Infeksi yang menyebabkan rematik fever beberapa minggu setelah radang tenggorokannya sembuh.
RHEUMATIC FEVER
Definisi
Penyakit inflamasi disebabkan respon immune yg terlambat terhadap infeksi streptococcus
hemolitikus, bersifat difus.(mc cance)
Sindrom klinis sebagai akibat infeksi streptococcus hemolitikus tipe A dgn 1/lbh gejala mayor.
Bentuk akut = febril disertai inflamasi sendi, kulit, sistem saraf, dan jantung. Bila tidak ditangani rheumatic
fever akan menyebabkan scarring dan deformitas pada struktur cardiac, menyebabkan rheumatic heart
disease.
Insidensi
Children, 5-15 years of age.
Terutama pada genetik (families) abnormal immune respon thd antigen yg terdapat pada
membran bakteri
Epidemiologi
Kumuh dan kurangnya higienitas lingkungan. Hanya 3% penderita yg sebelumnya menderita
pharingeal streptococcal infections berkembang menjadi acute rheumatic fever.karena infeksi streptoccocus
hemolitikus harus menetap untuk beberapa waktu untuk menyebabkan rheumatic fever.
Etiologi
Streptococcus Hemolitikus gol A
Faktor predisposisi
1. individu: genetik, jenis kelamin (chore, stenosis mitral>>wanita, insuf aorta>>pria), gol etnik
dan ras (amerika utara), umur 5-15 tahun puncak 8 tahun, keadaan gizi
2. lingkungan: sosial ekonomi buruk, rumah penghuni padat, sanitasi rendah, perubahan cuaca
Klasifikasi
Klasifikasi Jones untuk diagnosa rheumatic fever
Criteria
1. essential
2. Major
3. Minor
Gejala Klinik:
1. Carditis
Description
Berdasar infeksi Streptococcus (kenaikan titer
Antistreptolysin O/ASO; kultur throat untuk
Streptococcus group a positiv; scarlet fever)
Carditis, arthritis, chore, erythema marginatum,
subcutaneus nodules
Clinical : athralgia, fever
Laboratory : kenaikan C-reactive protein, kenaikan
SDP count, LED
EKG : perpanjangan PR interval
Respon imun
M protein mempunyai rantai asam amino yang serupa dengan glikoprotein yang sama seperti yang ada di
jantung.
Antibodi mengganggap glikoprotein yang ada di jantung sebagai suatu antigen (auto imun)
Proses inflamasi
Aschoff body
Penebalan katup
Mitral Stenosis
Tertariknya katup
Mitral Regurgitasi
Cross Reaction
Cardiac tissue
Joint cartilago
Aschoff body
Pancarditis
Inflammation
Swollen, red, tender
of joints
Valvulitis
Inflammatory
Skin
Erythema
marginatum
Focal lesion
Large
Aschoff
body
Subthalamic &
caudate nuclei
Fever
1. Sydenhams chorea
2. Affect speech
3. Unitentinal movement
Subcutaneous
nodule
Valve edema
& vegetation
(platelet & thrombi)
DASAR DIAGNOSIS
a. Anamnesis (faktor resiko)
b. Pemeriksaan fisik: sesuai kriteria Jones
2 mayor atau 1 mayor,2 minor.
c. Pemeriksaan laboratorium:
Menetapkan ada atau pernah adanya infeksi kuman streptococcus, dideteksi:
Apus tenggorokan pada fase akut kulturbelum tentu membantu,karena kemungkina terinfeksi
strain lain.
Leukositosis
LED naik
hampir selalu disebabkan oleh demam rematik, terutama pada orang tua yang pernah
menderita demam rematik pada masa kanak-kanak dan tidak mendapatkan antibiotik.
suatu kelainan bawaan.
Bayi lahir dengan kelainan ini jarang bertahan hidup lebih dari 2 tahun, kecuali
menjalani pembedahan
Miksoma (tumor jinak di atrium kiri) atau bekuan darah dapat menyumbat aliran darah
ketika melewati katup mitral dan menyebabkan efek yang sama seperti stenosis katup
mitral.
Gejala:
1.
berat, tekanan darah di dalam atrium kiri dan tekanan darah di dalam vena paru-paru
meningkat, sehingga terjadi gagal jantung, dimana cairan tertimbun di dalam paru-paru (edema
pulmoner).
2.
3.
4.
wanita dengan stenosis katup mitral yang berat hamil, gagal jantung akan berkembang dengan
cepat.
Warna semu kemerahan di pipi menunjukkan bahwa seseorang menderita stenosis katup
mitral.
Tekanan tinggi pada vena paru-paru dapat menyebabkan vena atau kapiler pecah terjadi
perdarahan ringan atau berat ke dalam paru-paru.
Pembesaran atrium kiri bisa mengakibatkan fibrilasi atrium, dimana denyut jantung menjadi
cepat dan tidak teratur.
Diagnosa:
Auskultasi murmur jantung yang khas ketika darah mengalir/menyembur melalui katup yang
menyempit dari atrium kiri.
Diagnosis biasanya diperkuat dengan pemeriksaan:
- elektrokardiografi
- rontgen dada (menunjukkan pembesaran atrium)
- ekokardiografi
- kateterisasi jantung untuk menentukan luas dan jenis penyumbatann
Pengobatan:
1. beta-blocker, digoxin dan verapamil dapat memperlambat denyut jantung dan membantu
mengendalikan fibrilasi atrium.
2. Diuretik dapat mengurangi tekanan darah dalam paru-paru dengan cara mengurangi volume
sirkulasi darah.
3. Jika terapi obat tidak dapat mengurangi gejala dilakukan perbaikan atau penggantian katup.
valvuloplasti balon, lubang katup diregangkan. Kateter yang pada ujungnya terpasang balon,
dimasukkan melalui vena menuju ke jantung. Ketika berada di dalam katup, balon digelembungkan
dan akan memisahkan daun katup yang menyatu.
Pemisahan daun katup yang menyatu juga bisa dilakukan melalui pembedahan.
4. kerusakan katup terlalu parah, diganti dengan katup mekanik atau katup yang sebagian dibuat dari
katup babi.
Catatan:
Sebelum menjalani operasi gigi atau pembedahan, diberikan antibiotik pencegahan untuk mengurangi
resiko terjadinya infeksi katup jantung
Pencegahan:
dengan mencegah terjadinya demam rematik, yaitu penyakit pada masa kanak-kanak yang kadang
terjadi setelah strep throat (infeksi tenggorokan oleh streptokokus) yang tidak diobati.