Anda di halaman 1dari 34

BAB II

II.1 TINJAUAN TEORI


II.1

KAJIAN MENGENAI APARTEMEN

II.1.1

Apartemen

Apartemen merupakan sebuah model tempat tinggal yang hanya mengambil sebagian
kecil ruang dari suatu bangunan. Suatu gedung apartemen dapat memiliki puluhan bahkan
ratusan unit apartemen. Istilah apartemen digunakan secara luas di Amerika Utara,
sementara istilah flat digunakan di Britania Raya dan negara-negara persemakmuran.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Apartemen

Apartemen merupakan sebuah hunian layaknya rumah pada umumnya, hanya saja
jika di perumahan-perumahan, unit-unit kavlingnya, ditata horizontal tersebar di seluruh
lahan yang tersedia, sedangkan apartemen, unit-unit kavlingnya ditata vertial sehingga
tercipta sebuah massa bangunan tinggi yang berisi unit-unit hunian.
Sumber : http://kamissore.blogspot.com/2008/10/tren-perkembangan-apartemen.html
II.1.2

Klasifikasi Apartemen

Berdasarkan Status Kepemilikan


Apartemen sewa ( rental ) : merupakan apartemen yang dimiliki oleh perorangan
dengan harga yang terjangkau yang disewakan kepada calon penyewa dengan harga

yang terjangkau.
Apartemen milik bersama ( coorperative ) : merupakan apartemen yang dimiliki
tidak hanya oleh setu orang melainkan dimiliki oleh banyak orang dengan biaya,

perawatan serta pelayanan dalam apartemen dilakukan bersama-sama


Apartemen milik perseorangan ( condomonium ) : merupakan apartemen dengan
unit hunian yang dapat dibeli dan dimiliki oleh penghuninya. Penghuni tetap
berkewajiban membayar pelayanan apartemen yang mereka gnakan kepada pihak
pengelola

Berdasarkan Bentuk Denah


APARTEMEN DI MAGUOHARJO

Mengoptimalkan Site Sebagai Apartement Dengan Prinsip Green Arsitektur

13

Open Coridor Plan


Bentuk ini mempunyai satu koridor ( exterior corridor ) yang melayani satu
deret unit hunian. Bentuk ini didukung oleh orientasi dan tata ruangnya.
Cross Plan
Denah ini memiliki empat sayap dengan merupakan perkembangan keluar dari
satu tempat. Denah ini masih dapat mengalirkan suasana alamiah kedalam

bangunan dengan bentuk bangunan.


Five wing plan
Denah ini memiliki lima sayap dan sifatnya seperti cross plan.
Berdasarkan kemampuan penghuninya:
Low Cost Apartements :
Untuk golongan masyarakat berpendapatan rendah
Middle Apartements :
Untuk golongan masyarakat berpendapatan sedang
Luxury Apartements :
Untuk golongan masyarakat berpendapatan tinggi.
(sumber : Najir,1997, h.23)

Berdasarkan Struktur Keluarga Penghuni


Single People Apartements yaitu untuk penghuni satu orang
Lone Parents Apartements yaitu untuk suami istri yang belum mempunyai anak
Multi Family Apartements yaitu untuk keluarga dengan satu, dua, atau tiga anak.
Selebihnya dianggap sudah tidak fisible lagi untuk tinggal di apartemen.
(sumber : Najir,1997, h.23)
Berdasarkan Ketinggian Bangunan
Low Rise Apartements : ketinggian bangunan sampai dengan enam lantai
Medium Rise Apartements : ketinggian bangunan antara 6-9 lantai
High Rise Apartements : ketinggian bangunan lebih dari Sembilan lantai
Berdasarkan Bentuk Massa Bangunan
Tower : karakteristik bentuk ini adalah bujur sangkar atau mendekatinya, tinggi
bangunan lebih besar daripaa panjang dan lebarnya
Slab : karakteristik bangunan ini panjang dan tipis, tidak setinggi tower
Variant : merupakan gabungan antara tower dan slab.
Berdasarkan Sistem Pelayanan
Full Servica dan Full Furniture
Apartemen yang menyediakan semua pelayanan dari penyediaan perabot,

pembersihan ruang, laundry, dan pembantu rumah tangga.


