Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROKONTROLER
Pengenalan Bascom, Atmega 8535, dan Downloader

Praktikan

: Mochammad Praditia J (131331020)

Partner

: Letmiyuni Lestari M (131331019)

Kelas

: 2 Tc A2

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2015

I.

II.

Tujuan Praktikum
Membuat program sederhana dengan bahasa Bascom.
Merakit sistem minimum Atmega 8535 diatas Protoboard.
Memcoba komunikasi antara Atmega 8535 dan program downloader Khazama.
Mengatur setting kristal internal dan eksternal dan parameter internal Atmega
8535.
Mendownload program ke mikrokontroler Atmega 8535.
Mempelajari dan mengkonfigurasi port Atmega sebagai output.
Memcoba aplikasi paling sederhana yaitu LED berkedip.
Landasan Teori

Bascom (Basic Compiler) adalah suatu bahasa pemrograman untuk mikrokontroller. Bascom
sangat mudah dipelajari karena sifat kesederhanaannya yang hampir sama dengan bahasa
Basic untu pemrograman komputer. Bascom yang digunakana untuk memrogram
mikrokontroller tersebut adalah dari keluarga ATMEL, dalam hal ini adalah Atmega 8535.
Atmega 8535 adalah suatu mikrokontroller AVR dengan koki berjumlah 40 seperti terlihat
pada gambar berikut ini.

Gambar 1. Chip Atmega 8535 (kiri) dan fungsi kakinya (kanan).


Setelah program dibuat menggunakan Editor Bascom maka program dapat di-Compile. Hasil
akhir dari kompilasi adalah berupa file berekstensi Hex. File inilah yang diperlukan untuk di
download ke chip Atmega 8535. Untuk itu maka diperlukan sebuah downloader. Downloader
apapun dapat digunakan namun dalam hal ini kita menggunakan downloader yang memilki
Header 6 pin yang langsung ditancapkan langsung di Protoboard seperti gambar berikut ini.

Gambar 2. Downloader berikut kabel (kiri) dan dongle ke protoboard.


Untuk dapat mendownload program ke Chip Atmega 8535 maka perlu menghubungkan
downloader ke pin MOSI, MISO, SCK, RESET, VCC (+5V) dan Ground (GND) dari Atmega
8535. Untungnya Atmega 8535 memilki konfigurasi pin-pin tersebut secara berurutan
sehingga kita dapt langsung menghubungkan downloader ke protoboard seperti tampak pada
gambar diatas. Untuk downloader dengan Header compatible downloader STK (2x5 pin)
maka perlu dibuatkan header lain untuk mengkonversinya ke 1x6 pin.
Diperlukan sebuah program lain untuk memindahkan file Hex yang dihasilkan oleh Bascom
ke chip Atmega 8535, program tersebut adalah Khazama. Disamping dapat memindahkan file
Hex hasil kompilasi Bascom, Khazama dapat juga mensetting parameter internal Atmega
8535 seperti misalnya penentuan opsi penggunaan kristal internal atau eksternal dan lain-lain.

Gambar 3. Tampilan program downloader Khazama.


Setelah rangkaian diatas dapat dibuat maka pertama-tama maka kita perlu mencoba apakah
Atmega 8535 kita sudah dapat berkomunikasi dengan downloader melalui program
Khazama. Untuk itu maka cukup dengan mengklik menu Command Fuses and Lock Bits
dan klik Read All pada kotak dialog Fuses and Lock Bits settings maka akan terjadi
komunikasi dan akan muncul tampilan berikut.

Gambar 4. Tampilan Fuses and Lock Bits settings.


Hal ini menunjukan bahwa selain telah terjalin komunikasi antara Atmega 8535 dan
downloader juga telah membuktikan bahwa mikro kita masih berfungsi dengan baik. Untuk
selanjutnyakita siap untuk menulis program aplikasi dan mendownloadnya ke mikro kita.
III.

IV.

Alat dan Komponen


1. Protoboard
1 buah
2. Downloader
1 buah
3. Mikrokontroller Atmega 8535
1 buah
4. Kabel kaku warna merah
secukupnya
5. Kabel kaku warna hitam
secukupnya
6. Kristal 16 MHz
1 buah
7. Kapasitor 33 pF
2 buah
8. LED
1 buah
9. Resistor 330
1 buah
Langkah Percobaan
A. Pengujian Mikrokontroller
Rangkailah rangkaian berikut diatas protoboard.
Tancapkan header downloader ke protoboard seperti rampak pada gambar
berikut. Ujung bagian USB downloader hubungkan ke laptop.
Running software downloader Khazama.
Ujilah pertama-tama apakah Atmega 8535 masih berfungsi dengan baik
menggunakan tombol Read All pada menu Command Fuses and Lock Bits
Khazama.
Catatlah apa yang tertulis terkait dengan parameter kristal yang digunakan.
Ganti definisi kristal pada menu Read All tersebut menjadi internal kristal 8
MHz dengan memilih opsi, Int RC Osc. 8 MHz; Start-UP time: 6 CK + 64
MS; lalu tekan Write All.
Keluarlah dari menu Fuses and Lock Bits.
B. Aplikasi Sederhana LED Berkedip

V.

VI.

Tambahkan LED dan resistor 330 pada rangkaian sebelumnya menjadi


seperti pada skema berikut.
Rangkailah skema tersebut di atas protoboard.
Ikuti tata letak komponen yang diberikan pada gambar berikut, lalu kerjakan
pengkabelannya (wiring) sesuai dengan skema yang telah diberikan diatas.
Perhatikan bahwa sejak sekarang catu daya aplikasi kita di atas protoboard
selalu menggunakan catu daya dari USB laptop yang akan mengeluarkan
tegangan +5V sesuai dengan yang dibutuhkan rangkaian kita. Agar catu daya
+5V tersebut dapat disalurkan ke jalur + dan GND protoboard maka kita
tambahkan jumper kabel warna merah dan hitam dari output tegangan
downloader ke protoboard kita, ikuti wiringnya pada gambar berikut.
Running Bascom.
Buatlah program sederhana untuk mengedipkan LED pada port PC.0 dengan
menyalin program berikut.
Pelajari baik-baik apa maksud masing-masing instruksi di atas.
Kompilasilah program tersebut dan downloadlah ke chip Atmega 8535 dengan
cara masuk ke menu program Compile atau tekan F7.
Kemudian downloadlah file Hex hasil kompilasi tersebut dengan cara.
Jalankan Khazama.
Masuk ke menu File Load FLASH File to Buffer pilih file Hex hasil
kompilasi yang tadi. Lalu tekan tombol besar Auto Program.
Setelah proses download selesai, amati apa yang terjadi pada LED?
Berapa Hertz-kah kedipan LED tersebut?
Coba ganti frekuensi kedipan menjadi 10 Hz, 50 Hz, 100 Hz, dan 1000 Hz.
Apa yang terjadi pada batas frekuensi kedipan di atas 50 Hz.
Apakah kita bisa membuat frekuensi lebih tinggi dari itu misalnya frekuensi
20 KHz (batas frekuensi suara) dan 40 KHz (frekuensi Ultrasonik). Cobalah
hitung dan buktikan.

Pertanyaan dan Jawaban

Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai