Anda di halaman 1dari 23

1

DISUSUN OLEH :

FARAZTYA PURNAMA SARI


1018011026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa
saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan
dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga
dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...........................................
Daftar Isi ........................................................................................
Pendahuluan ...........................
Latar belakang masalah ..............
Tujuan ............
Pengertian Homeostasis .....
Homeostasis Fisiologis ..
Homeostasis Psikologis .............................................................................
Mekanisme Homeostasis ...........................................................................
Proses Pengaturan Suhu Tubuh Manusia ...................................................
Konsep Asam Basa ....................................................................................
Kritik dan Saran ..
Penutup ...
Daftar Isi .

Bab I
Pendahuluan

Latar belakang masalah


Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME dan sebagai wakil Tuhan di bumi yang
menerima amanat-Nya untuk mengelola kekayaan alam. Sebagai hamba Tuhan yang
mempunyai kewajiban untuk beribadah dan menyembah Tuhan Sang Pencipta dengan tulus.
Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan
bermanfaat bagi kita semua.

Bab II
Pembahasan
Pegertian Homeostasis
Homeostasis merupakan mekanisme tubuh untuk mempertahankan keseimbangan
dalam megahadapi berbagai kondisi yang dijalaninya. Proses homeostasis dapat terjadi
apabila tubuh mengalami stress, yang secara alamiah tubuh akan melakukan mekanisme
pertahanan diri untuk menjaga kondisi agar tetap seimbang. Homeostasis adalah suatu proses
pemeliharaan stabilitas dan adaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitar yang terjadi secara
terus menerus.
Homeostasis terdiri atas homeostasis fisiologis dan psikologis.
Homeostasis Fisiologis dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh system endokrin dan
system saraf otonom. Proses homeostasis fisiologis terjadi melalui empat cara berikut :
1. Pengaturan diri. System ini terjadi secara otomatis pada orang yang sehat, contohnya
2.

pada proses pengaturan fungsi organ tubuh.


Kompensasi. Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan yang terjadi
didalamya. Misalnya, apabila secara tiba tiba lingkungan menjadi dingin, makalah
pembuluh darah perifer akan mengalami konstriksi dan merangsang pembuluh darah
bagian dalam untuk meningkatkan kegiatan (misalnya menggigil) yang dapat
menghasilkan proses sehingga suhu tetap stabil; pelebaran pupil untuk meningkatkan
persepsi visual pada saat terjadi ancaman terhadap tubuh; dan peningkatan keringat

untuk mengontrol kenaikan suhu tubuh.


3. Umpan balik negatif. Proses ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal.
Dalam keadaan abnormal, tubuh secara otomatis akan melakukan mekanisme umpan
balik untuk menyeimbangkan penyimpangan yang terjadi.
4. Umpan balik untuk mengoreksi ketidakseimbangan fisiologis,sebagai contoh, apabila
seseorang mengalami hipoksia, akan terjadi proses peningkatan denyut jantung untuk
membawa darah dan oksigen yang cukup ke sel tubuh.

Homeostasis fisiologis berfokus pada keseimbangan emosional dan kesejahteraan


mental. Proses ini didapat dari pengalaman hidup dan interaksi dengan orang lain sertai
dipegaruhi oleh norma dan kultural masyarakat. Contoh homeostasis psikologis adalah
mekanisme pertahanan diri, seperti menangis, tertawa, berteriak, memukul, meremas,
mencerca, dan lain-lain.
7

