2
BAB I
PENDAHULUAN
sekolah dasar di
3
daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan
perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahaptahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. (Depdiknas, 2004).
Sekolah memiliki tugas dan tanggung jawab yang cukup besar dalam
mempersiapkan peserta didik yang berkualitas. Sehubungan dengan hal tersebut
kepala sekolah memiliki volume kerja yang sangat besar hal ini sesuai dengan
pernyataan Supriadi (Mulyasa, 2003:24) menyatakan bahwa:
Erat hubungannya antara mutu kepala sekolah dengan berbagai aspek
kehidupan sekolah seperti disiplin sekolah, iklim budaya sekolah, dan
menurunnya perilaku nakal peserta didik. Dengan demikan sangat jelas apabila
ingin meningkatkan kualitas peserta didik semenjak dini maka salah satunya
ditentukan oleh kinerja menejerial administrasi sekolah kepala sekolah.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dijelaskan kembali bahwa mutu
pembelajaran di kelas salah satunya ditentukan juga oleh mutu kepala sekolah.
Walaupun yang berhubungan langsung dengan siswa di kelas adalah guru, tetapi
guru tersebut berhubungan langsung dengan kepala sekolah dan di bawah
manajemen sekolah.
Supaya lebih jelas, dalam penelitian yang
Faktor-faktor Kemampuan Manajerial
bertemakan: "Identifikasi
adalah seperangkat
4
mendayagunakan segala sumber yang tersedia untuk mencapai tujuan sekolah
secara efektif dan efisien. Kemampuan menejerial administrasi sekolah
ini
ditekankan kepada:
1;
2;
tugas
sebagai
pimpinan
sekolah
untuk
5
lebih baik dari guru tersebut. Guru yang memiliki kompetensi baik akan
menciptakan suasana belajar yang berkualitas dan nyaman. kompetensi guru
dapat muncul atas dorongan dari guru itu sendiri maupun dorongan dari luar,
dorongan dari diri sendiri sifatnya akan kembali lagi pada masing-masing
individu tetapi dorongan dari luar dalam suatu organisasi akan menimbulkan
keseragaman. Dorongan dari luar diantaranya dari kepala sekolah selaku
pemimpin atau atasan dari guru tersebut Kepala sekolah memiliki kewajiban
untuk memunculkan dan meningkatkan kompetensi guru, karena hal itu
merupakan bagian dalam kinerianya. Kinerja kepala sekolah sebagai manajer
dapat diwujudkan dalam 3 keterampilan diantaranya secara konsep, teknik dan
hubungan manusiawi dengan guru. Sebagaimana dinyatakan oleh Paul Hersey
Cs. (Wahjosumidjo, 2003: 99) menyatakan bahwa:
Berdasarkan
tugas-tugas
menejerial
administrasi
sekolah
yang
disebutkan di atas, maka cukup jelas bahwa kepala sekolah sangat berperan
penting dalam meningkatkan kualitas sekolah terutama kualitas peserta didik,
6
dan kepada gurulah kemampuan menejerial administrasi sekolah tersebut dapat
diterapkan karena guru merupakan badan dari komponen sekolah yang berada
dibawah manajemen sekolah. Dengan perlakukan yang adil dan tepat di dalam
sistem menejerial administrasi sekolah
oleh
2;
Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai oleh penulis dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
c; Untuk memperoleh informasi yang jelas mengenai kinerja menejerial
administrasi sekolah oleh kepala sekolah di
SD-SD
____.
8
Setiap penelitian yang dilakukan akan menghasilkan manfaat tertentu
bagi penelitinya. Begitu juga dengan penelitian ini, terdapat sejumlah manfaat
baik itu bagi penulis maupun pembaca. Secara lebih jelas manfaat penelitian ini
akan diuraikan sebagai berikut:
1; Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mengembangkan
disiplin ilmu administrasi pendidikan khususnya mengenai manajemen
Sekolah-Sekolah Dasar di Kecamatan _____ Kabupaten ____.
2; Bagi dunia pendidikan umumnya hasil penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan acuan sebagai masukan bagi peningkatan kualitas siswa di Sekolah
Dasar.
3; Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi kepala sekolah dan guru di SDSD binaan penulis di _____ Kabupaten
kinerjanya.
