Eksplorasi
Geothermal
Nova Linzai
(3712100002)
Innanda Rizqiani P (3712100021)
1. Ambil gambar sebuah daerah potensi geothermal, identifikasi, heat source, reservoir
dan cap rocknya kemudian kaitkan dengan manifestasi permukaannya.
Reservoir
Karakteristik
- Daerah yang memiliki konsentrasi panas biasanya
gunung api.
- Contoh daerah yang berpotensi menjadi sumber panas:
Daerah dengan tekanan litostatik lebih dari normal
(geopressured system), daerah yang memiliki kapasitas
panas tinggi akibat peluruhan radioaktif yang
terkandung dalam batuan, daerah yang memiliki
magmatisme dangkal di bawah basemen
- Formasi batuan di bawah permukaan yang dapat
menyimpan dan mengalirkan fluida termal (uap atau air
panas)
- Adanya kandungan Cl (klorida) yang tinggi dengan pH
mendekati normal
- Dikelilingi oleh lapisan batuan yang impermeable (cap
rock)
- Daerah dimana aliran air tanah di tempat tersebut
bergerak menjauhi muka tanah atau bergerak menuju
bawah permukaan bumi
- Berada pada elevasi yang lebih tinggi dari sumur- sumur
produksi
Daerah Discharge
Manifestasi Geothermal
Manifestasi
Permukaan
Acid Crater
Lake (Danau
Kawah Asam)
Ciri- ciri
-
Fumarol
Gambar
Berada dalam
kawah gunung
berapi
Suhu tinggi
pH air rendah
(asam)
Air dalam
kawah berasal
dari air
meteorik yang
bercampur
dengan air hasil
kondensasi uap
dan as- gas
magmatik dari
dalam gunung
api
contoh: Kawah
Ijen Jawa
Timur
Uap panas
(vapour) yang
terkadang
bercampur
dengan gas
yang keluar
melalui celahcelah dalam
batuan dan
kemudian
berubah
menjadi uap air
(steam)
Warm
Ground
(Tanah
hangat)
Steaming
Ground
(Permukaan
tanah
beruap)
Berasosiasi
dengan
volkanikhidrotermal
- Temperatur
fumarol basah
<100oC,
fumarol kering
110- 150 oC
- Temperatur
mencapai 3040oC
- Manifestasi
permukaan
tidak dapat
diamati secara
langsung
- Kondisi vegetasi
di daerah
termal dapat
diamati disebut
Stressed
vegetation. Ciriciri: Tumbuhan
tidak lagi
berwarna hijau
melainkan
kemerahan atau
coklat
- Uap air (steam)
yang keluar
dalam jumlah
sedikit dan
keluar melalui
pori dalam
tanah atau
batuan
terbentuklah
steaming
ground (bukan
fumarol)
- Anomali
vegetasi
- Dideteksi
dengan
pengukuran
infrared
Hot or Warm
Spring
(Permandian)
Hot Pools
(kolam air
panas)
Hot Lakes
Bisa berbahaya
jika memasuki
area ini
Terbentuk
akibat aliran air
panas/ hangat
dari bawah
permukaan
melalui
rekahanrekahan
batuan.
Temperatur
hangat: <50oC,
temperatur
panas: >50oC
Terbentuk
akibat aliran air
panas dari
bawah
permukaan
melalui
rekahanrekahan
batuan
Pada
permukaan air
terjadi
penguapan
karena adanya
perpindahan
panas dari
permukaan air
ke atmosfer
Telaga air
panas jarang
terdapat di
alam karena
telaga seperti
ini diakibatkan
oleh
hidrotermal
erupsi yang
sangat besar
Terjadi di
daerah yang
Geyser
Mud Pools
terdapat
reservoir
dominasi air/
uap
Memungkinkan
terjadinya
hidrothermal
eruption
Uap dan air
keluar dengan
selang waktu
tertentu
Lubang di
bawah
permukaan
terisi oleh air
dan saat t> titik
didih air, uap
dan air akan
didorong
keluar
Disekitarnya
diendapkan
geyserite,
endapan silika
bertekstur
seperti buah
anggur
Kubangan
lumpur panas
mengandung
non
condensible
gas (CO2)
dengan
sejumlah kecil
uap panas
Lumpur dalam
keadaan cair
karena
kondensasi uap
panas,
sedangkan
letupan yang
terjadi karena
pancaran CO2
Batuan yang
mengalami
alterasi
(Alterasi
Hidrothermal)
-
Terjadi akibat
reaksi antara
batuan asal
dengan fluida
panas bumi
Alterasi
hidrothermal
antara batuan
dengan air jenis
klorida (deep
chloride water)
dapat
menyebabkan
pengendapan
(contoh
kwarsa) dan
pertukaran
elemenelemen batuan
dengan fluida.
a) Konduksi
Perpindahan panas melalui batuan karena adanya transfer energi dari satu
molekul ke molekul lainnaya tanpa molekul tersebut berpindah ke tempat lain
tetapi hanya mengalami getaran. Proses konduksi terjadi akibat adanya kontak
batuan dengan sumber panas seperti Gambar 1. Konduksi secara umum
dirumuskan:
b) Konveksi
Perpindahan panas yang terjadi karena adanya kontak air dengan suatu sumber
panas. Proses perpindahan panas konveksi dapat melibatkan perpindahan fluida
termal yautu batuan yang meleleh dan gas-gas panas (sistem volkanik), air panas,
hot brines, uap, dan gas-gas lain (hidrotermal). Perpindahan panas secara
konveksi terjadi karena gaya apung (bouyancy). Akibat adanya kontak air dengan
sumber panas, terjadi perpindahan panas sehingga temperatur air menjadi lebih
tinggi dan menjadi lebih ringan. Ini menyebabkan air yang lebih panas bergerak
ke atas dan air yang lebih dingin bergerak turun ke bawah sehingga terjadi arus
konveksi terlihat di Gambar 1. Hal inilah yang terjadi pada sistem geothermal
sebagai hasil perpindahan panas dari suatu sumber panas ke sekelilingnya.
Konveksi pada umumnya dirumuskan sbb: