(MANAGEMENT)
KULIAH I
PENDAHULUAN
1. Mengapa Manajemen dibutuhkan?
Manajemen tidak hanya dibutuhkan dalam dunia bisnis
semata tetapidibutuhkan untuk semua tipe kegiatan
yang diorganisir dan dalam semua tipe organisasi.
(Organsisasi = bekerja sama untuk mencapai tujuan. )
Tiap manusia dalam perjalanan hidupnya selalu
menjadi anggota organisasi, contoh, organisasi dalam
keluarga, sekolah, universitas dan sampai menjadi
pemimpin di suatu lembaga, contoh; pemimpin dalam
rumah tangga.
Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, agar
semua usaha tidak sia-sia dan sulit untuk mencapai
tujuan.
Ada dua alasan diperlukannya manajemen.
1. Untuk pencapaian tujuan.
2. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuantujuan yang saling bertentangan.
2. Definisi Manajemen
Manajemen berasal dari kata to manage = mengatur.
- What : Apa yang diatur man, money, methods,
material, machines and
market (6M).
- Why : Mengapa harus diatur agar 6M itu lebih berdaya guna, berhasil guna,
terintegrasi dan terkoordinasi
dalam mencapai tujuan yang optimal.
2. Seorang Individu.
Individu yang melaksanakan fungsi-fungsi manajerial
atau bagian dari kelompok secara keseluruhan
dapat disebut bagian manajemen.
3. Suatu Disiplin akademik.
Manajemen adalah suatu bidang spesialisasi
akademik atau suatu bidang studi.
4. Suatu Proses.
Manajemen juga merupakan suatu proses, karena
mencakup pelaksanaan suatu rangakaian tipe-tipe
khusus kegiatan atau fungsi.
Manajemen Administratif
Manajemen Menengah
Manajemen Lini-Pertama
Manajemen
Operatif
b. Pengorganisasian, adalah:
1. Menentukan segala sumber daya yang ada
dengan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan organisasi.
2. Merancang dan mengembangkan suatu kelompok
kerja / organisasi.
3. Penugasan tanggung jawab dan mendelaegasikan
wewenang kepada individu-individu untuk melaksanakan tugasnya.
c. Penyusunan Personalia (Staffing), adalah:
1. Penarikan (recruitment), pelatihan, pengembangan
serta penempatan dan memberi orientasi pada
karyawan dalam lingkungan kerja MSDM
2. Fungsi ini ditempatkan pada satu bagian dengan
fungsi pengorganisasian, karena adanya saling
keterkaitan, yaitu: fungsi organisasi merancang
wadahnya maka staffing memberi isinya.
d. Pengarahan, adalah:
1. Menugaskan karyawan untuk bergerak menuju
tujuan yang telah ditetapkan.
2. Fungsi ini bisa disebut dengan beberapa nama,
antara lain: Leading, Directing, Motivating dan
umumnya sering dipakai dengan Actuating.
e. Pengawasan, adalah:
1. Penemuan dan penerapan cara dan peralatan
untuk mengukur dan menjamin bahwa rencana
telah dilaksanakan sesuai dengan yang ditetapkan
sebelumnya.
2. Pengawasan Positif: mencoba mengetahui apakah
tujuan organisasi dicapai dengan efisien dan efektif
3. Pengawasan Negatif: mencoba untuk menjamin
bahwa kegiatan yang tidak diinginkan atau dibutuhkan tidak terjadi atau terjadi kembali.
4. Pengawasan Internal/Eksternal.
5. Empat Unsur fungsi Pengawasan:
1. Penetapan Standar Pelaksanaan.
2. Penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan.
3. Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkan dengan standar yang telah ditetapkan.
4. Pengambilan tindakan koreksi jika terdapat penyimpangan standar.
4. Kegiatan dan Peranan Manajer.
a. Tugas-tugas penting manajer:
- Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain.
- Manajer memadukan dan dan menyeimbangkan
tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan
menetapkan skala prioritas.
- Manajer memikul tanggung jawab dan mempertanggung jawabkan.
- Manajer harus berfikir secara analitis & konseptual
- Manajer adalah seorang mediator.
- Manajer adalah seorang politisi.
- Manajer adalah seorang diplomat.
- Manajer siap mengambil keputusan sulit.
b. Kegiatan yang dilakukan manajer.
