bunyi nada rendah lub disebabkan oleh penutupan tiba tiba katup atrioventrikular saat
ventrikel mulai berkontraksi pada sistoel awal. Ini adalah bunyi jantung pertama. Bunyi
nada tinggi dup dihasilkan oleh menutupnya katup katup semilunaris saat ventrikel
relaksasi. Bunyi ini disebut bunyi jantung ke dua.3,4
Kontrol Intrinsik denyut jantung
Jantung mendapat persyarafan dari susunan saraf otonom,jantung akan tetap
berdenyut bila suplai sarafnya kuat karena jantung mempunyai irama intrinsiknya sendiri.
Irama ini dikenal oleh pacu jantung khusus yaitu SA di dinding atrium kanan ,dimana
impuls secara teratur dilepaskan. Dari nodus SA suatu gelombang rangsangan
dihantarkan melewatu dinding atrium, yang menyebabkan berkontraksi. Nodus AV
menerima gelombang rangsangan dan meneruskannya melalui serat purkinye di berkas
his, yang menyebabkan rangsangan dan kontraksi dinding ventrikel. Gelombang
rangsangan menyebar diseluruh didnding jantung disertai perubahan muatan listrik yang
dapat diterima dari dinding dada dan direkam pada elektrokardiograf. Hasil rekaman
disebut elektrokardiogram (EKG). Gelombang P disebabkan oleh penyebaran rangsang
melewati atrium. Gelombang QRS disebabkan oleh penyebaran rangsangan diseluruh
ventrikel. Gelombang T disebabkan oleh repolarisasi (kembalinya ke kondisi istirahat)
dari ventrikel.3,4
Kontrol Ekstrinsik denyut Jantung

Kontrol ini dibantu oleh impuls impuls yang berasal dari pusat jantung di medulla
oblongata. Impuls di transmisikan dari pusat ini ke nervus vagus dari sistem saraf
parasimpatis yang menyebabkan pelepasan asetilkolin pada ujung saraf di nodulud SA
dan AV. Impuls impuls ini menekan aktivitas jantung dengan memperlambat aktivitas
jantung dengan memperlambat frekuensi jantung dan mengurangi kekuatan kontraksi.
Sebaliknya, impuls dari pusat jantung berjalan ke saraf simpatis menyebabkan pelepasan
noradrenalin pada ujung saraf ,yang meningkatkan frekuensi jantung dan kekuatan
kontraksi.3,4
Aktivitas Listrik di Jantung
Kontraksi sel otot jantung untuk menyemprotkan darah di picu oleh ptensial aksi
yang menyapu ke seluruh membran sel otot.jantung berkontraksi ,atau berdenyut ,secara
ritmis

akibat,potensial

aksi

yang

dihasilkannya

sendiri

yang

biasa

disebut

otoritmisitas.terdapat dua jenis khusus sel otot : Sel kontraktil (yang membentuk 99%
dari sel sel otot jantung,melakukan kerja mekanis memompa darah. Sel sel ini dalam
keadaan normal tidak membentuk sendiri potensial aksinyaa). Sebaliknya sel sel jantun
sisanya yang sedikit tetapi sangat penting,sel ototritmik,tidak berkontraksi tetapi khusus
memulai dan menghantarkan potensial aksi yang menyebabkan kontraksi sel sel jantung
kontraktil.3,4
Potensial Pemacu dan Potensial Aksi di sel Otoritmik
Potensial pemacu disebabkan adanya interaksi kompleks beberapa mekanisme
ionik yang berbeda.perubahan terpenting dalam perpindahan ion yang menimbulkan
potensial pemacu adalah penurunan arus k+ keluar disertai oleh arus na+ masuk yang
konstan dan peningkatan ca2+ masuk.fase awal depolarisasi masuk keambang disebabkan
oleh penurunan siklis pasif k+ keluar disertai kebocoran na +ke dalam yang berlangsung
lambat dan konstan . permeabilitas membran terhadap k+menurun diantara dua potensial
aksi karena saluran k+ secara perlahan menutup pada potensial negatif. Penutupan lambat
ini secara bertahap menhalangi keluar ion positif kalium mengikuti penurunan gradien
konsentrasinya.sel sel ini memiliki saluran terbuka dan sehingga permeabel terhadap na+
pada potensial negatif.akibatnya terjadi influk pasif na+ dalam jumlah kecil dan konstan
pada saat yang sama

