Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. geligi sulung
2. geligi tetap
nah diantara 2 masa itu ada geligi pergantian yakni pada usia 5-6 tahun...
saat itu erupsi gigi tetap pertama gigi molar/geraham 1, nah biasa ada beberapa keadaan neutroklusi
(normal), distoklusi (gigitan tonggos) atau malah mesoklusi (gigtan terbalik rahang bawah lebih maju
dari rahang atas), pada kasus ponakan gw rahang bawahnya lebihmaju untuk encegah itu sedari dini
dilakukan perawatan memakai alat ortodontia (kawat gigi) yang lepasan..bukan cekat... jadi jangan
salah kaprah ya.. lagian semakin dini kelainan rahang bawah yang lebih maju lebih cepat diatasi...
Klasifikasi maloklusi kasusu ini adalah Klas I tipe 5. Hubungan gigi geligi jurusan transversal maupun vertikal telihat normal.
Dalam arah sagital hubungan gigi kaninus kanan dan kiri Klas II dan hubungan molar satu kiri Klas III. Pada regio anterior
terlihat diastemal multipel termasuk diastema sentral, dengan overjet dan overbite kecil (overjet + 1 mm, overbite + 2 mm).
Dari analisis sefalometri disimpulkan bahwa hubungan skeletal orthognati dengan bimaxilary retrognatism, inklinasi insisif atas
retrusif dan insisif terhadap garis E, tetapi profile jaringan lunak yang lurus secara keseluruhan terlihat cukup baik (accepteble).
Analisis perhitungan dengan kesling set up mengindikasikan perawatan tanpa pencabutan karena kelebihan ruang. Analisis
perhitungan lain tidak dapat dilakukan karena banyak kehilangan gigi. Sehingga dari analisis perhitungan disimpulkan untuk
tidak dilakukan pencabutan dan kelebihan ruang diatasi dengan menutup ruang yang memungkinkan ditutup secara orthodontik
maupunmenggukan prostesis.
Dalam rencana perawatannya,kasus ini akan di rawat dengan menggunakan alat cekat teknik Edgewise dengan bracket
preadjusted (pretorqued dan preangulated), atau yang disebut Andrew sebagai tehnik straight wire. (6,7) pillihan tehnik ini
dengan pertimbangan kemungkinan kemudahan perbaikan angulasi gigi molar bawah serta perbaikan inklinasi dan angulasi gigi
geligi suluruhnya.
Perawatan dibagi 3 tahapan, yaitu tahap aligning dan leveling dengan penegakan gigi dan perbaikan rotasi, kemudian tahap
penutupan diastema dengan mesialisasi gigi, serta recontouring gigi 13,14 dan 23,24,occlusal adjustment dan pembuatan gigi
tiruan 15,16.
Agenesi gigi 12dan 22 di atasi dengan memposisikan gigi 13 dan 23 pada posisi 12 dan 22. posisi 13 dan 23 diisi oleh gigi 14
dan 24. karena itu dibutuhkan penyesuian bentuk dan penyesuian oklusal. sisa ruang yang terlalu besar di distal 14 akan diisi gigi
tiruan 15 dan 16. Retensi lepasan akan digunakan setelah dicapai penutupan diastema, overjet dan overbite baik dan inter digitasi
yang baik.
Perawatan dimulai dengan menggunakan alat cekat tehnik edgewise mekanisme Straight Wire dengan Roth prescription slot.018,
merek Dyna Lock, Unitek. Untuk membawa gigi geligi kedalam satu lengkung tidak ada kesulitan yang berarti. Tetapi untuk
membawa gigi geligi pada satu bidang datar terdapat kesulitan terutama pada penegakan gigi molar bawah.
Dengan derajat kemiringan gigi 36 dan 46 sebesar 45 derajat, mula-mula digunakan busur kawat Nikel Titanium berdiameter .
014 pada rahang bawah. Sedangkan pada rahang atas dengan defleksi kawat interbracket tidak terlalu besar mula-mula
digunakan busur kawat Nikel Titanium berdiameter .016. Setelah 2 bulan terlihat lebih tegaknya gigi molar dengan deflaksi yang
lebih kecil, sehingga busur kawat bawah diganti dengan NiTi .016. Busur kawat rahang atas diganti NiTi .018.
