Anda di halaman 1dari 19

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah

: SMAN 87 Jakarta

Mata Pelajaran

: Fisika

Kelas/Semester

: X../2

Peminatan

: M-IPA

Materi Pokok

: Optik dan Alat Optik

Pertemuan

: 11 (Sebelas)

Alokasi Waktu: 2 x 45 menit


A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin dan tanggung jawab,
peduli (gotong royong), kerjasama, toleran, santun, responsive dan proaktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efekti, dengan lingkungan sosial,
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganilis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
tekhnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusian,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradabanterkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
3.9. Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan
pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa
4.9 Menyajikan ide/rancangan sebuah alat optik dengan menerapkan prinsip
pemantulan dan pembiasan pada cermin
C. Indikator
1) Siswa dapat menganalisis alat optik secara kualitatif dan kuantitatif,
meliputi mata, kacamata, lup mikroskop dan teropong
2) Siswa dapat memahami cara kerja teropong
3) Siswa dapat menganalisis kegunaan alat-alat optik dalam kehidupan
sehari-hari
D. Tujuan Pembelajaran
1) Menganalisis alat optik secara kualitatif dan kuantitatif, meliputi mata,
kacamata, lup mikroskop dan teropong
2) Memahami cara kerja teropong
3) Menganalisis kegunaan alat-alat optik dalam kehidupan sehari-hari
E. Materi Ajar
1) Mata
2) Kamera
3) Lup
4) Mikroskop
5) Teropong
F. Pendekatan, Strategi dan Metode Pembelajaran
1) Pendekatan

: Scientifik

2) Model

: Inquiry

3) Metode

: Presentasi dan penugasan

G. Media, Alat dan Sumber Belajar


1) Media

: Power point dan Video

2) Alat/Bahan

: Laptop dan LCD

3) Sumber Belajar

: Buku pelajaran fisika yang relevan, LKS fisika

H. Kegiatan Pembelajaran
Rincian Kegiatan
Pendahuluan

Apersepsi (Doa dan absensi)

Mereview pembelajaran sebelumnya

Pemberian pemaparan awal mengenai materi yang akan dipelajari

Waktu
10 menit

hari ini

Bertanya kepada siswa tentang pengetahuan awal siswa mengenai

konsep alat-alat optik


Kegiatan Inti

Mengamati
Mengamati peristiwa optic melalui tayangan animasi yang
ditampilkan

Menanya
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

Mengeksplorasi

Siswa mengeksplorasi dari sumber belajar yang relevan tentang


prinsip pembentukan -bayangan dan perbesaran pada kacamata,lup,
mikroskop, teropong dan kamera .

Asosiasi
Meminta beberapa siswa untuk menjawab soal/ permasalahan
sesuai informasi yang telah diberikan

Komunikasi
Meminta siswa yang menjawab beberapa soal untuk mencoba

70 menit

menjelaskan kepada teman kelasnya


Penutup

10 menit

Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran alat-alat


optik

Memberikan tugas

I. Penilaian
1) Penilaian sikap (terlampir)
2) Penilaian pengetahuan (terlampir)
3) Penilaian keterampilan (terlampir)
J. Sumber/Referensi
a) Buku Paket Fisika Kurikulum 2013
b) Buku Fisika Jilid 1

Jakarta,
Guru Pamong

Setyo Warjanto, S. Pd
NIP: 197001311997021003

Mei 2014

Mahasiswa PPKT

Anugrah Azhar
NIM: 1110016300007

Lampiran 1
A. Materi Ajar
1. Mata

Mata adalah alat indra kita yang berfungsi untuk yang berdiameter
kurang lebih 2,5 cm. Kemampuan lensa mata untuk menebal dan menipis
dinamakan daya akomodasi. Tidak semua mata manusia dapat membentuk
bayangan tepat pada retina, ada mata yang mengalami anomali. Hal ini dapat
terjadi karena daya akomodasi mata sudah berkurang sehingga titik jauh atau
titik dekat mata sudah bergeser. Keadaan mata yang demikian disebut cacat
mata. Cacat mata yang diderita seseorang dapat disebabkan oleh kerja mata
(kebiasaan mata) yang berlebihan atau cacat sejak lahir.
a) Miopi (Rabun Jauh)
Miopi adalah kondisi mata yang tidak dapat melihat dengan jelas
benda-benda yang letaknya jauh. Penderita miopi titik jauhnya lebih dekat
daripada tak terhingga (titik jauh < ~) dan titik dekatnya kurang dari 25
cm. Hal ini terjadi karena lensa mata tidak dapat dipipihkan sebagaimana
mestinya sehingga bayangan dari benda yang letaknya jauh akan jatuh di
depan retina. Untuk dapat melihat benda-benda yang letaknya jauh agar

