Anda di halaman 1dari 17

EVALUASI HOLISTIK TERHADAP

DAMPAK LINGKUNGAN
Evaluasi dampak penting dimaksudkan sebagai penelaahan dampak penting dari
rencana kegiatan pembangunan secara holistik. Hasil evaluasi selanjutnya menjadi
masukan bagi lembaga yang berwenang untuk memutuskan kelayakan lingkungan dari
rencana usaha atau kegiatan pembangunan. Dalam mengevaluasi dampak penting akan
dilakukan dengan pendekatan secara holistik antara berbagai komponen lingkungan yang
terkena dampak. Berbagai dampak positif maupun negatif akan ditelaah sebagai satu
kesatuan yang saling terkait dan saling pengaruh-mempengaruhi sehingga diketahui
sampai sejauh mana perimbangan antara resiko dan manfaat yang akan diterima. Dampak
penting yang dihasilkan dari evaluasi adalah dampak-dampak yang akan dikelola dalam
Rencana Pengelolaan Lingkungan) (RKL) dan dipantau dalam Rencana Pemantauan
Lingkungan (RPL). Dalam evaluasi dampak akan dilakukan analisis dengan
pendekatan:
(1) Sebab akibat dampak dengan bantuan bagan alir.
(2) Sifat dan karakteristik dampak, misalnya positif atau negatif, sinergik atau
antagonistik atau saling menetralisir.
(3) Hasil analisis di atas akan memberikan 2 pendekatan yang dapat dilakukan
yaitu : menemukan alternatif kegiatan yang dapat dilakukan atau meminimalkan
penyebab dampak/gabungan kedua tindakan tersebut.
Metode yang digunakan dalam evaluasi dampak penting adalah Metode Bagan Alir
Keterkaitan Dampak dan Metode Matrik karena dianggap dapat memperlihatkan
keholistikan, interaksi antar dampak, dan aliran dampak, sehingga bisa dengan mudah
diketahui dimana dan kapan upaya pengelolaan dan pemantauan dilakukan. Evaluasi
penilaian sifat penting dampak berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 27
tahun 2012 tentang Izin Lingkungan. Evaluasi dampak ini bertujuan untuk:
(1) Memberikan informasi tentang komponen apa saja yang terkena dampak dan
seberapa besar dampak itu terjadi.
(2) Memberi bahan untuk mengambil keputusan terutama komponen apa saja yang
terkena dampak. Sementara itu dengan informasi ini akan dapat diputuskan
macam dan jenis mitigasinya. Lebih jauh dapat diketahui seluruh komponen yang
terkena dampak serta kepastian apakah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) mampu mencegah dan menanggulangi dampak negatif yang timbul.

4.1.
4.1.1

Telaah terhadap dampak penting


Telaah terhadap kesesuaian ruang
Kesesuaian ruang yang dimaksud disini adalah terkait pembagian pola
ruang di daerah yang tertuang di dalam dokumen RTRW daerah Kota Bogor.
Dokumen RTRW merupakan dokumen induk rencana pembangunan daerah
berbasis spasial. Karena itu rencana pembangunan Toserba Yogya juga harus
berkesesuaian ruang dengan perencanaan ruang yang tertuang dalam dokumen
RTRW Kota Bogor.
Secara administrasi, rencana Kegiatan Toserba Yogya PT. Akur Pratama Kota

Bogor mempunyai batas-batas sebagai berikut :

Sebelah Utara dibatasi oleh Pakuan Regency


Sebelah Selatan dibatasi oleh Jalan raya Dramaga, STEI Tazkia
Sebelah Timur dibatasi oleh perumahan Ziara Valley, pemukiman.
Sebelah barat dibatasi oleh gerbang masuk perumahan pakuan regency
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 8 tahun 2011 tentang Tata

Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bogor Tahun 2010 2031, padaPasal 49 Ayat (1) huruf
b disebutkan bahwa Kelurahan Margajaya masuk ke dalam WP (wilayah
pengembangan) B yang sebagian peruntukannya ditetapkan sebagai perumahan
kepadatan rendah, sedangkan Pasal 14 Ayat (2) Huruf b disebutkan bahwa WP B
tersebut dapat diarahkan sebagai wilayah pengembangan kegiatan perdagangan dan
jasa serta pembangunan prasarana dan utilitas skala WP dan skala kota di sub pusat
kota, maka berdasarkan Peraturan Daerah tersebut, lokasi rencana lahan
pembangunan Toko Swalayan Yogya yang sebagian berada pada kawasan dengan
peruntukan sebagai kawasan perdagangan dan jasa, serta sebagian lagi berada pada
kawasan dengan peruntukan sebagai kawasan perumahan kepadatan rendah sebagian
sudah sesuai dengan peruntukkannya.
4.1.2 Dampak penting kumulatif
Kondisi lingkungan yang akan terjadi merupakan interaksi antara srencana
kegiatan dengan komponen lingkungan (fisika-kimia, biologi, sosial ekonomi dan
budaya, kesehatan lingkungan masyarakat). Dampak penting ditelaah di dalam batas
-batas wilayah studi yang direncanakan. Meskipun

masing-masing

parameter

lingkungan yang akan terkena dampak akibat kegiatan, namun interaksi dari
berbagai parameter lingkungan yang terkena dampak itu sendiri akan memberikan
sifat dampak yang khusus.Adapun Dampak Penting Hipotetik (DPH) dari setiap
komponen lingkungan adalah sebagai berikut:
Komponen Fisik dan kimia
1. Fisik kimia
2. Topografi
3. Hidrologi dan sumber daya air
4. Geologi dan jenis tanah
Komponen biologi
1. Flora

2. Fauna
Komponen sosial ekonomi dan budaya
1. Persebaran dan kepadatan penduduk
2. Tingkat kelembagaan mayarakat
3. Tingkat pendidikan dan sarana
4. Kegiatan perekonomian
Komponen kesehatan lingkungan masyarakat
1. Penurunan sanitasi lingkungan
Ruang dan transportasi
1. Ruang dan penggunaan lahan
2. Sistem transportasi darat
Dampak penting tersebut diatas mesti dapat dikelola dengan baik dan
cermat agar tidak menimbulkan akibat akumulatif di masa mendatang dan
dalam jangka waktu yang panjang. Jika dampak akumulatif terjadi maka akan
menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem termasuk lingkungan manusia.
Untuk itu, diperlukan upaya untuk menanggulangi dan mengelola semua dampak
yang timbul agar sejak dini dapat diantisipasi sehingga dampak negatifnya bisa
diminimalisir atau ditiadakan. Berdasarkan hasil prakiraan dampak pada bab
sebelumnya dapat diketahui keseluruhan jumlah dampak yang diperkirakan timbul
akibat akibat dari setiap tahapan rencana kegiatan. Rekapitulasi dampak disajikan
pada tabel berikut.

Tabel Rekapitulasi jumlah dampak penting rencana kegiatan pembangunan Toserba


Yogya.
Komponen
lingkungan
Fisika-Kimia
Biologi
Sosekbud
Keslingmas
Kamtibmas
Ruang,lahan
dan
transportasi
Jumlah

Jumlah
dampak
5
2
5
3
1

Dampak
positif
3
-

Dampak
negatif
5
2
1
3
1

Dampak
Positif/negatif
1
-

18

14

Dampak negatif harus diminimalisir efeknya terhadap komponen lingkungan


sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang menyebabkan tidak berfungsinya
ekosistem dan mengganggu kehidupan manusia. Sementara dapak positif harus
ditingkatkan agar memberikan efek yang signifikan dan dirasakan oleh banyak
masyarakat. Dampak yang dapat bersifat negatif dan positif harus selalu diusahakan
sehingga dampak positif menjadi dominan. Model

matriks

digunakan

untuk

menelaah keterkaitan antar parameter lingkungan yang terkena dampak dengan


sumber dampak. Matriks evaluasi dampak mengandung informasi mengenai
bobot penting berdasarkan 7 kriteria dampak (sesuai peraturan Pemerintah Nomor
27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan). Hasil evaluasi dampak penting melalui
metode matriks disajikan pada tabel dibawah.