Untuk memperlihatkan perbaikan estetika, mulai dilakukan penutupan diastema anterior atas. Gigi 11 dan 21 ditarik ke mesial
menggunakan power chain, kemudian gigi 13 dan 23 dirapatkan ke mesial dengan 11 dan 21 sebagai pejangkar. Dua bulan
kemudian busur kawat rahang atas deganti dengan NiTi .016 x .016 sambil menarik gigi-gigi ke mesial. Pada rahang bawah
busur kawat diganti dengan NiTi .018 dengan melakukan pengikatan bracket 36 dan 34, juga 44 dan 46 dengan mahkota tidak
bergerak menjauhi diastema, tetapi akar diharapkan bergerak mendekati diastema.
Rntgen atau Roentgen (disimbolkan dengan R) adalah sebuah satuan pengukuran radiasi ion di
udara (berupa sinar X atau sinar gamma), yang dinamai sesuai dengan nama fisikawan Jerman
Wilhelm Rntgen. Rntgen adalah jumlah radiasi yang dibutuhkan untuk menghantarkan muatan
positif dan negatif dari 1 satuan elektrostatik muatan listrik dalam 1 cm udara pada suhu dan tekanan
standar. Ini setara dengan upaya untuk menghasilkan sekitar 2.08109 pasang ion.
Dalam sistem SI, 1 R = 2.5810-4 C/kg. Dosis 500 R dalam 5 jam berbahaya bagi manusia. Dalam
keadaan atmosfer standar (kepadatan udara ~1.293 kg/m) dan menggunakan energi ionisasi udara
36.16 J/C, akan didapat 1 R 9.330 mGy, atau 1 Gy 107.2 R.
Selama ini, untuk mengetahui adanya kelainan dalam organ tubuh, kita sering memanfaatkan rontgen.
Dengan teknologi tersebut berbagai kelainan seperti retak dan patah tulang hingga wajah calon anak
dalam rahim pun bisa terlihat dengan jelas. Karena itu, teknologi ini dianggap sebagai satu penemuan
yang mampu membantu banyak orang, terutama untuk menganalisis dan mendiagnosis suatu kondisi
demi penyembuhan suatu penyakit.
Tapi, ternyata radiasi yang ditimbulkan dalam proses penyinaran rontgen, disinyalir mengandung
kekuatan radioaktif yang bisa berbahaya. Karena itu, sinar X yang "ditembakkan" untuk memotret
bagian dalam organ tubuh harusnya benar-benar dalam komposisi yang tepat. Sebab, jika tidak,
teknologi ini justru bisa memicu kanker.
Hal ini dikuatkan oleh sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari Wake Forest University
di Carolina Utara. Mereka meneliti sebuah rumah sakit di Amerika Serikat yang menangani pasien
trauma. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa pemberian dosis radiasi sangat memengaruhi risiko
munculnya kanker. James Winslow dari tim peneliti tersebut menyebutkan bahwa rata-rata orang yang
tinggal di AS mendapatkan sinar radiasi sebanyak 3 millisievert. Sedangkan pasien trauma
mendapatkan sinar radiasi sebanyak 40 millisievert. Dan, hal inilah yang meningkatkan risiko kanker
pada pasien-pasien itu. Karena itu, ia menganjurkan, "Para dokter seharusnya memikirkan risiko
jangka panjang dan keuntungan memeriksa pasien dengan menggunakan radiasi pada level tinggi baik
untuk memeriksa kepala, leher, dada, rongga perut dan tulang panggul."
Untuk meminimalisir risiko, James Winslow dan tim peneliti menyebut agar para dokter mengurangi
dosis radiasi saat mengambil gambar atau menggunakan metode pengambilan gambar lainnya, seperti
ultrasound (dengan gelombang suara) dan resonansi magnetik
Hari pertama mencegahnya untuk tidak menghisap jempol, biasanya adalah hari yang teramat sulit baginya. "Hampir terjadi pada
semua kebiasaan, keinginan untuk menghilangkan kebiasaan tersebut akan terasa berjalan sangat lambat, tapi lama kelamaan
akan menjadi mudah baginya," jelas Hack. "Akan ada beberapa rintangan, sebelum kebiasaan ini bisa benar-benar dilupakan
olehnya."