nampak jelas, penderita miopi ditolong dengan kaca mata berlensa cekung
(negatif). Miopi dapat terjadi karena mata terlalu sering/terbiasa melihat
benda yang dekat. Cacat mata ini sering dialami tukang jam, tukang las,
operator komputer, dan sebagainya.
Perhitungan daya lensa pada rabun jauh
P=

100
PR
P= Daya lensa (Dioptri)
PR= titik jauh mata (m)

b) Hipermetropi (Rabun Dekat)


Hipermetropi adalah cacat mata dimana mata tidak dapat melihat
dengan jelas benda-benda yang letaknya dekat. Titik dekatnya lebih jauh
daripada titik dekat mata normal (titik dekat > 25 cm). Penderita
hipermetropi hanya dapat melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya
jauh

sehingga cacat mata ini sering disebut mata terang jauh.

Hipermetropi disebabkan lensa mata terlalu pipih dan sulit dicembungkan


sehingga bila melihat benda-benda yang letaknya dekat, bayangannya
jatuh di belakang retina. Supaya dapat melihat benda-benda yang letaknya
dekat dengan jelas, penderita hipermetropi ditolong dengan kaca mata
berlensa cembung (positif). Hipermetropi dapat terjadi karena mata terlalu
sering/terbiasa melihat benda-benda yang jauh. Cacat mata ini sering
dialami oleh orang-orang yang bekerja sebagai sopir, nahkoda, pilot,
masinis, dan sebagainya.
Perhitungan daya lensa pada rabun dekat
P=4

100
PP
P= Daya lensa (Dioptri)
PR= titik dekat mata (cm)

c) Presbiopi (Mata Tua)


Orang-orang yang sudah tua, biasanya daya akomodasinya sudah
berkurang. Pada mata presbiopi, titik dekatnya lebih jauh daripada titik
dekat mata normal (titik dekat > 25 cm) dan titik jauhnya lebih dekat
daripada titik jauh mata normal (titik jauh < ~). Oleh karena itu, penderita
presbiopi tidak dapat melihat benda-benda yang letaknya dekat maupun
jauh. Untuk dapat melihat jauh dengan jelas dan untuk membaca pada
jarak normal, penderita presbiopi dapat ditolong dengan kaca mata
berlensa rangkap (kacamata bifokal). Kacamata bifokal adalah kaca mata
yang terdiri atas dua lensa, yaitu lensa cekung dan lensa cembung. Lensa
cekung berfungsi untuk melihat benda jauh dan lensa cembung untuk
melihat benda dekat/membaca.
d) Astigmatisma
Astigmatisma adalah cacat mata dimana kelengkungan selaput
bening atau lensa mata tidak merata sehingga berkas sinar yang mengenai
mata tidak dapat terpusat dengan sempurna. Cacat mata astigmatisma tidak
dapat membedakan garis-garis tegak dengan garis-garis mendatar secara
bersama-sama. Cacat mata ini dapat ditolong dengan kaca mata berlensa
silinder.
2. LUP (Kaca Pembesar)
Lup atau kaca pembesar adalah alat optik yang terdiri atas sebuah
lensa cembung. Lup digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar
nampak lebih besar dan jelas. Ada 2 cara dalam menggunakan lup, yaitu
dengan mata berakomodasi dan dengan mata tak berakomodasi. Pada saat
mata belum menggunakan lup, benda tampak jelas bila diletakkan pada
titik dekat pengamat (s = sn) sehingga mata melihat benda dengan sudut
pandang . Pada Gambar (b), seorang pengamat menggunakan lup dimana
benda diletakkan antara titik O dan F (di ruang I) dan diperoleh bayangan
yang terletak pada titik dekat mata pengamat (s' = sn). Karena sudut

pandang mata menjadi lebih besar, yaitu , maka mata pengamat


berakomodasi maksimum.