No

Komponen
Lingkungan
Terkena Dampak
Komponen Fisik-Kimia
1
Penurunan kualitas udara
2
Peningkatan kebisingan
3
Peningkatan getaran
4
Penurunan
kualitas
air
permukaan
5
Peningkatan limpasan air
permukaan
Komponen Biologi
1
Perubahan vegetasi darat
2

Prakonstruksi
1

Konstruksi
1
2
3
X
X

Gangguan biota air

Komponen Sosekbud
1
Kesempatan kerja
2

Peluang berusaha

3
4

Peningkatan
pendapatan
masyarakat
Kecemburuan sosial

Persepsi masyarakat

X
X

X
X
X
X

X
X
X
X

X
X
X

X
X

4
X
X

X
X

X
X

Komponen Keslingmas
1
Penurunan sanitasi lingkungan

Peningkatan limbah

Kecelakaan kerja

Komponen Kamtibmas
1
Bahaya Kebakaran
Ruang, Lahan, dan Transportasi
1
Gangguan lalu lintas
2
Kerusakan jalan

Operasi
1
2

X
X
X

Rencana Kegiatan
Prakonstruksi
1. Perencanaan
perizinan
2. Sosialisasi
konsultasi publik

dan
dan

Konstruksi
1. Rekruitmen tenaga kerja
konstruksi
2. Mobilisasi
dan
demobilisasi alat dan
material
3. Pembangunan
dan
pengoperasian basecamp
4. Pekerjaan
konstruksi
bangunan
5. Pembangunan fasilitas
penunjang
Operasi
1. Rekruitmen tenaga kerja
operasional
2. Operasional
Toserba
Yogya
3. Pemeliharaan bangunan
dan fasilitas penunjang
4. Pengelolaan limbah

4.1.3

Keterkaitan dampak penting


Berbagai dampak penting

tersebut

berdasarkan

keterkaitannya

atau

banyaknya dampak turunan, dikelompokkan menajdi tiga prioritas dampak penting (isu
pokok) yaitu 1) Penurunan kualitas lingkungan fisik kimia biologi; 2) konflik social; 3)
isu ekonomi masyarakat lokal; 4) gangguan lalu lintas. Uaraian dari masing-masing
keterkaitan dampak penting terhadap isu pokok adalah sebagai berikut:
1. Kualitas lingkungan fisik kimia biologi
Isu kualitas lingkungan merupakan isu yang selalu mengikuti dari suatu kegiatan.
Isu tersebut dapat berupa kerusakan maupun peningkatan kualitas lingkungan.
Kerusakan lingkungan ini apabila tidak ditangani dapat mengarah pada munculnya
isu sosial. Isu kualitas lingkungan merupakan kumulatif dan interaksi antar berbagai
dampak, baik primer maupun sekunder pada lingkungan fisik dan biotik serta ruang.
Dampak penting hipotetik yang langsung berkontribusi terhada isu lingkungan
diantaranya adalah penurunan kualitas udara, peningkatan kebisingan, penurunan
kualitas air permukaan, penurunan kuantitas air tanah dan peningkatan limpasan air
permukaan.
2. Konflik sosial
Isu sosial dapat terjadi akibat turunan dari isu kerusakan lingkungan apabila tidak
ditangani atau dikelola secara benar. Isu sosial merupakan isu yang penting dan
harus menjadi prioritas penanganan karena dampaknya dapat mengganggu
keberlanjutan kegiatan. Pada dasarnya munculnya isu sosial disebabkan dari adanya
persepsi masyarakat (positif maupun negatif) yang diakibatkan oleh adanya
kegiatan pembangunan Toserba Yogya. Persepsi masyarakat dapat terjadi pada
setiap tahapan kegiatan yang akan dilakukan.
3. Isu Ekonomi Masyarakat Lokal
Isu ekonomi masyarakat lokal bisa timbul sebagai interaksi dampak terbukanya
kesempatan kerja dan terciptanya peluang berusaha, dimana kedua dampak tersebut
dapat mengakibatkan peningkatan pendapatan masyarakat sebagai dampak
turunannya. Dengan meningkatnya pendapatan masyarakat baik secara langusng
maupun tidak langsung dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Hal ini
tentunya dapat menciptakan persepsi masyarakat yang bersifat positif karena
adanya dampak yang dirasakan oleh masyarakat sekitar dari keberadaan kegiatan
pembangunan sarana pendidikan.
4. Ruang, lahan dan transportasi
Berdasarkan di BAB III dampak penting yang perlu mendapat perhatian yang lebih
intensif adalah masalah gangguan lalu lintas yang dapat berdampak pada

kelangsungan project maupun kenyamanan bagi pengguna jalan di sekitar Toserba


Yogya. Kehadiran Toserba diharapak tidak menambah kemacetan yang sudah ada,
untuk itu berdasarkan site plan dan rencana pembangunan Toserba Yogya maka
perlu dilakukan alternatif solusi untuk mengatasi kemacetan di daerah tersebut.

Bagan alir Keterkaitan Dampak Penting


4.2 Pemilihan alternatif terbaik
Berdasarkan analisis dan kajian yang cermat dan mendalam terhadap rencan kegiatan dan
potensi dampak yang diperkirakan akan muncul jika rencana kegiatan tetap
dilaksanakan pada lokasi yang telah diplotkan dengan desain dan rencana kerja yang telah
diuraikan, maka beberapa alternatif yang bisa menjadi pertimbangan agar dampak yang
timbul dapat diminimalkan maka ditawarkan sebagai berikut
1.
Metode pengolahan limbah sebaiknya berdasarkan konsep zero emission (emisi nol)
sehingga dapat menjamin tidak ada kebocoran ke lingkungan yang dapat
membahayakan ekosistem dan manusia.
2.
Pemanfaatan tenaga kerja diutamakan tenaga kerja lokal yang berada disekitar
rencana lokasi Toserba Yogya sesuai dengan persyaratan dan spesifikasi yang
dibutuhkan oleh perusahaan.
3.
Tempat parkir disesuaikan keluar pintu masuk agar tidak menambah kemacetan di
sekitar Toserba Yogya.
4.
Ruang untuk naik turun penumpang lebih luas serta ruang untuk keluar masuk
kendaraan. Perlu adanya petugas yang mengatur
4.3. Telaahan sebagai dasar pengelolaan

4.3.1. Unsur lingkungan yang sensitif


Berdasarkan uraian sebelumnya dapat dinyatakan bahwa berbagai komponen
lingkungan hidup yang diprakirakan terkenan dampak penting pada dasarnya dapat dikelola
dengan baik sehingga dampak negatif penting yang timbul dapat ditanggulangi dan dampak
positif penting dapat dikembangkan secara optimal. Perumusan upaya-upaya pencegahan
dan penanggulangan dampak penting tersebut, maka perlu diidentifikasi berbagai unsur
atau komponen yang sensitif terhadap dampak penting perlu dilakukan terlebih dahulu.
Kegiatan identifikasi tersebut diperlukan untuk menyusun rencana pengelolaan lingkungan
pada dokumen RKL.
Unsur-unsur lingkungan yang sensitif adalah bagian dari komponen lingkungan
yang mudah mengalami perubahan secara mendasar akibat adanya rencana kegiatan dan
dapat menimbulkan dampak lanjutan terhadap unsur komponen lngkungan hidup
lainnya. Berdasarkan hal tersebut maka unsur lingkungan hidup yang sensitif akibat adanya
kegiatan perkebunan kemiri minyak adalah sebagai berikut:
1. Komponen fisika kimia yang sensitif untuk mengalami perubahan mendasar adalah
kualitas udara, kebisingan dan perubahan kualitas air.
2. Komponen biologi yang sensitif dimana terjadinya perubahan flora dan fauna serta
unsur hara dan mikro kondisi di areal terkena dampak.
3. Komponen sosial, ekonomi dan budaya yang sensitif mengalami perubahan adalah
terkait peluang berusaha, konflik sosial dan pendapatan masyarakat.
4. Komponen keslingmas yang sensitif untuk mengalami perubahan mendasar adalah
menurunnya derajat kesehatan masyarakat
5. Komponen ruang, lahan dan transportasi yang sensitif untuk perubahan adalah
gangguan lalu lintas
1.3.2

Pendekatan Pengelolaan

Pendekatan

pengelolaan

dirumuskan

sebagai

mekanisme

dan

pijakan

untuk

melakukan pengelolaan lingkungan hidup di wilayah studi rencana perkebunan kemiri


minyak. Mengacu pada Permen LH No. 16 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan
Dokumen Lingkungan Hidup, ada tiga pendekatan yang dilakukan untuk melakukan
pengelolaan lingkungan hidup yaitu:
a.
b.

Pendekatan teknologi yakni menjelaskan teknologi apa yang digunakan


Pendekatan sosial ekonomi yakni pendekatan ini adalah langkah-langkah yang akan
ditempuh pemrakarsa dalam upaya menanggulangai dampak penting melalui tindakantindakan yang berlandaskan pada interaksi social, dan bantuan peran pemerintah

c.

