Anda di halaman 1dari 7

TEKNIK MEMBACA CEPAT

Pendahuluan | Hambatan Membaca | Model Membaca Cepat


Teknik Membaca Cepat | Langkah Membaca Cepat | Latihan Membaca Cepat
| Penutup |

Pendahuluan
Pernahkan Anda bingung menghadapi buku tebal atau
tumpukan buku yang harus dipahami dalam waktu cepat.
Hal ini biasanya dialami ketika kita menghadapi ujian
sekolah/kuliah, membuat karya ilmiah, menyiapkan
bahan presentasi, atau mempelajari dokumen-dokumen
penting. Padahal waktu Anda sangat terbatas.
Object 1

Rasanya tak mungkin buku itu bisa dibaca seluruhnya. Sementara Anda dituntut harus paham isi
buku itu. Kondisi ini tak jarang membuat kita panik bahkan mungkin stress.
Tahukan Anda bahwa kekuatan mata manusia sangat luar
biasa dalam menangkap simbol-simbol verbal dan non
verbal dalam tulisan. Bahkan berkat kekuasaan Tuhan
Yang Maha Kuasa, mata kita mampu mengalahkan
kamera secanggih apapun. Oleh karena itu sesungguhnya
mata kita mampu menangkap cepat tulisan yang berupa
simbol-simbol.
Object 2

Potensi inilah yang bias dikembangkan untuk memahami isi bacaan secara cepat atau sering
disebut membaca cepat (speed reading). Permasalahannya adalah apa kiat dan melatih
membaca cepat Dalam membaca cepat ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan, antara lain:
ke atas

Hambatan membaca
Karena berbagai tuntutan tadi, mungkin Anda pernah mencoba berusaha untuk bisa membaca
cepat. Berbagai cara sudah dilakukan tetapi belum berhasil. .Padahal setiap orang berpotensi
untuk bisa membaca cepat. Coba Anda renungkan, barangkali ada beberapa kesalahan yang
Anda lakukan ketika membaca cepat. Ada beberapa kesalahan yang umumnya dilakukan orang
ketika membaca cepat, antara lain:
Sub Vokalisasi
Kesalahan sub vokalisasi ini dimaksudkan adalah ketika
membaca mulut dan hati sama-sama ikut berujar.
Biasanya kendala ini muncul ketika Anda terbiasa
mengulangi bacaan, mengeluarkan suara atau membaca
dalam hati. Menurut pakar membaca cepat, kebiasaan
membaca seperti ini disebabkan oleh kesalahan metode
yang kita gunakan ketika pada masa kecil belajar
membaca.
Misalnya metode Phonic yang memperkenalkan abjad dari A s.d. Z yang dilanjutkan dengan
mengulang kata-kata. Ada juga metode Lokk say, misalnya kata Budi langsung disebut Budi.
Object 3

Biasanya guru bisa mengontrol dan mengoreksi pengucapan siswa. Menurut para ahli bahwa hal
ini merupakan salah satu kendala dalam membaca cepat (speed reading), sehingga perlu
dihindari.
Finger Panting
Mungkin Anda pernah mengalami atau melihat ketika
membaca menggunakan pointer/penunjuk. Di sisi lain ada
mitos yang mengatakan bahwa ketika membaca tak boleh
menggunakan penunjuk atau jari tangan. Mitos ini
dipercayai juga oleh banyak pendidik dan para orang tua
yang mengajari anaknya dalam membaca.
Object 4

Kebiasaan membaca menggunakan penunjuk seperti ini merupakan kesalahan dalam membaca
cepat yang disebut Finger panting.
Dalam perkembangannya para pakar membaca cepat justru membolehkan teknik membaca
cepat menggunakan pointer/penunjuk. Alasannya adalah menggunakan penunjuk atau jari
tangan dalam membaca justru dapat meningkatkan konsentarsi dan mempercepat proses
membaca, karena dapat langsung mengarahkan mata pada bahan bacaaan. Jika Anda tak
percaya, silahkan buktikan membaca menggunakan cara seperti ini.
Regretio

Object 5

Secara sadar ketika membaca kadang-kadang mata kita tertuju pada kata-kata atau kalimat
yang sudah di baca. Ada kalanya ketika membaca pikiran atau otak memikirkan bacaan yang lalu
atau memikirkan hal lain di luar isi bacaan. Cara seperti ini dapat berakibat pada penglihatan
mata kita tidak konsen pada bahan bacaan (kalimat) sehingga membaca menjadi lamban.
Kebiasaan salah dalam membaca ini disebut hambatan regretio.
back skippin