____
dalam meningkatkan
9
Hipotesis diartikan sebagai rumusan tidak pasti tentang suatu jawaban
sementara terhadap masalah penelitian yang perlu diuji kebenarannya (Sunaryo
K, 1988: 25). Berdasarkan pengertian di atas, maka dalam penelitian ini penulis
mengajukan hipotesis sebagai berikut: "Terdapat Hubungan positif dan signifikan
antara Kinerja Manajerial Administrasi Sekolah oleh Kepala Sekolah Terhadap
Peningkatan kemampuan Kinerja Guru dalam mengajar di kelas, yakni
SD binaan penulis di Kecamatan _____ Kabupaten ____".
SD-
10
BAB II
LANDASAN TEORITIS
11
1; Merencanakan, dalam arti kepala sekolah harus benar-benar
memikirkan dan merumuskan dalam suatu program tujuan dan
tindakan yang harus dilakukan;
2; Mengorganisasikan, berarti bahwa kepala sekolah harus mampu
menghimpun dan mengkoordinasikan sumber daya manusia dan
sumber-sumber material sekolah, sebab keberhasilan sekolah sangat
bergantung pada kecakapan dalam mengatur dan mendayagunakan
sebagai sumber dalam mencapai tujuan;
12
bahwa kepala sekolah berusaha untuk mencapai tujuan akhir yang bersifat
khusus (specific ends). Tujuan akhir yang spesifik ini berbeda-beda antara
organisasi yang satu dengan organisasi yang lain. Tujuan ini bersifat
khusus dan unik. Namun apa pun tujuan spesifik dari organisasi tertentu,
manajemen adalah merupakan proses, melalui manajemen tersebut tujuan
dapat dicapai.
dalam rangka
upaya
mencapai
tujuan
organisasi
13
diberikan kepadanya.
Menurut Mamduh M Hanafi (1997: 6) Manajemen dapat didefinisikan
sebagai
"Proses
merencanakan,
mengorganisir,
mengarahkan
dan
adalah seperangkat
14
dan conceptual. Ketiga keterampilan menejerial administrasi sekolah tersebut
berbeda-beda sesuai dengan tingkat kedudukan manajer dalam organisasi.
Hersey membedakan tiga macam jenjang manajer, yaitu: manajer tingkat
atas (top manager), manager tingkat menengah (middle manager) dan manager
tingkat bawah (supervisory manager). Masing-masing jenjang manajer
memerlukan
tiga
keterampilan
tersebut.
Untuk
manager
tingkat
atas,
B.
pengelola/manajer,
kepala
SD
mempunyai
tugas
untuk
15
menggerakkan semua guru dan staf TU untuk dapat bekerja optimal. Selain itu
kepala
b;
16
3; Memiliki struktur organisasi dengan struktur yang jelas, tetapi tidak
disertai uraian tugas.
4; Memiliki struktur organisasi dengan struktur yang jelas, disertai dengan
uraian tugas tetapi penunjukan personalianya tidak sesuai dengan
kemampuan yang bersangkutan.
5; Memiliki struktur organnisasi dengan struktur dan uraian yang jelas, serta
penunjukan personalianya sesuai dengan kemampuan yang bersangkutan.
c;
17
3; Ada program dan pelaksanaan, belum optimal.
4; Ada program dan pelaksanaan optimal, ada evaluasi tapi belum ada
analisis.
5; Ada program, pelaksanaan optimal, ada evaluasi, ada analisis ada program
tindak lanjut pemanfaatan sumber daya.
Hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang
dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum, sesuai dengan
moral ataupun etika.
18
pekerjaan menyangkut kemampuan pekerjaan yang bersangkutan dalam
melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya.
Kinerja merupakan kegiatan dalam melakukan sesuatu dan orang yang
kerja ada kaitannya dengan mencari nafkah atau bertujuan untuk mendapatkan
imbalan atas prestasi yang telah diberikan atas kepentingan organisasi. Pada
hakikatnya orang bekerja untuk memenuhi kebutuhan atas dorongan atau
motivasi tertentu. Kebutuhan dipandang sebagai penggerak atau pembangkit
perilaku, sedangkan tujuan berfungsi mengarahkan perilaku.