Pendekatan institusi yakni pendekatan ini adalah mekanisme kelembagaan yang akan
ditempuh pemrakarsa dalam rangka menanggulangi dampak penting lingkungan hidup.

1.3.3

Pendekatan teknologi

a. Menyediakan kendaraan antar jemput bagi karyawan sehingga karyawan tidak harus
membawa kendaraan sendiri.
b. Menyediakan tenaga pengatur lalu lintas di depan pintu keluar masuk perusahaan
c. Pembangunan sistem drainase yang baik untuk mencegah terjadinya genangan air dan
penurunan sanitasi.
d. Pembangunan septic tank yang baik untuk mencegah terjadinya pencemaran air
permukaan dan tanah.
e. Pembangunan sumur resapan ataupun lubang penampungan air/tandon untuk
mengurangi volume air limpasan dan menangkap air hujan lebih besar meresap
kedalam tanah.
f. Melakukan pemantauan rutin dari setiap bentuk komponen lingkungan yang
terkena dampak.
g. Pembuatan Standar Operation Procedure (SOP) pada setiap tahapan kegiatan
produksi.
1.3.4 Pendekatan social, ekonomi dan Budaya
merupakan pendekatan pengelolaan secara sosial-ekonomi dan budaya. Tindakantindakan yang diambil dalam pengelolaan ini didasarkan pada interaksi sosial dan
bantuan pihak lain misalnya pemerintah, LSM atau mediator lainnya. Kegiatan
pengelolaan lingkungan yang menggunakan pendekatan sosial-ekonomi antara lain
adalah:
a. Memberikan prioritas kepada masyarakat lokal/sekitar kawasan pembangunan
Toserba Yogya untuk memanfaatkan dampak positif yang muncul misalnya
kesempatan kerja dan peluang berusaha. Hal ini perlu diperhatikan karena
masyarakat lokal pula yang menjadi kesempatan pertama untuk terkeda dampak
b.

negatif dari rencana kegiatan.


Pengelolaan informasi secra transparan dan jujur kepada masyarakat maupun
pemerintah terkait dampak yang mungkin timbul karena adanya rencana kegiatan

c.

pembangunan Toserba Yogya.


Menjalin hubungan harmonis dan komunikasi yang baik dengan masyarakat lokal
dan tokoh masyarakat serta pemerintah setempat. Hal ini dapat dilakukan
dengan membuat event-event tertentu secara rutin bersama masyarakat

d.

misalnya event olag raga, hiburan dan lain-lain.


Optimalisasi pemanfaatan Corporate social responsibility (CSR)
kepentingan masyarakat dan peningkatan kualitas lingkungan hidup

untuk

e.

Mengakomodasikan saran,tanggapan dan keluhan tokoh masyarakat, aparat serta


masyarakat setempat.

1.3.5

Pendekatan institusi
Pendekatan institusi yang dapat dilakukan dalam pengelolaan lingkungan adalah
a. melakukan koordinasi dengan instansi yang terkait dalam setiap pengelolaan

lingkungan.
b. Melakukan pertemuan rutin dengan lembaga atau instansi terkait baik
pemerintah maupun non pemerintah seperti lembaga sosial masyarakat,
serikat pekerja/buruh dan asosiasi lain untuk membahas terkait masalah
penting yang berhubungan dengan adanya

pembangunan Toserba Yogya.

Masalah-masalah penting itu misalanya optimalisasai pemanfaatan CSR, terkait


tenaga kerja/buruh, perbaikan kualitas lingkungan dan lain-lain.
c. Pihak perusahaan memberikan laporan audit tahunan kepada pemerintah untuk
melaporkan perkembangan Toserba Yogya.
1.3.6 Arahan sebagai dasar pengelolaan Lingkungan
Proses pengelolaan lingkungan hidup sangat penting dilakukan untuk mencegah dan
setidaknya mengurangi dampak negatif yang muncul terhadap komponen lingkungan hidup
dengan adanya rencana pembangunan Toserba Yogya.

