Anda di halaman 1dari 11

Penyakit Hepatitis

Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis virus yang
menyerang dan
menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia. Hepatitis
diketegorikan dalam
beberapa golongan, diantaranya hepetitis A,B,C,D,E,F dan G. Di Indonesia penderita
penyakit
Hepatitis umumnya cenderung lebih banyak mengalami golongan hepatitis B dan
hepatitis C. namun
disini kita akan membahas pada fokus artikel penyakit Hepatitis A,B dan C.

Penyakit Hepatitis A
Hepatitis A adalah golongan penyakit Hepatitis yang ringan dan jarang sekali
menyebabkan
kematian, Virus hepatitis A (VHA=Virus Hepatitis A) penyebarannya melalui
kotoran/tinja
penderita yang penularannya melalui makanan dan minuman yang terkomtaminasi,
bukan
melalui aktivitas sexual atau melalui darah. Sebagai contoh, ikan atau kerang yang
berasal dari
kawasan air yang dicemari oleh kotoran manusia penderita.
Penyakit Hepatitis A memiliki masa inkubasi 2 sampai 6 minggu sejak penularan
terjadi,
barulah kemudian penderita menunjukkan beberapa tanda dan gejala terserang
penyakit
Hepatitis A.
1. Gejala Hepatitis A
Pada minggu pertama, individu yang dijangkiti akan mengalami sakit seperti
kuning, keletihan,
demam, hilang selera makan, muntah-muntah, pusing dan kencing yang berwarna
hitam pekat.
Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak seperti demam yang
lainnya yaitu

pada demam berdarah, tbc, thypus, dll.


2. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis A
Penderita yang menunjukkan gejala hepatitis A seperti minggu pertama munculnya
yang disebut
penyakit kuning, letih dan sebagainya diatas, diharapkan untuk tidak banyak
beraktivitas serta
segera mengunjungi fasilitas pelayan kesehatan terdekat untuk mendapatkan
pengobatan dari
gejala yang timbul seperti
paracetamol
sebagai penurun demam dan pusing,
vitamin
untuk
meningkatkan daya tahan tubuh dan nafsu makan serta obat-obatan yang
mengurangi rasa mual
dan muntah.
Sedangkah langkah-langkah yang dapat diambil sebagai usaha pencegahan adalah
dengan
mencuci tangan dengan teliti, dan suntikan imunisasi dianjurkan bagi seseorang
yang berada
disekitar penderita.

Gambar Hepatitis A

Penyakit Hepatitis B
Hepatitis B merupakan salah satu penyakit menular yang tergolong berbahaya
didunia, Penyakit
ini disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB) yang menyerang hati dan menyebabkan
peradangan hati akut atau menahun. Seperti hal Hepatitis C, kedua penyakit ini
dapat menjadi
kronis dan akhirnya menjadi kanker hati. Proses penularan Hepatitis B yaitu melalui
pertukaran
cairan tubuh atau kontak dengan darah dari orang yang terinfeksi Hepatitis B.

Adapun beberapa hal yang menjadi pola penularan antara lain penularan dari ibu ke
bayi saat
melahirkan, hubungan seksual, transfusi darah, jarum suntik, maupun penggunaan
alat
kebersihan diri (sikat gigi, handuk) secara bersama-sama. Hepatitis B dapat
menyerang siapa
saja, akan tetapi umumnya bagi mereka yang berusia produktif akan lebih beresiko
terkena
penyakit ini.
1. Gejala Hepatitis B
Secara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang akut adalah demam,
sakit perut
dan kuning (terutama pada area mata yang putih/sklera). Namun bagi penderita
hepatitis B
kronik akan cenderung tidak tampak tanda-tanda tersebut, sehingga penularan
kepada orang lain
menjadi lebih beresiko.
2. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis B
Penderita yang diduga Hepatitis B, untuk kepastian diagnosa yang ditegakkan maka
akan
dilakukan periksaan darah. Setelah diagnosa ditegakkan sebagai Hepatitis B, maka
ada cara
pengobatan untuk hepatitis B, yaitu pengobatan telan (oral) dan secara injeksi.
a. Pengobatan oral yang terkenal adalah ;
- Pemberian obat
Lamivudine
dari kelompok nukleosida analog, yang dikenal dengan nama
3TC. Obat ini digunakan bagi dewasa maupun anak-anak, Pemakaian obat ini
cenderung
meningkatkan enzyme hati (ALT) untuk itu penderita akan mendapat monitor
bersinambungan
dari dokter.
- Pemberian obat Adefovir dipivoxil (
Hepsera

