Anda di halaman 1dari 15

TRANSMISSIBLE VENEREAL TUMOR PADA ANJING

Amanda Rasul, DVM.


Case :
Anjing bullmastiff, betina, 2 tahun+ datang ke klinik ( 29 april 2008 ) dengan kondisi pembengkakan
daerah genital dan leleran darah bercampur nanah serta adanya bentukan nodular kemerahan
(cauliflower). Pemilik mengatakan leleran darah dan nanah sudah ada sejak November 2007. Kondisi
kini semakin parah dengan adanya pembengkakan daerah genital dan leleran darah bercampur nanah
serta adanya bentukan nodular kemerahan (cauliflower). Anjing masih aktif dan nafsu makan baik.
Beberapa bulan sebelum adanya leleran darah, anjing dikawinkan dengan anjing jantan yang diduga
menderita Transmissible Venereal Tumor (TVT). Pengobatan dengan vincristine (0,025/kg i.v) setiap
minggu selama 4 minggu menunjukan hasil yang baik. Satu minggu setelah pemberian vincristine ( 6
mei 2008 ) tidak ada lagi leleran nanah dan pembengkakan, namun bentukan nodular kemerahan
masih ada (cauliflower mengecil). Dengan dosis yang sama vincristine kembali diberikan (i.v). Tanggal
13 mei 2008 bentukan cauliflower semakin mengecil dan kembali diberi vincristin. Tanggal 22 mei
bentukan cauliflower hampir tidak terihat dan masih diberi vincristine. Satu minggu setelahnya
bentukancauliflower sama sekali hilang.
Pembahasan
Transmissible Venereal Tumor (TVT) merupakan infeksi sarkoma, veneral granuloma,transmissible
limposarcoma,sticker tumor yang umumnya menginfeksi alat genital jantan maupun betina. Meskipun
dilaporkan pula kasus TVT yang menginfeksi daerah cervik, punggung, flank, daerah abdomen,
intranasal (Park et al., 2006; Marcos et al., 2006; Papazoglou et al., 2001). Paling banyak Kejadian TVT
yakni berada dilingkungan tropis dengan temperature hangat (Rogers, 1997).
Tumor dapat tumbuh 15-60 hari setelah implantasi, dan dapat tidak terdeteksi selama bebrapa tahun
(Lombard et al., 1968; Moulton, 1978).
Gejala TVT ialah adanya bentukan seperti cauliflower kemerahan. Biasanya pada daerah genital.
Secara makroskopis, bentuknya beragam. Ada yang kecil maupun besar (5m-10 cm), lunak maupun
keras, abu-abu hingga kemerahan, bentukan nodular maupun papilary di penis ataupun lapisan
permukaan preputium. Dapat terjadi juga pada glans penis, kadang pada bagian dalam penis bahkan
scrotum dan daerah perineal. Pada anjing betina biasanya terpencil, dapat ditemukan pada seluruh
bagian mukosa vagina, sering pula menyebar ke vestubula hingga labia. Ukurannya bervariasi dari
nodular kecil hingga besar hinga menyebar ke lumen vulvovagina atau menjulur hingga diantara labia.
Kedua kelamin sering terjadi perubahan yang regresif hingga mudah berdarah hingga keluar leleran
serous, hemoragi ataupun leleran purulent dari preputium maupun vagina (Aiello et al., 2000)
(Bloom et al., 1950).
Secara mikroskopis. Sel tumor besar, bulat, polyhedral, ataupun sedikit oval, jarang yg ireguler,
beberapa uniform ukurannya. Nucleus besar, relative vesicular, jelas, umumnya satu inti. Tidak ada
Sitoplasma bergranulasi (eosinofilik atau basofilik(giemsa)), dan dengan ciri tumor pada umumnya
(Bloom et al., 1950).
Pengobatan TVT yang paling efektif ialah dengan kemoterapi. Beberapa penelitian menunjukan
pengobatan dengan vincristin sangat baik hasilnya. Vincristine diberikan setiap minggu dengan dosis
0,5 0,7 mg/m2 dari area tubuh atau 0,025 mg/kg secara intra vena. Lama pengobatan juga
bervariasi 2 7 kali (Marcos et al., 2006; Nak et al., 2005; Papazoglou et al, 2001). Vincristine
merupakan kelompok vinca alkaloid yg merupakan obat kemoterapi. Vincristine ialah ekstrak dr
tanaman vinca rosea yg merupakan racun microtubule (Brooks, 2008).

