DISUSUN OLEH :
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa
saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan
dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga
dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...........................................
Daftar Isi ........................................................................................
Pendahuluan ...........................
Latar belakang masalah ..............
Tujuan ............
Pengertian Homeostasis .....
Homeostasis Fisiologis ..
Homeostasis Psikologis .............................................................................
Mekanisme Homeostasis ...........................................................................
Proses Pengaturan Suhu Tubuh Manusia ...................................................
Konsep Asam Basa ....................................................................................
Kritik dan Saran ..
Penutup ...
Daftar Isi .
Bab I
Pendahuluan
Bab II
Pembahasan
Pegertian Homeostasis
Homeostasis merupakan mekanisme tubuh untuk mempertahankan keseimbangan
dalam megahadapi berbagai kondisi yang dijalaninya. Proses homeostasis dapat terjadi
apabila tubuh mengalami stress, yang secara alamiah tubuh akan melakukan mekanisme
pertahanan diri untuk menjaga kondisi agar tetap seimbang. Homeostasis adalah suatu proses
pemeliharaan stabilitas dan adaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitar yang terjadi secara
terus menerus.
Homeostasis terdiri atas homeostasis fisiologis dan psikologis.
Homeostasis Fisiologis dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh system endokrin dan
system saraf otonom. Proses homeostasis fisiologis terjadi melalui empat cara berikut :
1. Pengaturan diri. System ini terjadi secara otomatis pada orang yang sehat, contohnya
2.
HOMEOSTASIS
Organisme unisel tidak dapat bertahan hidup dalam lingkungan yang berubah-ubah
karena memiliki sedikit atau hampir tidak memiliki mekanisme perlindungan terhadap
lingkungannya. Namun organisme multisel yang kompleks, seperti manusia, dapat hidup di
lingkungan yang berubah-ubah karena mempunyai kemampuan mempertahankan keadaan
lingkungan dalamnya (milieu interieur).
Hal ini akan melindungi sel-sel yang letaknya di dalam tubuh dari perubahan
lingkungan luar (milieu exterieur) sehingga menjamin kelangsungan hidup sel-sel tubuh .
Pentingnya lingkungan dalam yang stabil telah dikemukakan oleh Claude Bernard , seorang
ahli ilmu faal Perancis pada tahun 1859. Dengan mempertahankan lingkungan dalam yang
relatif stabil, organisme multisel yang kompleks dapat hidup bebas di lingkungan luar yang
sangat bervariasi.
Ahli ilmu faal Amerika Serikat Walter Cannon menyebutkan upaya mempertahankan
keadaan lingkungan dalam yang stabil ini sebagai homeostasis, yang berasal dari kata Yunani
homeo (sama) dan stasis (mempertahankan keadaan). mempertahankan sistem tubuh
homeostasis membentuk penting untuk sel kehidupan sel Cannon mengajukan 4 postulat
yang mendasari homeostasis, yaitu:
1. Peran sistem saraf dalam mempertahankan kesesuaian lingkungan dalam
dengan kehidupan.
2. Adanya kegiatan pengendalian yang bersifat tonik.
3. Adanya pengendalian yang bersifat antagonistik.
4. Suatu sinyal kimia dapat mempunyai pengaruh yang berbeda di jaringan tubuh yang
berbeda.
Selain itu Cannon mengajukan beberapa parameter yang diatur secara homeostatik, yaitu
faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi sel dan yang dibutuhkan sel, serta adanya
sekresi internal. Hal-hal yang diajukan oleh Cannon ini sekarang telah terbukti ada dalam
tubuh. Dalam menyelenggarakan homeostasis ini tubuh harus senantiasa memantau adanya
perubahan-perubahan nilai berbagai parameter, lalu mengkoordinasikan respons yang sesuai
sehingga perubahan yang terjadi dapat diredam. Untuk itu sel-sel tubuh harus mampu
berkomunikasi satu dengan lainnya. Komunikasi antar sel ini merupakan media yang
menopang pengendalian fungsi sel atau organ tubuh.
Pengendalian yang paling sederhana terjadi secara lokal(intrinsik), yaitu yang dilakukan
dengan komunikasi antar sel yang berdekatan. Pengendalian jarak jauh(ekstrinsik) lebih
kompleks dan dimungkinkan melalui refleks yang dapat melibatkan sistem saraf (lengkung
refleks) maupun sistem endokrin (pengaturan umpan balik) Perubahan lingkungan Reseptor
9
Sinyal aferen dalam atau luar Pusat Pusat integrasi integrasi sistem sistem saraf endokrin
Sinyal eferen Sinyal eferen Respons yang sesuai Efektor.
Pengendalian jarak jauh melalui sistem endokrin dan sistem saraf Pengaturan umpan
balik negatif merupakan pengaturanpenting dalam homeostasis. Dalam pengaturan umpan
balik negatif ini sistem pengendali senantiasa membandingkan parameter yang dikendalikan
homeostasis.
