Saturnus merupakan planet terbesar kedua setelah Jupiter dengan diameter 10 kali diameter
bumi. Keistimewaan planet ini, yaitu cincin yang mengelilinginya. Cincin ini diperkirakan terdiri
atas debu halus, kerikil dan butir-butir es. Cincin saturnus sangat tipis tebalnya sekitar 10 1000
m dan lebarnya sekitar 275.000 km. Saturnus memiliki 22 satelit. Satelit yang terbesar adalah
Titan.
Saturnus
Penamaan
Nama alternatif
Zohal
Ciri-ciri orbit
Aphelion
1.513.325.783 km
10,115 958 04 SA
Perihelion
1.353.572.956 km
9,048 076 35 AU
Sumbu semi-mayor
1.433.449.370
9,582 017 20 AU
Eksentrisitas
km
Periode orbit
10.832,327 hari
29,657 296 tahun
Periode sinodis
378,09 hari
9,69 km/s
Anomali rata-rata
320,346 750
Inklinasi
2,485 240
5,51
ke Ekliptika
ke
ekuator
Matahari
113,642 811
Argumen perihelion
336,013 862
Satelit
Ciri-ciri fisik
Jari-jari khatulistiwa
60.268
4 km
10 km
9,4492 Bumi
Jari-jari kutub
54.364
8,5521 Bumi
Kepepatan
0,097 96 0,000 18
Luas permukaan
4,271010 km
83,703 Bumi
Volume
8,27131014 km
763,59 Bumi
Massa
5,68461026 kg
95,152 Bumi
0,687
(kurang dari air)
g/cm
35,5 km/s
Hari sideris
0,439
0,449
hari
(10 j 32 47 men)
Kecepatan rotasi
9,87 km/s
35 500 km/jam
Kemiringan sumbu
26,73
jam
42
menit
21
detik
40.589
Deklinasi bagi Kutub Utara
83,537
Albedo
0,342
(terikat)
0,47 (geometrik)
Suhu permukaan
level
1
0,1 bar
min
bar
rata-rata
134 K
84 K
Magnitudo tampak
Diameter sudut
14,5"
maks
Atmosfer[3]
Tinggi skala
Komposisi
59,5 km
~96%
~3%
~0,4%
~0,01%
~0,01%
0,000 7%
Es:
Hidrogen (H2)
Helium
Metana
Amonia
Hidrogen deuterida(HD)
Etana
Amonia
air
20,1"
amonium hidrosulfida(NH4SH)
Pengertian
Saturnus adalah planet bercincin yg di kenal di tatasurya. Jarak Saturnus sangat jauh dari
Matahari, mangkanya Saturnus tampak tidak terlalu jelas dari Bumi. evolusiny 29,46 tahun.
Setiap 378 hari, Bumi, Saturnus, dan Matahari akan berada dalam satu garis lurus. Selain
berevolusi,rotasi saturnus mempunyai waktu yang sangat singkat, yaitu 10 jam 14 menit.
Saturnus memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya berupa
gas dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan padat dengan atmosfer
tersusun atas gas amonia dan metana, hal ini tidak memungkinkan adanya kehidupan di
Saturnus.
Cincin Saturnus sangat unik,terdiri beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini. Bahan
pembentuk cincin ini masih belum diketahui. Para ilmuwan berpendapat, cincin itu tidak
mungkin terbuat dari lempengan padat karena akan hancur oleh gaya sentrifugal. Namun,
tidak mungkin juga terbuat dari zat cair karena gaya sentrifugal akan mengakibatkan
timbulnya gelombang. Jadi, sejauh ini, diperkirakan yang paling mungkin membentuk
cincin-cincin
itu
adalah
bongkahan-bongkahan
es
meteorit.
Hingga 2006, Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami. Tujuh diantaranya cukup
masif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gaya gravitasinya sendiri. Mereka adalah
Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea, Titan (Satelit terbesar dengan ukuran lebih besar
dari planet Merkurius), dan Iapetus.
Saturnus memiliki bentuk yang diratakan di kutub, dan dibengkakkan keluar di sekitar
khatulistiwa. Diameter khatulistiwa Saturnus sebesar 120.536 km (74.867 mil) dimana
diameter dari Kutub Utara ke Kutub Selatan sebesar 108.728 km (67.535 mil), berbeda
sebesar 9%. Bentuk yang diratakan ini disebabkan oleh rotasinya yang sangat cepat,
merotasi setiap 5 jam 14 menit waktu Bumi. Saturnus adalah satu-satunya Planet di tata
surya yang massa jenisnya lebih sedikit daripada air. Walaupun inti Saturnus memiliki massa
jenis yang lebih besar daripada air, planet ini memiliki atmosfer yang mengandung gas,
sehingga massa jenis relatif planet ini sebesar is 0.69 g/cm (lebih sedikit daripada air),
sebagai hasilnya, jika Saturnus diletakan di atas kolam yang penuh air, Saturnus akan
mengapung.