Tak hanya itu, pengelolaan ini

juga menjadi arahan untuk mengoptimalisasikan dampak negatif yang muncul dari
rencana kegitan tersebut.
Untuk itu, rancangan pengelolaan yang cermat, teliti dan mendalam mesti disusun
tersendiri dalam satu dokumen khusus. Merujuk Permen LH No. 16 tahun 2012, dokumen
tersebut adalah Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Psemantauan
Lingkungan (RPL).
a.
Komponen fisika-kimia
- Pengelolaan sumber dampak penurunan kualitas udara. Hal ini bertujuan untuk
meminimalkan dampak negatif yang timbul. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan
sebelumnya maka sumber dampak pencemaran udara adalah berasal dari aktivitas
kendaraan disekitar Toserba Yogya, diharapkan dengan dibangunnya Toserba Ygya
-

tidak menambah kemacetan.


Pengelolaan sumber dampak kebisingan juga diarahkan pada upaya minimalisasi
dampak negatif yang terjadi. Sumber kebisingan berasal Tingkat kebisingan
yang terukur di dalam lokasi kegiatan berkisar antara 55,2 65 dBA, ruko
Pakuan Regency berkisar antara 50,6 53,5 dBA dan di depan lokasi
kegiatan berkisar antara 65,3 73,4 dBA. Hasil pengukuran pada area di
dalam lokasi kegiatan dan di depan lokasi kegiatan berada di atas Baku
Mutu tingkat kebisingan sesuai berdasarkan KepMen LH No.48 Tahun 1996

untuk kawasan rekreasi yaitu sebesar 70 dB. Sementara itu, tingkat


kebisingan di ruko Pakuan Regency masih berada di bawah baku mutu
tingkat kebisingan di area pemukiman berdasarkan KepMen LH No.48
Tahun 1996 yaitu 55 dBA.

Pengelolaan terkait penurunan kualitas air Komponen lingkungan hidup air


permukaan yang diprakirakan terkena dampak adalah saluran eksisting
yang ada di lingkungan Pakuan Regency dan Sungai Ciapus. Berdasarkan
keadaan topografi lahan, bahwa air limpasan permukaan akan mengalir ke
saluran irigasi dan Sungai Ciapus tersebut.

Pengelolaan terkait penurunan keanekaragaman flora dan fauna di lokasi


rencana kegiatan pembangunan Toserba Yogya
oleh

Dampak negatif ini ditimbulkan

adanya aktifitas pembangunan. Walaupun keberadaannya fauna tidak

dilindungi oleh undang-undang. Akan tetapi, nilai ekologi satwa-satwa


(fauna) tersebut sangat membantu menstabilkan kondisi ekosistem di
tapak proyek

b.

Komponen sosial, ekonomi dan budaya:


Pengelolaan dampak berupa adanya kesempatan kerja, lapangan usaha baru serta
peningkatan pendapatan secara lebih optimal.

Dampak ini berupa dampak

positif yang ditimbulkan akibat penerimaan tenaga kerja pada tahap konstruksi dan

operasi.
Pengelolaan dampak berupa kesempatan kerja, lapangan usaha baru serta
peningkatan pendapatan baru juga melahirkan dampak sekunder kearah konflik
sosial dan keresahan masyarakat. Untuk itu pengelolaan dilakukan secara adil
dan transparan serta rekruitmen tenaga kerja yang mengutamakan masyarakat
setempat. Aktivitas dan event rutin yang melibatkan masyarakat juga dilakukan
untuk mencegah terjadinya konflik sosial baik antara pihak perusahaan dengan
karyawan, pihak perusahaan dengan masyarakat maupun pihak karyawan dengan
masyarakat. Event tersebut dapat berupa event olah raga maupun event seni budaya

c.
d.

sekaligus menghidupkan tradisi budaya masyarakat lokal


Komponen Keslingmas:
Pengelolaan dampak penurunan kesehatan masyarakat diarahkan pada pengelolaan
sumber dampak yang timbul pada komponen lingkungannya misalnya penurunan
kualitas udara dan air,. Pengelolaan komponen lingkngan tersebut secara baik juga
akan berdampak pada peningkatan kualitas kesehatan masyrakat. Pengelolaan
kesehatan dan keselamatan kerja diarahkan pada Tindakan preventif yang
dilakukan berupa pelatihan tentang keselamatan kerja, adanya Standar Operasional