Homeostasis ini pada dasarnya adalah untuk menstabilkan cairan di sekitar sel-sel
organisme multisel yaitu cairan ekstrasel (CES), yang merupakan interface antara sel dan
llingkungan luar. Sel-sel tubuh selain harus selalu basah, harus pula mengandung zat-zat
terlarut tertentu (solut) dalam kadar yang tertentu pula demi kelangsungan proses-proses
dalam sel. Oleh karena itu parameter CES yang harus dipertahankan melalui homeostasis
adalah:
1.kadar nutrien
2.kadar O dan CO2
3.kadar sisa metabolisme
4.pH
5.kadar air, garam dan elektrolit lainnya
6.suhu
7.volume dan tekanan
Hampir semua penyakit merupakan kegagalan tubuh mempertahankan homeostasis.
Keberadaan seseorang di lingkungan sangat dingin tanpa pakaian dan perlindungan dapat
berakibat fatal jika tubuhnya gagal mempertahankan suhu sehingga suhu inti tubuh turun.
Hal ini disebabkan oleh terganggunya proses-proses (ensimatik) sel yang sangat bergantung
kepada suhu tertentu.
Contoh lain adalah, kehilangan darah dalam jumlah yang kecil mungkin tidak fatal
karena tubuh masih mampu mengkompensasi kehilangan tersebut dengan cara meningkatkan
tekanan darah, mereabsorpsi cairan di ginjal dan lain sebagainya. Tetapi bila kehilangan
darah terjadi dalam jumlah yang besar, upaya kompensasi tubuh mungkin tidak memadai
sehingga berakibat fatal.
Tanggung jawab dokter dan paramedis adalah untuk membantu mempertahankan
homeostasis. Tanggung jawab ini jelas terlihat di unit perawatan intensif untuk pasien-pasien
yang gawat. Berbagai indikator homeostasis akan dipantau di unit intensif ini, seperti
frekuensi denyut jantung, tekanan darah, frekuensi pernapasan, suhu tubuh, kimia darah, dan
masuk-keluarnya cairan tubuh.
Tujuan unit ini adalah untuk mengambil alih fungsi homeostasis yang tidak dapat
dilaksanakan oleh pasien yang sedang sakit parah sehingga tidak mampu melakukan proses
10
Di mana keadaan dalam yang konstan walaupun sistem ini terus berubah
contohnya seperti sebuah kolam di dasar air terjun.
Organisme mempunyai 2 lingkungan, yaitu:
1. Lingkungan luar yaitu lingkungan yang mengelilingi organisme secara keseluruhan.
Organisme akan hidup berkelompok dengan organisme-organisme (biotik) dan objekobjek yang mati (abiotik).
2. Lingkungan dalam yaitu lingkungan dinamis dalam badan manusia yang terdiri dari
fluida yang mengelilingi komunitas sel-sel yang membentuk badan.
11
Biotik ialah komponen hidup yang meliputi semua organisme hidup. Contoh komponen
biosis ialah:
Manusia
Tumbuhan
Hewan
Abiotik ialah komponen mati, antara lain:
Suhu
Nilai pH
Cahaya
Kelembapan
Topografi
Iklim
Perubahan lingkungan
Perubahan kecil dalam lingkungan dinamis dalam tubuh bisa menyebabkan sel-sel mati.
Contoh-contoh yang akan menyebabkan sel-sel mati walaupun dalam jumlah kecil ialah
seperti:
Faktor
Setiap faktor mempunyai jumlah tertentu yang dapat memengaruhi lingkungan dinamis.
Contoh beberapa faktor dalam fluida yang perlu diatur jumlahnya:
pH - 7,3 - 7,4, berbeda dengan salur alimentari jumlah, pH adalah berbeda-beda pada
tempat tertentu.
Suhu - 37oC - 39oC
Glukosa - 4,4 - 5,5 mmol/dm3
Urea - 3,3 - 6,6 mmol/dm3
Kepentingan
Akibat perubahan kecil pada jumlah, hal ini akan menimbulkan masalah kepada
organisme yang senantiasa berada dalam lingkungan luar yang tidak tentu dan cara hidup
yang kurang sehat. Maka, untuk mengadaptasi perubahan ini, Tuhan telah menciptakan
organ-organ tertentu dalam badan organisme untuk mengimbangi, mengatur, mengstabilkan,
12
menyesuaikan, dan meneruskan lingkungan dalam supaya berada dalam keadaan yang stabil
untuk sel-sel terus hidup dan berfungsi secara optimum.
Beberapa kepentingannya ialah:
13
MEKANISME HOMEOSTASIS
Mekanisme ini diatur oleh otak terutama hipotalamus, yang bila terangsang akan merangsang
koordinasi tubuh. Proses ini akan terjadi terus menerus hingga lingkungan dinamis dalam
tubuh akan berada pada jumlah yang normal.
2 koordinasi badan yang terlibat ialah:
1. Kordinasi kimia - Seperti hormon
2. Kordinasi saraf - Seperti impuls saraf
Beberapa proses-proses yang terlibat ialah:
1. Umpan balik positif - Contoh demam, badan akan bertambah panas untuk
membunuh bakteri dan virus.