1. Kegiatan Pribadi.
2. Kegiatan Teknis.
3. Kegiatan Admistratif.
4. Kegiatan Interaksional.
Peranan
Internasional
Peranan
Pembuatan
Keputusan
Kegiatan Administratif.
Pemrosesan Kertas Kerja.
Persiapan dan administrasi anggaran.
Monitoring kebijakan dan prosedur.
Pemeliharaan stabilitas operasi.
Kegiatan Teknis.
Pekerjaan dengan peralatan-peralatan.
Pemecahan masalah teknis.
Pelaksanaan fungsi-fungsi teknis.
Kegiatan Pribadi.
Pengaturan waktu.
Pengembangan karier pribadi.
Keterlibatan dengan kehidupannya sendiri.
10
59
10
% total
kegiatan
19
Pertemuan yang
dijadwalkan
19
Pertemuan yang
tidak dijadwalkan
Melakukan Perjalanan.
24
Menerima telepon.
33
Bekerja di meja
3
6
22
6. Keterampilan-keterampilan manajerial:
1. Keterampilan Konseptual:
adalah kemampuan mental untuk:
Koordinasi dan integrasi seluruh kepentingan dan
kegiatan organisasi, mencakup:
- mampu melihat organisasi secara menyeluruh.
- memahami hubungan yang saling bergantian antar
bagian.
- mendapatkan, menganalisa dan menginterpretasikan informasi dari berbagai sumber.
11
2. Keterampilan kemanusiaan.
adalah kemampuan untuk bekerja dengan:
- memahami dan memotivasi orang lain, baik secara
individu maupun kelompok mencapai tujuan.
3. Keterampilan Administratif:
adalah seluruh keterampilan yang berkaitan dengan
fungsi-fungsi manajemen dalam administrasi.
4. Keterampilan teknik.
adalah kemampuan menggunakan:
- peralatan-peralatan
- prosedur-prosedur atau teknik-teknik,
dari suatu bidang tertentu, seperti akuntansi, produksi, penjualan atau manufaktur dan lainnya.
12
13
14
15
16
17
18
Pemenuhan diri
Self
actualization
Needs
Tantangan Kerja
Status
Esteem Needs
Jabatan
Berteman
Social Needs
Teman Bekerja
Stabilitas
Security Needs
Perlindungan
Physiological Needs
JHT/Pensiun
Gaji
19
20
mengidentifikasi
menganalisa
mengevaluasi
mendiagnosa
bereaksi
kekuatan
lingkungan:
- peluang
- resiko
- ancaman
Operasional organisasi
1. Faktor-faktor Lingkungan Eksternal.
Lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur di luar
organisasi.
Lingkungan eksternal mempunyai pengaruh langsung
(lingkungan ekstern mikro) dan, lingkungan yang berpengaruh tidak langsung (lingkungan ekstern makro).
Lihat Gambar.4.1 Lingkungan Eksternal Organisasi
buku T. Hani Handoko, halaman: 63
21
22
- Dimensi Internasional.
Komponen Internasional dalam lingkungan eksternal
juga menyajikan kesempatan-kesempatan dan
tantangan tantangan berpotensi menjadi faktor
yang berpengaruh langsung pada organisasi perusahaan.
Kekuatan-kekuatan internasional yang mempengaruhi
adalah melalui:
* perkembangan politik dunia.
* ketergantungan ekonomi.
* penularan nilai-nilai dan sikap hidup serta transfer
teknologi.
atau lebih sempit lagi kekuatan itu berwujud:
* ketergantungan sumber daya impor.
* resesi atau recovery perekonomian dunia.
* persaingan dengan perusahaan multinasional dunia.
* pertukaran mata uang asing.
Maka, tugas manajer disini adalah:
Mampu menganailsa dan mengantisipasi, yang selanjutnya meletakkan dasar yang kuat dalam menghadapi perkembangan dunia internasional.
3. Organisasi dan Lingkungan.
Manajer dan organisasinya memeberikan tanggapan
terhadap lingkungan eksternal dan berusaha untuk
mempengaruhi lingkungan, yaitu
a. Secara mikro, manajer harus memusatkan usahausahanya pada variabel-variabel kunci pada untuk
mempengaruhi langganan, misalnya variabel-variabel dalam Bauran Pemasaran (Marketing Mix) yaitu
produksi, harga, distribusi dan promosi.
