KELOMPOK XIX
ANGGRAINI LALANG BUANA
G0012016
DENALIA AURIKA
G0012054
G0012084
G0012114
G0012158
G0012198
G0012200
G0012028
MUHAMMAD M AFIF
G0012120
RAHMAWAN FIRYANA
G0012172
YASYFIE ASYKARI
G0012234
TUTOR :
BAB I
PENDAHULUAN
A. SKENARIO
Pada scenario pertama pada blok reproduksi ini kami disuguhkan sebuah
materi yang menyangkut sistem reproduksi. Adapun skenarionya sebagai
berikut :
MENGAPA WAJAHKU PUCAT?
Seorang perempuan 28 tahun datang ke PUSKESMAS PONED dengan
keluhan mual muntah hebat terutama pagi hari sejak satu minggu yang lalu,
dan mengeluarkan darah pervaginam sedikit-sedikit. Pasien badannya lemah
sampai tidak dapat beraktivitas. Pasien sudah memiliki 1 anak hidup berumur
12 bulan, dan tidak memberikan ASI. Pasien memakai KB metode pil sejak
anak berusia 6 bulan, namun minum obat KB tidak disiplin. Sudah 3 tahun ini
pasien mengkonsumsi rokok dan alkohol.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah = 90/60 mmHg, denyut
nadi 100x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, suhu tubuh 36,6C, conjungtiva
pucat, mulut kering dan turgor kulit menurun, fundus uteri teraba 1 cm di atas
simfisis. Pada pemeriksaan inspekulo tampak portio livid dan ostium uteri
eksternum tertutup serta keluar darah segar. Pada vagina toucher : uterus
sebesar telur angsa, tidak nyeri tekan, sarung tangan lendir darah (+).
Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb = 6 mg/dl. Dokter tersebut
menyarankan agar penderita dirawat inap untuk memperbaiki keadaan umum
dan menjalani pemeriksaan ultrasonografi.
BAB II
DISKUSI DAN TINJAUAN PUSTAKA
A. Seven Jump
1. Langkah 1
Membaca scenario dan memahami pengertian beberapa istilah dalam
skenario
Dalam scenario ini, kami mengklarifikasi beberapa istilah sebagai
berikut :
1. Turgor kulit : Gambaran elastisitas kulit. Hilangnya volume plasma di
jaringan bawah kulit yang disebabkan karena berbagai hal, misanya diare.
Asupan garam dan air pada pasien turgor akan menurun drastis
2. Inspekulo : pemeriksaan cisual untuk mengetahui pendarahan pada cervix
atau ostium uterina externa dengan speculum.
3. Vaginal toucher : pemeriksaan dengan meraba bagian vagina untuk
menilai keadaan bagian bawah janin dan jalan lahir
4. PONED: Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) adalah
sarana yang dibuat pemerintah untuk menekan kematian ibu dan anak
5. Portio livid : portio yang sudah berubah keunguan karena peningkatan
vaskularisasi akibat peningkatan hormon, yang sering juga disebut tanda
Chadwick.
6. Ostium Uterina Externa : Lubang yang menjorok ke cavum uteri, dan
menjadi bagian portio vagina
7. Konjungtiva : membrane tipis bening yang melapisi bagian dalam
kelopak mata dan menutupi bagian depan sklera, kecuali kornea.
8. Fundus Uteri : Bagian cranial uterus yang berbentuk seperti kubah
9. Pervaginam : melalui vagina
2. Langkah 2
Menentukan/mendefinisikan permasalahan
Permasalahan yang dibicarakan pada skenario ini adalah sebagai berikut :
1. Mengapa terjadi mual muntah pada pagi hari?
2. Apa penyebab pasien mengeluarkan darah pervaginam sedikit-sedikit?
lalu
terjadi
peningkatan
tekanan
intragastrik
sehingga
4. Langkah 4
Menginventarisasi permasalahan secara sistematis dan pernyataan
sementara mengenai permasalahan pada langkah 3
REPRODUKSI
KEHAMILAN
ORGAN REPRODUKSI
PATOLOGI
ABORTUS
ANATOMI DAN
HISTOLOGI
NEUROHORMONAL
KONTRASEPSI
PATOLOGI
5. Langkah 5
Merumuskan tujuan pembelajaran
1. Penyebab didapatkannya hasil tampak portio livid & ostium uterine
exterina tertutup dan keluar darah segar pada pemeriksaan inspekulo
2. Makna dari hasil pemeriksaan vaginal toucher (uterus sebesar telur angsa,
tidak nyeri tekan, dan keluar lender darah )
3. Hubungan riwayat kehamilan dengan keluhan pasien sekarang
4. Hubungan kebiasaan pasien yang merokok dan meminum alcohol terhadap
kehamilan
5. Alasan disarankannya USG serta rawat inap oleh dokter
6. Jelaskan mengenai mola hidatidosa dan kehamilan ektopik
7. Jelaskan mengenai plasenta previa dan solutio plasenta
6. Langkah 6 : Mengumpulkan informasi baru
Mahasiswa belajar mandiri untuk mencari informasi dan referensi
mengenai learning objective yang telah disepakati bersama. Selanjutnya
informasi baru yang didapat masing-masing mahasiswa akan didiskusikan
pada pertemuan selanjutnya dalam skenario yang sama.