). Pemberian secara oral akan lebih efektif, tetapi


pemberian dengan dosis yang tinggi akan berpengaruh buruk terhadap fungsi
ginjal.
- Pemberian obat Baraclude (
Entecavir
). Obat ini diberikan pada penderita Hepatitis B kronik,
efek samping dari pemakaian obat ini adalah sakit kepala, pusing, letih, mual dan
terjadi
peningkatan enzyme hati. Tingkat keoptimalan dan kestabilan pemberian obat ini
belum
dikatakan stabil.
b. Pengobatan dengan injeksi/suntikan adalah ;
Pemberian suntikan
Microsphere
yang mengandung partikel radioaktif pemancar sinar yang
akan menghancurkan sel kanker hati tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya.
Injeksi
Alfa
Interferon
(dengan nama cabang INTRON A, INFERGEN, ROFERON) diberikan secara
subcutan dengan skala pemberian 3 kali dalam seminggu selama 12-16 minggu
atau lebih. Efek
samping pemberian obat ini adalah depresi, terutama pada penderita yang memilki
riwayat
depresi sebelumnya. Efek lainnya adalah terasa sakit pada otot-otot, cepat letih dan
sedikit
menimbulkan demam yang hal ini dapat dihilangkan dengan pemberian
paracetamol.
Langkah-langkah pencegahan agar terhindar dari penyakit Hepatitis B adalah
pemberian vaksin
terutama pada orang-orang yang beresiko tinggi terkena virus ini, seperti mereka
yang
berprilaku sex kurang baik (ganti-ganti pasangan/homosexual), pekerja kesehatan
(perawat dan

dokter) dan mereka yang berada didaerah rentan banyak kasus Hepatitis B.

Gambar Hepatisis B

Penyakit Hepatitis C
Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C
(VHC).
Proses penularannya melalui kontak darah {transfusi, jarum suntik (terkontaminasi),
serangga
yang menggiti penderita lalu mengigit orang lain disekitarnya}. Penderita Hepatitis
C kadang
tidak menampakkan gejala yang jelas, akan tetapi pada penderita Hepatitis C kronik
menyebabkan kerusakan/kematian sel-sel hati dan terdeteksi sebagai kanker
(cancer) hati.
Sejumlah 85% dari kasus, infeksi Hepatitis C menjadi kronis dan secara perlahan
merusak hati
bertahun-tahun.
1. Gejala Hepatitis C
Penderita Hepatitis C sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak
menunjukkan gejala,
walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Namun beberapa gejala
yang samar
diantaranya adalah ; Lelah, Hilang selera makan, Sakit perut, Urin menjadi gelap
dan Kulit atau
mata menjadi kuning yang disebut "jaundice" (jarang terjadi). Pada beberapa kasus
dapat
ditemukan peningkatan enzyme hati pada pemeriksaan urine, namun demikian
pada penderita
Hepatitis C justru terkadang enzyme hati fluktuasi bahkan normal.
2. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis C
Saat ini pengobatan Hepatitis C dilakukan dengan pemberian obat seperti
Interferon alfa,
Pegylated interferon alfa

dan
Ribavirin
. Adapun tujuan pengobatan dari Hepatitis C adalah
menghilangkan virus dari tubuh anda sedini mungkin untuk mencegah
perkembangan yang
memburuk dan stadium akhir penyakit hati. Pengobatan pada penderita Hepatitis C
memerlukan
waktu yang cukup lama bahkan pada penderita tertentu hal ini tidak dapat
menolong, untuk itu
perlu penanganan pada stadium awalnya.

Gambar Hepatitis C

What is the meaning of hepatitis?


Hepatitis is a disease caused by several types of viruses that attack and
cause inflammation and damage to the cells of the human liver. Hepatitis
diketegorikan in
several groups, including hepetitis A, B, C, D, E, F and G. In Indonesia disease
Hepatitis generally tend more experienced group of hepatitis B and hepatitis C, but
Here we will discuss the focus of the article Hepatitis A, B and C.

Hepatitis A
Hepatitis A is a group of Hepatitis mild and rarely causes
death, Hepatitis A (VHA = Hepatitis A) spread through feces / stool
patients are transmitted through food and drink terkomtaminasi, not
through sexual activity or through blood. For example, fish or shellfish from
regional water contaminated by human feces patients.
Hepatitis A has an incubation period of 2 to 6 weeks after infection occurs,
then later the patient showed some signs and symptoms of disease
Hepatitis A.
1. Symptoms of Hepatitis A
In the first week, individuals afflicted will experience pain like yellow, fatigue,
fever, loss of appetite, vomiting, dizziness and urinary solid black.
Fever is a fever that occurs continuously, unlike other fever is
on dengue fever, tuberculosis, thypus, etc.
2. Handling and Treatment of Hepatitis A
Patients who show symptoms of hepatitis A as the first week of the emergence of
the so-called
jaundice, fatigue and so on, is expected to not a lot of activity and
immediately visit the nearest health care facility for treatment of

symptoms such as
paracetamol
as lowering fever and headache,
vitamin
in order to
increase endurance and appetite as well as drugs that reduce nausea
and vomiting.
Sedangkah steps that can be taken as a preventive effort is to
wash hands thoroughly, and immunization is recommended for someone who is
around the patient.