23
24
25
V. PROSES PERENCANAAN.
1. Pengertian Perencanaan & 4 tahap dasar Perencanaan.
a. Pengertian Perencanaan.
Perencanaan adalah:
Proses dasar dimana manajemen memutuskan tujuan
dan bagaimana cara mencapainya.
Sebelum kegiatan mengorganisasi, mengarahkan atau
mengawasi, manajer harus membuat rencana-rencana
yang memberikan tujuan dan arah organisasi.
What, When, How, Who yang harus dilakukan.
Jadi, perencanaan adalah suatu proses yang tidak berakhir bila telah ditetapkan dan harus diimplementasikan
serta harus mempertimbangkan kebutuhan fleksibilitas
agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan
kondisi baru secepat mungkin.
b. Empat Tahap Dasar Perencanaan.
Tahap1.
Menetapkan
Tujuan
Tahap.2
Merumuskan
Keadaan
sekarang
Tahap.4
Mengembangkan
serangkaian kegiatan
Tahap. 3
Identifikasi
kemudahan
dan hambatan
T U J U A N
26
27
Kelemahan Perencanaan.
1. Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan
mungkin berlebihan pada kontribusi nyata.
2. Perencanaan cenderung menunda kegiatan.
3. Terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan
berinovasi.
4. Ada rencana-rencana yang diikuti dengan cara-cara
yang tidak konsisten.
3. Hubungan Perencanaan dengan Fungsi-fungsi
Manajemen Lainnya.
Hubungannya dapat dilihat pada gambar berikut:
Pengawasan
Pengorganisasian
Penyusuanan
personalia
Pengarahan
Perencanaan
Keterangan: Dalam banyak hal, perencanaan adalah
fungsi yang paling dasar dan meresap ke
seluruh fungsi-fungsi manajemen lainnya,
saling berhubungan, saling ketergantungan
dan saling berinteraksi.
28
29
30
31
Kelemahan-kelemahannya:
- memerlukan investasi dalam waktu, uang dan SDM
yang cukup besar.
- bila waktu terlalu lama akan mengakibatkan hilangnya
peluang/kesempatan.
8. Hambatan-hambatan Perencanaan Efektif.
Ada sejumlah alasan yang menghambat;
1. Kurang pengetahuan tentang pekerjaan dari satuansatuan kerja dan organisasi secara menyeluruh.
2. Kurang Pengetahuan tentang lingkungan, misalnya
tentang pesaing, penyelia, lembaga-lembaga
pemerintah.
3. Tidak mampu melakukan peramalan secara efektif.
4. Kesulitan perencanaan operasi-operasi yang tidak
berulang.
5. Biaya yang besar.
6. Takut memulai karena takut gagal.
7. Kurang Percaya diri.
9. Kriteria Penilaian Efektifitas Rencana.
Ketepatan Waktu
Kegunaan
Efektifitas biaya
Efektifitas
perencanaan
Ketepatan & objektifitas
Akuntabilitas
Ruang lingkup
32
Teoritik
Misi Organisasi
33
Tipe-tipe tujuan.
1. Tujuan Kemasyarakatan memelihara nilai budaya.
2. Tujuan Keluaran out put (kuantitas produk).
3. Tujuan Sistem pelaksanaan fungsi.
4. Tujuan Produk kualitas produk, keunikan dll.
5. Tujuan Turunan digunakan organisasi dalam
pencapaian tujuan-tujuan lain. Contoh: pelayanan
masyarakat,
pengembangan
karyawan,
kebijakan
investasi dan lokasi pabrik yang mempengaruhi keadaan
ekonomi dan masa depan masyarakat tertentu dll.
34
2. Produktifitas.
TUJUAN
6. Prestasi dan
pengembangan
manajer.
3. Sumber daya
phisik dan keuangan.
4. Profitabilitas
5. Profitabilitas.
35
Perumusan Tujuan .
Perumusan tujuan merupakan hasil usaha perpaduan untuk
memuaskan semua pihak.
Proses Perumusan Tujuan
Koalisi eksternal
-Pemegang saham
/ Pemilik Modal.
- Penyelia
- Pelanggan
- Masyarakat dll.