Prosedur (SOP) yang baik dan efektif, penggunaan peralatan keselamatan kerja
standar dan pemeriksaan kesehatan pekerja secara rutin serta jaminan asuransi
kesehatan kepada pekerja
Hal lain yang penting dilakukan pihak pemrakarsa adalah komitmen untuk
melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan rencana
pembangunan fasilitas penunjang Pembangunan dan Pengoperasian Toserba Yogya.
Beberapa dampak bisa ditangani dengan pendekatan ganda. Masing-masing dampak dan
pendekatan penanganannya diuraikan sebagai berikut.
No. Dampak penting
Pendekatan
Keterangan
Teknologi
Sosek
Institusi
Komponen Fisik-Kimia
Penggunaan alat yang
1
Penurunan kualitas udara

layak pakai dan


pengaturan jam kerja
konstruksi

Peningkatan kebisingan

Peningkatan getaran

Penurunan
permukaan

air

Peningkatan limpasan air


permukaan

kualitas

Komponen Biologi
1
Perubahan vegetasi darat

Penggunaan
alat
dengan kebisingan
yang kecil dan
pengaturan
jam
kerja

Penggunaan
alat
dengan
getaran
yang kecil dan
pengaturan
jam
kerja

Mengurangi
kontribusi cemaran
padatan tersus-pensi
dari
kegiatan
pematangan
lahan
dan Pembangunan
dermaga
dan
.
kualitas air.

Melakukan
penghijauan
di
sekitar
Toserba
Yogya

Melakukan
monitoring kondisi
perubahan vegetasi
darat terutama pada
lokasi pembangunan
Toserba
dan
lingkungan

sekitarnya.

Gangguan biota air

Komponen Sosekbud
1
Kesempatan kerja

Meminimalisasi
tingkat
kerusakan/gangguan
terhadap gangguan
biota air kegiatan
pembangunan
Toserba
tahap
kontruksi
yang
menjadi
sumber
dampaknya.

Memberikan
informasi
tentang
peluang kerja secara
transparan kepada
masyarakat sekitar
yang
dikoordinasikan
dengan
aparat
kelurahan di sekitar
proyek;

Peluang berusaha

Peningkatan
masyarakat

Kecemburuan sosial

Persepsi masyarakat

pendapatan

Ditunjang
oleh
sektor pekerjaan
lain
di
dalam
Toserba Yogya dan
disekitar Toserba
Yogya
Ditunjang
oleh
sektor pekerjaan
lain
di
dalam
Toserba Yogya dan
disekitar Toserba
Yogya
Membentuk
dan
membangun
komunikasi
yang
harmonis,
Melaksanakan
Corporate Social
Responsibilty,
kompensasi
Membentuk
membangun
komunikasi
harmonis,

dan
yang

Melaksanakan
Corporate Social
Responsibilty,
kompensasi
dan
Mengutamakan
tenaga kerja lokal
dan menyelesaikan
setiap
masalah
dengan
musyawarah
mufakat

Komponen Keslingmas
1
Penurunan
lingkungan

sanitasi

Melakukan
gerakan
pemberantasan sarang
nyamuk secara teratur.
Menyediakan
TPSTPS sampah yang
tertutup
disekitar
lokasi proyek untuk
menampung sampah
domestic dan untuk
melindungi
dari
gangguan
vector
penyakit.

melakukan
pengangkutan sampahsampah tersebut ke
TPA secara rutin setiap
hari
untuk
menghindari
penumpukkan sampah.

Melakukan
pemisahan
sampah
organic dan anorganik

2
Peningkatan limbah
3
Kecelakaan kerja
Komponen Kamtibmas
1
Bahaya Kebakaran

Adanya SOP
Pemasangan
pemadam
kebakaran di area
kering
mengikuti
standar
NFPA
(National
Fire
Protection
Assosiation)
dan
untuk area dermaga
mengikuti
rekomendasi
OCIMF
(Oil
Companies
International

Marine Forum)

Ruang, Lahan, dan Transportasi


1
Gangguan lalu lintas

Kerusakan jalan

Pemrakarsa (PT. AP
menmyusun
&merumuskan
sistim pengelolaan
kawasan
Toserba
Yogya
memaksimalkan alur
transportasi masuk
& keluar