Full furniture
Apartemen ini hanya menyediakan perabotan rumah tang, tanpa pelayananuntuk
perawatan ruang yang disewa.
APARTEMEN DI MAGUOHARJO

Mengoptimalkan Site Sebagai Apartement Dengan Prinsip Green Arsitektur

14

II.2

KAJIAN MENGENAI KETINGGIAN BANGUNAN

II.II.1

Bangunan Tinggi

Sebuah bangunan tinggi adalah bangunan atau struktur tinggi. Dengan ketinggian
antara 75 kaki dan 491 kaki (23 m hingga 150 m), berdasarkan beberapa standar,
dianggap bangunan tinggi. Bangunan yang lebih dari 492 kaki (150 m) disebut sebagai
pencakar langit. Tinggi rata-rata satu tingkat adaalh 13 kaki (4 m), sehingga bangunan
setinggi 79 kaki (24 m) memiliki 6 tingkat. Meskipun definisi tetapnya tidak jelas, banyak
badan mencoba mengartikan arti 'bangunan tinggi':

International Conference on Fire Safety in High-Rise Buildings mengartikan


bangunan tinggi sebagai "struktur apapun dimana tinggi dapat memiliki dampak besar
terhadap evakuasi"

New Shorter Oxford English Dictionary mengartikan bangunan tinggi sebagai


"bangunan yang memiliki banyak tingkat"

Massachusetts General Laws mengartikan bangunan tinggi lebih tinggi dari 70 kaki
(21 m)

Banyak insinyus, inspektur, arsitek bangunan dan profesi sejenisnya mengartikan


bangunan tinggi sebagai bangunan yang memiliki tinggi setidaknya 75 kaki (23 m).
Kepentingan memposisikan pengaturan ketinggian bangunan dalam skala prioritas

manajemen pembangunan keruangan daerah perkotaan dan perdesaan terkait dengan


adanya peningkatan kebutuhan ruang yang tidak diikuti penambahan suplai lahan, sumber
daya alamiah yang terbatas skalanya dan tidak bisa diperbaharui keberadaannya.
Sementara itu, pembangunan keruangan sendiri sarat akan dampak, baik terhadap
lingkungan sosial maupun alamiah. Berdirinya gedung komersial bertingkat tinggi dalam
jarak yang sangat dekat dengan tempat-tempat berfungsi religius sering menjadi sumber
ketidakpuasan di masyarakat. Banjir terparah yang melanda Jakarta di awal tahun 2007
APARTEMEN DI MAGUOHARJO

Mengoptimalkan Site Sebagai Apartement Dengan Prinsip Green Arsitektur

15

ditengarai salah satu penyebabnya adalah penyempitan skala permukaan tanah yang
tersedia untuk menyerap guyuran air hujan, karena sebagian besar telah tertutup bangunan.
Permasalahan di atas, tidak terjadi di kota-kota di Indonesia atau negara berkembang
saja, tetapi adalah tantangan bagi perencanaan keruangan daerah di seluruh dunia.
Penelitian ini dilandasi pada suatu konsep pengaturan ketinggian bangunan sebagai salah
satu wahana menyeimbangkan pembangunan keruangan dengan mengkonsolidasikan
pembangunan; memberi perlindungan; dan menjamin keberadaan ruang-ruang yang
berfungsi sosial budaya dan alamiah lingkungan: taman kota; kawasan lindung; tempat
suci; kawasan pantai; pegunungan; dan lain-lain. Implikasi perwujudannya adalah
pendekatan kebijakan untuk zone-zone dimana gedung bertingkat tinggi diijinkan,
dibutuhkan, dan zone-zone dimana ketinggian bangunan dibatasi dengan ketat.
II.II.2

Pencakar langit

Pencakar Langit adalah sebuah bangunan yang sangat tinggi. Sebuah konvensi di
Amerika Serikat dan Eropa sekarang telah menggambarkan batas minimum ketinggian
bangunan yang dapat disebut pencakar langit yaitu 150 meter (500 kaki). Pencakar langit
yang melebihi ketinggian dari 300 meter disebut supertall. Beberapa bangunan yang lebih
pendek kadang-kadang dapat disebut pula sebagai pencakar langit jika bangunan itu
mendominasi daerah di sekitarnya.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pencakar_langit
II.3

KAJIAN MENGENAI MERANCANG RUANG LUAR

II.3.1

Merencana Ruang Luar

Merencana ruang luar yaitu teknik merancang ruang luar dengan cara penciptaan
ruang dengan sstem dari luar sedemikian rupa dengan mempertimbangkan ruang luar
menembus ruang dalam. Secara garis besar ruang luar dapat dibagi menjadi dua jenis
ruang pokok yaitu :
Pertama untuk keperluan manusia berjalan kaki. Kedua : untuk keperluan kendaraan.
Menciptakan ruang yang memungkinkan orang dapat bergerak dengan bebas kesegala
APARTEMEN DI MAGUOHARJO

Mengoptimalkan Site Sebagai Apartement Dengan Prinsip Green Arsitektur

16

arah aseperti halnya gerakan molekul pada teori Brown. Menurut jenis aktifitasnya, ruang
luar dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1. Ruang untuk bergerak (Ruang G), digunakan untuk:

Menuju ketempat penting


Berjalan-jalan dengan bebas
Olah raga dan pertandingan
Aktivitas-aktivitas missal, misalnya parade, bazzar, dan lain sebagainya.