Koalisi Internal
- Manajemen.
- Manajer.
-Karyawan,
dan lain-lain.
a
aw
n
Me ng)
r
wa aini
a
T a rg
(b
Manajer pelaksana
(eksekutip)
TUJUAN
Sistem Nilai
Tujuan Individu vs
organisasi
36
Pengertian MBO.
MBO berkenaan dengan penetapan prosedurprosedur formal atau semi formal yang dimulai
dengan penetapan tujuan dan dilanjutkan dengan
serangkaian kegiatan (langkah) sampai peninjauan
kembali pelaksanaan kegiatan.
Definisi MBO.
38
Kelemahan MBO.
Ada dua kategori kelemahan-kelemahan khas untuk
organisasi yang mempunyai program MBO formal:
1. Kelemahan-kelemahan yang melekat (inherent) pada
proses MBO. Ini mencakup konsumsi waktu dan usaha
yang cukup besar dalam proses belajar untuk
menggunakan teknik-teknik MBO serta meningkatkan
banyaknya kertas kerja.
2. Kelemahan-kelemahan dalam pengembangan dan
implementasi MBO oleh berbagai fungsi.
39
4. Deskripasi Jabatan
Maka,
Penetapan tujuan kelompok dan fleksibilitas dibutuhkan
untuk memecahkan masalah.
7. Hilangkan konflik antara kreatifitas dan MBO.
40
41
42
43
44
Contoh:
Manajer tidak perlu memikirkan penetapan gaji
karyawan yang baru, karena organisasi pada
umumnya sudah mempunyai standar gaji untuk
semua pegawai.
b. Keputusan- keputusan yang tidak diprogram.
adalah keputusan yang berkenaan dengan maslahmasalah khusus, khas dan tidak biasa.
contoh:
- Keputusan cara pengalokasian sumber-sumber
daya organisasi.
- Penanganan lini produk yang jatuh di pasaran dll.
2. Proses Pembuatan Keputusan.
Identifikasi dan diagnosa masalah.
Pengumpulan dan analisa data
Pengembangan alternatif-alternatif.
Evaluasi alternatif-alternatif
Umpan balik
Pemilihan alternatif.
Implementasi keputusan.
Evaluasi hasil keputusan.
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
Direktur
Produksi
Direktur
Pemasaran
Direktur
Keuangan
Direktur
Personalia
55
2. Departementalisasi Divisional
Organisasi Divisional dapat mengikuti pembagian
divisi-divisi atas dasar:
- produk.
- wilayah (geografis).
- langganan.
Contoh Bagan Organisasi Divisional atas dasar Produk.
Presiden Direktur
Direktur
Automotif
Merek A
Direktur
Automotif
Merek B
Personalia
Produksi
Keuangan
Pemasaran
Personalia
Produksi
Keuangan
Pemasaran
Direktur
Automotif
Merek C
Personalia
Produksi
Keuangan
Pemasaran
Direktur
Pemasaran
Direktur
Keuangan
Kepala
Wilayah
Sumbagut
Direktur
Personalia
Kepala
Wilayah
Kalimantan
56
Industri.
Direktur
Produk-produk
Konsumsi
Direktur
Produk-produk
Militer
57
Manajer
Proyek
Manajer
Produksi
Manajer
Pemasaran
Manajer
Keuangan
Manajer
Personalia
Personalia
Produksi
Keuangan
Pemasaran
Contoh Bagan Organisasi Matriks.
Presiden Direktur
Manajer
departemen
teknis
Manajer
departemen
pembelian
Manajer
departemen
administrasi
Manajer
Proyek A
Staf
Teknis
Staf
Pembelian
Staf
Administrasi
Manajer
Proyek B
Staf
Teknis
Staf
Pembelian
Staf
Administrasi
Manajer
Proyek C
Staf
Teknis
Staf
Pembelian
Staf
Administrasi
58
59
Kegunaan Panitia.
1. Menghasilkan keputusan-keputusan yang lebih baik.
2. Meningkatkan penerimaan gagasan-gagasan.
3. Memperbaiki koordinasi.
4. Tempat Latihan bagi manajer.
5. Dapat menghindarkan penyalahgunaan kekuasaan
melalui penugasan-penugasannya.
