LEMBAR PENGESAHAN
PAKET PENYULUHAN
MANFAAT PEMBERIAN ASI BAGI BAYI
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
Tanggal 19 Maret 2015
Oleh:
Kelompok 7 Mahasiswa Profesi UB
Mengetahui,
Pembimbing Institusi
Pembimbing Ruangan
(.)
PAKET PENYULUHAN
MANFAAT PEMBERIAN ASI BAGI BAYI
Pokok Bahasan
Sasaran
Tempat
Hari/Tanggal
Waktu
: 30 menit
Penyuluh
: Kelompok 7
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu aspek dari kehidupan masyarakat mutu
hidup, produktifitas tenaga kerja, angka kesakitan dan kematian yang tinggi pada
bayi dan anak-anak, menurunnya daya kerja fisik serta terganggunya
perkembangan mental adalah akibat langsung atau tidak langsung dari masalah
gizi kurang.
Sebagaimana diketahui bahwa salah satu masalah gizi yang paling utama pada
saat ini di Indonesia adalah kurang kalori, protein hal ini banyak ditemukan bayi
dan anak yang masih kecil dan sudah mendapat adik lagi yang sering disebut
kesundulan artinya terdorong lagi oleh kepala adiknya yang telah muncul
dilahirkan. Keadaan ini karena anak dan bayi merupakan golongan rentan.
Terjadinya kerawanan gizi pada bayi disebabkan karena selain makanan yang
kurang juga karena Air Susu Ibu (ASI) banyak diganti dengan susu botol dengan
cara dan jumlah yang tidak memenuhi kebutuhan. Hal ini pertanda adanya
perubahan sosial dan budaya yang negatif dipandang dari segi gizi
Dalam pembangunan bangsa, peningkatan kualitas manusia harus dimulai
sedini mungkin yaitu sejak dini yaitu sejak masih bayi, salah satu faktor yang
memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas manusia adalah
pemberian Air Susu Ibu (ASI). Pemberian ASI semaksimal mungkin merupakan
kegiatan penting dalam pemeliharaan anak dan persiapan generasi penerus di
alasan
dikemukakan
oleh
ibu-ibu
mengapa
keliru
dalam
pemanfaatan ASI secara Eksklusif kepada bayinya, antara lain adalah produksi
ASI kurang, kesulitan bayi dalam menghisap, keadaan puting susu ibu yang tidak
menunjang, ibu bekerja, keinginan untuk disebut modern dan pengaruh
iklan/promosi pengganti ASI dan tdak kalah pentingnya adalah anggapan bahwa
semua orang sudah memiliki pengetahuan tentang manfaat ASI
B. Tujuan Instruksional
a) Umum
3) Manfaat ASI
4) Komposisi ASI
5) Faktor yang mempengaruhi produksi ASI
6) Cara pemberian ASI
D. Sasaran
Sasaran penyuluhan adalah pasien, keluarga pasien dan pengunjung
E. Metode
Metode yang digunakan saat penyuluhan adalah ceramah dan tanya jawab
F. Media
Media yang digunakan saat penyuluhan adalah leaflet dan PPT
G. Kegiatan Penyuluhan
Tahap
Pembukaan
Kegiatan Penyuluh
Membuka dengan salam
Kegiatan Peserta
Mendengarkan
Metode
Ceramah
(5 Menit)
Memperkenalkan diri
Memperhatikan
Media
-
Mendengarkan
Ceramah
Leaflet,
Memberikan
, Tanya
PPT
dilakukan penyuluhan
Menjelaskan tentang:
1. Pengertian ASI
2. Tujuan pemberian ASI
tanggapan dan
3. Manfaat ASI
pertanyaan mengenai
4. Komposisi ASI
5. Faktor yang
dimengerti
mempengaruhi
produksi ASI
jawab
Penutup
(10 menit)
Menjawab pertanyaan
Ceramah
Leaflet,
Tanya-
PPT
penyuluhan
Jawab
tanggapan baik
Menyimpulkan hasil
kegiatan penyuluhan
Menutup dengan salam
H. Evaluasi
a. Proses
-
b. Hasil
-
LAMPIRAN MATERI
1. Definisi ASI
ASI adalah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan
bayi baik fisik, psikologisosial maupun spiritual. ASI mengandung nutrisi,
hormon, unsur kekebalan pertumbuhan, anti alergi, serta anti inflamasi.
Nutrisi dalam ASI mencakup hampir 200 unsur zat makanan (bobak, 2005)
2. Tujuan Pemberian ASI
Bayi mendapatkan sumber nutrisi dan energi dalam 6 bulan pertama
kelahiran.
Bayi terhindar dari kematian yang disebabkan oleh penyakit diare dan
pneumonia
3. Manfaat ASI
Berikut manfaat yang didapat dari ASI untuk bayi dan ibu:
a. Zat gizi yang sempurna
ASI mengandung zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk
pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi.faktor pembentukan
sel-sel otak terutama DHA dalam kadar tinggi. ASI juga mengandung
whey (protein utama dari susu yang berbentuk cair) lebih banyak dari
casein (protein utama dari susu yang berbentuk gumpalan).komposisi ini
menyebabkan ASI mudah diserap oleh bayi
b. Meningkatkan daya tahan tubuh
Bayi sudah dibekali immunoglobulin (zat kekebalan tubuh) yang didapat
dari ibunya melalui plasenta. Tapi, segera setelah bayi lahir kadar zat ini
akan turun cepat sekali. Tubuh bayi baru memproduksi immunoglobulin
dalam jumlah yang cukup pada usia 3 - 4 bulan. Saat kadar
immunoglubolin bawaan menurun, sementara produksi sendiri belum
mencukupi, bisa muncul kesenjangan immunoglobulin pada bayi. Di
sinilah ASI berperan bisa menghilangkan atau setidaknya mengurangi
kesenjangan yang mungkin timbul. ASI mengandung zat kekebalan
tubuh yang mampu melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi
bakteri, virus, dan jamur. Colostrum (cairan pertama yang mendahului
ASI) mengandung zat immunoglobulin 10 - 17 kali lebih banyak dari ASI
c. Meningkatkan kecerdasan dan kemandirian anak
rumah
tangga
untuk
membeli
susu
formula
dan
peralatannya
f.
alami. Jarak kelahiran anak lebih panjang pada ibu yang menyusui
secara eklusif daripada yang tidak
g. Mencegah caries gigi
Hal ini berhubungan dengan penggunaan dot pada pemberian susu bayi.
Saat bayi meminum susu melalui dot ketika tidur biasanya bayi tidak
dibiasakan menggosok gigi oleh ibunya sehingga dapat meninggalkan
kuman pada gigi yang menyebabkan terjadinya caries gigi.
4. Komposisi ASI
A. Karbohidrat
Laktosa adalah karbohidrat utama dalam ASI dan berfungsi sebagai
salah satu sumber untuk otak. Kadar laktosa yang terdapat dalam ASI
hamper dua kali lipat dibanding laktosa yang ditemukan pada susu
formula. Kadar karbohidrat dalam kolostrum tidak terlalu tinggi, tetapi
jumlahnya meningkat terutama laktosa pada ASI transisi (7-14 hari
setelah melahirkan). Setelah melewati masa ini maka kadar karbohidrat
ASI relatif stabil
B. Protein
Kandungan protein ASI cukup tinggi dan komposisinya berbeda dengan
protein yang terdapat dalam susu formula. Protein dalam ASI dan susu
formula terdiri dari protein whey dan casein. Protein dalam ASI lebih
banyak terdiri dari protein whey yang lebih mudah diserap oleh usus
bayi., sedangkan susu formula lebih banyakmengandung protein casein
yang lebih sulit dicerna oleh usus bayi. Jumlah casein yang terdapat di
dalam ASI hanya 30% dibanding susu formulayang mengandung protein
ini dalam jumlah yang tinggi (80%).
C. Lemak
Kadar lemak dalam ASI pada mulanya rendah kemudian meningkat
Jumlahnya. Lemak ASI berubah kadarnya setiap kali diisap oleh bayi
yang terjadi secara otomatis. Komposisi lemak pada 5 menit pertama
isapan akan berbeda dengan 10 menit kemudian. Kadar lemak pada hari
kandungan vitamin E nya tinggi terutama pada kolostrum dan ASI transisi
awal
Vitamin A
Selain berfungsi untuk kesehatan mata, vitamin A juga berfungsi untuk
mendukung pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan. ASI
mengandung dalam jumlah tinggi tidak saja vitamin A, tetapi juga bahan
bakunya yaitu beta karoten
Vitamin yang larut dalam air
Hampir semua vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B, asam folat,
vitamin C terdapat dalam ASI. Makanan yang dikonsumsi ibu
berpengaruh terhadap kadar vitamin ini dalam ASI. Kadar vitamin B1 dan
B2 cukup tinggi dalam ASI tetapi kadar vitamin B6, B12 dan asam
folatmungkin rendah pada ibu dengan gizi kurang
5. Faktor yang mempengaruhi produksi ASI
1. Faktor makanan ibu
Dalam penelitian Arifin (2006) mengatakan ibu yang kekurangan gizi
akan mengakibatkan menurunnya jumlah ASI dan akhirnya berhenti. Hal
ini menyebabkan pada masa kehamilan jumlah pangan yang dikonsumsi
ibu tidak memungkinkan untuk menyimpan cadangan lemak dalam
tubuhnya, yang kelak akan digunakan sebagai salah satu komponen ASI
dan sebagai sumber energi selama menyusui.
3. Frekuensi penyusuan
dengan
produksi
ASI.
Berdasarkan
hal
ini
4. Riwayat penyakit
Penyakit infeksi baik yang kronik maupun akut yang mengganggu proses
laktasi dapat mempengaruhi produksi ASI
5. Faktor psikologis
Gangguan psikologi pada ibu menyebabkan berkurangnya produksi dan
pengeluaran
ASI.
Laktasi
memerlukan
ketenangan,
ketentraman,
lahir normal (> 2500 gr). Kemampuan mengisap ASI yang lebih rendah
ini meliputi frekuensi dan lama penyusuan yang lebih rendah dibanding
bayi berat lahir normal yang akan mempengaruhi stimulasi hormon
prolaktin dan oksitosin dalam memproduksi ASI