II. Ruang untuk tinggal (Ruang T), digunakan untuk:

Duduk-duduk, istirahat, menikmati pemandangan, membaca buku,

menunggu kawan, bercakap-cakap dan beramah tamah.


Kolam air mancur, atau fasilitas umum lainnya, seperti lavatory umum,
dan aktivitas-aktivitas sejenisnya.

Untuk keadaan tertentu, ruang-ruang G dan ruang-ruang T berdiri sendiri, dan untuk
keadaan yang lain dapat bercampur bersama-sama. Bila ruang T tak terpisah dari ruang G,
maka ruang T sukar mempunyai suasana bebas sebagaimana yang dikehendaki. Ruang T
harus dilengkapi dengan semak-semak, pohon-pohon peneduh, lampu penerangan,
penataan lanskep, dan hal lain yang menyenangkan. Sedangkan untuk ruang G diusahakn
datar, luas, tanpa halangan dan sebagainya.
Skala pedestrian dibagi dalam 3 bagian :
1. < 300 meter :merupakan jarak yang cukup mudah dicapai dan menyenangkan
2. 300 450 meter :orang masih dapat mencapainya dengan menggunakan
3.

kendaraan, terutamabila pengolahan udara dan tata hijau kurang nyaman.


>450 meter : pada cuaca dan suasana yang umum sudah di luar skala bagi
pejalan kaki (di dalam pengertian Arsitektur).

Sumber : http://deasy86.blogdetik.com/index.php/2011/02/penataan-ruang-luar/

KONSEP RUANG LUAR


Penzoningan site berdasarkan pola masuk kedalam site, sehingga pengunjung
nyaman dan tidak kesusahan mencari jalan masuk dan keluar. Penataan bangunan olah
APARTEMEN DI MAGUOHARJO

Mengoptimalkan Site Sebagai Apartement Dengan Prinsip Green Arsitektur

17

raga ditempatkan di belakang dimana tempatnya lapang. Bangunan hiburan yang berupa
retail, restaurant, dan lain-lain berada di transisi antara bangunan olah raga dan parkIr
kendaraan.
Dalam menghadirkan fasilitas olahraga dan hiburan bagi mereka yang berjiwa muda
image merupakan bangunan yang memiliki level tinggi rendah. muda, issue terpenting
dan utama. Fasilitas Hiburan dan Olahraga untuk Remaja merupakan sebuah bangunan
komersial dan ruang publik khusus bagi remaja yang memerlukan peran image tertentu
untuk menarik pangsa pasar yang tepat masuk kedalamnya, menikmatinya dan akhirnya
pengunjung akan tertarik untuk datang kembali. Image yang akan ditampilkan menjurus
ke arah style kawula muda sehingga mereka yang merupakan pangsa pasar utama akan
tertarik untuk menikmati fasilitas-fasilitas yang terdapat di dalamnya.
II.3.2

Konfigurasi Alur Gerak / Sirkulasi :

KONFIGURASI ALUR GERAK/SIRKULASI :

Lurus (linear)

Radial

Spiral

Grid

Komposit Semua jalan mempunyai titik awal yang membawa kita menyusuri urutanurutan ruang ke tujuan akhir kita.pejalan kaki dapat menerima perubahan yang tiba-tiba
(berhenti sejenak, berbelok, berhenti dan istirahat), dan cenderung memperoleh
pengalaman yang lebih.
Pencapaian sirkulasi untuk menuju tempat :

Langsung

Tersamar

Berputar
Ruang personal dimiliki oleh setiap orang, dengan kata lain ruang personal

merupakan bagian dari kemanusiaan seseorang. Ruang Sosiopetal, tatanan yang mampu
memfasilitasi interaksi social Ruang Sosiofugal, tatanan yang mampu mengurangi
APARTEMEN DI MAGUOHARJO

Mengoptimalkan Site Sebagai Apartement Dengan Prinsip Green Arsitektur

18

interaksi social. Ada faktor kepribadian seseorang yang akan mem-pengaruhi proses
sosialisasi
Sirkulasi : suatu tipe gerakan melalui ruang (gerakan oleh dua roda, oleh kaki, oleh
air, oleh rel, oleh udara).Alur sirkulasi : diartikan sebagai tali yang mengikat ruang-ruang
(ruang dalam, ruang luar menjadi saling berhubungan)Sirkulasi dapamempengaruhi kesan
psikologik yang diungkapkan oleh suatu sistem sirkulasi dengan mengurangi atau
meningkatkan kualitas elemen sirkulasi.
Sebuah jalan yang sempit dan tertutup akan merangsang gerak. Jalan yang diperlebar
tidak hanya untuk menampung lebih banyak lalu lintas tetapi cenderung menciptakan
tempat perhentian, beristirahat, atau menikmati pemandangan.
Alur sirkulasi ini menentukan juga kadar privacy ruang-ruang di dalam unit hunian.
Ruang yang banyak dilintasi oleh sirkulasi, tentunya kadar privasinya lebih rendah dari
ruang yang sedikit dilintasi sirkulasi, oleh karena itu ruang-ruang yang termasuk dalam
kelompok zoning private diusahakan sesedikit mungkin dilintasi oleh sirkulasi.
Untuk masuk ke zoning private, seseorang harus sengaja masuk, tidak bisa hanya
sekedar lewat saja.