2; Kinerja Guru SD
Guru merupakan tokoh yang paling penting dalam pendidikan, hal ini
dikarenakan guru berhubungan langsung dengan konsumen utama pendidikan
yaitu peserta didik. Guru yang baik akan menjalankana kinerjanya secara
profesional walaupun benar dan resikonya cukup berat, termasuk guru SD.
"Kinerja guru" adalah seperangkat perilaku nyata yang ditunjukkan guru pada
waktu dia memberikan pelajaran kepada siswanya. Kinerja guru dapat dilihat
saat melaksanakan interaksi belajar mengajar di kelas termasuk bagaimana dia
mempersiapkannya (Rochman Natawijaya, 1999: 22).
Kinerja guru dapat dilihat dari aspek kemampuan dasar yang harus
dimiliki oleh seorang guru, yang dikenal dengan istilah kompetensi guru",
yang meliputi hal-hal berikut:
a; Menguasai bahan atau materi pembelajaran, yang pada dasarnya berupa
19
bahan bidang studi dalam kurikulum sekolah dan bahan pengayaan/
penunjang bidang studi;
b; Mengelola program belajar mengajar, dengan cara merumuskan tujuan
instruksional/ pembelajaran, menggunakan proses instruksional dengan
tepat, melaksanakan program belajar mengajar, mengenal kemampuan
anak didik serta merencanakan dan melaksanakan program remedial;
c; Mengelola
kelas,
dengan
menciptakan
suasana
kondusif
bagi
untuk
mengenali
potensi
siswa,
menganalisis,
dan
20
menggunakan data hasil belajar siswa sebagai umpan balik bagi setiap
siswa;
Guru
sebagai guru SD". Demikian penjelasan yang tertulis dalam pasal 14 ayat 1.
dalam PP No.27/1999 tersebut tidak ditemukan penjelasan lebih lengkap siapa
dan bagaimana gambaran guru SD yang dianggap berkualifikasi. Namun,
kalau dilihat dari program PGSD yang dikembangkan, tampaknya D2 PGSD
adalah minimal dari kualifikasi pendidikan formal calon guru SD.
Secara lebih lengkap Solehudin (2000) menyebutkan bahwa kinerja
guru SD terdiri dari:
21
a; Kompetensi pengelolaan pembelajaran:
;
Pengembangan profesi
22
e; Kompetensi pemberian layanan bimbingan belajar
;
23
kepala sekolah dalam hal pembinaan staf yang dalam hal ini tujuannya diharapkan
pada
peningkatan
kualitas
kinerja
para
guru. Berkenaan
dengan
ini,
Peranan kunci kepala sekolah untuk bekerjasama dengan para guru secara
efektif, adalah:
1; Identifikasi staf, merupakan pengenalan terhadap kualitas, harapan,
motivasi, dan keahlian mereka sesuai dengan tugas/ kedudukan yang akan
diberikan;
2; Penempatan, bertujuan untuk mencari kepastian secara maksimal
mengenai kesesuaian antara pribadi staf yang bersangkutan;
3; Penyesuaian diri atau disebut induksi, bertujuan untuk membantu staf
yang baru memiliki jabatan/ tugas untuk memahami tanggung jawabnya;
4; Penilaian staf, prosesnya berkaitan dengan masalah waktu (when), tujuan
(why), aspek yang dinilai (what), dan alat penilaian (who);
5; Perbaikan staf, melibatkan teknik dan prosedur yang direncanakan untuk
24
meningkatkan penampilan dan efektivitas guru, yang pelaksanaannya
dapat berupa supervisi pelatihan inservice, kunjungan kelas, observasi,
atau perpustakaan profesional. (Wahdjosumidjo, 1999: 271)
individual yang ekstra terhadap para guru terutama menyangkut motivasi guru
dalam mengajar. Hal ini dikarenakan usia anak SD yang masih rentan dengan
masalah sehingga membutuhkan kesabaran dari para guru. Dengan adanya
manajemen yang bagus dari kepala sekolah, secara otomatis akan membentuk
kinerja guru yang bagus pula yang pada akhirnya anak akan merasa nyaman di
sekolah.
25
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN
administrasi yang baik yang sesuai dengan keadaan dan kondisi sekolah
masing-masing. Hal ini desebabkan oleh kurangnya informasi yang diterima
dan mengingat juga dengan tugas-tugas kepala sekolah yang sangat banyak
dan kompleks dan belum memiliki tenaga tata usaha yang seyogyanya dapat
membantu tugas kepala sekolah.