2. Umpan balik negatif - Contoh keadaan panas, badan akan diatur untuk
mengurangi panas badan.
Contoh homeostasis yang ringkas ialah
Apabila cuaca panas, sistem kulit akan merespon dengan mengeluarkan peluh
melalui kelenjar keringat pada epidermis kulit untuk mencegah suhu darahnya
meningkat, pembuluh darah akan mengembang untuk mengeluarkan panas ke sekitarnya,
Hati
Ginjal
Kulit
14
darah
akan
dirangsang
lebih
hipotalamus
aktif
untuk
akan
terangsang
mensekresikan
Agar ion natrium dan ion kalsium dalam darah tetap seimbang - Penyerapan ion
kalsium dan ion natrium pada tubulus ginjal.
Memelihara keseimbangan air dan garam dalam darah
15
Air yang tidak diserap masuk kembali dalam tubuh dan akan keluar sebagai air kencing.
Proses pembentukan air kencing terdiri dari 3 proses yaitu:
1. Filtrasi
2. Reabsorpsi
3. Ekskresi
Di antara racun yang disalur keluar ialah:
Urea
Asam urat
Amonia
Obat - Contoh steroid
Air
Urea
Asam urat
Amonia
Natrium
Klorida
Fosfat
16
mekanisme koreksi akan diarahkan atau dirangsang oleh hipotalamus dengan menggunakan
koordinasi tubuh.
hipotalamus akan berfungsi sebagai termostat mengatur suhu darah yang melaluinya,
mekanisme koreksi akan diarahkan atau dirangsang oleh hipotalamus dengan menggunakan
koordinasi badan.
Otot rangka
Kelenjar adrenal
Kelenjar tiroid
17
Pengaturan kadar gula sedikit dalam darah atau glukosa. Di antara kemungkinan yang
mungkin terjadi ialah:
1. Kadar gula sedikit atau glukosa terlampau banyak
2. Kadar gula sedikit atau glukosa terlampau sedikit
Apabila kadar glukosa terlampau banyak, lebih dari jumlah normal, sel beta pada Pulau
Langerhans akan mensekresikan lebih banyak hormon insulin, kadar glukosa dalam darah
akan turun, proses ini akan berlanjut hingga kadar glukosa dalam darah berada pada jumlah
yang normal.
Fungsi hormon insulin ialah:
Apabila kadar glukosa terlampau rendah, kurang dari jumlah normal, sel alfa pada kelenjar
pulau-pulau Langerhans akan mensekresikan lebih banyak hormon glukagon, kadar glukosa
dalam darah akan naik, proses ini akan berlanjut sehingga kadar glukosa dalam darah berada
pada jumlah normal.
Fungsi hormon glukagon ialah:
18
19
Dalam teori ini, asam Brnsted didefinisikan sebagai sebuah molekul atau ion yang
mampu
melepaskan
atau
"mendonorkan"
H+),
dan basa
Brnsted sebagai spesi kimia yang mampu menarik atau "menerima" kation hidrogen
(proton).
Ciri asam basa bronsted-lowry
Ketika sebuah senyawa yang berperilaku seperti asam mendonorkan proton, haruslah
terdapat basa yang menerima proton tersebut. Sehingga konsep asam basa BrnstedLowry
dapat didefinisikan sebagai reaksi:
Asam + Basa basa konjugat + asam konjugat.
Basa konjugat adalah ion atau molekul yang dihasilkan setelah asam
kehilangan protonnya, sedangkan asam konjugat adalah spesi yang
dihasilkan ketika basa menerima proton. Reaksi ini bersifat reversibel dan
dapat berjalan terbalik maupun ke depan.
Air bersifat amfoterik dan berperilaku sebagai asam maupun basa. Dalam reaksi asam
asetat(CH3CO2H) dengan air (H2O), air berperan sebagai basa
CH3COOH + H2O CH3COO- + H3O+
Ion asetat, CH3CO2-, adalah basa konjugat dari asam asetat, dan ionhidronium, H3O+,
adalah asam konjugat dari air. Air juga dapat berperan sebagai asam. Ketika bereaksi dengan
amonia:
H2O + NH3 OH- + NH4+
H2O mendonorkan proton kepada NH3. Ion hidroksida adalah basa
konjugat dari air yang berperan sebagai asam, sedangkan
ion amonium adalah asam konjugat dari basa amonia.
20
Bab III
Kritik / Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga
sengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...
21
Bab IV
Penutup
Demikian makalah tentang materi homesotasis yang saya buat, semoga dapat
bermanfaat bagi kita semua.
22
DAFTAR PUSTAKA
1.Guyton AC, Hall JE: Textbook of medical physiology. 9ed.Philadelphia: WB
Saundersth Company; 1996. p 3-9.
2.Marieb EN: Human anatomy and physiology. 5 ed. San Francisco: Benjaminth
23