Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik Penyuluhan

: Gangguan Sistem Penglihatan

Pokok Bahasan

: Ruptur Bola Mata

Sub Pokok Bahasan

: Pemahaman Tentang Ruptur Bola Mata

Sasaran

: Pasien Ruptur Bola Mata

Tempat

: RSUD Kanjuruhan Kepanjen

Hari / tanggal

: Sabtu, 04 Desember 2014

Waktu

: 30 menit

I.

Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan, pasien diharapkan mampu mengenal ruptur
bola mata dan dapat melakukan perawatan ruptur bola mata.

II.

Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan, pasien diharapkan mampu:
1. Menyebutkan pengertian ruptur bola mata.
2. Menyebutkan penyebab ruptur bola mata.
3. Menyebutkan tanda dan gejala ruptur bola mata.
4. Menyebutkan patofisiologi ruptur bola mata.
5. Menyebutkan pemeriksaan penunjang untuk ruptur bola mata.
6. Menyebutkan penatalaksanaan ruptur bola mata.
7. Menyebutkan pencegahan ruptur bola mata.

III. Sasaran
Pasien ruptur bola mata
IV. Materi
Ruptur bola mata

V.

Metode
1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab

VI. Media
1. Leaflet: Ruptur bola mata
2. LCD
VII. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Semua pasien dalam

kegiatan

penyuluhan.

Penyelenggaraan

penyuluhan dilakukan di aula RSUD Kepanjen. Pengorganisasian


penyuluhan dilakukan hari sebelumnya.
2. Evaluasi proses
1. Pasien antusias terhadap materi penyuluhan.
2. Pasien tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai.
3. Pasien terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
4. Evaluasi hasil
Pasien mengerti tentang Ruptur Bola Mata, dapat menyebutkan
pengertian, penyebab, tanda dan gejala , patofisiologi, pemeriksaan
penunjang, Penatalaksanaan, dan pencegahan Ruptur Bola Mata.

VIII. Kegiatan Penyuluhan

No
1.

Waktu
3 menit

Kegiatan Penyuluh

Kegiatan Peserta

Pembukaan :
1. Membuka kegiatan dengan

1. Menjawab salam

mengucapkan salam.
2. Memperkenalkan diri

2. Mendengarkan

3. Menjelaskan tujuan dari

3. Memperhatikan

penyuluhan

2.

15 menit

4. Menyebutkan materi yang akan

4. Memperhatikan

diberikan
Pelaksanaan :

1. Memperhatikan

1. Menyebutkan pengertian ruptur


bola mata.
2. Menyebutkan penyebab ruptur
bola mata.
3. Menyebutkan tanda dan gejala
ruptur bola mata.
4. Menyebutkan patofisiologi
ruptur bola mata.
5. Menyebutkan pemeriksaan
penunjang untuk ruptur bola
mata.
6. Menyebutkan penatalaksanaan
ruptur bola mata.
7. Menyebutkan pencegahan ruptur
3.

10 menit

bola mata.
Evaluasi :
1. Menanyakan kepada peserta
tentang materi yang telah
diberikan, dan reinforcement
kepada pasien yang dapat

4.

2 menit

menjawab pertanyaan.
Terminasi :

1. Menjawab pertanyaan

1.

Mengucapkan
terimakasih atas peran serta
peserta.

2.

Mengucapkan salam
penutup

IX. Pengorganisasian
Moderator

: Vidia Desy P.

Pembicara

: Ratna Wahyu Ningsih.

Fasilitator

: Okta Fitriani.

1. Mendengarkan
2. Menjawab salam

Materi :
RUPTUR BOLA MATA
A. Pengertian
Ruptur bola mata/trauma tembus pada mata merupakan trauma dimana semua
lapisan organ dan jaringan mengalami kerusakan.
B.

Penyebab Ruptur Bola Mata


Trauma tembus disebabkan benda tajam atau benda asing masuk kedalam bola
mata.

C.

Tanda dan Gejala Ruptur Bola Mata


1. Tajam penglihatan yang menurun
2. Tekanan bola mata rendah
3. Bilikmata dangkal
4. Bentuk dan letak pupil berubah
5. Terlihat adanya ruptur pada cornea atau sclera
6. Terdapat jaringan yang prolaps seperti caiaran mata iris,lensa,badan kaca
atau retina
7. Kunjungtiva kemotis

D.