Daftara Pustaka
Aiello, S.E., et al. 2000. The Merck Veterinary Manual Eight ed. Merck&Co. inc whitehouse station
N.J.USA.
Bloom, F., George, H., Nobace, C.R. 1950. The Transmissible Venereal Tumor of the Dog. Studies
Indicating That the Tumor Cells are Mature end Cells of reticulo-endothelial origin. Departments of
Pathology and Anatomy of the State University Medical Center at New York, Brooklyn, N.Y., and the
Departments of Anatomy of the Hahnemann Medical CoUege and Hospital, Philadelphia, Pa., and of
the College of Physicians and Surgeons, Columbia University, New York, N.Y.
Brooks, W.C. 2008. Vincristine (Oncovin, Vincasar). veterinarypartner.com
Lombard, C.H., Cabanie, P.1968. Le sarcome de Sticker. Rev Med Vet. 119(6):565-586.
Marcos. R., Santos. M., Marrinhas. C., dan Rocha E. 2006. Vet Clin Pathol. Cutaneous transmissible
venereal tumor without genital involvement in a prepubertal female dog. Mar 35(1):106-9.
Moulton, J.E. 1978. Tumor of genital systems. In: Moulton JE, ed. Tumors in domestic animals. 2.ed.
California: University of California; 326-330.
Nak, D., Nak, Y., Cangul, I.T., and Tuna, B. 2005. A Clinico-pathological Study on the Effect of Vincristine
on Transmissible Venereal Tumour in Dogs. Journal of Veterinary Medicine Series A 52 (7) , 366370
doi:10.1111/j.1439-0442.2005.00743.x
Papazoglou, L. G.,. Koutinas, A. F., Plevraki, A. G., Tontis, D. 2001. Journal of Veterinary
Medicine.Primary Intranasal Transmissible Venereal Tumour in the Dog: A Retrospective Study of
Six Spontaneous Cases. Series A 48 (7) , 391400 doi:10.1046/j.1439-0442.
Park, M.S., Kim, Y., Kang, M.S., Oh, S.Y., Cho, D.Y., Shin, N.S., Kim, D.Y. 2006. Disseminated transmissible
venereal tumor in a dog. J Vet Diagn Invest. 18:130133.
Rogers KS. Transmissible venereal tumor. Compend Contin Educ.Pract Vet 1997; 19: 1036-1045

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Tumor adalah adanya suatu pertumbuhan yang tidak terkendali pada
suatu jaringan dalam tubuh individu atau suatu massa jaringan yang abnormal
dimana pertumbuhannya berlebihan dan tidak terkoordinasi dengan jaringan
normal disekitarnya (Dharma dan Putra, 1997). Neoplasma dapat dibagi menjadi
dua bagian yaitu benigna ( tumor tenang) dan maligna (tumor ganas). Ciri-ciri
tumor benigna antara lain tumbuh lambang, tidak mengilfitrasi, menyerupai
jaringan asal, sel-sel normal, tidak menyebar ke lokasi jauh, hanya membunuh
jika merusak fungsi fital. Sedangkan ciri-ciri tumor maligna antara lain tumbuh
cepat, menginfiltrasi, merbeda dari jaringan asal, sel-sel abnormal, menyebar ke
lokasi jauh serta selalu membunuh jika tidak diobati (Spector, 1993). Kasus yang
diambil merupakan jenis tumor ganas sesuai hasil pemeriksaan histopatologi.
Venereal sarcoma pada anjing ditemukan pada preputium yang
membungkus penis sehingga penis mengalami atropi. Neoplasma pada penis dan
mukosa preputium termasuk di dalamnya transmissible venereal
tumor (TVT), squamous cell carcinoma,
hemangiosarcoma danpapilloma. Permukaan atau massa yang abnormal
dapat diamati dengan pemeriksaan fisik.(Fossum et al., 1997).
Penanganan venereal sarcoma dengan melakukan eksisi (pengangkatan)
secara total (Sudisma dkk., 2006). Penanganan venereal sarcoma dengan
pengangkatan total tumor termasuk pencegahan kemungkinan sel tumor
bermetastasis (pertumbuhan sekunder) ke tempat lain dapat dilakukan dengan
tindakan pembedahan dan pengobatannya disertai dengan kemotherapi dan
mempunyai prognosa jelek (Mayer et al., 1959; Spector, 1993; Martins et
al,. 2005).