PENCAPAIAN DAN SIRKULASI TAPAK


Konsep penataan ruang ruang luar. Penataan ruang luar dapat digolongkan dua
macam yaitu:
Penataan ruang luar yang aktif (yang dapat berfungsi sebagai jalur sirkulasi, tempat
parkir dsb) dan ruang luar yang pasif (taman-taman). Disamping penataan ruang sesuai
dengan konsep perencanaan yang telah dibahas pada sub bab terdahulu. Penataan Ruang
luar perlu memikirkan keamanan dan kenyamanan bagi pemakai dan yang mana
perencanaan ruang-ruang luar ini direncanakan bersamaan dengan pengolahan tata hijau
tanaman dan pohon-pohonan yang juga berfungsi sebagai:
- Penyegar dan peneduh
- Filter bagi kebisingan dan polusi udara
- Mengurangi arus angin dan memberi kesan alamiah.
APARTEMEN DI MAGUOHARJO

Mengoptimalkan Site Sebagai Apartement Dengan Prinsip Green Arsitektur

19

- Sebagai pengarah.
Sumber :

Eko Nurmianto, Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta. PT Candimas


Metropole.
Deddy Halim, ,Psikologi Arsitektur, Jakarta. PT Grasindo, 2005.
Joyce Marcella Laurens, Arsitektur dan Perilaku Manusia, Jakarta. PT Grasindo,
2004.

II.4

INTERAKSI SOSIAL

II.4.1

Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis.


Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu yang satu
dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun
antara kelompok dengan individu. Dalam interaksi juga terdapat simbol, di mana simbol
diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan kepadanya oleh mereka
yang menggunakannya
II.4.2

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial


APARTEMEN DI MAGUOHARJO

Mengoptimalkan Site Sebagai Apartement Dengan Prinsip Green Arsitektur

20

Bentuk-bentuk interaksi sosial yang berkaitan dengan proses asosiatif dapat terbagi
atas bentuk kerja sama, akomodasi, dan asimilasi. Kerja sama merupakan suatu usaha
bersama individu dengan individu atau kelompok-kelompok untuk mencapai satu atau
beberapa tujuan.
Lingkungan Membuat Individu Sebagai Makhluk Social. Yang dimaksud dengan
lingkungan pada uraian ini hanya meliputi orang lain yang dapat memberikan pengaruh,
sehingga akan menuntut keharusan sebagai makhluk sosial yang dalam keadaan
berkomonikasi antara satu dengan yang lainnya.
II.4.3

Proses Interaksi Sosial

Proses Interaksi sosial menurut Herbert Blumer adalah pada saat manusia bertindak
terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi manusia.
Kemudian makna yang dimiliki sesuatu itu berasal dari interaksi antara seseorang dengan
sesamanya. Dan terakhir adalah Makna tidak bersifat tetap namun dapat dirubah,
perubahan terhadap makna dapat terjadi melalui proses penafsiran yang dilakukan orang
ketika menjumpai sesuatu. Proses tersebut disebut juga dengan interpretative process
Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat kontak
sosial dan komunikasi
Sumber : http://stikunsap.forumotion.net/t6-interaksi-sosial-dalam-hubungan-antarmanusia
II.5

Penataan Bangunan

II.5.1 Penataan Bangunan


Kegiatan penataan bangunan dimaksudkan untuk menciptakan tertib
pembangunan dan keselamatan bangunan umum, serta menjaga manfaat bangunan, baik
terhadap kerusakan sebelum waktunya maupun terhadap bahaya gempa dan kebakaran.
Kegiatan tersebut dilakukan antara lain

dengan penyusunan perangkat lunak berupa

pedoman pengendalian yang terdiri atas peraturan bangunan, pedoman pembangunan dan
standardisasi pembangunan.
Alternatif pola massa bangunan.
Adapun analisa terhadap bentuk massa bangunan tunggal sculpture dapat diuraikan :
1. Slab Blok
APARTEMEN DI MAGUOHARJO