B. Perencanaan Tindakan
1; Jenis Tindakan nyatanya adalah melatih dan membimbing kepala sekolah
27
masalah
atau
hambatan
dalam
menyusun
baik
e; Membimbing
langsung
kepala
sekolah
dalam
menyusun
Pelaksanaan penelitian menetapkan setting dua siklus, pada masingmasing siklus dilaksanakan melalui empat tahapan yaitu: (1) perencanaan
penelitian, (2) pelaksanaan penelitian, (3) observasi/ evaluasi, dan (4) refleksi.
28
C. Pelaksanaan Tindakan
Siklus I
1; Perencanaan Penelitian
SDN
binaan
Penulis
di
kecamatan
_________Kabupaten
guru
dari
masing-masing
_________Kabupaten
sekolah
________.Mendata
binaan
dan
di
Kecamatan
mengelompokkan
____________ ,
c; Menyiapkan
29
d; Menentukan Format Observasi serta instrumen/Pormat penilaian
2; Pelaksanaan Penelitian
Pertemuan I
1; Mendiskusikan tentang permasalahan dalam menyusun menejerial
informasi
tentang
cara
penyusunan
menejerial
dalam
kelompok
4; Menetapkan format menejerial administrasi yang baik .
Pertemuan II
1; Kepala Sekolah menyusun menejerial administrasi yang baik dalam
kelompok
30
2; Presentasi menejerial administrasi yang baik
31
Pertemuan III
1; Kepala Sekolah merevisi menejerial administrasi yang baik yang telah
dipresentasikan .
2; Presentasi menejerial administrasi yang baik di kelas.
3; Tanggapan / umpan balik terhadap hasil karyanya.
4; Dihasilkan menejerial administrasi yang baik yang optimal.
32
Pertemuan IV
1; Revisi menejerial administrasi yang baik hasil presentasi
2; Presentasi menejerial administrasi yang baik di kelas
3; Tersusunnya menejerial administrasi yang baik
masing masing.
b; Pertemuan
minimal.
c; Pertemuan ketiga tersusunnya menejerial administrasi yang baik yang
optimal
d; Pertemuan ke empat tersusunnya menejerial administrasi yang baik
33
tentang kerjasama, aktivitas, presentasi dalam menyusun menejerial
administrasi yang baik dengan menggunakan format observasi.
Aspek
Bahan Kerjasama Aktivitas Presentasi
Sekolah
1
2
3
4
5
NK
x 100
34
diamati dalam menyusun menejerial administrasi yang baik dengan kategori
sebagai berikut :
Skor
90 - 100
80 - 89
65 - 79
55 - 64
0 - 54
Kategori Sikap
A (baik sekali)
B (baik)
C ( cukup baik )
D ( kurang )
E ( sangat baik )
Kota .
35
sangat sesuai dengan kriteria, skor 4 jika unsur yang dinilai sesuai dengan
kriteria, skor 3 jika unsur yang dinilai cukup sesuai dengan kriteria, skor 2
jika unsur yang dinilai kurang sesuai dengan kriteria, skor 1 jika unsur yang
dinilai tidak sesuai / sangat kurang dengan kriteria. Sehingga skor maksimal
adalah 10 x 5 = 50.
Menurt Koyan, ( dalam Suparma 2006 ) hasil penilaian dikatakan
layak jika memiliki nilai 65. Adapun kategori/ predikat hasil penilaian adalah
sebagai berikut:
36
Dalam penilaian menejerial administrasi yang baik ini kategori/ predikat hasil
penilaian yang digunakan adalah:
A = sangat layak/ baik sekali
B = layak/ baik
C = cukup layak/ cukup
D = tidak layak/ kurang
E = sangat tidak layak/ sangat kurang
4; Refleksi
37
Siklus II
1; Perencanaan
pada jam sekolah dari jam 08.0013.00 WIB setiap pertemuannya. Hal hal
yang direncanakan pada dasarnya sama dengan siklus I . Berdasarkan
observasi dan refleksi pada siklus I dilakukan perbaikan terhadap strategi dan
penyempurnaan pelaksanaan workshop.