HOMEOSTASIS
Organisme unisel tidak dapat bertahan hidup dalam lingkungan yang berubah-ubah
karena memiliki sedikit atau hampir tidak memiliki mekanisme perlindungan terhadap
lingkungannya. Namun organisme multisel yang kompleks, seperti manusia, dapat hidup di
lingkungan yang berubah-ubah karena mempunyai kemampuan mempertahankan keadaan
lingkungan dalamnya (milieu interieur).
Hal ini akan melindungi sel-sel yang letaknya di dalam tubuh dari perubahan
lingkungan luar (milieu exterieur) sehingga menjamin kelangsungan hidup sel-sel tubuh .
Pentingnya lingkungan dalam yang stabil telah dikemukakan oleh Claude Bernard , seorang
ahli ilmu faal Perancis pada tahun 1859. Dengan mempertahankan lingkungan dalam yang
relatif stabil, organisme multisel yang kompleks dapat hidup bebas di lingkungan luar yang
sangat bervariasi.
Ahli ilmu faal Amerika Serikat Walter Cannon menyebutkan upaya mempertahankan
keadaan lingkungan dalam yang stabil ini sebagai homeostasis, yang berasal dari kata Yunani
homeo (sama) dan stasis (mempertahankan keadaan). mempertahankan sistem tubuh
homeostasis membentuk penting untuk sel kehidupan sel Cannon mengajukan 4 postulat
yang mendasari homeostasis, yaitu:
1. Peran sistem saraf dalam mempertahankan kesesuaian lingkungan dalam
dengan kehidupan.
2. Adanya kegiatan pengendalian yang bersifat tonik.
3. Adanya pengendalian yang bersifat antagonistik.
4. Suatu sinyal kimia dapat mempunyai pengaruh yang berbeda di jaringan tubuh yang
berbeda.
Selain itu Cannon mengajukan beberapa parameter yang diatur secara homeostatik, yaitu
faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi sel dan yang dibutuhkan sel, serta adanya
sekresi internal. Hal-hal yang diajukan oleh Cannon ini sekarang telah terbukti ada dalam
tubuh. Dalam menyelenggarakan homeostasis ini tubuh harus senantiasa memantau adanya
perubahan-perubahan nilai berbagai parameter, lalu mengkoordinasikan respons yang sesuai
sehingga perubahan yang terjadi dapat diredam. Untuk itu sel-sel tubuh harus mampu
berkomunikasi satu dengan lainnya. Komunikasi antar sel ini merupakan media yang
menopang pengendalian fungsi sel atau organ tubuh.
Pengendalian yang paling sederhana terjadi secara lokal(intrinsik), yaitu yang dilakukan
dengan komunikasi antar sel yang berdekatan. Pengendalian jarak jauh(ekstrinsik) lebih
kompleks dan dimungkinkan melalui refleks yang dapat melibatkan sistem saraf (lengkung
refleks) maupun sistem endokrin (pengaturan umpan balik) Perubahan lingkungan Reseptor
9

Sinyal aferen dalam atau luar Pusat Pusat integrasi integrasi sistem sistem saraf endokrin
Sinyal eferen Sinyal eferen Respons yang sesuai Efektor.
Pengendalian jarak jauh melalui sistem endokrin dan sistem saraf Pengaturan umpan
balik negatif merupakan pengaturanpenting dalam homeostasis. Dalam pengaturan umpan
balik negatif ini sistem pengendali senantiasa membandingkan parameter yang dikendalikan
homeostasis.
Homeostasis ini pada dasarnya adalah untuk menstabilkan cairan di sekitar sel-sel
organisme multisel yaitu cairan ekstrasel (CES), yang merupakan interface antara sel dan
llingkungan luar. Sel-sel tubuh selain harus selalu basah, harus pula mengandung zat-zat
terlarut tertentu (solut) dalam kadar yang tertentu pula demi kelangsungan proses-proses
dalam sel. Oleh karena itu parameter CES yang harus dipertahankan melalui homeostasis
adalah:
1.kadar nutrien
2.kadar O dan CO2
3.kadar sisa metabolisme
4.pH
5.kadar air, garam dan elektrolit lainnya
6.suhu
7.volume dan tekanan
Hampir semua penyakit merupakan kegagalan tubuh mempertahankan homeostasis.
Keberadaan seseorang di lingkungan sangat dingin tanpa pakaian dan perlindungan dapat
berakibat fatal jika tubuhnya gagal mempertahankan suhu sehingga suhu inti tubuh turun.
Hal ini disebabkan oleh terganggunya proses-proses (ensimatik) sel yang sangat bergantung
kepada suhu tertentu.
Contoh lain adalah, kehilangan darah dalam jumlah yang kecil mungkin tidak fatal
karena tubuh masih mampu mengkompensasi kehilangan tersebut dengan cara meningkatkan
tekanan darah, mereabsorpsi cairan di ginjal dan lain sebagainya. Tetapi bila kehilangan
darah terjadi dalam jumlah yang besar, upaya kompensasi tubuh mungkin tidak memadai
sehingga berakibat fatal.
Tanggung jawab dokter dan paramedis adalah untuk membantu mempertahankan
homeostasis. Tanggung jawab ini jelas terlihat di unit perawatan intensif untuk pasien-pasien
yang gawat. Berbagai indikator homeostasis akan dipantau di unit intensif ini, seperti
frekuensi denyut jantung, tekanan darah, frekuensi pernapasan, suhu tubuh, kimia darah, dan
masuk-keluarnya cairan tubuh.
Tujuan unit ini adalah untuk mengambil alih fungsi homeostasis yang tidak dapat
dilaksanakan oleh pasien yang sedang sakit parah sehingga tidak mampu melakukan proses