1.2 ETIOLOGI
Pada kasus venereal sarcoma ini, penyebabnya berupa faktor hormonal
(Dharma dan Putra, 1997). Penyebaran tumor karena faktor hormonal, yaitu

produksi androgen yang tinggi dari korteks adrenal. Produksi hormon androgen
ini produksi hormon testoteron yang bertanggung jawab memanisfestasikan
libido. Jadi meskipun anjing sudah dikastrasi masih dapat melakukan koitus.
Venereal sarcoma pada anjing dapat disebabkan karena tumor terimplantasi
pada mukosa kelamin pada saat koitus.
1.3 GEJALA KLINIS
Gejala klinis yang tampak adalah adanya tetesan berdarah dan benjolan
pada penis. Jika penis dipalpasi akan terasa pertumbuhan yang tidak teratur
(lobuler) seperti buah anggur atau bunga kol (Mayer et al., 1959). Hasil
pemeriksaan darah menunjukkan terjadi limfositosis. Terjadinya limfositosis
merupakan salah satu indikasi terjadinya pertumbuhan tumor yang cepat dan
akan menyebabkan kerusakan jaringan yang pada akhirnya terjadi nekrosis,
perdarahan dan terjadi limfositoisis (Darmawan, 2002).

1.4 PROGNOSA
Infausta sampai Fausta

1.5 TRETMENT
Penanganan tumor tersebut dilakukan dengan cara operasi yaitu
eksisi/pengangkatan massa tumor dilanjutkan dengan kemoterapi dengan
pemberian vincristine injeksi selama lima atau tujuh kali pemberian.

1.6 TEKNIK OPERASI


Sebelum dilakukan tindakan operasi perlu dilakukan persiapan operasi
sehingga operasi dapat berjalan lancar tanpa adanya hal-hal yang dapat
mengganggu jalannya operasi, hal-hal yang perlu dipersiapkan meliputi
persiapan alat, bahan dan obat, persiapan ruang operasi, persiapan pasien dan
persiapan operator.

1.6.1 Persiapan operasi


1. Persiapan alat, bahan dan obat:
o Alat-alat dan bahan:
Scalpel, pisau bedah, gunting, pinset, arteri klem, needle holder, alli forcep, spuit,
kapas, tampon, benang, jarum jahit, kain drape, sarung tangan.
Alat-alat tersebut disterilkan terlebih dahulu untuk menghindari kontaminasi
dari alat ke daerah yang akan dioperasi.
o Obat
Premedikasi:
v Atropin Sulfat
Obat yang diberikan 1,5 ml

v Xylazin
Obat yang diberikan 1,5 ml
Anastesi umum
v Ketamin
Obat yang diberikan 1,5 ml
Sebelum melakukan tindakan operasi, hewan diberikan premedikasi anastesi
berupa atropin sulfat secara subcutan dan 5 menit kemudian dilanjutkan dengan
pemberian xylazin dan ketamin secara intramuscular (IM).

2. Persiapan ruang Operasi


Persiapan ruang operasi meliputi ruang operasi harus bersih, lantai dan meja
operasi hendaknya dibersihkan dan didesinfeksi, ruang operasi hendaknya
memiliki penerangan yang cukup.
3. Persiapan Pasien
Dilakukan anamnesa, pemeriksaan fisik secara menyeluruh meliputi:
signalemen, berat badan, umur, pulsus, nafas, suhu tubuh, serta semua sistem
tubuhnya yang kemudian dicatat dalam ambulator atau kertas pemeriksaan
hewan (terlampir). Pemeriksaan laboratorium jika diperlukan, serta pasien
dipuasakan 6 12 jam. Posisi hewan saat operasi dan daerah yang akan dioperasi
dibersihkan terlebih dahulu meliputi pencukuran rambut serta pemberian
yodium tincture kemudian dipasangi kain drape.
4. Persiapan Operator
Operator yang akan menangani jalannya operasi harus memahami prosedur
operasi, dapat memprediksi hal-hal yang akan terjadi selama operasi, dapat
memperkirakan hasil operasi, mencuci tangan atau personal hygiene, memakai
baju operasi, sarung tangan, topi dan masker serta harus siap fisik, mental,
tenang dan terampil.