11
12
13
Amenore
14
3. Plasenta previa marginalis, bila tepi plasenta berada pada tepi osteum
uteri internum pada pembukaan 4 cm.
4. Plasenta previa letak rendah, bila tepi bawah plasenta masih dapat
disentuh dengan jari, melalui osteum uteri internum pada pembukaan20
Gangguan vaskularisasi desidua, kemungkinan terjadi akibat perubahan
atrofik atau inflamatorik. Dapat juga karena plasenta besar sehingga
membentang dan meliputi daerah uterus yang luas. Misal, pada
eritroblastosis fetalis dan janin yang lebih dari satu.
Faktor risiko plasenta previa :
Multiparitas
Usia lanjut
Riwayat persalinan saesarea
Solusio Plasenta:
Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta yang letaknya normal pada
korpus uteri sebelum janin lahir. Definisi tersebut di atas berlaku pada
kehamilan dengan masa gestasi di atas 22 minggu atau berat janin di atas
500 gram.
Solusio plasenta terbagi dalam 3 macam:
solusio plasenta totalis : Plasenta dapat terlepas seluruhnya
solusio plasenta parsialis : plasenta terlepas sebagian
rupture sinus marginalis/ solusio plasenta ringan : hanya sebagian kecil pi
nggir plasenta (sedikit).
Patofisiologi solusio plasenta
Terjadinya solusio plasenta dipicu oleh perdarahan ke dalam desidua
basalis yang kemudian terbelah dan meningkatkan lapisan tipis yang
melekat pada miometrium sehingga terbentuk hematoma desidual yang
menyebabkan pelepasan, kompresi dan akhirnya penghancuran plasenta
yang berdekatan dengan bagian tersebut.
15
BAB III
A. SIMPULAN
1.
gejala-gejala
kehamilan
juga
diperkuat
dengan
tidak
pernah
menggunakan kontrasepsi
3.
4.
terjadi dehidrasi.
5.
6.
B. SARAN
Saran kepada kami peserta tutorial antara lain adalah kami harus lebih jeli
dan memperluas bacaan untuk kami jadikan referensi dalam menyelesaikan
masalah pada skenario ini. Selain itu, hambatan lain yang kita hadapi adalah
keterbatasan pengalaman dan pengetahuan dalam memahami literatur yang kami
dapat, sehingga terkadang diskusi berjalan berputar-putar atau menjadi kurang
terarah. Selain itu pemahaman dengan Learning Objective agar apa yang kami
pelajari tepat sasaran sesuai dengan Learning Objective Tutor.
Untuk itu kami harus lebih banyak membaca literatur, terutama literatur
dalam Bahasa Inggris sehingga kedapannya diskusi lebih menarik dan berjalan
seperti yang kami harapkan, kemudian peserta harus lebih aktif untuk membagi
informasi yang di dapat ketika belajar di rumah.
17
DAFTAR PUSTAKA
Tedjo LIK. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Jenis
Kontrasepsi.
http://eprints.undip.ac.id/18903/1/Laksmi_Indira_Kartini_Tedjo.pdf.
Diunduh Februari 2014.
Adenin
I.
2013.
Kelebihan
KB
Suntik.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37114/4/Chapter
%20II.pdf. Diunduh Februari 2014
Anggriani F. 2011. Lama Pemakaian Kontrasepsi pada Kehamilan Ektopik
Kombinasi.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23281/4/Chapter
%20II.pdf. Diunduh Februari 2014
BKKBN.
2013.
Metode
Kontrasepsi
Berdasarkan
Saran
DITJALPEM.
http://www.bkkbn.go.id/infoprogram/Documents/METODE
%20%20KONTRASEPSI%20BERDASARKAN%20SARAN
%20DITJALPEM.pdf. Diunduh Februari 2014
18
A.
2010.
Senggama.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19183/4/Chapter
%20II.pdf. Diunduh Februari 2014
P. Vassilakos, Department of Pathology, University Medical Centre, 1211
Geneva
Pertiwi,
Kartika
4, Switzerland,
Ratna.
2013.
Metode
Vasektomi
dan
Tubektomi.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Kartika%20Ratna
%20Pertiwi,%20MD,%20M.%20Biomed.
%20Sc/KONTRASEPSI.pdf. Diunduh Februari 2014
Peter Chen, M.D., 2013. Department of Obstetrics & Gynecology, University of
Pennsylvania, Philadelphia, PA. Review provided by VeriMed
Healthcare Network.
Sarwono
Prawirohardjo.
2009.
Halau
Stress
Selama
Hamil.
http://www.conectique.com/tips_solu
tion/pregnancy/during_pregnancy/art icle.php?article_id=5278
Setya
Dyah
N.
2012.
Kontrasepsi.
19
20