7. Organisasi Informal.
adalah suatu jaringan hubungan pribadi dan sosial
yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan
wewenang formal.
Contoh: tidak adanya wewenang, tanggung jawab,
delegasi dan koordinasi atau dengan kata lain
adanya kelompok tertentu dalam suatu kelompok atau organisasi tertentu
60
61
Div
Prod
B
Sequential
interdepence
Dept
Pembelian
Dept
Produksi
Reciprocal
interdepence
Bagian
Pemeli
haraan
Bagian
operasi
62
63
3. Penerapan
tujuan dan
rencana
Pendekatan II.
MENINGKATKAN
KOORDINASI
POTENSIAL
4. Investasi
5. Ciptakan
sistem dahubungan
lam inforhorizontal
masi vertikal
Pendekatan III.
MENGURANGI KEBUTUHAN AKAN
KOORDINASI.
6. Ciptakan 7. Ciptakan
sumber
tugas2
daya
yg dpt
tambahan
berdiri
sendiri
64
65
66
Karyawan
B. Dua Tingkatan Manajemen dengan Lima Manajer
Struktur A. Seorang manajer mengawasi secara langsung keseluruhan 32 bawahan rentang melebar.
Struktur B. Menunjukkan rentangan yang lebih sempit dan struktur organisasi yang lebih tinggi.
Struktur C. Rentangan menjadi sangat sempit dan struktur organisasi sangat tinggi.
67
Pilihan utama:
Alasan-alasan digunakannya rentang manajemen yang
menyempit, adalah:
bahwa tingkatan hirarki yang semakin tinggi
cenderung
mengurangi
kecepatan
waktu
penyebaran informasi dari atas ke bawah,
sehingga kemungkinan terjadi penyimpangan
akibat terlalu banyak tingkatan yang dilalui
informasi.
Pilihan Kedua:
Alasan yang digunakan rentangan manajemen yang
melebar pada umumnya, adalah:
Bahwa moral dan produktifitas karyawan akan
meningkat dalam organisasi kecil dari pada dalam
organisasi besar.
68
Pandangan Penerimaan
69
Kekuasaan (Power).
Kekuasaan dan wewenang sering ditemui bersamaan,
tetapi keduanya berbeda, yaitu:
- Wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu.
- Kekuasaan adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu.
Beberapa sumber kekuasaan.
1. Kekuasaan balas jasa (Reward Power).
Berasal dari sejumlah balas jasa positif (uang, perlindungan, perkembangan karir dll) yang diberikan untuk melaksanakan perintah.
2. Kekuasaan Paksaan (Corrective Power),
Berasal dari sanksi (dipecat, teguran peringatan dll)
akan diterimanya apabila mereka tidak melaksanakan perintah pimpinan.
3. Kekuasaan sah (Legitimate Power).
Mengemukakan bahwa seseorang pimpinan mempunyai hak yang sah untuk mempengaruhi bawahan.
4. Kekuasaan Pengendalian Informasi (Control of
Information Power).
Berasal dari pengetahuan dimana orang lain tidak
mempunyainya.
5. Kekuasaan Panutan (Referent Power).
Diadasarkan atas dasar kharismatik dan keberanian
seseorang.
6. Kekuasaan Ahli (Expert Power), berasal dari keahlian atau kemampuan seseorang.
70
Kekuasaan
sah
Kekuasaan
paksaan
Kekuasaan
balasjasa.
Manajer
Kekuasaan
informasi
Kekuasaan
panutan
Kekuasaan
ahli.
EXTERNAL
1. Undang-undang & peraturan pemerintah.
2. Perjanjian kerja
kolektif.
3. Perjanjian dengan Dealer,
Suplier dan pelanggan.
71
2. Sentralisasi vs Desentralisasi.
a. Organisasi yang sentralisasi,adalah:
merupakan sebuah sistem yang wewenang serta
pengendaliannya dipegang secara terpusat,
biasanya eksekutif puncak.
b. Organisasi yang desentralisasi,adalah:
merupakan suatu usaha sistematis untuk mendelegasikan kepada jenjang bawah semua wewenang, kecuali yang harus dilaksanakan pada
jenjang tertinggi.
3. Struktur Organisasi dan Penyusunannya.
a. Pembentukan Struktur Organisasi.