Mengoptimalkan Site Sebagai Apartement Dengan Prinsip Green Arsitektur

21

- Sirkulasi mudah dan efisien


- Bentuk Sederhana namun ruang yang dihasilkan umumnya memanjang.
- Sulit mendapat ruang yang besar.
2. Finger Plan
- Sirkulasi pencapaian cukup jauh namun informatif.
- Bentuknya melebar cocok daerah kepadatan rendah.
3. Independent High and Low Block
- Sirkulasi pencapaian cukup mudah dan singkat.
- Bentuk bangunan merupakan tipe-tipe di atas dan lebih kompak.
- Pengelompokkan kegiatan dan pengembangan mudah.
- Pembentukkan ruang relatif mudah.
- Mudah menjadi Vocal Point.
4. Tower on Podium
- Sirkulasi pencapaian cukup mudah dan singkat
- Bentuk memindahkan kegiatan pada podium dan tower.
- Lahan yang diperlukan tidak luas.
- Mudah membentuk ruang yang besar.
- Mudah menjadi vocal point.
Untuk gubahan Massa cenderung dipilih penggabungan antara tower dan podium
dan independent high and low block, karena keterkaitan satu sama lain, kebutuhan ruang
yang besar dan kesan menonjol yang diinginkan.
Analisa Bentuk Bangunan
Sebagai unit hunian, pada apartment penghawaan dan dan pencahayaan alami perlu
diperhatikan sebagai salah satu faktor perancangan. Sebag pertimbangan penghawaan
dan pencahayaan alami ini mempengaruhi bentuk dari bangunan apartemen yang akan
dibuat.
Sebagai bangunan tinggi, maka hanya ruang-ruang yang berbatasan langsung
dengan ruang luar saja yang mendapatkan penghawaan dan pencahayaan alami.
Sementara itu, ruang yang membutuhkannya cukup banyak. Maka pemecahannya ialah
dengan membuat banyak tekukan-tekukan pada layout bangunan. Dengan membuat
APARTEMEN DI MAGUOHARJO

Mengoptimalkan Site Sebagai Apartement Dengan Prinsip Green Arsitektur

22

tekukan-tekukan pada layout bangunan, maka permukaan yang berhubungan dengan


ruang luar menjadi lebih banyak, sehingga ruang yang mendapat pencahayaan dan
penghawaan alami lebih banyak.
II.5.2

Peremajaan Pemukiman Kota

Di samping kegiatan perbaikan kampung seperti diuraikan di atas, dalam Repelita V


telah diterapkan kebijaksanaan baru yaitu peremajaan pemukiman kota. Kegiatan ini
dilakukan di kawasan-kawasan kota yang keadaannya tidak sesuai lagi dengan
perkembangan kota dan di kawasan perkampungan tertentu yang keadaannya tidak
memungkinkan lagi diperbaiki melalui kegiatan perbaikan kampung.
Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan, merupakan penjabaran dari Rencana
Umum Tata Ruang Wilayah Kota/Kabupaten ke dalam rencana pemanfaatan ruang
Kawasan Perkotaan. Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan adalah rencana
pemanfaatan ruang Bagian Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan secara terperinci yang
disusun untuk penyiapan perwujudan ruang dalam rangka pelaksanaan program-program
pembangunan perkotaan.
Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan juga merupakan rencana yang
menetapkan blok-blok peruntukan pada kawasan fungsional perkotaan, sebagai
penjabaran kegiatan ke dalam wujud ruang, dengan memperhatikan keterkaitan antara
kegiatan dalam kawasan fungsional, agar tercipta lingkungan yang harmonis antara
kegiatan utama dan kegiatan penunjang dalam kawasan fungsional tersebut. Jangka
waktu Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan ini adalah 5 tahun dan dituangkan
ke dalam peta rencana dengan skala 1 : 5.000 ataulebih.
II.5.3 PRINSIP-PRINSIP PENATAAN
1. Sumbu / Aksis
Sebuah garis yang terbentuk oleh dua buah titik dalam ruang di mana terhadap garis
tersebut, bentuk-bentuk dan ruang-ruang dapat disusun.

APARTEMEN DI MAGUOHARJO

Mengoptimalkan Site Sebagai Apartement Dengan Prinsip Green Arsitektur

23

Gambar II.1

2. Simetri
Penekanan bentuk dan ruang yang sama serta seimbang terhadap suatu garis bersama
(sumbu) atau titik.
Gambar II.2

3. Hirarki
Penekanan suatu ahal yang penting atau menyolok dari suatu bentuk ruang menurut
besarnya, bentuk, atau penempatan secara relatif terhadap bentuk atau ruang lain dari
suatu organisasi.

Gambar II.3
4. Pengulangan / Repetisi
Penggunaan pola yang
untuk

mengorganisir

sama dengan suatu irama


suatu susunan bentuk-

bentuk atau ruang yang serupa.