10

homeostasis sendiri. Homeostasis merujuk pada ketahanan atau mekanisme pengaturan


lingkungan kesetimbangan dinamis dalam (badan organisme) yang konstan.
Homeostasis merupakan salah satu konsep yang paling penting dalam biologi.
Bidang fisiologi dapat mengklasifkasikan mekanisme homeostasis pengaturan dalam
organisme. Umpan balik homeostasis terjadi pada setiap organisme.
Terdapat 2 jenis keadaan konstan atau mantap dalam homeostasis, yaitu:
1. Sistem tertutup - Keseimbangan statis

Di mana keadaan dalam yang tidak berubah seperti botol tertutup.


2. Sistem terbuka - Keseimbangan dinamik

Di mana keadaan dalam yang konstan walaupun sistem ini terus berubah
contohnya seperti sebuah kolam di dasar air terjun.
Organisme mempunyai 2 lingkungan, yaitu:
1. Lingkungan luar yaitu lingkungan yang mengelilingi organisme secara keseluruhan.
Organisme akan hidup berkelompok dengan organisme-organisme (biotik) dan objekobjek yang mati (abiotik).
2. Lingkungan dalam yaitu lingkungan dinamis dalam badan manusia yang terdiri dari
fluida yang mengelilingi komunitas sel-sel yang membentuk badan.

11

Biotik ialah komponen hidup yang meliputi semua organisme hidup. Contoh komponen
biosis ialah:

Manusia

Tumbuhan

Hewan
Abiotik ialah komponen mati, antara lain:

Suhu

Nilai pH

Cahaya

Kelembapan

Topografi

Iklim
Perubahan lingkungan
Perubahan kecil dalam lingkungan dinamis dalam tubuh bisa menyebabkan sel-sel mati.
Contoh-contoh yang akan menyebabkan sel-sel mati walaupun dalam jumlah kecil ialah
seperti:

Dehidrasi - Kurang air


Zat makanan yang kurang
Sisa racun dikumpul dalam badan
Suhu berubah dengan mendadak

Faktor
Setiap faktor mempunyai jumlah tertentu yang dapat memengaruhi lingkungan dinamis.
Contoh beberapa faktor dalam fluida yang perlu diatur jumlahnya:

pH - 7,3 - 7,4, berbeda dengan salur alimentari jumlah, pH adalah berbeda-beda pada
tempat tertentu.
Suhu - 37oC - 39oC
Glukosa - 4,4 - 5,5 mmol/dm3
Urea - 3,3 - 6,6 mmol/dm3

Kepentingan
Akibat perubahan kecil pada jumlah, hal ini akan menimbulkan masalah kepada
organisme yang senantiasa berada dalam lingkungan luar yang tidak tentu dan cara hidup
yang kurang sehat. Maka, untuk mengadaptasi perubahan ini, Tuhan telah menciptakan
organ-organ tertentu dalam badan organisme untuk mengimbangi, mengatur, mengstabilkan,
12

menyesuaikan, dan meneruskan lingkungan dalam supaya berada dalam keadaan yang stabil
untuk sel-sel terus hidup dan berfungsi secara optimum.
Beberapa kepentingannya ialah:

Memungkinkan organisme beradaptasi pada lingkungan luar yang mempunyai jumlah

dan habitat yang lebih luas.


Menyediakan keadaan dalam (lingkungan dinamis dalam badan organisme) yang

stabil supaya sel-sel dapat menjalankan hidup dengan efisien.


Memungkinkan kadar metabolisme diatur secara efisien pada saat tertentu.
BolehMemungkinkan enzim-enzim menjalankan fungsinya dengan optimum.

13

MEKANISME HOMEOSTASIS
Mekanisme ini diatur oleh otak terutama hipotalamus, yang bila terangsang akan merangsang
koordinasi tubuh. Proses ini akan terjadi terus menerus hingga lingkungan dinamis dalam
tubuh akan berada pada jumlah yang normal.
2 koordinasi badan yang terlibat ialah:
1. Kordinasi kimia - Seperti hormon
2. Kordinasi saraf - Seperti impuls saraf
Beberapa proses-proses yang terlibat ialah:
1. Umpan balik positif - Contoh demam, badan akan bertambah panas untuk
membunuh bakteri dan virus.
2. Umpan balik negatif - Contoh keadaan panas, badan akan diatur untuk
mengurangi panas badan.
Contoh homeostasis yang ringkas ialah

Apabila cuaca panas, sistem kulit akan merespon dengan mengeluarkan peluh
melalui kelenjar keringat pada epidermis kulit untuk mencegah suhu darahnya
meningkat, pembuluh darah akan mengembang untuk mengeluarkan panas ke sekitarnya,

hal ini juga menyebabkan kulit berwarna merah.


Apabila kadar glukosa dalam darah telah habis atau berkurang dari jumlah
tertentu, hati akan dirangsang oleh insulin untuk
mengubah glikogen menjadi glukosa supaya dapat digunakan sebagai tenaga untuk
kontraksi otot.

Organ-organ yang terlibat dalam pengaturan homeostasis antara lain:

Hati
Ginjal
Kulit

14

PROSES PENGATURAN SUHU TUBUH MANUSIA


Di antara kemungkinannya ialah:
1. Apabila banyak garam dalam badan dan kurang air
2. Apabila kurang garam dalam badan dan banyak air
Apabila kadar garam lebih dari julat normal dan kurang air dalam badan, tekanan
osmosis

darah

akan

meningkat, osmoreseptor pada

kemudian kelenjar hipofisis akan

dirangsang

lebih

hipotalamus
aktif

untuk

akan

terangsang

mensekresikan

hormon ADH yang bersifatantidiuretik untuk meningkatkan permeabilitas tubulus ginjal


terhadap air, kelenjar adrenal (hormon aldosteron) akan kurang dirangsang, maka lebih
banyak air diserap dan kurang ion natrium dan ion kalsium diserap kembali masuk dalam
tubuh, tekanan osmosis darah akan turun, proses ini akan berulang sehingga tekanan osmosis
darah pada jumlah normal.
Apabila kadar garam lebih rendah dari jumlah normal dalam tubuh dan lebih banyak air
dalam tubuh, tekanan osmosis darah akan menurun, osmoreseptor pada hipotalamus akan
terangsang kemudian kelenjar pituitari akan kurang dirangsang untuk mensekresikan hormon
ADH (antidiuresis) untuk mengurangi permeabilitas tubulus ginjal terhadap air, kelenjar
adrenal (hormon aldosteron) akan dirangsang dengan lebih aktif, maka lebih sedikit air
diserap dan lebih sedikit juga natrium dan kalsium diserap kembali masuk dalam tubuh,
tekanan osmosis darah akan naik, proses ini akan berulang sehingga tekanan osmosis darah
berada pada jumlah normal.
Fungsi hormon antidiuresis ialah:

Merangsang penyerapan kembali air pada tubulus ginjal - Menambah permeabilitas


tubulus ginjal terhadap air.

Fungsi hormon aldosteron ialah:

Agar ion natrium dan ion kalsium dalam darah tetap seimbang - Penyerapan ion
kalsium dan ion natrium pada tubulus ginjal.
Memelihara keseimbangan air dan garam dalam darah

15

Air yang tidak diserap masuk kembali dalam tubuh dan akan keluar sebagai air kencing.
Proses pembentukan air kencing terdiri dari 3 proses yaitu:
1. Filtrasi
2. Reabsorpsi
3. Ekskresi
Di antara racun yang disalur keluar ialah:

Urea
Asam urat
Amonia
Obat - Contoh steroid

Kandungan air kencing antara lain:

Air
Urea
Asam urat
Amonia
Natrium
Klorida
Fosfat

Pengaturan suhu badan dalam badan manusia


Terdapat 2 kaidah pengaturan suhu badan yaitu:
1. kaidah fisika
2. Kaidah metabolisme
Semua kaidah untuk mengatur suhu tubuh dibantu koordinasi tubuh. Pengaturan suhu dengan
kaidah fisil. Dikenali sebagai kaidah fisik karena pengaturan lebih banyak kepada
penggunaan otot-otot tubuh dan secara fisik. Di antara kemungkinan yang akan terjadi ialah:
1. Suhu badan tinggi melebihi normal
2. Suhu badan rendah melebihi normal
Apabila suhu badan tinggi, termoreseptor akan mentransfer suhu pada kulit, di otak,
hipotalamus akan berfungsi sebagai termostat untuk mengatur suhu darah yang melaluinya,

16

mekanisme koreksi akan diarahkan atau dirangsang oleh hipotalamus dengan menggunakan
koordinasi tubuh.

Mekanisme koreksi apabila suhu badan tinggi ialah:


1. Vasodilasi yaitu pembuluh darah mengembang untuk berdekatan dengan kulit
(lingkungan luar) yang memungkinkan panas dibebaskan keluar.
2. Bulu kulit ditegaskkan untuk mengurangi udara yang terperangkap pada kulit supaya
panas mudah dibebaskan karena udara adalah konduktor panas yang baik. Bulu kulit
diatur oleh otot erektor.
3. Lebih banyak darah pada kulit (kulit kelihatan merah) - Memudahkan panas darah
terbebas keluar melalui proses penyinaran.
4. Berpeluh - Air keringat yang dirembes oleh kelenjar keringat mempunyai panas
pendam tentu yang tinggi dapat menyerap panas yang tinggi dan terbebas ke
lingkungan sekitar apabila air peluh menguap.
Apabila suhu tubuh rendah, termoreseptor akan menaikkan suhu pada kulit, di otak

hipotalamus akan berfungsi sebagai termostat mengatur suhu darah yang melaluinya,
mekanisme koreksi akan diarahkan atau dirangsang oleh hipotalamus dengan menggunakan
koordinasi badan.

Mekanisme koreksi apabila suhu badan rendah ialah:


1. Vasokonstriksi yaitu pembuluh darah menyempit untuk menjauhi kulit agar panas tak
banyak keluar ke lingkungan sekitar.
2. Bulu kulit ditegakkan agar lebih banyak udara yang terperangkap pada kulit supaya
panas sukar dibebaskan karena udara adalah konduktor panas yang baik. Bulu kulit
diatur oleh otot erektor.
3. Kurang darah pada kulit (Kulit kurang kelihatan kemerahan atau pucat) - Kurang
mengalami proses penyinaran untuk mencegah panas terbebas keluar lingkungan.
4. Kurangnya keringat - Saat kurang air keringat dirembeskan oleh kelenjar peluh maka
panas tak banyak dibebaskan melalui penguapan air peluh.