2; Pelaksanan
dibantu oleh
38
2; Mempresentasikan hasil ( menejerial administrasi yang baik )yang
Pertemuan II :
1; Revisi menejerial administrasi yang baik hasil presentasi
2; Presentasi menejerial administrasi yang baik di kelas
3; Tersusunnya menejerial administrasi yang baik
final sesuai
39
4; Refleksi :
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Tindakan
Penelitian ini dilaksakan sesuai dengan perencanaan yang disusun dengan
tahapan sebagai berikut ;
1; Siklus I
melalui
41
menetapkan format menejerial administrasi yang baik
yang digunakan.
Nama Kepala
Sekolah
A
B
C
D
E
Rata-Rata
Aspek
Bahan Kerjasama Aktivitas
4
4
4
3
3
4
3
4
5
3
3
3
4
4
5
3,33
3,83
4,17
16
14
17
12
17
80
70
85
60
85
76,67
B
C
B
D
B
C
42
Memperhatikan hasil pada siklus I peneliti melakukan refleksi
terhadap hasil yang diperoleh. Hambatan-hambatan yang ditemukan pada
sikus I seperti efektivitas penyampaian informasi-informasi tentang cara
penyusunan menejerial administrasi yang baik yang masih bersifat umum
terbukti kepala sekolah belum mencapai nilai maksimal pada aspek 1 yaitu
kelengkapan elemen menejerial administrasi yang baik , aspek 2 yaitu,
tentang kejelasan tujuan menejerial administrasi yang baik , aspek 3,
tentang ketepatan/ kesesuaian program dengan tujuan menejerial
administrasi yang baik , aspek 4 yaitu kemanfaatan program, aspek 5 yaitu
strategi implementasi/ pelaksanaan dan aspek 8 tentang optimalisasi
sumber daya sekolah.
secara individual
1; Siklus Kedua
yang
dihadapi
dalam
penyusunan
menejerial
43
agar menjadi jelas. Aspek 3 yaitu bagaimana menyesuaikan program
dengan tujuan menejerial administrasi yang baik . Aspek 4 , bagaimana
menyusun program agar betul betul bermanfaat. Aspek 5 yaitu bagaimana
menyusun strategi implementasi pelaksanan , siklus 8 , bagaimana
mengoptimalisasi
sumber
daya
sekolah.
strategi
implementasi/
yang digunakan
44
Nama Kepala
No
1
Sekolah
A
Aspek
Bahan Kerjasama Aktivitas Presentasi
17
85
16
80
18
90
16
80
19
95
4,17
4,67
4,5
Rata-Rata
17,3 86,67
Data yang diperoleh dari hasil observasi pada siklus II sikap kepala
sekolah dalam menusun menejerial administrasi yang baik baik, dengan rata-rata
nilai 86,67, kepala sekolah sangat antusian melaksanakan penyusunan menejerial
administrasi yang baik . Sedangkan dari hasil penilaian terhadap penilaian menejerial
administrasi yang baik yang disusun oleh kepala sekolah diperoleh rata-rata 80,33
dengan katagori baik.
Memperhatikan hasil pada siklus II melakukan refleksi terhadap hasil
yang diperoleh peneliti pada siklus II ini sudah ada peningkatan kemampuan kepala
sekolah dalam menyusun menejerial administrasi yang baik
maksimal yaitu 8,00.
B.
walaupun belum
45
Pembahasan hasil penelitiain merupakan suatu kajian terhadap hasil
temuan yang ada hubungannya lengan jawaban permasalahan penelitian yang
telah dinyatakan dalam bab sebelumnya. Adapun pembahasan hasil penelitian
akan diuraikan sebagai berikut.
1; Gambaran Kinerja Manajerial Kepala Sekolah di 5 SD Binaan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa untuk skor rata-rata
variabel X (Kinerja Manajerial Administarsi sekolah oleh Kepala Sekolah)
adalah sebesar 3,13. Ini menunjukan bahwa Kinerja Manajerial Administarsi
sekolah oleh Kepala Sekolah di 5 SD binaan termasuk pada kategori sangat
baik. Variabel kinerja menejerial administrasi sekolah kepala sekolah ini
terbagi menjadi 4 indikator, yaitu: merumuskan visi dan misi SD,
merumuskan program tahunan, merumuskan program semester, mekanisme
evaluasi pelaksanaan program yang sistematis. Untuk pembahasan tiap
indikator variabel kinerja menejerial administrasi sekolah Kepala Sekolah di
5 SD binaan penulis adalah sebagai berikut:
46
dengan merumuskan visi dan misi Sekolah Dasar dengan sangat baik.
