Anda di halaman 1dari 13

KEBELET BUANG AIR

KECIL

KELOMPOK A5 :

Annisa Ulkhairiyah
11140136
Asri Rahmania
11140128
Atika Lailana Qomatianty
11140132
Fitria Hafidhzoh
11140151
Laura Rahardini
11140138
M. Haekal Fadhilah
11140154
Nurhayati
11140145
Perty Hasanah Permatahati
11140141
Rizkya Farhan Katresna
11140146
Tasya Laresa Putri
11140183

SKENARIO
Seorang supir sedang mengendarai truknya dalam
perjalanan ke luar kota. Suatu saat,ia pun berkeinginan buag
air kecil. Namun dikarenakan perjalanan agak tersendat dan
belum ada toilet, ia pun mengurungkan niatnya. Hingga
suatu saat, ia tidak mampu menahan keinginannya untuk
buang air kecil. Ia pun akhirnya menepi dan buang air kecil
di balik pepohonan meskipun tidak ada air bercebok.

SASARAN BELAJAR
LI 1. Menjelaskan dan memahami anatomi saluran kemih.
LO. 1.1 Menjelaskan dan memahami saluran kemih bagian atas
LO. 1.2 Mempelajari dan Memahami Saluran Kemih Bagian Bawah
LI 2. Menjelaskan dan memahami fungsi saluran kemih
LO. 2.1 Menjelaskan dan memahami proses berkemih
LI 3. Menjelaskan dan memahami adab berkemih
LO. 3.1 Menjelaskan dan memahami tata cara bersuci sesuai ajaran agama
islam

LI 1. Menjelaskan dan memahami anatomi saluran kemih.


Sistem saluran kemih merupakan sistem yang menjaga keseimbangan tubuh
melalui konservasi air dan elektrolit dimana terjadi proses penyaringan darah
dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh.

LO. 1.1 Menjelaskan dan memahami saluran kemih bagian atas


Saluran kemih bagian atas terdiri atas dua yaitu:
Ginjal (Ren)
Ureter

LO. 1.2 Mempelajari dan Memahami Saluran Kemih Bagian Bawah


Saluran kemih bagian bawah terdiri dari 2, yaitu:
Vesika Urinaria (kantung kemih)

Dinding kantung kemih terdiri dari: lapisan sebelah luar (peritoneum), tunika
muskularis (lapisan berotot), tunika submukosa, dan lapisan mukosa (lapisan
bagian dalam).
Uretra

LI 2. Menjelaskan dan memahami fungsi saluran kemih


Fungsi saluran kemih yaitu untuk membuang zat zat hasil metabolism yang
berupa urin dengan melakukan penyaringan darah sehingga tekanan darah
menjadi normal, pH darah menjadi tetap seimbang, dan juga volume darah
normal.

LO. 2.1 Menjelaskan dan memahami proses berkemih


Di dalam ilmu kesehatan, berkemih juga disebut Miksi. Miksi adalah
proses pengosongan kandung kemih setelah terisi urine.
Didalam miksi terjadi dua tahap utama: pertama, kandung kemih terisi
secara progresif hingga tegangan pada dindingnya meningkat melampaui nilai
ambang batas, sehingga ini membuat tahap ke dua bekerja (berkelanjutan),
yaitu adanya reflex saraf disebut reflex miksi yang akan mengosongkan
kandung kemih atau jika gagal, setidaknya akan menyebabkan keinginan
berkemih yang disadari. Meskipun refleks miksi adalah refleks medulla
spinalis yang bersifat otonom, refleks ini dapat dihambat oleh pusat-pusat di
korteks serebri (batang otak).

LI 3. Menjelaskan dan memahami adab berkemih


Adab adab berkemih dalam ajaran Islam , yaitu :
Membaca doa sebelum masuk ke toilet
Mendahulukan kaki kiri ketika masuk dan mendahulukan kaki kanan ketika keluar.
Setelah selesei buang air hendaknya membersihkan kotoran yang ada dengan
tangan kiri.
Ketika ingin buang air hendaknya di tempat yang jauh dari orang atau di tempat
tertutup.
Jangan buang air di tempat yang sering dilewati orang.
Hindari buang air di air yang tergenang atau dilubang- lubang tanah.
Jangan berbicara kecuali dalam keadaan terpaksa.
Jangan membawa atau membaca ayat Al- Quran atau benda yang ada tulisan
Allah.
Jangan buang air di tempat yang biasa dipakai untuk berteduh.
Jangan buang air dengan posisi menghadap atau membelakangi kiblat.

LO. 3.1 Menjelaskan dan memahami tata cara bersuci sesuai ajaran agama islam
3 hal yang harus dilakukan seseorang setelah buang air, yaitu :
Hanya bersuci dengan air saja.
Hanya bersuci dengan batu saja.
Bersuci dengan batu kemudian dengan air.

Namun hal tersebut mempunyai catatan sebagai berikut :


Alat bersuci selain air tidak harus berupa batu tapi bisa dengan benda apa
pun yang dapat menyerap air seperti tisu.
Orang yang bersuci dengan selain air, baik batu atau tisu minimal harus
dilakukan sebanyak 3 kali. Jika lebih dari 3 maka jumlahnya dibuat ganjil.
Pernyataan tersebut diperkuat dengan riwayat hadist
Apabila salah seorang kalian pergi ke kakus (WC) , maka hendaknya dia
membersihkan (beristinja) dengan tiga batu, maka itu sudah
mencukupinya. (H.R Ahmad , Abu Dawud , dan Al- Nasai)
Tidak boleh menggunakan tulang atau kotoran kering karena 2 benda
tersebut adalah makanan jin dan tidak boleh diganggu.

Anda mungkin juga menyukai