ketika kecepatan fluks k+ secara gradual menjadi kurang

negativ,yaitu membran secara bertahap mengalami depolarisasi dan bergeser menuju


ambang. Jika ambang telah tercapai, terbentuk fase naik potensial aksi sebagai respon
terhadap pengaktifan saluran ca2+ berpintu voltase yang berlangsung lebih lama dan
diikuti oleh influks ca2+ dalam jumlah yang besar. Fase naik yang diinduksikan
ca2+pada sel pemacu jantung ini beda dengan yang terjadi di sel saraf dan sel otot
rangka, yaitu influks na+ dan bukan influks ca+ yang mengubah potensial kearah positif.
Fase turun disebabkan seperti biasanya oleh efluks k+yang terjai ketika permeabilitas k+
meningkat akibat pengaktifan saluran k+ berpintu voltase. Setelah potensial aksi selesai,
terjadi depolarisasi lambat berikutnya menuju ambang akibat penutupan saluran k+
secara perlahan.3,4
Lokasi Ototritmis Pemacu Jantung
Nodus sinuatrialis (SA) adalah suatu daerah kecil khusus didinding atrium kanan
dekat pintu masuk vena kava superior. Nodus atrioventrikular (AV) adalah suatu berkas
kecil sel sel otot jantung khusus yang terletak di dasar atrium kanan dekat septum, tepat
diatas pertemuan atrium dan ventrikel. Berkas His ( berkas atrioventrikular ) adalah suatu
jaras sel sel khusus yang berasal dai nodus AV dan masuk ke septum antarventrikel.
Disini berkas tersebut terbagi menjadi cabang berkas kanan dan kiri yang turun
menyusuri septum, melengkung mengelilingi ujung rongga ventrikel, dan berjalan balik
ke arah atrium di sepanjang didnding luar. Serat purkinye adalah serat serat halus
terminal yang menjulur dari berkas his dan menyebar keseliruh miokardium ventrikel
seperti ranting kecil sperti dahan pohon.3,4
Eksitasi Atrium
Potensial aksi yang berasal dari nodus SA mula mula menyebar ke kedua atrium,
terutama dari sel ke sel melalui taut celah. Yang terbagi menjadi jalur antar atrium dan
jalur antar nodus. Jalur antar atrium, terbentang dari nodus SA didalam atrium kanan ke
atrium kiri. Kerena jalur ini dengan cepat menghantarkan potensial aksi dari nodus SA ke
ujung jalur di atrium kiri maka gelombang eksitasi dapat menyebar melintasi taut celah
diseluruh atrium kiri pada saat yang bersamaan dengan eksitasi yang menyebar ke atrium
kanan. Jalur antar nodus, terbentang dari nodus SA ke nodus AV. Nodus AV adalah satu
satunya titik kontak listrik antara atrium dengan ventrikel; dengan kata lain ,karena

atrium dan ventrikel secara struktural dihubungkan denga jaringan fibrosa yang tidak
menghantarkan arus listrik maka satu satunya cara bagi potensial aksi di atrium untuk
dapat menyebar ke ventrikel adalah dengan melalui nodus AV.dengan dipercepat jalur
ini ,potensial aksi tiba di nodus AV dalam waktu 30 mdet setelah nodus SA melepaskan
muatannya.3,4
Curah Jantung
Curah jantung merupakan faktor utama yang harus diperhitungkan dalam
sirkulasi, karena curah jantung mempunyai peranan penting dalam transportasi darah
yang memasok berbagai nutrisi. Curah jantung adalah jumlah darah yang dipompakan
oleh ventrikel selama satu menit. Nilai normal pada orang dewasa adalah 5 L/mnt.3,4
Isi Sekuncup (curah sekuncup)
Isi sekuncup merupakan jumlah darah yang dipompakan keluar dari masingmasing venrikel setiap jantung berdenyut. Isi sekuncup tergantung dari tiga variabel:
beban awal, kontraktilitas, dan beban akhir.3,4
Beban Awal
Beban awal adalah derajat peregangan serabut miokardium pada akhir pengisian
ventrikel. Hal ini sesuai dengan Hukum Starling: peregangan serabut miokardium selama
diastole melalui peningkatan volume akhir diastole akan meningkatkan kekuatan
kontraksi pada saat sistolik. Sebagai contoh karet yang diregangkan maksimal akan
menambah kekuatan jepretan saat dilepaskan.3,4
Dengan kata lain beban awal adalah kemampuan ventrikel meregang maksimal saat
diastolik sebelum berkontraksi/sistolik. Faktor penentu beban awal : insufisiensi mitral
menurunkan beban awal, stensosis mitral menurunkan beban awal, volume sirkualsi,
peningkatan volume sirkulasi meningkatkan beban awal. Sedangkan penurunan volume
sirkulasi menurunkan beban awal, obat-obatan, obat vasokonstriktor meningkatkan beban
awal. Sedangkan obat-obat vasodilator menurunkan beban awal.3,4
Beban Akhir
Beban akhir adalah besarnya tegangan dinding ventrikel untuk dapat
memompakan darah saat sistolik. Beban akhir menggambarkan besarnya tahanan yang
menghambat pengosongan ventrikel. Beban akhir juga dapat diartikan sebagai suatu
beban pada ventrikel kiri untuk membuka katup semilunar aorta, dan mendorong darah