Object 6

Ketika membaca secara tidak sadar kadang-kadang kita mengulang-ulang bahan bacaan (kata
atau kalimat) sebelum topik yang dibaca diselesaikan. Cara ini merupakan kesalahan membaca
yang disebut back skippin. Cara seperti ini dapat mengakibatkan penglihatan mata kita terhadap
bahan bacaan menjadi lamban, sehingga sulit melakukan speed reading.

ke atas

Model membaca cepat


Sebelum berlatih membaca cepat, kita harus paham beberapa model membaca cepat. Ada tiga
model yang biasa digunakan dalam membaca cepat, yaitu:
1.

Model line by line


Model line by line atau sering disebut model garis
per garis. Membaca model ini kata-kalimat dalam
bahan bacaan dibaca secara berurutan dari baris
pertama hingga baris terakhir secara beurutan.
Model ini biasanya digunakan untuk bacaan yang
bersifat padat, materi bacaan yang relative baru
Object 7

(masih asing), atau banyak menggunakan kata-kata atau istilah asing.


2.

Model Spiral
Membaca cepat Model Spiral. Ketika membaca kita
tidak membaca seluruh isi bacaan, tetapi dibaca
secara gigzag seperti spiral. Penggabungan
kata/kalimat dalam bacaan menggunakan rasio
dan pemikiran kita, sehingga kita mengimpulkan
sendiri dari kata-kata kunci yang dibaca.
Object 8

3.

Model Melingkar
Model melingkar atau mencari kata kunci. Di sini
pembaca tidak membaca semua kata/kalimat
dalam bacaan tetapi dicari kata kunci (key word).
Kata-kata kunci ini menjadi acuan untuk
memahami isi bacaan dan dihubungkan melalui
logika dan pemikiran si pembaca.
Object 9

Model ini biasanya digunakan untuk membaca informasi yang sifatnya ringan. Milsanya
membaca Koran, majalah, dll.
ke

atas

Teknik membaca cepat


Untuk bisa membaca cepat memang perlu teknik tertentu. Secara umum ada dua teknik
membaca yaitu:
1.

Teknik Scanning

Object 10

Teknik membaca scanning adalah membaca suatu informasi dimana bacaan tersebut
dibaca secara loncat-loncat dengan melibatkan asosiasi dan imajinasi, sehingga dalam
memahami bacaan tersebut kita dapat menghubungkan kalimat yang satu dengan katakata sendiri. Jadi dalam teknik ini tidak seluruh kata/kalimat dibaca. Biasanya kata-kata
kunci yang menjadi perhatian pembaca. Sebagai gambaran nyata, teknik ini bias
diilustrasikan seperti kita sedang membaca Koran, mencari judul-judul atau topic berita
yang dianggap menarik.
2.

Teknik Skimming

Object 11

Teknik membaca Skimming adalah membaca secara garis besar (sekilas) untuk
mendapatkan gambaran umum isi buku. Setelah itu kita melacak informasi yang ingin kita
ketahui secara mendalam. Untuk memperlancar proses skimming maka lakukanlah terlebih
dahulu membaca daftar isi, kata pengantar, pendahuluan, judul atau sub judul, serta
kesimpulan. Dari bagian-bagian buku ini minimal kita bisa menafsirkan apa inti dari isi
buku yang akan kita baca tersebut.
Teknik ini biasanya dilakukan ketika kita mencari sesuatu yang khusus dalam teks. Sebagai
gambaran teknik ini bisa diilustrasikan seperti kita mencari arti kata dalam kamus, atau
mencari nomor telpon dalam buku telpon.
ke atas

Langkah-langkah membaca cepat


Sebelum melatih membaca cepat, kita perlu paham beberapa langkah membaca cepat, yaitu:
1.

Langkah pertama adalah persiapan


Tahap persiapan ini dimulai dengan membaca judul. Judul ini kita coba menafsirkannya
sesuai dengan asosiasi dan imajinasi serta pengalaman yang telah kita alami. Kita bisa
menafsirkan isi bacaan dari judul yang dibaca. Hubungkan pengalaman/wawasan yang kita
miliki sengan judul bahan bacaan yang akan dibaca.
Kemudian perhatikan gambar dan keterangan gambar dari materi yang akan dibaca.
Biasanya gambar atau ilustrasi dalam buku mengilustrasikan isi bacaan. Oleh karena itu
symbol visual ini dapat membandtu kita memahami isi bacaan.