Pada saat proses pembelajaran, Ike dan Hack menyarankan agar orangtua banyak menunjukkan sikap toleransi agar anak merasa
nyaman dan aman. Misalnya, tidak ngomel saat anak menumpahkan susu, atau tidak marah jika gelasnya terjatuh. Dukungan dan
toleransi membuat anak merasa aman dan percaya bahwa ia bisa melakukannya.
Menghilangkan Kebiasaan Menghisap Jempol
Sudah telanjur punya kebiasaan menghisap jempol bukan berarti tak bisa berubah, lho. Bisa kok asal Anda sabar, sabar dan
sabar....
Sering tunjukkan dan katakan bahwa teman-temannya sudah tak ngempong lagi. "Hanya anak bayi lho yang masih ngempong.
Kakak anak bayi atau sudah besar ya?"
Perlihatkan gambar-gambar gigi. "Lihat, kalau sering ngempeng nanti lama-lama giginya rusak. Terus tumbuhnya tak bagus
seperti ini. Kalau anak Mama yang cakep ini jadi jelek, bagaimana?"
Beri dukungan dan pujian setiap kali anak tidak menghisap jempolnya. Senyum manis, belaian sayang, pelukan dan kecupan
sangat berharga bagi anak.
Untuk anak yang telanjur rendah diri karena ejekan teman-temannya, bangkitkan kembali semangatnya dengan menunjukkan
kelebihan dirinya. Sesekali undanglah teman-temannya ke rumah, untuk bermain bersama.
(Rahmi Hastari/Berbagai sumber)
Jika memberikan susu tambahan dengan botol, pilihlah dot yang tepat, yaitu
dot yang didesaian sesuai dengan anatomi rahang
Jika gigi susu mulai tumbuh perhatikan susunannya, apakah gigi atas sudah
tumbuh diluar lengkung gigi bawah ? Jika tampak ada gigi yang gigitannya
terbalik segera periksakan ke dokter gigi ahli ortodonsi
Cegah dari sejak awal jika anak mempunyai kebiasaan ngemut jempol.
Jika ada keluarga dari bapak, ibu yang giginya nyakil, dagunya panjang atau
gigitannya terbalik, waspadalah jika anak menampakkan gejala yang mirip
dan periksakan sedini mungkin.
.
Pada anak usia 6 -12 tahun jika didapatkan keadaan :
Rahangnya sempit dengan gigi depan maju biasanya di pasangi plat ekspansi
lepasan,untuk melebarkan rahang dan mengundurkan gigi depan yang maju
Rahangnya sempit gigi depan berdesakan biasanya dipasangi plat ekspansi
yang dilengkapi pir-pir ortodontik untuk melebarkan rahang dan mengatur gigi
depan yang berjejal.
Rahangnya normal, tetapi susunan giginya maju atau berjejal biasanya
dipasangi plat aktif yang dilengkapi dengan pir-pir untuk mengatur ke posisi
normalnya
Usia 13-17 tahun adalah usia yang paling ideal untuk dilakukan perawatan
ortodontik dengan alat cekat karena .
Hampir semua gigi permanen sudah tumbuh
Rahang masih dalam masa pertumbuhan, sehingga masih mudah untuk diolah
Anak sudah merasa membutuhkan giginya tampak rapi, sehingga lebih
kooperatif
Sudah mampu menjaga kebersihan giginya.
Karena pasien sudah dewasa, aktifitas sel-sel pembentuk tulang sudah tidak
seaktif masa muda, sehingga penggeseran letak gigi akan :
Membutuhkan penggunaan kekuatan yang ekstra hati-hati supaya tidak terjadi
kerusakan pada tulang penyangga gigi.
Proses recoveri (penyembuhan kembali} jaringan tulang penyangga gigi yang
telah dikoreksi membutuhkan waktu yang lebih lama