Menggunakan

lup

untuk

mengamati

benda

dengan

mata

berakomodasi maksimum cepat menimbulkan lelah. Oleh karena itu,


pengamatan dengan menggunakan lup sebaiknya dilakukan dengan mata
tak berakomodasi (mata dalam keadaan rileks). Pada kehidupan seharihari, lup biasanya digunakan oleh tukang arloji, pedagang kain, pedagang
intan, polisi, dan sebagainya.
Perhitungan perbesaran pada lup
Untuk mata tak berakomodasi
M=

Sn
f
Untuk mata berakomodasi

M=

Sn
+1
f

3. Kamera

Kamera adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan bayangan


fotografi pada film negatif. Pernahkah Anda menggunakan kamera?
Biasanya Anda menggunakan kamera untuk mengabadikan kejadiankejadian penting.

Kamera terdiri atas beberapa bagian, antara lain, sebagai berikut :

Lensa cembung, berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk


sehingga terbentuk bayangan yang nyata, terbalik, dan diperkecil.

Diafragma, adalah lubang kecil yang dapat diatur lebarnya dan


berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk melalui
lensa.

Apertur, berfungsi untuk mengatur besar-kecilnya diafragma.

Pelat film, berfungsi sebagai tempat bayangan dan menghasilkan


gambar negatif, yaitu gambar yang berwarna tidak sama dengan
aslinya, tembus cahaya.

4. Mikroskop

Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda


kecil agar tampak jelas dan besar. Mikroskop terdiri atas dua buah lensa
cembung. Lensa yang dekat dengan benda yang diamati (objek) disebut
lensa objektif dan lensa yang dekat dengan pengamat disebut lensa okuler.
Mikroskop yang memiliki dua lensa disebut mikroskop cahaya lensa
ganda.
Karena mikroskop terdiri atas dua lensa positif, maka lensa
objektifnya dibuat lebih kuat daripada lensa okuler (fokus lensa objektif
lebih pendek daripada fokus lensa okuler). Hal ini dimaksudkan agar

benda yang diamati kelihatan sangat besar dan mikroskop dapat dibuat
lebih praktis (lebih pendek).
Sifat-sifat bayangan yang terbentuk pada mikroskop sebagai
berikut.

Bayangan yang dibentuk lensa objektif adalah nyata, terbalik, dan


diperbesar.

Bayangan yang dibentuk lensa okuler adalah maya, tegak, dan


diperbesar.

Bayangan yang dibentuk mikroskop adalah maya, terbalik, dan


diperbesar terhadap bendanya.

Perhitungan pada mikroskop

Untuk mata tak berakomodasi:


M=

s ' ob Sn
x
sob
fok

( )

d=s' ob+ fok

Untuk mata berakomodasi:


M=

s ' ob Sn
x
+1
sob
fok

'

d=s ob+ sok


5. Teropong
Teropong atau teleskop adalah alat yang digunakan untuk melihat
benda-benda yang jauh agar tampak lebih jelas dan dekat. Ditinjau dari
objeknya, teropong dibedakan menjadi dua, yaitu teropong bintang dan
teropong medan.
a. Teropong Bintang
Teropong bintang adalah teropong yang digunakan untuk
melihat atau mengamati benda-benda langit, seperti bintang,
planet, dan satelit. Nama lain teropong bintang adalah teropong
astronomi.