Object 12

Selanjutnya kita perlu memperhatikan huruf cetak tebal/huruf miring. Huruf yang dicetak
berbeda ini melambangkan kata/kalimat penting dalam isi bacaan. Langkah selanjutnya
adalah membaca alinea awal dan akhir. Alinea awal mengantarkan pembaca pada isi
bacaan, sedangkan aliena akhir biasanya berupa pokok pikiran dari isi bacaan. Melalui
aliena awal dan akhir ini dapat membantu kita menafsirkan keseluruhan isi bacaan.
Kemudian kita perlu baca juga rangkuman bacaan.
2.

Langkah kedua adalah pelaksanaan

Object 13

Jika kita telah melaksanakan tahap persiapan tadi, kita sudah bisa membayangkan
gambaran umum isi bacaan dalam buku yang akan kita baca. Selanjutnya kita dapat
memulai membaca cepat dengan menggunakan dua teknik tadi yaitu scaning dan
skimming. Di sini kita bisa mencari kata-kata kunci yang ada dalam kalimat, selanjutnya
dihubungkan melalui asosiasi dan imajinasi kita sehinga bisa dengan cepat mengambil inti
sari isi bacaan tampa harus membaca seluruh isi buku.
ke atas

Latihan membaca cepat


Untuk menguasai keterampilan membaca cepat, kita perlu latihan. Latihan ini meliputi latihan
otot mata, pheriperial mata, dan latihan pernapasan.
a.

Melatih Otot Mata

Object 14

Melatih otot mata dapat dilakukan dengan cara gerakan bola mata dalam keadaan
terpejam ke atas ke bawah, lalu samping kiri dan kanan. Latihan ini harus dilakukan secara
continue minimal selama 14 hari, masing-masing selama lima menit tanpa harus putus.
Apabila satu hari saja tidak latihan, maka otot mata akan kembali ke keadaan sebelum

latihan. Animasi Melatih Otot Mata


b.

Melatih Pheriperal Mata

Object 15

Melatih pheriperal mata dapat dilakukan dengan cara pandangan mata mengikuti gerakan
telunjuk di depan mata. Tujuannya agar mata kita dapat menjangkau seluruh bacaan tanpa
menggeleng-gelengkan kepala, karena menggelengkan kepala itu menghambat membaca
cepat.
c.

Melatih Pernapasan

Object 16

Melatih prnapasan dapat dilakukan dengan cara tarik napas panjang keluarkan secara
perlahan. Kemudian latihan konsentrasi yang berhubungan dengan sikap duduk, tegak,
libatkan asosiasi dan imajinasi. Di sini usahakan seolah-olah sedang berkomunikasi dengan
sang penulis.
ke atas

Penutup
Tentunya Anda sudah paham dengan penjelasan tadi. Hakekat membaca cepat adalah memahami
isi bacaan secara cepat. Ternyata memahami sebuah buku, tidak harus membaca seluruh isi
buku. Melalui teknik membaca cepat yang dijelaskan di atas kita bisa memahami sebuah buku
dengan relatif cepat tanpa harus membaca seluruh isi buku. Untuk bisa membaca cepat ini
kadang-kadang dihadapkan kepada beberapa hambatan. Kunci utama mengatasi hambatanhambatan ini adalah ada keinginan untuk merubah kebiasaan membaca yang merugikan tadi.
Selanjutnya kita perlu memahami model membaca cepat, seperti model line by line, model spiral,
dan model melingkar. Yang lebih penting lagi kita perlu paham teknik membaca cepat, baik
skimming maupun scanning, serta langkah-langkah dalam membaca cepat.

Object 17

Pemahaman tentang teori membaca cepat ini belumlah cukup karena membaca cepat merupakan
aspek keterampilan. Oleh karena itu kita harus berlatih menerapkan model dan teknik membaca
cepat tersebut. Melatih membaca perlu dilakukan secara rutin dan kontinue. Dengan cara ini
Anda akan terbiasa membaca cepat. Selanjutnya Anda akan senang membaca walaupun
dihadapkan kepada tumpukan buku banyak dan tebal. Selamat berlatih!

Anda mungkin juga menyukai