Struktur
Dalam
Inti Planet Saturnus mirip dengan Yupiter. Planet ini memiliki inti planet di pusatnya dan
sangat panas, temperaturnya mencapai 16.000 K (36.540 F, 18.730 C). Inti Planet
Saturnus sangat panas dan inti planet ini meradiasi sekitar 21/2 kali lebih panas daripada
jumlah energi yang diterima Saturnus dari Matahari. Inti Planet Saturnus sama besarnya
dengan Bumi, namun jumlah massa jenisnya lebih besar. Di atas inti Saturnus terdapat
bagian yang lebih tipis yang merupakan hidrogen metalik, sekitar 30.000 km (18.600 mil).
Di atas bagian tersebut terdapat daerah liquid hidrogen dan helium. Inti planet Saturnus
berat,
dengan
massa
sekitar
sampai
Struktur
22
kali
lebih
dari
massa
inti
Bumi.
Luar
Bagian luar atmosfer Saturnus terbuat dari 96.7% hidrogen dan 3% helium, 0.2% metana
dan 0.02% amonia. Pada atmosfer Saturnus juga terdapat sedikit kandungan asetilena,
etana
dan
fosfin.
Awan Saturnus, seperti halnya Yupiter, merotasi dengan kecepatan yang berbeda-beda
bergantung dari posisi lintangnya. Tidak seperti Yupiter, awan Saturnus lebih redup dan
awan Saturnus lebih lebar di khatulistiwa. Awan terendah Saturnus dibuat oleh air es, dan
dengan ketebalan sekitar 10 kilometer. Temperatur Saturnus cukup rendah, dengan suhu
250 K (-10F, -23C). Awan di atasnya, memiliki ketebalan 50 kilometer, terbuat dari es
amonium hidrogensulfida (simbol kimia: NH4HS), dan di atas awan tersebut terdapat awan
es amonia dengan ketebalan 80 kilometer. Bagian teratas dibuat dari gas hidrogen dan
helium, dimana tebalnya sekitar 200 dan 270 kilometer. Aurora juga diketahui terbentuk di
mesosfer Saturnus. Temperatur di awan bagian atas Saturnus sangat rendah, yaitu sebesar
98 K (-283 F, -175 C). Temperatur di awan bagian dalam Saturnus lebih besar daripada
yang di luar karena panas yang diproduksi di bagian dalam Saturn. Angin Saturnus
merupakan salah satu dari angin terkencang di Tata Surya, mencapai kecepatan 500 m/s
(1.800 km/h, 1.118 mph), yang jauh lebih cepat daripada angin yang ada di Bumi.
Pada Atmosfer Saturnus juga terdapat awan berbentuk lonjong yang mirip dengan awan
berbentuk lonjong yang lebih jelas yang ada di Yupiter. Titik lonjong ini adalah badai besar,
mirip dengan angin taufan yang ada di Bumi. Pada tahun 1990, Teleskop Hubble mendeteksi
awan putih didekat khatulistiwa Saturnus. Badai seperti tahun 1990 diketahui dengan nama
Bintik Putih Raksasa, badai unik Saturnus yang hanya ada dalam waktu yang pendek dan
muncul setiap 39 tahun waktu Bumi. Bintik Putih Raksasa juga ditemukan tahun 1876,
1903, 1933, dan tahun 1960. Jika lingkaran konstan ini berlanjut, diprediksi bahwa pada
tahun
2020
bintik
putih
besar
akan
terbentuk
kembali.
Pesawat angkasa Voyager 1 mendeteksi awan heksagonal didekat kutub utara Saturnus
sekitar bujur 80 utara. Cassini-Huygens nantinya mengkonfirmasi hal ini tahun 2006.
Tidak seperti kutub utara, kutub selatan tidak menunjukan bentuk awan heksagonal dan
yang menarik, Cassini menemukan badai mirip dengan siklon tropis terkunci di kutub
selatan dengan dinding mata yang jelas. Penemuan ini mendapat catatan karena tidak ada
planet
lain
kecuali
Bumi
di
tata
surya
yang
memiliki
dinding
mata.