Perhitungan pada teropong bintang


Panjang teropong:
d=fob+ fok

Perbesaran teropong:
M=

fob
fok

b. Teropong Medan / Teropong Bumi


Teropong medan digunakan untuk mengamati benda-benda
yang jauh di permukaan bumi. Teropong bumi terdiri atas tiga
lensa cembung, masing-masing sebagai lensa objektif, lensa
pembalik, dan lensa okuler. Lensa pembalik hanya untuk
membalikkan bayangan yang dibentuk lensa objektif, tidak untuk
memperbesar bayangan. Lensa okuler berfungsi sebagai lup.
Karena lensa pembalik hanya untuk membalikkan bayangan, maka
bayangan yang dibentuk lensa objektif harus terletak pada titik
pusat kelengkungan lensa pembalik. Lensa okuler juga dibuat lebih
kuat daripada lensa objektif. Teropong bumi atau medan
sebenarnya sama dengan teropong bintang yang dilengkapi dengan
lensa pembalik.
Perhitungan pada teropong bintang
Panjang teropong:
d=fob+ 4 fp+ fok

Perbesaran teropong:
M=

fob
fok
Sifat bayangan yang dibentuk teropong medan adalah
maya, tegak, dan diperbesar.

c. Teropong Panggung

Ada teropong bumi yang hanya menggunakan dua lensa


(teropong panggung), yaitu lensa cembung sebagai lensa objektif
dan lensa cekung sebagai lensa okuler. Lensa cekung di sini
berfungsi sebagai pembalik bayangan yang dibentuk oleh lensa
objektif dan sekaligus sebagai lup.
Sifat bayangan yang dibentuk maya, tegak, dan diperbesar
daripada bayangan yang dibentuk lensa objektif. Teropong ini
sering disebut teropong panggung atau teropong Belanda atau
teropong Galileo.
Perhitungan pada teropong bintang
Panjang teropong:
d=fobfok
Perbesaran teropong:

|fofokb|

M=

d. Periskop
Periskop adalah teropong pada kapal selam yang digunakan
untuk mengamati benda-benda di permukaan laut. Periskop terdiri
atas 2 lensa cembung dan 2 prisma siku-siku sama kaki.

Lampiran 2
A. Peniliaian Pengetahuan
Instrumen yang digunakan untuk penilaian pengetahuan ini adalah tes uraian.
Adapun soal yang digunakan untuk mengukur pengetahuan siswa ini antara
lain:
1) Seorang anak tidak bias melihat dengan jelas melebihi jarak 6 meter.
Lensa apakah yang digunakan untuk menolong anak tersebut agar dapat
melihat dengan jelas dan berapakah daya lensanya!
2) Seseorang ingin mengamati semut dengan menggunakan lup (tanpa
akomodasi). Lup tersebut memiliki focus 10 cm. berapakah perbesaran lup
tersebut?
3) Sebuah mikroskop memiliki panjang 21,4 cm. Panjang focus objektifnya 4
mm dan focus okulernya 5 cm. Jika mata mengamati bakteri tanpa
akomodasi, berapakah perbesaran total mikroskop?
Pedoman Penskoran
Kunci Jawaban
No
1

Skor

100
PR

100
6

P=16,6

P=

P=

Satuan Dioptri

1
1

Lensa Negatif
Sn
M=
f
M=

1
1

25
10

M =25 kali
3

Cari Sob dari panjang teropong


d=s' ob+ fok

'

21,4=s ob +5
s ' ob=21,45
s ' ob=16,4 cm

'

s ob=164 mm
Cari Sob menggunakan persamaan

lensa
1
1
1
=
+
fob Sob S ' ob
1
1
1
=

Sob fob S ' ob


1
1
1
=

Sob 4 mm 164 mm

1
40
=
Sob 164

Sob=4,1mm

Cari perbesaran Akhir


M T=

S ' ob Sn
x
Sob fok

M T=

164 mm 250 mm
x
4,1mm 50 mm

M T =200 kali
Skor Maksimum

Nilai=

14

Skor Perolehan
x 100
14

B. Penilaian Sikap
Instrumen penilaian sikap yang digunakan adalah penilaian teman
sejawat
Petunjuk:
a. Amatilah

perilaku

temanmu

dengan

cemat

selama

mengikuti

pembelajaran Fisika tentang sifat elastisitas bahan


b. Berilah tanda V (Ceklis) pada kolom yang sesuai (ya atau tidak)
berdasarkan hasil pengamatanmu!
c. Serahkan hasil pengamatan kepada bapak/ibu guru!
Nama peserta didik yang diamati : ..
Kelas

: ..