Pengawalan suhu dengan kaidah metabolik


Dikenal sebagai kaidah metabolik karena pengaturan lebih kepada penggunaan kimia
badan daripada secara fisik walaupun terdapat pengaturan yang melibatkan otot-otot.
Kawalan ini melibat peranan:

Otot rangka
Kelenjar adrenal
Kelenjar tiroid
17

Dalam keadaan sejuk, hipotalamus akan mengatur otot rangka


untuk vasokonstriksi secara aktif. Hal ini akan menyebabkan seseorang
mengigil dan meningkatkan suhu badan. Pada saat yang sama, kelenjar
adrenal akan mensekresikan hormon adrenalin dan
noradrenalin sedangkan kelenjar tiroid akan mensekresikan
hormon tiroksin, semua hormon ini bertujuan untuk meningkatkan suhu
badan dengan cara meningkatkan metabolisme tubuh.
Dalam keadaan panas, aktivitas otot rangka akan berkurang, begitu juga dengan sekresi
hormon-hormon tertentu oleh kelenjar adrenal dan kelenjar tiroid akan berkurang.
Hormon epinefrin dan norepinefrin bertindak dengan:
1.
2.
3.
4.

Meningkatkan kadar detak jantung dan kadar pernapasan.


Meningkatkan tekanan darah
Meningkatkan metabolisme badan
Meningkatkan kadar gula darah dengan merangsang pengubahan glikogen ke glukosa.

Pengaturan kadar gula sedikit dalam darah atau glukosa. Di antara kemungkinan yang
mungkin terjadi ialah:
1. Kadar gula sedikit atau glukosa terlampau banyak
2. Kadar gula sedikit atau glukosa terlampau sedikit
Apabila kadar glukosa terlampau banyak, lebih dari jumlah normal, sel beta pada Pulau
Langerhans akan mensekresikan lebih banyak hormon insulin, kadar glukosa dalam darah
akan turun, proses ini akan berlanjut hingga kadar glukosa dalam darah berada pada jumlah
yang normal.
Fungsi hormon insulin ialah:

Merangsang pengubahan glukosa ke glikogen untuk disimpan dalam hati.


Merangsang oksidasi glukosa untuk tujuan respirasi dalam sel.

Apabila kadar glukosa terlampau rendah, kurang dari jumlah normal, sel alfa pada kelenjar
pulau-pulau Langerhans akan mensekresikan lebih banyak hormon glukagon, kadar glukosa
dalam darah akan naik, proses ini akan berlanjut sehingga kadar glukosa dalam darah berada
pada jumlah normal.
Fungsi hormon glukagon ialah:
18

Merangsang pengubahan glikogen ke glukosa dalam darah.

Sel-sel Langerhans terletak dalam pankreas

19

KONSEP ASAM BASA


Menurut Bronsted-Lowry
Dalam kimia, teori Brnsted-Lowry adalah teori mengenai asam basa yang digagaskan
olehJohannes Nicolaus Brnsted dan Thomas Martin Lowry pada tahun 1923 secara terpisah.
[1][2]

Dalam teori ini, asam Brnsted didefinisikan sebagai sebuah molekul atau ion yang

mampu

melepaskan

atau

"mendonorkan"

kation hidrogen (proton,

H+),

dan basa

Brnsted sebagai spesi kimia yang mampu menarik atau "menerima" kation hidrogen
(proton).
Ciri asam basa bronsted-lowry
Ketika sebuah senyawa yang berperilaku seperti asam mendonorkan proton, haruslah
terdapat basa yang menerima proton tersebut. Sehingga konsep asam basa BrnstedLowry
dapat didefinisikan sebagai reaksi:
Asam + Basa basa konjugat + asam konjugat.
Basa konjugat adalah ion atau molekul yang dihasilkan setelah asam
kehilangan protonnya, sedangkan asam konjugat adalah spesi yang
dihasilkan ketika basa menerima proton. Reaksi ini bersifat reversibel dan
dapat berjalan terbalik maupun ke depan.
Air bersifat amfoterik dan berperilaku sebagai asam maupun basa. Dalam reaksi asam
asetat(CH3CO2H) dengan air (H2O), air berperan sebagai basa
CH3COOH + H2O CH3COO- + H3O+
Ion asetat, CH3CO2-, adalah basa konjugat dari asam asetat, dan ionhidronium, H3O+,
adalah asam konjugat dari air. Air juga dapat berperan sebagai asam. Ketika bereaksi dengan
amonia:
H2O + NH3 OH- + NH4+
H2O mendonorkan proton kepada NH3. Ion hidroksida adalah basa
konjugat dari air yang berperan sebagai asam, sedangkan
ion amonium adalah asam konjugat dari basa amonia.