Hal ini berarti, visi dan misi SD yang ada pada masing-masing masing
SD telah dilaksanakan dengan sangat baik oleh para kepala sekolah
bekerjasama dengan para guru SD. Visi merupakan acuan pokok bagi
semua kegiatan yang dilakukan di SD. Oleh karena itu selain
merumuskan, visi juga harus disosialisasikan kepada semua pihak
yang terlibat dalam proses penelenggaraan SD, seperti Kepala SD,
Guru, Staf TU, Orang Tua, Komite Sekolah dan stake holder lainnya.
Misi adalah jalan atau cara yang dipilih untuk melakukan aktivitas
dalam rangka menuju atau mewujudkan visi.Oleh karenanya, dalam
menetapkan dan merumuskan misi, perlu dilandasi oleh nilai-nilai
dasar dan keyakinan dasar.
2; Rata-rata penyusunan program tahunan telah dilaksanan dengan sangat
baik. Hal tersebut berarti kepala sekolah selalu menyusun program
pembelajaran SD dengan sangat baik.
3; Rata-rata penyusunan program semester dalam kateori yang baik. Hal
tersebut menggambarkan bahwa kepala sekolah bersama-sama dengan
guru membuat program catur wulan dengan baik.
4; Mekanisme evaluasi pelaksanaan program yang dilakukan oleh kepala
sekolah dalam kategori yang sangat baik. Hal tersebut menunjukan
bahwa kepala sekolah selalu melaksanakan evaluasi terhadap program
pembelajaran di 5 SD binaan
47
kinerja
kepala
sekolah
dalam
menyusun
susunan
Kemampuan
Kepala
Sekolah
dalam
mengadakan
48
kepada para guru mempunyai dalam kategori sangat baik. Hal tersebut
berarti kepala Sekolah selalu memberikan arahan yang dinamis sesuai
dengan kebutuhan dengan sangat baik.
2; Rata-rata kepala sekolah untuk bekerjasama
dalam penyusunan
49
d; Aspek mengoptimalkan sumber daya SD
Kinerja menejerial administrasi sekolah kepala sekolah dalam
mengoptimalkan sumber daya SD mempunyai skor rata-rata yang sangat
baik. Untuk indikatornya memanfaatkan sumber dana milik SD,
memanfaatkan sarana dan prasarana SD secara optimal, merencanakan
pengadaan sarana yang diperlukan, merawat sarana dan prasarana SD,
memanfaatkan SDM secara optimal dan perencanaan pengembangan guru
SD, diuraikan sebagai berikut:
1;
2;
3;
50
pengadaan sarana yang diperlukan dalam proses pembelajaran SD
dengan sangat baik Kegiatan pengadaan sarana SD dapat dilakukan
sesuai dengan perencanaan yang matang. Namun sebelurn sarana SD
diadakan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, SD (Depdiknas:
2003) yaitu:
a; Melakukan
analisis
GBOKB-SD
dengan
maksud
untuk
51
tersebut menggambarkan bahwa kepala sekolah selalu memanfaatkan
sumber daya manusia yang ada pada organisasi (SD) secara optimal.
6; Rata-rata kepala sekolah dalam usaha pengembangan guru SD
mempunyai
skor
rata-rata
yang
sangat
baik.
Hal
tersebut
52
belajar peserta didik dan pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian belajar
peserta didik, dirinci sebagai berikut:
1; Rata-rata kompetensi pengelolaan pembelajaran dalam penyusunan
rencana pembelajaran berada dalam kategori sangat baik. Hal tersebut
menujukan bahwa para guru selalu menyusun rencana pembelajaran
dengan sangat baik. Perencanaan kegiatun belajar mengajar meliputi:
a) perencanaan tahunan, b) perencanaan semester, dan c) perencanaan
yang diruangkan dalam bentuk satuan kegiatan mingguan dan harian.