Ciri-Ciri
NO JENIS
HASIL
Nama Planet
Saturnus
Kala Rotasi
10 Jam 14 menit
Kala Revolusi
29,46 Tahun
Atmosfer
Satelit Alam
Jarak Di Matahari
Diameter Planet
60.268 km
Warna Planet
Kuning keputihan
Cincin
Planet
Saturnus terkenal karena cincin di planetnya, yang menjadikannya sebagai salah satu obyek
dapat
dilihat
yang
paling
menakjubkan
dalam
sistem
tata
surya.
Cincin Saturnus tersebut dapat dilihat dengan menggunakan teleskop modern berkekuatan
sederhana atau dengan teropong berkekuatan tinggi. Cincin ini menjulur 6.630 km hingga
120.700 km atas khatulistiwa Saturnus, dan terdiri daripada bebatuan silikon dioksida,
oksida besi, dan partikel es dan batu. Terdapat dua teori mengenai asal cincin Saturnus.
Teori pertama diusulkan oleh douard Roche pada abad ke-19, adalah cincin tersebut
merupakan bekas bulan Saturnus yang orbitnya datang cukup dekat dengan Saturnus
sehingga pecah akibat kekuatan pasang surut. Variasi teori ini adalah bulan tersebut pecah
akibat hantaman dari komet atau asteroid. Teori kedua adalah cincin tersebut bukanlah dari
bulan Saturnus, tetapi ditinggalkan dari nebula asal yang membentuk Saturnus. Teori ini
tidak diterima masa kini disebabkan cincin Saturnus dianggap tidak stabil melewati periode
selama
jutaan
tahun,
dan
dengan
itu
dianggap
baru
terbentuk.
Sementara ruang terluas di cincin, seperti Divisi Cassini dan Divisi Encke, dapat dilihat dari
Bumi, Voyagers mendapati cincin tersebut mempunyai struktur seni yang terdiri dari ribuan
bagian kecil dan cincin kecil. Struktur ini dipercayai terbentuk akibat tarikan graviti bulanbulan Saturnus melalui berbagai cara. Sebagian bagian dihasilkan akibat bulan kecil yang
lewat seperti Pan, dan banyak lagi bagian yang belum ditemukan, sementara sebagian
cincin kecil ditahan oleh medan gravitas satelit penggembala kecil seperti Prometheus dan
Pandora. Bagian lain terbentuk akibat resonansi antara periode orbit dari partikel di
beberapa bagian dan bahwa bulan yang lebih besar yang terletak lebih jauh, pada Mimas
terdapat divisi Cassini melalui cara ini, justru lebih berstruktur dalam cincin sebenarnya
terdiri dari gelombang berputar yang dihasilkan oleh gangguan gravitas bulan secara
berkala.
WASHINGTON, KOMPAS.com - Wahana antariksa Cassini milik Badan Antariksa Amerika Serikat
(NASA) berhasil mengabadikan wajah tercantik Saturnus bersama cincin dan satelit yang juga
mengitarinya.
Dalam salah satu citra yang diabadikan, Cassini memperlihatkan planet Saturnus dengan cincinnya
yang tampak pipih. Di sekitarnya, diperlihatkan 3 bulan besar Saturnus, yakni Rhea, Tethys, dan
Pandora.
Citra yang tak kalah spektakuler memperlihatkan Planet Saturnus dan cincinnya secara closeup.Dalam citra tersebut, tampak bayang-bayang struktur cincin menghiasi permukaan planet
terbesar kedua di Tata Surya tersebut.
Beberapa gambar lain memperlihatkan permukaan Rhea yang penuh kawah, cincin Saturnus yang
dihiasi oleh bulan yang lain bernama Dione, serta bagian cincin Saturnus yang tertutup oleh
bayangan Tethys.
Pihak NASA menyatakan bahwa citra yang dirilis kali ini merupakan yang tercantik dan tertajam.
Citra bisa diperoleh sebab Cassini mengubah sudut pengambilan citra Saturnus serta secara reguler
bergerak ke bagian atas dan bawah ekuator planet itu.
Saturnus istimewa karena memiliki 60 bulan, melebihi jumlah bulan milik Jupiter. Saturnus juga
memiliki bulan terbesar bernama Titan yang berdasarkan riset terbaru memiliki atmosfer. Bulan
Saturnus adalah salah satu tempat di Tata Surya yang diduga menyimpan kehidupan.