selama kontrakis/sistolik. Beban akhir dipengaruhi : stenosis aorta meningkatkan beban


akhir, vasokontriksi perifer meningkatkan beban akhir, hipertensi meningkatkan beban
akhir, polisitemia meningkatkan beban akhir, obat-oabatan, vasodilator menurunkan
beban akhir, sedangkan vasokonstriktor meningkatkan beban akhir. Peningkatan secara
drastis beban akhir akan meningkatkan kerja ventrikel, menambah kebutuhan oksigen
dan dapat berakibat kegagalan ventrikel.3,4
Kontraktilitas
Kontraktilitas merupakan kemampuan otot-otot jantung untuk menguncup dan
mengembang. Peningkatan kontraktilitas merupakan hasil dari interaksi protein otot
aktin-miosin yang diaktifkan oleh kalsium. Peningkatan kontraktilitas otot jantung
memperbesar curah sekuncup dengan cara menambah kemampuan ventrikel untuk
mengosongkan isinya selama sistolik.3,4
Hukum Starling
Makin besar isi jantung sewaktu diastol, semakin besar jumlah darah yang
dipompakan ke aorta, dalam batas-batas fisiologis, jantung memompakan ke seluruh
tubuh darah yang kembali ke jantung tanpa menyebabkan penumpukan di vena. jantung
dapat memompakan jumlah darah yang sedikit ataupun jumlah darah yang besar
bergantung pada jumlah darah yang mengalir kembali dari vena.3,4
Hubungan serangan jantung dengan nyeri yang menjalar pada lengan
Rasa sakit pada dada umumnya dihubungkan dengan adanya kelainan pada pembuluh
nadi tajuk jantung. Kelainan ini biasanya terjadi karena jantung terlalu banyak dibebani
pekerjaan dan adanya kelainan pada pembuluh nadi tajuk tadi. Serangan ini diikuti dengan
adanya rasa tertekan pada dada, di bagian belakang tulang dada yang terletak di tengah dada itu
sendiri. Hanya terkadang rasa nyeri dirasakan juga pada bagian lain di dada. Rasa sakit kerap
kali menjalar kebagian tubuh seperti leher, dagu, pipi, bahu, lengan, tangan dan perut. Gejala
yang disebut sebagai angina pectoris ini tidak selalu diikuti dengan rasa nyeri di dada, karena
kadang kali terasa diantara bahu dan lengan, pergelangan dan tangan kiri, lengan dan bahu kiri,
lekuk perut, bahu dan sebagainya. Sering kali rasa sakit terasa pada siku dan jari-jari atau mulai
terasa di lengan dan terus menjalar ke dada. Rasa sakit pada serangan jantung memang hampir
tidak banyak bedanya dengan serangan pada angina pectoris. Rasa khas pada jantung yang
dimulai dengan rasa dada tertekan sampai terasa seperti dada dihancurkan dengan keras terjadi

dalam beberapa jam. Pada umumnya ada juga gejala lain seperti ketakutan, keringat dingin, dan
air muka yang berubah kelabu. Sering kali gejala sakit jantung disalah artikan dengan rasa mual
ataupun muntah-muntah. Sesak nafas memang tidak bias dihindarkan dengan gejala semacam
ini, tetapi merupakan gejala yang umum sekali. Bahkan kadang-kadang pernderita berusaha
mencari udara ketika serangan tengah berlangsung. Bisa juga terjadi menjadi debaran jantung
lebih cepat dan tidak normal.5
Kesimpulan
Nyeri dada disertai keringat dingin hingga nyeri menjalar ke lengan yang dialami oleh
perempuan berusia 52 tahun merupakan gejala serangan jantung. Gejala ini mengakibatkan
sistem sirkulasi di dalam tubuh terganggu, terutam pada mekanisme kerja jantung. Dimana hal
ini dapat dipicu oleh tekanan darah tinggi, kolesterol dalam darah, dan sebagainya.
Daftar Pustaka
1. Snell RS. Anatomi klinis berdasarkan sistem : sistem sirkulasi. Jakarta : EGC ;
2011.h.132-52.
2. Burkitt HG, Young B, Heath JW. Buku ajar dan atlas weather: histologi sistem sirkulasi.
Ed 3. Jakarta: EGC; 2004.h.196-7.
3. Sherwood L. Fisiologi manusia : fisiologi jantung. Ed 6. Jakarta : EGC ; 2011.h. 327-68.
4. Silverthorn DU. Fisiologi manusia : sistem kardiovaskular. Ed 6. Jakarta : EGC ; 2013. h.
479-581.
5. Anies. Pencegahan dini gangguan kesehatan : jantung dan tekanan darah tinggi. Jakata :
PT. Elex Media Komputindo ; 2005.h.76-7.

Anda mungkin juga menyukai