APARTEMEN DI MAGUOHARJO

Mengoptimalkan Site Sebagai Apartement Dengan Prinsip Green Arsitektur

24

Gambar II.4
5. Datum / Data
Sebuah garis, bidang, atau ruang yang oleh karena keseimbangan dan keteraturannya
berfungsi untuk mengumpulkan, mengelompokkan, dan mengorganisir suatu pola
bentuk dan ruang.
Gambar II.5

6. Transformasi
Prinsip-prinsip konsep arsitektur atau organisasi yang dapat dipertahankan, diperkuat,
dan dibangun melalui sederetan manipulasi dan transformasi.

Gambar II.6

1. Sumbu
Suatu

sumbu

merupakan

garis yang

terbentuk oleh dua buah titik di dalam ruang dan terhadap bentuk-bentuk dan ruangruang dapat disusun menurut cara yang teratur atau tidak teratur.

Gambar II.7

Sumbu harus berbentuk linear di mana ia memiliki kwalitas panjang dan arah
yang menimbulkan adanya gerak dan pandangan sepanjang lintasannya. Suatu sumbu
harus diakhiri pada kedua ujungnya.

APARTEMEN DI MAGUOHARJO

Mengoptimalkan Site Sebagai Apartement Dengan Prinsip Green Arsitektur

25

Gambar II.8

Suatu sumbu dapat diperkuat oleh sisi-sisi yang membatasi searah panjangnya.
Unsur-unsur yang mengakhiri suatu sumbu saling berhubungan satu sama lain dan
mendapatkan perhatian (fokus) visual.

Unsur-unsur pengakhiran suatu sumbu dapat berupa :


Titik dalam ruang yang terbentuk dari unsur vertikal, linear, bentuk-bentuk
bangunan terpusat.
Gambar II.9

Bidang-bidang vertikal seperti fasade atau muka bangunan yang simetris,


menghadapi suatu halaman yang luas atau ruang terbuka.
Gambar II.10

Ruang-ruang yang terbentuk dengan baik, yang pada umumnya berbentuk terpusat
atau teratur.
Gambar II.11

APARTEMEN DI MAGUOHARJO

Mengoptimalkan Site Sebagai Apartement Dengan Prinsip Green Arsitektur

26

Pintu gerbang yang terbuka keluar menghadap pemandangan atau vista.


Gambar II.12

Contoh Sumbu

APARTEMEN DI MAGUOHARJO

Mengoptimalkan Site Sebagai Apartement Dengan Prinsip Green Arsitektur

27

Gambar

II.13

2. Simetri
Prinsip
penataan sumbu dapat ada tanpa keadaan simetris yang terus menurus sedangkan
kondisi simetris tidak dapat ada tanpa adanya suatu sumbu.
Gambar II.14

Suatu sumbu dibentuk oleh dua titik, sedangkan suatu kondisi simetris
menentukan susunan yang seimbang dari pola bentuk dan ruang terhadap suatu garis
bersama (sumbu) atau titik (pusat)

APARTEMEN DI MAGUOHARJO

Mengoptimalkan Site Sebagai Apartement Dengan Prinsip Green Arsitektur

28

Gambar II.15

Pada dasarnya ada dua macam simetri :


Simetri bilateral yang berpedoman pada susunan yang seimbang dari unsur-unsur
yang sama terhadap suatu sumbu yang sama.
Gambar II.16

Simetri radial yang terdiri dari unsur-unsur yang sama dan seimbang terhadap dua
atau lebih sumbu yang berpotongan pada suatu titik pusat.

Gambar II.17

Suatu komposisi arsitektur

dapat

memanfaatkan

simetri untuk mengorganisir

bentuk dan ruang dalam

dua cara :
Seluruh organisasi bangunan dibuat simetris
Hanya bagian tertentu dari bangunan yang dibuat simetris.

APARTEMEN DI MAGUOHARJO

Mengoptimalkan Site Sebagai Apartement Dengan Prinsip Green Arsitektur

29

APARTEMEN DI MAGUOHARJO

Mengoptimalkan Site Sebagai Apartement Dengan Prinsip Green Arsitektur

30

Contoh
Simetri

Gambar II.18

APARTEMEN DI MAGUOHARJO

Mengoptimalkan Site Sebagai Apartement Dengan Prinsip Green Arsitektur

31

3. Hirarki
Hirarki adalah suatu perbedaan dalam bentuk dan ruang untuk menunjukkan
derajad kepentingan, peran-peran, fungsional, format, dan simbolis.
Suatu bentuk atau ruang yang ditetapkan sebagai suatu yang penting atau
menonjol terhadap suatu organisasi harus dibuat secara khusus.
Hirarki dapat dicari dari :
Ukurannya
Keadaan domisasi terlihat dari perbedaan ukuran (lebih besar atau lebih kecil).
Gambar II.19

Bentuknya
Perbedaan dalam komposisi dapat terlihat dari perubahan dalam bentuk geometri
atau keteraturan.
Gambar II.20

