NH3 dari Ammonia Storage dipompa dan dinaikkan tekanannya dengan menggunkan pompa.
Kemuadian CO2 dan NH3 yang telah dinaikkan tekanannya, dikirim ke Reaktor disini terjadi reaksi eksotermis dengan reaksi:
2NH3 + CO2
direaksikan menjadi
NH4COONH2
Panas yang dihasilkan dari reaksi diatas dimanfaatkan untuk mengguraikan NH4COONH2 (Ammonium Karbamat)
menjadi NH2COONH2 (urea) dan H2O( air) dengan reaksi:
NH4COONH2
terurai menjadi
NH2COONH2 + H2O
Kemudian NH4COONH2 yang belum terurai diuraikan di unit resirkulasi menjadi NH3 dan CO2 untuk dikirim kembali ke
Reaktor.
Setelah itu Urea yang masih menggandung air dihilangkan kandungan airnya di unit evaporasi.
Setelah kandungan urea telah mencapi konsentrasi 96-98 % urea dikirim ke prilling tower atau granulator untuk dibuat urea
dlam bentuk padatan dan kemudian dikirim ke gudang penyimpanan.
produksi dan menejemen yang transedental. Pupuk urea secara umum dibuat
dari bahan baku berupa gas karbon dioksida (CO 2) dan cairan amoniak (NH3).
Suplai bahan baku karbon dioksida dilakukan secara sintetis, sedangkan
suplai cairan amoniak dipenuhi dari pabrik amoniak yang biasanya terletak
tidak jauh dari pabrik pembuatan pupuk urea.