1.6.2 Operasi
Hewan diletakkan pada posisi dorsal recumbency, insisi dilakukan
pada daerah ventral preputium. Insisi dilakukan pada kulit, subkutan hingga
menemukan massa tumor. Pengangkatan tumor dilakukan secara hati-hati
sehingga tidak menimbulkan trauma pada urethra dan dapat mengangkat tumor
semaksimal mungkin. Daerah tumor dipreparir, dipasangi arteri klem pada
daerah yang akan dipotong untuk mengontrol perdarahan. Apabila terjadi
perdarahan dapat dilakukan ligasi pada daerah tersebut. Setelah massa tumor
diangkat, diberi cairan H2O2(Hidrogen peroksida) bertujuan agar jaringan-

jaringan tumor yang masih ada mati. Selanjutnya dilakukan penutupan pada
daerah yang diinsisi, dimana subkutan ditutup dengan jahitan continous, kulit
dijahit dengan metode intradermal subkutikuler atau simple
interrupted dengan cat gut chromic.
Pada kasus tumor ini hewan telah dikastrasi (orchiectomy) yang untuk
mencegah menyebaran tumor maupun penularan ke hewan lain.

1.6.3 Pasca operasi


Setelah tindakan operasi selesai dilaksanakan, pasien diberikan antibiotik
Benacillin secara intramuskuler sebanyak 1,5 ml untuk mencegah adanya infeksi
sekunder. Serta vitamin K sebanyak satu ampul (1 ml) untuk mempercepat
pembekuan darah. Untuk selanjutnya dapat diberikan antibiotik ciprofloxacin
dan analgesik asam mefenamat secara per oral selama 3 hari.

BAB II
PEMBAHASAN

Pada kasus tumor penis pada anjing ini mulai teramati sekitar setahun
yang lalu, dimana gejala yang tampak ialah keluarnya leleran berdarah dari
penis. Kejadian ini tidak secara langsung dapat teramati karena anjing ini hidup
bebas tanpa mendapatkan perawatan khusus dari pemilik. Kastrasi
(orchiectomy) telah dilakukan pada umur 3 tahun, jadi besar kemungkinan
penularan tumor tersebut faktor gangguan hormonal.
Pada kasus ini jalan terbaik ialah melalui operasi pembedahan untuk
mengangkat massa tumor sebelum menyebar lebih jauh dan mencari serta
menghentikan sumber perdarahan. Perdarahan yang terjadi akibat pecahnya

pembuluh darah tepi akibat tekanan dari tumor tersebut, sehingga tindakan
dalam menghentikan perdarahan dengan ligasi sangat diperlukan. Kesulitan
yang tampak ialah dalam menemukan serta menghentikan perdarahan yang
terjadi, dimana perdarahan terjadi tidak pada lokasi insisi melainkan lebih ke
arah cranial (Sudisma dkk., 2006).
Penanganan pasca operasi merupakan bagian yang sangat penting,
dimana stadium kesembuhan luka akibat insisi dimonitor dengan baik, dan
untuk mengurangi infeksi sekunder dapat dilakukan dengan pemberian
antibiotik. Untuk kasus venereal sarcoma, terapi terbaik ialah dengan
kemotherapi (Mayer, et al. 1959; Spector, 1993; Martins, et al.2005). Akan
tetapi pertimbangan biaya yang sangat besar menyebabkan terapi tersebut tidak
dapat dilaksanakan Kemotherapi dengan vincristinepada anjing dilaporkan
dapat sembuh 35 hari pasca operasi (Tella et. al.,2004). Tumor akan muncul
kembali pada bulan ke 4 6 pasca operasi pembedahan jika tidak dilakukan
kemotherapi dengan vincristine ( Boscos and Ververidis, 2004).