Penempatannya
Penempatan secara strategis pada komposisisi untuk menarik perhatian dapat
dilakukan pada lokasi :
Pengakhiran urutan linear / sumbu
Bagian tengah dari organisasi simetris
Titik fokus dari organisasi terpusat atau radial
Adanya jarak tertentu dari suatu komposisi.
Gambar II.21

APARTEMEN DI MAGUOHARJO

Mengoptimalkan Site Sebagai Apartement Dengan Prinsip Green Arsitektur

32

4. Pengulangan (Repetisi)
Irama : Pengulangan yang teratur dan harmonis dari garis, bentuk, potongan, atau
warna.
Pengulangan merupakan suatu cara untuk mengorganisir bentuk-bentuk dan ruangruang dalam arsitektur.
Kecendurungan pengelompokan unsur-unsur dalam komposisi acak adalah menurut :
Kekompakan atau perletakan suatu sama lain.
Karakteristik visual yng dimiliki bersama.
Bentuk-bentuk ruang dapat ditata dengan cara pengulangan berdasarkan:
a. Ukuran
Gambar II.22
b. Bentuk

Gambar II.23
c. Karakteristik detail
Gambar II.24

5. Datum / Data
Datum dapat diartikan pada suatu garis, bidang, atau ruang pedoman di mana

unsur-unsur lain dalam suatu komposisi dapat dikaitkan.


Datum mengorganisir suatu pola acak unsur-unsurnya melalui keteraturan,
kontinyuitas, dan kekonstanannya.

APARTEMEN DI MAGUOHARJO

Mengoptimalkan Site Sebagai Apartement Dengan Prinsip Green Arsitektur

33

Untuk menjadi alat pengatur, suatu garis datum harus memiliki kontinyuitas
visual yang dapat menembus atau melampaui semua unsur yang
mengorganisirnya.
Jika berbentuk bidang datar atau ruang, sebuah datum harus memiliki ukuran
yang cukup, ketertutupan, dan keteraturan yang tampak sebagai suatu figur
yang dapat merangkum atau mengumpulkan unsur-unsur yang diorganisir.

Sebuah datum dapat mengorganisir unsur-unsurnya dengan cara :


- Garis
Garis dapat memotong atau membentuk sisi-sisi bersama suatu

susunannya.
Garis dapat membentuk suatu bidang penyatu yang netral.
Gambar II.25
Bidang
Bidang dapat mengumpulkan unsur-unsur di bawahnya atau berfungsi

sebagai latar belakang yang membatasi unsur-unsur tersebut.


Gambar II.26
-

Ruang
Ruang dapat mengumpulkan unsur-unsur dalam batas-batasnya atau
mengorganisirnya sepanjang sisinya.
Gambar II.27

6. Transformasi
APARTEMEN DI MAGUOHARJO

Mengoptimalkan Site Sebagai Apartement Dengan Prinsip Green Arsitektur

34

Prinsip transformasi memungkinkan seorang arsitek untuk memilih model


arsitektur prototype, di mana struktur formal dan penyusunan unsur-unsurnya

cocok dan sesuai, lalu merubahnya melalui suatu rangkaian manipulasi abstrak.
Transformasi sistem penyusunan model atau prototype yang dapat menerima
atau dimengerti sehingga melalui suatu rangkaian perubahanterbatas dan
pertukaran, konsep perencanaan yang asli dapat dijelaskan, diperkuat, dan
dikembangkan bukan dihancurkan.
Gambar II.28

Gambar II.29
II.5.5

Perencanaan & Perancangan Ruang Luar

Prasarana bangunan gedung adalah suatu perwujudan fisik hasil pekerjaan konstruksi
yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan
atau di dalam tanah dan atau air, yang tidak digunakan untuk tempat hunian atau tempat
tinggal yang berfungsi sebagai pendukung sarana bangunan gedung.
Ketetapan Persyaratan Tata Bangunan dan Lingkungan, yang selanjutnya disingkat
SKTBL, adalah keterangan tentang persyaratan tata bangunan dan lingkungannya yang
berlaku pada suatu lokasi tertentu untuk kegiatan pembangunan fisik yang memiliki
dampak kecil terhadap struktur ekonomi, sosial budaya dan lingkungan.
Ketetapan Rencana Tata Letak Bangunan dan Lingkungan, selanjutnya disingkat
RTB, adalah rencana tata letak bangunan dalam suatu lingkungan dengan fungsi tertentu
yang memuat rencana tata bangunan, jaringan sarana dan prasarana fisik serta fasilitas
APARTEMEN DI MAGUOHARJO

Mengoptimalkan Site Sebagai Apartement Dengan Prinsip Green Arsitektur

35

lingkungan yang memiliki dampak besar terhadap struktur ekonomi, sosial budaya dan
lingkungan.
Persyaratan tata bangunan dan lingkungan adalah persyaratan kelengkapan dasar fisik
lingkungan yang memungkinkan lingkungan dapat berfungsi sebagaimana mestinya,
antara lain kepadatan lingkungan, fasilitas parkir, lahan pedagang informal, resapan air
hujan lingkungan, tanah makam dan taman.
Hasil Karya Tahap Konsepsi Perencanaan Perancangan Arsitektur terdiri dari :
-