20

Bab III
Kritik / Saran

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga
sengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...

21

Bab IV
Penutup

Demikian makalah tentang materi homesotasis yang saya buat, semoga dapat
bermanfaat bagi kita semua.

22

DAFTAR PUSTAKA
1.Guyton AC, Hall JE: Textbook of medical physiology. 9ed.Philadelphia: WB
Saundersth Company; 1996. p 3-9.
2.Marieb EN: Human anatomy and physiology. 5 ed. San Francisco: Benjaminth

23

Anda mungkin juga menyukai

  • Fix Artropati Pada Sindrom Down
    Fix Artropati Pada Sindrom Down
    Dokumen8 halaman
    Fix Artropati Pada Sindrom Down
    Faraztya Purnama Sari
    Belum ada peringkat
  • Radiologi 3
    Radiologi 3
    Dokumen6 halaman
    Radiologi 3
    Faraztya Purnama Sari
    Belum ada peringkat
  • Ujian GU
    Ujian GU
    Dokumen9 halaman
    Ujian GU
    Faraztya Purnama Sari
    Belum ada peringkat
  • Tugas THT Kelompok 3 NPM 023-032
    Tugas THT Kelompok 3 NPM 023-032
    Dokumen13 halaman
    Tugas THT Kelompok 3 NPM 023-032
    Faraztya Purnama Sari
    Belum ada peringkat
  • Jurnal
    Jurnal
    Dokumen44 halaman
    Jurnal
    Faraztya Purnama Sari
    Belum ada peringkat
  • Invaginasi
    Invaginasi
    Dokumen9 halaman
    Invaginasi
    Faraztya Purnama Sari
    Belum ada peringkat
  • Polio 1
    Polio 1
    Dokumen11 halaman
    Polio 1
    Faraztya Purnama Sari
    Belum ada peringkat
  • Pemba Has An
    Pemba Has An
    Dokumen1 halaman
    Pemba Has An
    Faraztya Purnama Sari
    Belum ada peringkat
  • G3P1A1 Hamil Aterm DG KPSW 3 Jam Inpartu Kala I Fase Laten JTH Preskep
    G3P1A1 Hamil Aterm DG KPSW 3 Jam Inpartu Kala I Fase Laten JTH Preskep
    Dokumen1 halaman
    G3P1A1 Hamil Aterm DG KPSW 3 Jam Inpartu Kala I Fase Laten JTH Preskep
    Faraztya Purnama Sari
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi New
    Daftar Isi New
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi New
    Faraztya Purnama Sari
    Belum ada peringkat
  • Ppok
    Ppok
    Dokumen32 halaman
    Ppok
    Om Zainul
    Belum ada peringkat
  • Senam Aerobik Intensitas Ringan
    Senam Aerobik Intensitas Ringan
    Dokumen1 halaman
    Senam Aerobik Intensitas Ringan
    Faraztya Purnama Sari
    Belum ada peringkat
  • I
    I
    Dokumen8 halaman
    I
    yua2nana
    Belum ada peringkat
  • Case Report
    Case Report
    Dokumen4 halaman
    Case Report
    Faraztya Purnama Sari
    Belum ada peringkat
  • Jurnal
    Jurnal
    Dokumen44 halaman
    Jurnal
    Faraztya Purnama Sari
    Belum ada peringkat
  • Homeostatis
    Homeostatis
    Dokumen23 halaman
    Homeostatis
    Faraztya Purnama Sari
    Belum ada peringkat
  • Polio 1
    Polio 1
    Dokumen11 halaman
    Polio 1
    Faraztya Purnama Sari
    Belum ada peringkat
  • Case Report
    Case Report
    Dokumen4 halaman
    Case Report
    Faraztya Purnama Sari
    Belum ada peringkat
  • Dari Everand
    Belum ada peringkat
  • Dari Everand
    Belum ada peringkat