4.4 Rekomedasi penilaian kelayakan lingkungan


Penilaian kelayakan lingkungan rencana pembangunan fasilitas penunjang Pembangunan
dan Pengoperasian Toserba Yogya. dapat ditinjau dari tingkat kemampuan pemrakarsa
kegiatan dalam memulihkan lingkungan hidup yang terkena dampak penting ke kondisi
sebelumnya. Kemampuan memulihkan tersebut harus tercermin dalam upaya
pencegahan dan pengendalian terhadap dampak penting yang mungkin terjadi. Upaya
pencegahan timbulnya dampak akan ditunjukkan di dalam alternatif alat dan teknologi
yang akan digunakan yang dapat menjadi sumber dampak. Sementara untuk
pengendalian dampak akan ditunjukkan dalam upaya-upaya pengelolaan dampak yang
tak terhindarkan menjadi seminimal mungkin.
Berdasarkan analisis terhadap dampak-dampak yang terjadi, maka kelayakan lingkungan
akan dilihat dari kemampuan pemrakarsa dalam memulihkan kondisi parameter
lingkungan hidup yang terkena dampak tersebut.
No

Dampak Penting

kemudahan pendekatan

Potensi
kemampuan
PT. AP

Komponen Fisik-Kimia
1
Penurunan kualitas udara

sedang

mampu

2
3
4

mudah
mudah
sedang

Teknologi
&sosek
Teknologi
Teknologi
Teknologi
&sosek
Teknologi
&sosek

sedang
sedang

Teknologi
Teknologi

mampu
mampu

sedang
sedang
sedang

sosek
sosek
sosek

mampu
mampu
mampu

sedang
sedang

sosek
sosek

mampu
mampu

Peningkatan kebisingan
Peningkatan getaran
Penurunan kualitas air
permukaan
5
Peningkatan limpasan air
permukaan
Komponen Biologi
1
Perubahan vegetasi darat
2
Gangguan biota air
Komponen Sosekbud
1
Kesempatan kerja
2
Peluang berusaha
3
Peningkatan
pendapatan
masyarakat
4
Kecemburuan sosial
5
Persepsi masyarakat

sedang

mampu
mampu
mampu
mampu

Komponen Keslingmas
sedang
1
Penurunan
sanitasi sedang
lingkungan
2
Peningkatan limbah
sedang
3

Kecelakaan kerja

Komponen Kamtibmas
1
Bahaya Kebakaran
Ruang, Lahan, dan Transportasi
1
Gangguan lalu lintas
2

Kerusakan jalan

sosek
sosek

mampu

Teknologi
sosek
Teknologi
sosek

& mampu

sulit

teknologi

mampu

sulit

Teknologi, sosek mampu


& institusi
Teknologi, sosek mampu
& institusi

sulit

sedang

& mampu

Rekomendasi
Berdasarkan kajian cermat dan mendalam terhadap dampak penting dan kondisi rona dan rencana
kegiatan, maka Toserba Yogya berkomitmen:
a. Selama melaksanakan kegiatan yang terkait atau berdampak pada sektor lain akan
berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan, Kepolisian,
Dinas Pekerjaan Umum, Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan sekitar.
b. Melaksanakan rencana kegiatan Pra AMDAL, pra konstruksi, konstruksi dan operasi dengan
cara/teknik/manajemen/prosedur/peralatan/bahan yang telah diuraikan dalam dokumen
ANDAL.
c. Melakukan pengelolaan dan pemantauan dampak sebagaimana diuraikan dalam Rencana
Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).
d. Menjalankan proses-proses konstruksi dan operasi dengan limbah minimal, melalui cara
menekan limbah pada sumbernya (reduce), mengolah limbah dan mendaur ulang (recycle),
pemanfaatan kembali (reuse) dan pemulihan kondisi lingkungan yang rusak (restore).
e. Membuat instalasi pengolah limbah dengan kapasitas yang sesuai dengan volume limbah yang
dihasilkan.
f. Melakukan perencanaan teknis yang memadai terhadap kapasitas kolam retensi dan saluran
drainase untuk sanggup menampung sementara seluruh limpasan dari kawasan yang akan
terbangun
g. Melakukan upaya-upaya konservasi air dengan cara Reduce atau penghematan pemakaian,
Reuse atau pemakaian ulang dan Recycle atau mendaur ulang air limbah sehingga dapat
dipergunakan kembali.
h. Memperhatikan dan mengelola/mengatasi setiap kegiatan yang bersifat kondisional yang
menimbulkan dampak kedepannya, dengan tetap memperhatikan keberlanjutan usaha,
hubungan sosial dan ekologi disekitar kegiatan dengan tetap berlandaskan pada peraturanperaturan yang berlaku

Anda mungkin juga menyukai