BAB III

SIMPULAN DAN SARAN


3.1 SIMPULAN
1. Anjing yang diambil untuk kasus setelah dilakukan pengamatan
fisik terdapat benjolan pada preputium dIsertai dengan tetesan
darah. Ditunjang dari pemeriksaan histopatologi pada organ
tersebut didiagnosa venereal sarcoma.
2. Penaganan venereal sarcoma dilakukan dengan pembedahan
berupa pengangkatan massa tumor.

3.2 SARAN
1. Setelah dilakukan operasi dengan pengangkatan tumor
dilanjutkan dengan kemoterapi dengan
pemberian vincristine injeksi selama lima atau tujuh kali
pemberian.
2. Untuk mencegah penularan venereal sarcoma pada anjing ialah
dengan mengkandangkan hewan dan melakukan kastrasi
(orchiectomy) sehingga dapat mengurangi resiko penularan
melalui coitus

DAFTAR PUSTAKA
Boscos C.M. and H.N. Vervedis. 2004. Canine TVT Clinical Findings, Diagnosis
and
Teatment. 29th Word Congress The World Small Animal Veterinary
ssisiation. Rhodes, Greece. http//www.google.com.

Dharma, D.M.N. dan A.A.G. Putra. 1997. Penyidikan Penyakit Hewan. C.V.
Bali Media Adhikarsa. Denpasar.

Dharmawan, N. S. 2002. Pengantar Patologi Klinik Veteriner.Universitas


Udayana. Denpasar.

Fossum, Theresa Welch, Cheryl S. Hedlund, Donald A. Hulse, Ann L. Johnson,


Howard B. Seim, Michael D. Willard, Gwendolyn L. Carroll. 1997. Small Animal
Surgery. Von Hoffman Press, Inc. United States of America.

Martins, M.I.M., F.F.D. Souza and C. Gubelo. 2005. Canine Transmissible


Venereal Tumor. Etiology, Pathology, Diagnosis and Treatment.
International Veterinary Information Service, Ithaca N Yhttp://www.ivis.org.

Mayer, K., J.V. Lacroix and H.P. Hoskins. 1959. Canine Surgery 4th ed.,
American Veterinary Publications, Inc

Spector, W. D. and T. D. Spector. 1993. Pengantar Patologi Umum (An


Introduction to General Pathology) Edisi ketiga. Penerjemah Soetjipto,
Harsono, Amelia Hana dan Pudji Astuti. Gadjah Mada University Press.
Yokyakarta
Sudisma, I.G.N., I.G.A.G. Putra Pemayun, A.A.G. Jaya Warditha, I.W. Gorda.
2006. Ilmu Bedah Veteriner dan Teknik Operasi. Pelawa Sari. Denpasar
Tella, M., O.O. Ajala. and V.O. Taiwo. 2004. Complete Regression of
Transmissible
Venereal Tumour (TVT) in Nigerian Mongrel Dogs with
Vincristine Sulphate Cemotherapy. African Journal of Biomedical Research,
Vol. 7 ;133 138.

Ibadan. Source :http://www.bioline.org.br/md

19 Januari 2011 - 06:45

Transmissible Venereal Tumor (TVT)

(1

Komentar)

Oleh Drh.Amanda Rasul.

Transmissible Venereal Tumor (TVT) merupakan infeksi sarkoma, veneral


granuloma, transmissible limposarcoma, sticker tumor yang umumnya
menginfeksi alat genital jantan maupun betina. Meskipun dilaporkan pula
kasus TVT yang menginfeksi daerah cervik, punggung, flank, daerah
abdomen, intranasal (Park et al., 2006; Marcos et al., 2006; Papazoglou et
al., 2001). Paling banyak Kejadian TVT yakni berada dilingkungan tropis
dengan
temperature
hangat
(Rogers,
1997).
Tumor dapat tumbuh 15-60 hari setelah implantasi dan dapat tidak
terdeteksi selama bebrapa tahun (Lombard et al., 1968; Moulton, 1978).
Gejala TVT ialah adanya bentukan seperti cauliflower kemerahan. Biasanya
pada daerah genital. Secara makroskopis, bentuknya beragam. Ada yang
kecil maupun besar (5m-10 cm), lunak maupun keras, abu-abu hingga
kemerahan, bentukan nodular maupun papilary di penis ataupun lapisan
permukaan preputium. Dapat terjadi juga pada glans penis, kadang pada
bagian dalam penis bahkan scrotum dan daerah perineal. Pada anjing betina
biasanya terpencil, dapat ditemukan pada seluruh bagian mukosa vagina,
sering pula menyebar ke vestubula hingga labia. Ukurannya bervariasi dari
nodular kecil hingga besar hinga menyebar ke lumen vulvovagina atau
menjulur hingga diantara labia (kelamin anjing betina). Kedua kelamin
sering terjadi perubahan yang regresif hingga mudah berdarah hingga keluar

