Anda di halaman 1dari 3

Parman Abdullah

1111016300043

Sejarah Pengukuran
Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran lainnya yang telah
ditetapkan sebagai standar suatu besaran. Sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan
angka disebut besaran. Sedangkan pembanding dalam suatu pengukuran disebut satuan.
Didalam Al-Quran juga telah dijelaskan bahwa segala diciptakan dengan ukuran
tertentu. Surat Al-Qamar ayat 49:
Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu dengan ukuran (Q.S. Al-Qamar:49)
Ayat tersebut melukiskan keteraturan penciptaan segala sesuatu yaitu dengan ketentuan yang
berupa ukuran. Pada dasarnya ayat tersebutlah yang mendasari perlakuan para ahli fisika
dalam menangani proses-proses alamiah. Mereka selalu mengadakan pengukuran terhadap
besaran-besaran fisis yang hendak mereka teliti. Kemudian keterkaitan satu besaran dengan
besaran yang lain dihubungkan dan dirumuskan dalam rumusan matematis.
Selain itu, dalam Al Quran juga disampaikan bahwa kita harus mengukur secara adil,
jangan dilebihkan dan jangan dikurangi. Kita dilarang untuk menuntut keadilan ukuran dan
timbangan bagi kita, sedangkan bagi orang lain kita menguranginya.. Dalam hal ini, Al Quran
menyatakan dalam berbagai ayat, antara lain dalam surah Asy-Syuara ayat 181-184:
Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang merugikan
dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. Dan janganlah kamu merugikan manusia
pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat
kerusakan dan bertakwalah kepada Allah yang telah menciptakan kamu dan umat-umat
yang dahulu.

Sejarah Alat Ukur Satuan Panjang

Satuan panjang merupakan salah satu satuan tertua yang dipakai oleh umat manuisa.
Menurut catatan sejarah, satuan panjang pernah dipakai dimesir kuno kira-kira 4000 tahun
SM dengan mengambil dasar dari bagian tubuh Raja Firaun yaitu lengan. Kemudia satuan
tersebut diturunkan menjadi kaki, jengkal, tangan dan jari. Di Indonesia sudah sejak lama
masing-masing daerah memiliki satuan ukur panjang sendirisendiri yang nilainya tidak sama,
seperti depa (Jawa), kilan/jengkal (Jawa, Sumatra), bata/tumbak (Jawa Barat, Jawa Tengah),
elo, hasta, petak bahu dll.
Pada Tahun 1790 Akademi Ilmu Pengetahuan Prancis menetapkan meter sebagai
Satuan Internasional (SI) panjang. Meter pada awalnya ditetapkan oleh Akademi Sains
Perancis sebagai jarak (garis longitudinal) sepanjang permukaan Bumi dari Kutub Utara
hingga Khatulistiwa melalui meridian Paris pada tahun 1791, dan pada 7 April 1795 Perancis
menggunakan meter sebagai jarak resmi untuk panjang. Ketidakpastian dalam pengukuran
jarak tersebut menyebabkan Biro Berat dan Ukuran Internasional menetapkan 1 meter
sebagai jarak antara dua garisan pada batang platinum-iridium (meter standar) yang disimpan
di Sevres, Perancis pada tahun 1889.
Konferensi Umum tentang Berat dan Ukuran (Confrence Gnrale des Poids et
Mesures/CGPM) ke-11 ditetapkan suatu standar atomik untuk panjang dengan mengganti
definisi meter sebagai 1.650.763,73 kali panjang gelombang spektrum cahaya oranye-merah
yang dipancarkan oleh isotop atom krypton86 dalam discharge listrik sebuah ruang vakum.
Tepatnya, sekarang satu meter didefinisikan sebagai 1650763,73 kali panjang gelombang
cahaya tersebut. Pada tahun 1983, BIPM menetapkan meter sebagai jarak yang dilalui cahaya
melalui vakum pada 1/299.792.458 detik (kecepatan cahaya ditetapkan sebesar 299.792.458
meter per detik).
Sejarah Alat Ukur massa dan Satuan Massa
Dahulu kala orang massa dan berat benda hanya dengan mengangkatnya dan
mengira-ngira beratnya. Selanjutnya dibuatlah timbangan seperti neraca dua lengan
sederhana. Neraca ini berfungsi membandingkan massa antara dua buah benda. Namun
saat itu belum dikenal satuan massa. Bangsa Babilonia yang hidup pada tahun 2300 SM
menggunakan batu timbangan, yang dipercaya sebagai batu timbangan pertama di dunia.
Batu timbangan ini adalah salah satu satuan massa yang pertama. Kemudian ditemukan
berbagai satuan massa, misalnya pound dan gram. Untuk mengukur massa intan
digunakan satuan karat. Pemakaian satuan yang berbeda-beda itu menimbulkan
kebingungan sehingga ilmuwan menetapkan satu standar internasional massa yang
dikenal dengan kilogram.

Pada satuan SI (Standar Internasional) massa dinyatakan dalam satuan kilogram (kg),
didefinisikan sebagai massa sebuah silinder paduan platina dan iridium tertentu yang
disimpan di Biro Internasional Poids et Mesures di Svres, IBWM (International Bureau of
Weights and Measures, Biro Internasional untuk Berat dan ukuran) berkedudukan di Sevres,
dekat Paris Perancis. Standar ini ditetapkan pada tahun 1887.

Anda mungkin juga menyukai