Hepatitis B
Hepatitis B is a contagious disease that is classified as dangerous in the world,
Disease
This is caused by the hepatitis B virus (HBV) that attacks the liver and causes
acute or chronic inflammation of the liver. Such is the case of Hepatitis C, both
diseases can be
chronic and eventually to liver cancer. The process of transmission of hepatitis B is
through the exchange of
contact with body fluids or blood from a person infected with Hepatitis B.
The few things that the pattern of transmission include transmission from mother to
baby during
childbirth, sexual intercourse, blood transfusion, syringes, and the use of tools
personal hygiene (toothbrush, towels) together. Hepatitis B can affect anyone
alone, but usually for those of childbearing age would be at risk
this disease.

1. Symptoms of Hepatitis B
In particular signs and symptoms of acute hepatitis B terserangnya are fever,
abdominal pain
and yellow (especially in the area of the white eye / sclera). But for patients with
hepatitis B

chronicles will likely not look the signs, so that transmission to others
becomes more risky.
2. Handling and Treatment of Hepatitis B
Patients suspected of Hepatitis B, for the exact diagnosis is established it will be
be blood examination. Once the diagnosis is established as Hepatitis B, then there is
a way
treatment for hepatitis B, which swallow medication (oral) and by injection.
a. Oral medication is famous;
- Giving medicine
Lamivudine
the nucleoside analog, which is known as the
3TC. This drug is used for adults and children, use of these drugs tend
increase liver enzyme (ALT) for the patients will receive ongoing monitoring
of physicians.
- Provision of drug adefovir dipivoxil (
Hepsera
). Oral administration would be more effective, but
administration of high dose would adversely affect the kidney function.
- Provision of drug Baraclude (
Entecavir
). The drug is administered in patients with chronic hepatitis B,
side effects of this drug are headache, dizziness, fatigue, nausea and occurs
increased liver enzyme. Keoptimalan level and stability of this drug has not been
said to be stable.

b. Treatment with injection / injection is;


Giving injections
Microsphere
containing the -ray emitting radioactive particles that

will destroy liver cancer cells without damaging the surrounding healthy tissue.
Injection
Alpha
Interferon
(With a branch name INTRON A, INFERGEN, ROFERON) given
subcutaneous administration of the scale of 3 times a week for 12-16 weeks or
more. Effect
side of this medication is depression, particularly in patients who have a history of
previous depression. The other effect is a pain in the muscles, quickly tired and
slightly
febrile that this can be eliminated by administering paracetamol.
Preventive measures to avoid the disease is Hepatitis B vaccine
especially in people who are at high risk of this virus, as they are
sex behave poorly (change-change partner / homosexual), health workers (nurses
and
doctors) and those who are vulnerable areas many cases Hepatitis B.

Hepatitis C
Hepatitis C is a liver disease caused by hepatitis C virus (HCV).
The process of transmission through blood contact {transfusions, needles
(contaminated), insects
the last patient menggiti biting everyone around them}. Hepatitis C sufferers
sometimes
do not show obvious symptoms, but in patients with chronic hepatitis C
damage / death of liver cells and detected as cancer (cancer) of the liver.
Some 85% of cases, hepatitis C infection becomes chronic and slowly damages the
liver
years.
1. Symptoms of Hepatitis C
Patients with Hepatitis C often times people who suffer from hepatitis C have no
symptoms,
although infection has occurred for many years. But some vague symptoms

among others are; Tired, Loss of appetite, stomach pain, dark urine into and Leather
or
yellow eyes called "jaundice" (rare). In some cases it can
found an increase in liver enzymes in urine, however, in patients
Hepatitis C liver enzyme actually sometimes even normal fluctuations.
2. Handling and Treatment of Hepatitis C
Currently the treatment of hepatitis C carried out by the administration of drugs
such as
Interferon alpha,
Pegylated interferon alfa
and
Ribavirin
. The goal of treatment of hepatitis C is
eliminate the virus from your body as early as possible to prevent the development
of the
deteriorate and end-stage liver disease. Treatment in patients with hepatitis C
requires
quite a long time even in certain patients it can not be helped, for it
necessary handling of the first stage.

http://www.mhcs.health.nsw.gov.au/publicationsandresources/pdf/publicationpdfs/diseases-and-conditions/8440/doh-8440-ind.pdf

http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-fazidah.pdf

Anda mungkin juga menyukai