Presentasi Ecce Rizak
Presentasi Ecce Rizak
Aspek Personal
ICEA
Aspek Klinis
DK dan DD, penyakit penyerta
dalam kehidupan
melakukan
pekerjaan
Skor
Keterangan
Mamapu
luar rumah
Mulai mengurangi aktivitas
melakukan
pekerjaan
tidak
mampu
pekerjaan ringan
Dalam keadaan
kerja kantor
3
melakukan
tertentu
masih
ringan
Tidak melakukan aktivitas
kerja,
keluarga
berbaring
Perawatan
diri
oelh
orang
lain,
tergantung
Tergantung
perawat
pada
pada
pelaku
Aspek Personal
Aspek Klinis
Diagnosis Klinis : Suspek Asthma
Brokiale
DD
Suspek Bronkiektasis
Suspek Chronic Obstructive Pulmonary
Disease (PPOK)
DK : Suspek Asthma
Bronkiale
Ditegakkan berdasarkan
Keluhan sesak nafas
Riwayat bunyi wheezing atau mengi ekspirasi khas memanjang.
Adanya faktor risiko mengakibatkan kekambuhan dari penyakit ini
Debu
Udara dingin dimalam hari
Cuaca berangin
Menurun secara genetik (atopi) dari Ibu dari Ny.Riyani.
DD : Suspek Bronkiektasis,
COPD
Bronkiektasis dilatasi (ektasis) bronkus lokal dan
permanen akibat kerusakan struktur dinding dan
berjalan kronik.
Kongenital ataupun penyakit yang didapat.
Penyakit yang didapat, dapat berupa akibat dari infeksi
pneumonia yang kronik, obstruksi korpus alineum,
karsinoma bronkus atau tekanan dari luar terhadap bronkus.
Tanda dan gejala : batuk, sesak nafas (dispnea), demam
berulang. Gejala lain yang bisa didapatkan yaitu hemoptisis.
Pemeriksaan penunjang dengan spirometri
Karena merupakan kelainan anatomis yang permanen maka
CT-scan merupakan gold standar dari penegakkan diagnosis
bronkiektasis ini
DD : Suspek Bronkiektasis,
COPD
COPD obstruksi saluran napas, dimana perlambatan aliran
udara ekspirasi yang progresif lambat dan ireversibel.
PPOK terdiri dari bronkitis kronik, emfisema
Faktor risiko dari penyakit ini adalah Merokok polusi udara,
hiperesponsif saluran napas, jenis kelamin laki-laki, status sosial
ekonomi, faktor pekerjaan dan defisiensi alpha-1 antitripsin
Ciri khas PPOK adalah keterbatasan aliran udara ireversibel selama
forced expiration hilangnya elastisitas o.k kerusakan jaringan
paru-paru atau dari peningkatan resistensi saluran udara.
Diagnosis formal PPOK dibuat dengan spirometri, (FEV1/FVC)
kurang dari 70% defek obstruktif signifikan.
Asthma vs PPOK PPOK harus didahului dengan batuk berdahak
lebih dari 3 bulan dan minimal 2 tahun berturut turut. Ibu Riyani
disini tidak memiliki riwayat batuk yang sangat panjang.
Faktor Perilaku
Penilaian faktor perilaku dapat diamati mulai dari tingkat pengetahuan,
sikap, dan tindakan pasien maupun anggota keluarganya yang lain.
Tingkat pengetahuan keluarga dan penderita kurang paling tinggi SMP
Sikap serta tindakan yang dimiliki cukup baik setuju bahwa kondisi sakit bisa
dipengaruhi oleh perilaku sehari-hari. Penerapan pola hidup sehat dapat
mencegah terjangkitnya suatu penyakit
Keluarga dan Ibu Riyani bersikap tegas dan tidak mudah terpengaruh
dengan omongan orang disekitar sehingga tidak mempercai takhayul
termasuk dengan hal-hal yang berkaitan dengan isu kesehatan lebih
percaya berobat ke mantri kesehatan.
Pengambilan keputusan keluarga pasien cukup baik, itu dapat dinilai
ketika ketika dahulu ibu Riyani sakit karena serangan asma yang cukup
berat dibawa ke RS dan saat ini memanfaatkan pelayanan di
puskesmas menggunakan Jamkesmas. Ketika mulai timbul gejala sesak,
maka lebih beliau memilih menutup warung dan berisitirahat sampai
keadaan membaik sehingga pengawasan diri sudah cukup baik.