leleran serous, hemoragi ataupun leleran purulent dari preputium maupun


vagina
(Aiello
et
al.,
2000)
(Bloom
et
al.,
1950).
Secara mikroskopis. Sel tumor besar, bulat, polyhedral, ataupun sedikit oval,
jarang yang ireguler, beberapa uniform ukurannya. Nucleus besar, relative
vesicular, jelas, umumnya satu inti. Tidak ada Sitoplasma bergranulasi
(eosinofilik atau basofilik(giemsa)), dan dengan ciri tumor pada umumnya
(Bloom
et
al.,
1950).
Pengobatan TVT yang paling efektif ialah dengan kemoterapi. Karena
sifat Penyakit ini yang mudah menular, tentu saja bagi pemilik hewan
segeralah bawa hewanya ke dokter hewan praktek jika dicurigai adanya
bentukan
ini.

Drh.

Amanda

Rasul

Smile

Pets

Bukit Nusa Indah, jalan Melati No. 16. Ciputat, Tangerang Selatan
15414.
(021)

Daftara

44390007

0856

911

39

007

Pustaka

Aiello, S.E., et al. 2000. The Merck Veterinary Manual Eight ed. Merck&Co.
inc
whitehouse
station
N.J.USA.
Bloom, F., George, H., Nobace, C.R. 1950. The Transmissible Venereal
Tumor of the Dog. Studies Indicating That the Tumor Cells are Mature end
Cells of reticulo-endothelial origin. Departments of Pathology and Anatomy
of the State University Medical Center at New York, Brooklyn, N.Y., and the
Departments of Anatomy of the Hahnemann Medical CoUege and Hospital,
Philadelphia, Pa., and of the College of Physicians and Surgeons, Columbia
University,
New
York,
N.Y.
Brooks, W.C. 2008. Vincristine (Oncovin, Vincasar). veterinarypartner.com
Lombard, C.H., Cabanie, P.1968. Le sarcome de Sticker. Rev Med Vet.
119(6):565-586.

Marcos. R., Santos. M., Marrinhas. C., dan Rocha E. 2006. Vet Clin Pathol.
Cutaneous transmissible venereal tumor without genital involvement in a
prepubertal
female
dog.
Mar
35(1):106-9.
Moulton, J.E. 1978. Tumor of genital systems. In: Moulton JE, ed. Tumors in
domestic animals. 2.ed. California: University of California; 326-330.
Nak, D., Nak, Y., Cangul, I.T., and Tuna, B. 2005. A Clinico-pathological
Study on the Effect of Vincristine on Transmissible Venereal Tumour in Dogs.
Journal of Veterinary Medicine Series A 52 (7) , 366370
doi:10.1111/j.1439-0442.2005.00743.x
Papazoglou, L. G.,. Koutinas, A. F., Plevraki, A. G., Tontis, D. 2001. Journal
of Veterinary Medicine. Primary Intranasal Transmissible Venereal Tumour in
the Dog: A Retrospective Study of Six Spontaneous Cases. Series A 48 (7) ,
391400
doi:10.1046/j.1439-0442.
Park, M.S., Kim, Y., Kang, M.S., Oh, S.Y., Cho, D.Y., Shin, N.S., Kim, D.Y.
2006. Disseminated transmissible venereal tumor in a dog. J Vet Diagn
Invest.
18:130133.
Rogers KS. Transmissible venereal tumor. Compend Contin Educ.Pract Vet
1997; 19: 1036-1045

Anda mungkin juga menyukai