Struktur organisasi formal didasarkan pada analisa
dari tiga elemen kunci setiap organisasi:
1. Interaksi Kemanusiaan.
2. Kegiatan yang terarah ke tujuan.
3. Struktur.
Pembentukan struktur organisasi dimulai dengan
penganalisaan kegiatan-kegiatan utama organisasi.
Di kebanyakan perusahaan kegiatan ini berupa produksi, pemasaran, pembelanjaan, keuangan dan
personalia.
Masing-masing kegiatan ditugaskan ke departemen
atau bagian yang berbeda dalam perusahaan termasuk manajer dan bawahannya.
72
b. Bentuk-bentuk Organisasi:
Organisasi Garis/Lini:
Kekuasaan mengalir secara langsung dari Direktur
ke Kepala Bagian, kemudian ke para Karyawan di
bawahnya. Masing-masing bagian merupakan unit
yang berdiri sendiri, dan Kepala Bagian menjalankan semua pengawasan dalam jajarannya.
Kebaikan organisasi garis:
73
74
75
Kelemahan Komite.
- Luwes.
- Memberikan metode untuk memusatkan perhatian pada masalah-masalah utama yang spesifik
atau persoalan-persoalan bersifat teknis yang
unik.
Kelemahannya,
76
77
78
Pemenuhan diri
Self
actualization
Needs
Tantangan Kerja
Status
Esteem Needs
Jabatan
Berteman
Social Needs
Teman Bekerja
Stabilitas
Security Needs
Perlindungan
Physiological Needs
JHT/Pensiun
Gaji
79
3. Model-model Motivasi.
a. Model Tradisional: (F.W. Taylor)
Model ini mengisyaratkan bahwa manajer menentukan bagaimana pekerjaan harus dilakukan dan digunakannya sistem pengupahan insentif untuk memotivasi pekerja produktifitas tinggi maka penghasilan tinggi.
b. Model Hubungan Manusiawi.(Elton Mayo).
Mengemukakan bahwa kontak sosial antar karyawan
dalam mengatasi rasa kebosanan dan pemenuhan
kebutuhan sosial dapat memotivasi
c. Model Sumber Daya Manusia.(Mc. Gregor & Maslow)
Menyatakan bahwa para karyawan dimotivasi oleh
banyak faktor yaitu: uang, prestasi dan kesempatan
bekerja dan pemberian wewenang dan tanggung
jawab untuk pembuatan keputusan-keputusan dalam
pelaksanaan tugas.
4. Pengertian, Proses dan Model Komunikasi
Pengertian Komunikasi;
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian
dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang
kepada orang yang lain.
Berhasil atau tidaknya komunikasi tergantung pada
keterampilan membaca, menulis, mendengar, berbicara
dan lain-lain.
Sebagai suatu proses dengan mana orang-orang bermaksud memberikan pengertian-pengertian melalui pengiringan berita secara simbolis dan dapat menghubung
kan para anggota berbagai satuan organisasi yang
berbeda pada bidang yang berbeda disebut, Rantai
Pertukaran Informasi.
80
Berita
Penerima
5. Diterjemahkan
kembali
2. Diterjemahkan atau
disandikan dalam
kata-kata atau sandi
4. Penerima
menangkap
simbol-simbol
3. Disampaikan/dikirimkan
sebagai berita kepada
penerima
81
5. Komunikasi Organisasi.
Empat faktor yang mempengaruhi efektifitas komunikasi
dalam organisasi:
1. Saluran Komunikasi Formal, mempengaruhi dalam
dua cara:
a. Liputan saluran formal, contoh: semakin besar
organisasi akan semakin panjang komunikasi.
b. Struktur wewenang organisasi, contoh: semakin
luas pendelegasian, semakin panjang komunikasi.
6. Saluran Komunikasi Dalam Organisasi
a. Komunikasi Vertikal.
b. Komunikasi Horizontal.
c. Komunikasi Diagonal.
7. Pedoman Komunikasi Yang Baik.
1. Cari kejelasan gagasan-gagasan terlebih dahulu
sebelum dikomunikasikan.
2. Teliti tujuan setiap komunikasi.
3. Pertimbangkan kondisi fisik dan manusia keseluruhan
kapan komunikasi dilakukan.
