2 - 1 - 10 - Emma - STTTelkojjjjmBandung - Transportasi
2 - 1 - 10 - Emma - STTTelkojjjjmBandung - Transportasi
ABSTRAK
PERUMUSAN MASALAH
Dalam aplikasi ini akan dibangkitkan
sejumlah mobil yang dilengkapi dengan titik
source dan destination, serta kecepatan mobil,
kemudian dengan menggunakan parameterparameter dalam pemodelan lalu lintas (kecepatan
mobil, kepadatan jalan, jumlah mobil) akan
digenerate rute diantara dua node tersebut. Node
yang digunakan untuk generate rute pertama kali
adalah lokasi asal dan tujuan yang ingin dicapai,
sedang untuk node-node source berikutnya adalah
posisi terakhir dari mobil.
LATAR BELAKANG
Disadari atau tidak, transportasi adalah
bagian penting dalam kehidupan kota sehari-hari.
Perkembangan transportasi sering menimbulkan
kemacetan lalu lintas, sehingga transportasi
menjadi kurang efisien dan kurang nyaman. Untuk
115
ALGORITMA
-FORD
Algoritma
Bellmankan
algoritma pencarian lintasan yang dikembangkan
,y
n +1
(t )
n
(t )
n +1
1v
T = waktu reaksi
= jarak yang ditempuh kendaraan (n+1) selama
waktu reaksi T =
vm
dimana
y + C w < y maka
update y = y + C
=v
wP
v
(t + T ) = [
10
I := 1
jika y tidak feasible potensial maka
(v,w) E
MODEL CAR-FOLLOWING
Model ini merupakan model mikroskopis,
dimana perilaku setiap mobil dan pengemudi
diperhitungkan untuk mendeskripsikan reaksi
dinamis (percepatan atau perlambatan) terhadap
berbagai pengaruh dari luar. Model ini mempunyai
bentuk umum dari hubungan stimulus-respone
yaitu
Respon = sensitivity x stimulus
Berdasarkan kenyataan bahwa pengemudi
akan mempercepat kendaraan jika jarak dengan
kendaraan di depannya jauh, atau memperlambat
kendaraan jika jaraknya sangat dekat atau
kecepatannya hampir sama, maka J.H Lee dan H.L
Kwang merumuskan
..
T n +1 (t )
(t +T )
perlambatan atau pengereman =
2 a (t + T )
d = jarak yang ditempuh kendaraan n selama
(t )
pengereman =
2 a (t )
METODE PENGUJIAN
n +1
n +1
1.
2.
116
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Nilai
Min
Nilai
Maks
Nilai
rata
Standar
deviasi
Minimum
10
46
25,2
10
Maksimum
13
51
35,8
10,8
Rata-rata
13
46
26
9,6
Nilai
Maks
Nilai
Rata
Standar
deviasi
0
0
0
0,69
1
0,63
0,34
0,54
0,47
0,08
0,3
0,02
Nilai
Min
117
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan dan studi literatur,
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Untuk mensimulasikan lalu lintas, parameter
kecepatan, kepadatan, dan volume mobil sudah
dapat merepresentasikan kondisi lalu lintas
sesungguhnya.
2. Dalam simulasi, mobil melaju dengan kecepatan
rata-rata 26 km/jam. Nilai ini lebih tinggi dari
kecepatan rata-rata lalu lintas kota Bandung yang
didata oleh Dinas Perhubungan kota Bandung
yaitu 23,23 km/jam. Sehingga dengan simulasi
ini, telah mampu meningkatkan kecepatan ratarata mobil kondisi nyata.
3. Data tingkat pelayanan jalan rata-rata yang
dihasilkan oleh simulasi 0,47 yang berarti bahwa
arus lalu lintas stabil, tetapi gerak dan kecepatan
kendaraan dikendalikan, dan pengemudi dibatasi
dalam memilih kecepatan. Sedangkan tingkat
pelayanan jalan rata-rata yang dicatat oleh Dinas
Perhubungan kota Bandung yaitu 0,95 yang
berarti bahwa volume lalu lintas mendekati atau
berada pada kapasitas, arus tidak stabil,
kecepatan terkadang berhenti. Hal ini karena
adanya informasi kondisi jalan yang akurat
dalam simulasi dan pencarian rute yang
dilakukan secara dinamis, sehingga mobil-mobil
tidak terpusat pada suatu ruas jalan.
4. Pencarian rute yang dilakukan secara dinamis
(melakukan pencarian rute tiap mobil mencapai
suatu persimpangan) menghasilkan waktu
tempuh perjalanan yang lebih kecil daripada
pencarian rute statis (pencarian rute yang
dilakukan hanya sekali dari titik asal ke tujuan)
untuk jumlah ruas jalan yang dihasilkan dari
source ke destination lebih besar dari 10.
118