2; Rata-rata kompetensi pengelolaan pembelajaran dalam pelaksanaan
interaksi belajar ada pada kategori sangat baik. Hal tersebut
menunjukan bahwa para guru SD selalu melaksanakan interaksi
belajar dengan anak didik dengan sangat baik.
3; Rata-rata kompetensi pengelolaan pembelajaran dalam penilaian
prestasi belajar peserta didik ada pada kategori baik. Hal tersebut
menunjukan bahwa para guru SD sering melakukan penilaian terhadap
prestasi belajar peserta didik dengan baik. Guru melaksanakan
penilaian mengacu pada kemampuan yang hendak dicapai dalam satu
kesatuan kegiatan yang direncanakan dalam tahapan waktu tertentu
dengan memperhatikan prinsip penilaian yang telah ditentukan.
Penilaian tersebut dilakukan bersama-sama dengan kegiatan belajar
mengajar. Jadi kegiatan penialaian tidak harus secara khusus dibuat,
tetapi ketika kegiatan belajar dan bermain berlangsung guru dapat
53
sekaligus melakukan penilaian.
4; Rata-rata kompetensi pengelolaan pembelajaran dalam pelaksanaan
tindak lanjut hasil penilaian belajar peserta didik berada dalam
kategori sangat baik. Hal terebut menunjukan bahwa para guru SD
selalu melaksanakan usaha tindak lanjut terhadap hasil penilaian
belajar peserta didik dengan sangat baik. Pelaksanaan tindak lanjut
hasil penilaian belajar ini memberikan umpan balik kepada para guru
dan kepala SD, sehingga atas dasar umpan balik tersebut, dapat
dilakukan usaha perbaikan.
54
ilmu-ilmu penunjangnya. b) memiliki keterampilan-keterampilan yang
diperlukan bagi pelaksanaan layanan bimbingan di sekolah.
2; Rata-rata kompetensi pengembangan dan pembinaan guru SD dalam
supervisi oleh pejabat terkait berada dalam kategori sangat baik. Hal
tersebut menunjukan bahwa para guru selalu di supervisi oleh pejabat
terkait dengan sangat baik. Kegiatan tersebut dilakukan untuk
menjamin terlaksananya proses pembelajaran / layanan bimbingan
secara tepat. Hal tersebut juga dilakukan untuk memantau, menilai,
memperbaiki,
meningkatkan
dan
mengembangkan
proses
pembinaan
dan
pengembangan
tersebut
dirancang
55
akademik, diuraikan sebagai berikut:
1; Rata-rata kompetensi penguasaan akademik dalam pemahaman
wawasan kependidikan berada dalam kategori sangat baik. Hal
tersebut menunjukan bahwa para guru selalu menggunakan wawasan
kependidikannya dalam menghadapi anak didik dengan sangat baik.
2; Rata-rata kompetensi penguasaan akademik dalam penguasaan bahan
kajian akademik berada dalam kategori sangat baik. Hal tersebut
menunjukan bahwa para guru selalu menguasai bahan kajian
akademik dengan sangat baik.
56
tersebut merupakan usaha untuk mengumpulkan data selengkap
mungkin mengenai segala aspek kepribadian dan kehidupan anak SD
dan keluarga.
2; Rata-rata kompetensi pemberian layanan informasi berada dalam
kategori sangat baik. Hal tersebut menunjukan bahwa para guru selalu
memberikan informasi yang berkaitan dengan kepentingan anak didik
dengan sangat baik. Pelayanan informasi tersebut bertujuan untuk
menyajikan informasi yang diperlukan oleh anak, orang tua, dan
kepala SD atau lembaga lain yang memerlukannya. Informasi tersebut
meliputi: a) Informasi pendidikan, b) Informasi sosial dan c) Informasi
media pendidikan.
3; Rata-rata kompetensi pemberian layanan konseling berada dalam
kategori sangat baik. Hal tersebut menunjukan bahwa para guru selalu
memberikan layanan konseling kepada setiap siswa di 5 SD Binaan
dengan sangat baik. Tujuan diadakannya konseling ialah untuk
memberi bantuan yang intensif dalam membina kemampuan, bakat,
minat dan dapat memecahkan kesulitan dan kelainan khusus yang
dihadapinya.