Waktu pengamatan

: ..
Muncul/

No

Perilaku / sikap

dilakukan

Ya
1
2
3

Tidak

Mau menerima pendapat teman


Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan
Dapat bekerja sama dengan teman yang berbeda status

4
5

sosial, suku, dan agama


Mampu menjelaskan pada teman

6
7

Aktif dalam berdiskusi


Mau Membantu teman yang kesulitan
Nama pengamat

...................................

Keterangan
1. Perilaku/sikap pada instrumen di atas ada yang positif (No.1, 3, dan 4)
dan ada yang negatif (No 2). Pemberian skor untuk perilaku/sikap yang
positif: Ya = 2, Tidak = 1. Untuk perilaku/sikap yang negatif adalah
sebaliknya yaitu Tidak = 2, dan Ya = 1.
2. Selanjutnya guru dapat membuat rekapitulasi hasil penilaian mengenai
perilaku/Sikap yang dilakukan oleh sesama peserta didik menggunakan
format berikut.

No
1
2
3
dst

Nama

Pengamat

Skor sikap nomor


1 2 3 4 5 6 7

Juml

Nilai

Pre-

......
......

Keterangan:
1) Jumlah skor maksimal = Jumlah pernyataan x 2
Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut:

SB (Sangat Baik) = 91 - 100


B (Baik)

= 75 90

C (Cukup)

= 60 74

D (Kurang)

= 54 - 59

C. Penilaian Keterampilan
Penilaian yang digunakan untuk mengukur aspek keterampilan adalah
penilaian projek
Tugas
Teropong atau teleskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda
yang jauh agar tampak lebih jelas dan dekat. Ditinjau dari objeknya, teropong
dibedakan menjadi dua, yaitu teropong bintang dan teropong medan.
a. Persiapan: Berdasarkan materi ajar yang telah disampaikan, gunakanlah
persamaan-persamaan untuk menghitung panjang dan perbesaran teropong.
b. Buatlah sebuah sebuah teropong bersama teman kelompokmu
c. Berdasarkan data hasil kerja kelompokmu presentasikanlah teropong yang
kamu buat dalam bentuk video rekaman dengan menggunakan prosedur
yang telah kalian rancang.

Rubrik Penilaian Proyek

Aspek
Persiapan

Skor
4
3
2
1
Ide gagasan benar. Ide gagasan benar. Ide gagasan benar. Ide gagasan benar.
Dinyatakan dalam Dinyatakan dalam Dinyatakan dalam Dinyatakan dalam
hubungan yang

hubungan yang

hubungan yang

hubungan

benar.

benar.

benar.

kurang benar

Definisi benar dan Definisi benar dan Definisi


rasional.
Prosedur

rasional.

kurang Definisi

tepat.

Prosedur

Prosedur dirancang

dirancang sesuai

dirancang sesuai

dirancang sesuai

sesuai

untuk

untuk

untuk

mendapatkan

mendapatkan

mendapatkan

mendapatkan

nilai satuan tetapi

nilai satuan dan

nilai

satuan

nilai

satuan

tidak sistematis.

sistematis.

namun

kurang

namun

kurang

(tergambar

lengkap semua

melalui

penjelasan
Presentasi
kelompok sangat
baik

penjelasan.
Presentasi
kelompok baik
Bahasa yang
digunakan baik

untuk

sistematis.

Pelaksanaan Video merangkum Video merangkum video cukup

Produk

kurang

tepat.

Prosedur

sistematis.

presentasi)

yang

video kurang

merangkum

merangkum

penjelasan

penjelasan

Presentasi

Presentasi

kelompok cukup

kelompok kurang

baik

baik

Bahasa yang

Bahasa yang

Bahasa yang

digunakan

digunakan

digunakan

sangat baik

cukup baik.

kurang baik

Produk hasil kerja Produk hasil kerja Produk hasil kerja Produk hasil kerja
kelompok sangat
baik

kelompok baik
Produk hasil kerja

kelompok cukup

kelompok kurang

baik

baik

Produk hasil kerja

kelompok

kelompok

dikemas dengan

kelompok

kelompok

dikemas dengan

menarik.

dikemas dengan

dikemas dengan

cukup menarik.

kurang menarik.

sangat menarik.
Skor maksimum

Nilai =

Produk hasil kerja Produk hasil kerja

Skor Perolehan
12

12

100

Anda mungkin juga menyukai