4. Konsultasi dengan pihak lain.
5. Perhatikan ekspresi dan isi dasar berita.
6. Ambil kesempatan untuk umpan balik.
7. Ikuti komunikasi lebih lanjut.
8. Perhatikan konsistensi komunikasi.
9. Bertindak untuk mendorong komunikasi.
10. Jadilah pendengar yang baik.
82
Situasi
b. yang terdiri dari banyak variabel yang saling berhubungan. Variabel tersebut diklasifikasikan sebagai
faktor-faktor makro dan faktor-faktor mikro.
Faktor-faktor makro
Faktor-faktor mikro
Pengharapan
dan perilaku
atasan
Tingkatan
organisasi dan
besarnya kelompok
Perilaku
kepemimpinan
Kepribadian
dan latar belakang pemimpin
Pengharapan
dan perilaku
bawahan
Organisasional
Perekonomian
Sosbud
Industri
83
a. Fungsi-fungsi Kepemimpinan
1. Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas,
Menyangkut pemberian saran penyelesaian, informasi dan pendapat.
2. Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok.
Mencakup segala sesuatu yang dapat membantu
kelompok berjalan lancar persetujuan dengan
kelompok lain, penengah perbedaan pendapat dll.
b. Gaya-gaya Kepemimpinan.
1. Gaya dengan orientasi tugas. (task-oriented)
yaitu mengarahkan dan mengawasi bawahan secara tertutup untuk menjamin bahwa tugas
dilaksanakan sesuai yang diinginkan.
2. Gaya dengan orientasi karyawan.
(Employee-oriented).
Berusaha untuk lebih memotivasi bawahan dibanding mengawasi mereka, dan mendorong para
anggota kelompok untuk melaksanakan tugastugas dengan memberikan kesempatan bawahan
berpartisipasi dalam pembuatan keputusan,
menciptakan suasana kerja harmonis dan saling
menghormati satu sama lain.
3. Tipe-tipe Kepemimpinan.
1. Otoriter.
2. Militeristik.
3. Demokratis.
4. Paternalistik (kebapakan) jarang memberi
perintah kebawah.
5. LaizeFaire bukan didasarkan pada kemampuan
84
Pengawasan
Pengarahan
Pengawasan
85
Pengawasan
pendahuluan
Kegiatan
sedang
dilaksanakan
Concurrent
control
Kegiatan
telah
dilaksanakan
Feedback
contrl
86
Penentuan
pengukuran
pelaksanaan
kegiatan
Pengukuran
pelaksanaan
kegiatan
Pembandingan
dengan standar
Evaluasi
Pengambilan
tindakan koreksi
bila perlu
87
Setiap tipe standar harus dinyatakan dalam bentukbentuk hasil yang dapat dihitung untuk memudahkan
manajer mengkomunikasikan pelaksanaan kerja sehingga standar harus ditetapkan secara akurat. Standarstandar yang tidak dapat dihitung juga memainkan
peranan penting dalam proses pengawasan. Misalnya,
standar kesehatan personalia, sikap kerjasama,
promosi karyawan terbaik dsb.
Tahap 2 : Penentuan Pengukuran
Tahap kedua dalam pengukuran adalah menentukan
pengukuran pelaksanaan secara tepat. Beberapa pertanyaan penting yang dapat digunakan :
1. How often, berapa kali pelaksanaan seharusnya
diukur setiap jam, harian, mingguan, bulanan?
2. What form, dalam bentuk apa pengukuran akan
dilakukan laporan tertulis, inspeksi visual, telepon?
3. Who, siapa yang terlibat manajer, staf departemen?
Tahap 3 : Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Tahap ketiga adalah pengukuran pelaksanaan yang
dilakukan secara terus-menerus dan berulang-ulang.
Cara melakukan pengukuran pelaksanaan yaitu :
1. Pengamatan (Observasi)
2. Laporan-laporan, baik lisan dan tertulis
3. Metoda-metoda otomatis
4. Inspeksi, pengujian (test) atau pengambilan sampel.
Tahap 4 : Pembandingan pelaksanaan dengan
Standar dan Analisa Penyimpangan
Tahap kritis dari proses pengawasan adalah
pembandingan pelaksanaan nyata dengan pelaksanaan
yang direncanakan atau standar yang telah ditetapkan.
88
89
90
91
92
93
94
95
96