4; Rata-rata kompetensi pemberian layanan penempatan berada dalam
kategori sangat baik. Hal tesebut menunjukan bahwa para guru selalu
memberikan pelayanan tentang penempatan anak dalam jenjang
pendidikan selanjutnya dengan sangat baik. Pelayanan penempatan
57
tersebut dimaksudkan untuk menempatkan anak didik dalam
kelompok sesuai dengan bakat dan minatnya. Mengingat sasaran
program bimbingan di SD adalah anak-anak yang masih sangat muda,
maka pelayanan ini hanya terbatas pada saran-saran kepada orang tua.
5; Rata-rata kompetensi pemberian layanan tindak lanjut berada dalam
kategori sangat baik. Hal tersebut menunjukan bahwa para guru
memberikan tindak lanjut atas semua hasil evaluasi anak didik dengan
sangat baik. Pelayanan tindak lanjut ini ditujukan kepada mereka yang
telah mendapat pelayanan dari program bimbingan. Metode yang
digunakan dalam pelayanan tindak lanjut ini, harus dibedakan antara
anak yang sudah berhasil dengan anak yang belum sepenuhnya
berhasil.
58
sekolah (variabel X) dengan kinerja guru dalam mengajar di 5 SD binaan
59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A; Kesimpulan
Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari hasil pengolahan dan
analisis data penelitian ini, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut:
1; Kinerja Manajerial administrasi sekolah oleh Kepala Sekolah di 5 SD binaan
penulis termasuk dalam kategori sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil
perhitungan dengan menggunakan teknik Weighted Means Score (WMS)
dengan nilai rata-rata BAIK. Hal ini berarti bahwa kinerja menejerial
administrasi sekolah oleh kepala di 5 SD binaan penulis dalam keadaan
yang baik, kondisi ini terlihat dan indikatorindikator kinerja kepala SD yang
mempunyai kecenderungan positif, yaitu: sudah dapat merumuskan visi dan
misi SD, merumuskan program tahunan, merumuskan program semester dan
mempunyai mekanisme evaluasi pelaksanaan program secara sistematis.
2; Kinerja Guru dalam mengajarpun juga termasuk dalam kategori sangat baik.
Hal ini terlihat pada hasil perhitungan dengan menggunakan Weighted Means
Score (WMS) menunjukkan nilai rata-rata
binaan penulis
60
pembelajaran
secara
menyenangkan
tetapi
tidak
terlepas
dari
unsur
61
DAFTAR PUSTAKA
62
Solehuddin, M. (2000). Konsep Casar Pendidikan Prasekolah. Bandung: Fakultas
Ilmu Pendidikan UPI.
Subino. ( 2001). Bimbingan, Rancangan, Pelaksanaan, Analitik dan Penulisan.
Bandung: ABA Yapari.
Sudjana, N. (1991). Tuntunan Penuhsan Karya llmiah. Bandung: Sinar Baru.
Sugiarto, D.S. (2000). Metode Statistik Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono. (1997). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA. Sugiyono.
(2002). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: ALFABETA. Sugiyono.
(2003). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: IKAPI.
63
Lampiran I
Grafik : Hasil Peningkatan Kemampuan Kinerja Mejenemen Adminstrasi
di 5 SD binaan Kecamatan _________Kabupaten ________.
64
Lampiran II
Tabel : Format observasi Menejerial Administrasil Kepala Sekolah
Nama Kepala
No
Sekolah
Aspek
Bahan Kerjasama Aktivitas Presentasi
1
2
3
4
5
Lampiran III
65
No
1
2
3
4
5
Nama Kepala
Sekolah
A
B
C
D
E
Rata-Rata
Aspek
Bahan Kerjasama Aktivitas
4
4
4
3
3
4
3
4
5
3
3
3
4
4
5
3,33
3,83
4,17
Presentasi
4
4
5
3
4
4
80
70
85
60
85
76,67
B
C
B
D
B
C
66
Lampiran IV
Tabel : Data hasil observasi ( siklus II )
Nama Kepala
No
1
Sekolah
A
Aspek
Bahan Kerjasama Aktivitas Presentasi
17
85
16
80
18
90
16
80
19
95
4,17
4,67
4,5
Rata-Rata
17,3 86,67
67
Lampiran V
DATA DOMUMENTASI PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH
KINERJA MENEJERIAL ADMINSTRASI SEKOLAH OLEH KS