Patofisiologi Ruptur Bola Mata


Trauma tembus pada mata karena benda tajam maka dapat mengenai organ
mata dari yang terdepan sampai yang terdalam. Trauma tembus bola mata bisa
mengenai :
A. Palpebra
Mengenai sebagian atau seluruhnya jika mengenai levator apaneurosis
dapat menyebabkan suatu ptosis yang permanen
B. Saluran Lakrimalis
Dapat merusak sistem pengaliran air mata dari pungtum lakrimalis
sampai ke rongga hidung. Hal ini dapat menyeabkan kekurangan air
mata.

C. Kongjungtiva
Dapat merusak dan ruptur pembuluh darah menyebabkan perdarahan
sub konjungtiva.
D. Sklera
Bila ada luka tembus pada sklera dapat menyebabkan penurunan
tekana bola mata dan kamera okuli jadi dangkal (obliteni), luka sklera
yang lebar dapat disertai prolap jaringan bola mata, bola mata menjadi
injury.
E. Kornea
Bila ada tembus kornea dapat mengganggu fungsi penglihatan karena
fungsi kornea sebagai media refraksi. Bisa juga trauma tembus kornea
menyebabkan iris prolaps, korpus vitreum dan korpus ciliaris prolaps,
hal ini dapat menurunkan visus.
F. Uvea
Bila luka dapat menyebabkan pengaturan banyaknya cahaya yang
masuk sehingga muncul fotofobia atau penglihatan kabur.
G. Lensa
Bila ada trauma akan mengganggu daya fokus sinar pada retina
sehingga menurunkan daya refraksi dan sefris sebagai penglihatan
menurun karena daya akomodasi tisak adekuat.
H. Retina
Dapat menyebabkan perdarahan retina yang dapat menumpuk pada
rongga badan kaca, hal ini dapat muncul fotopsia dan ada benda
melayang dalam badan kaca bisa juga teri oblaina retina.
E.

Pemeriksaan Penunjang Untuk Ruptur


Bola Mata
1.

Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan radiology pada trauma mata sangat membantu dalam
menegakkan diagnosa, terutama bila ada benda asing .Pemeriksaan ultra
sonographi untuk menentukan letaknya, dengan pemeriksaan ini dapat
diketahui benda tersebut pada bilik mata depan, lensa, retina.

2.

Pemeriksaan

Computed

Tomography (CT)
Suatu tomogram dengan menggunakan komputer dan dapat dibuat
scanning dari organ tersebut.
F.

Penatalaksanaan Ruptur Bola Mata


1. Penatalaksanaan sebelum tiba di RS:
a. Mata tidak boleh dibebani dengan tekanan dan diberikan perlindungan
tanpa kontak.
b. Tidak boleh dilakukan manipulasi yang berlebihan dan penekanan bola
mata.
c. Benda asing tidak boleh dikeluarkan tanpa pemeriksaan lanjutan.
d. Sebaiknya pasien di puasakan untuk mengantisipasi tindakan operasi.
2. Penatalaksanaan di RS:
Bila terlihat salah satu tanda diatas atau dicurigai adanya perforasi bola
mata, maka secepatnya dilakukan pemberian antibiotik topical, mata
ditutup, dan segera dikirim kepada dokter mata untuk dilakukan
pembedahan. Sebaiknya dipastikan apakah ada benda asing yang masuk ke
dalam mata dengan membuat foto. Pada pasien dengan luka tembus bola
mata selamanya diberikan antibiotik sistemik atau intravena dan pasien
dikuasakan untuk kegiatan pembdahan. Pasien juga diberi antitetanus
provilaksis, dan kalau perlu penenang. Trauma tembus dapat terjadi akibat
masuknya benda asing ke dalam bola mata. Benda asing didalam bola
mata pada dasarnya perlu dikeluarkan dan segera dikirim ke dokter mata.
Benda

asing

yang

bersifat

magnetic

dapat

dikeluarkan

dengan

mengunakan magnet raksasa. Benda yang tidak magnetic dikeluarkan


dengan vitrektomi. Penyulit yang dapat timbul karena terdapatnya benda
asing intraokular adalah indoftalmitis, panoftalmitis, ablasi retina,
perdarahan intraokular dan ftisis bulbi.

G.

Pencegahan Ruptur Bola Mata


a. Diperlukan perlindungan pekerja untuk menghindari terjadinya trauma
tajam.
b. Awasi anak yang sedang bermain yang mungkin berbahaya bagi
matanya.
c. Memakai kaca mata khusus.

DAFTAR PUSTAKA
1. https://samoke2012.files.wordpress.com/2012/10/trauma-mata.pdf
2. http://bepositivenurse.blogspot.com/2011/11/askep-ruptur-cornea.html
3. http://kakilangi.blogspot.com/2012/03/ruptur-bola-mata.html
4. http://sanirachman.blogspot.com/2010/09/trauma-oculi.html
.

Anda mungkin juga menyukai