Program Perencanaan Perancangan

Konsep Perencanaan Perancangan

Sketsa Gagasan

(1) Laporan Program perencanaan Perancangan yang merupakan hasil pengolahan dan
analisa data primer maupun sekunder dan informasi lain yang diterima dari Pengguna
Jasa maupun pihak-pihak lain yang terkait memenuhi batasan sasaran/ tujuan proyek dari
Pengguna Jasa serta ketentuan/ persyaratan pembangunan yang berlaku mencakup
laporan tentang :
a.

Program rencana Kerja, menjelaskan rencana penanganan pekerjaan perencanaan


perancangan.

b.

Program dan susunan pola ruang, menjelasakan susunan kebutuhan, besaran dan
jenis ruang serta analisa hubungan fungsi ruang.

Elemen ruang luar


Taman/hijau
Pedestrian
Sirkulasi kendaraan

Interaksi terhadap lingkungan

Sebagai buffer

Sebagai pengarah vocal point

Sirkulasi Pada Tapak


APARTEMEN DI MAGUOHARJO

Mengoptimalkan Site Sebagai Apartement Dengan Prinsip Green Arsitektur

36

Kegiatan perencanaan sumberdaya juga harus disesuaikan terhadap sifat-sifat


fisiografi setempat, jadi tidak ada satu perangkat factor yang dapat mewakili satu fungsi
secara tepat untuk semua situasi fisiografi. Akan tetapi, semua factor pada umumnya
dapat dipertimbangkan berdasarkan suatu kerangka kerja struktur sumberdaya alam dan
budaya sebagai berikut :

II.6

Tanah

Vegetasi

Hidrologi

Iklim

Topografi

Estetika

Ciri histories

Tata guna tanah

Rintangan fisiografi

Kajian Green Arsitektur

II.6.1 Green arsitektur


Arsitektur hijau (green architecture), yaitu Arsitektur yang berwawasan
lingkungan dan berlandaskan kepedulian tentang konservasi lingkungan global alami
dengan penekanan pada efisiensi energi (energy-efficient), pola berkelanjutan
(sustainable) dan pendekatan holistik (holistic approach).
Sustainable architecture atau dalam bahasa Indonesianya adalah arsitektur
berkelanjutan, adalah sebuah konsep terapan dalam bidang arsitektur untuk
mendukung konsep berkelanjutan, yaitu konsep mempertahankan sumber daya alam
agar bertahan lebih lama, yang dikaitkan dengan umur potensi vital sumber daya alam

APARTEMEN DI MAGUOHARJO

Mengoptimalkan Site Sebagai Apartement Dengan Prinsip Green Arsitektur

37

dan lingkungan ekologis manusia, seperti sistem iklim planet, sistem pertanian,
industri, kehutanan, dan tentu saja arsitektur.
Konsep Green Arsitektur yang merupakan sebuah konsep merancang dengan
memadukan antara bangunan dengan kondisi lingkungan yang sudah ada, sehingga
keberadaan bangunan tersebut tidak merugikan lingkungannya.
Konsep ini semakin banyak dikembangkan seiring dengan isu internasional
yaitu global warming. Keselarasan hidup manusia dan alam terangkum dalam konsep
arsitektur hijau. Konsep yang kini tengah digalakkan dalam kehidupan manusia
modern.
Arsitektur hijau adalah suatu pendekatan pada bangunan yang dapat
meminimalisasi berbagai pengaruh membahayakan pada kesehatan manusia dan
lingkungan. Arsitektur hijau meliputi lebih dari sebuah bangunan.
Dalam perencanaannya, harus meliputi lingkungan utama yang berkelanjutan.
Untuk pemahaman dasar arsitektur hijau (green architecture) yang berkelanjutan, di
antaranya lanskap, interior, dan segi arsitekturnya menjadi satu kesatuan.
Green architecture ataupun sustainable architecture punya makna yang sama
yaitu arsitektur berkelanjutan atau bangunan yang peduli terhadap lingkungan.
Pengertian yang lebih luas berarti cara berpikir yang meminimalkan efek negatif yang
ditimbulkan dalam suatu perencanaan, proses pembangunan dan pengelolaan suatu
hunian dan berupaya meningkatkan efisiensinya.
Berbicara mengenai green building tak bisa dipisahkan dari green architecture.
Ia mengungkapkan, yang dimaksud green building tidak hanya hemat energi tapi juga
hemat air, melestarikan sumber daya alam, dan meningkatkan kualitas udara.
Sementara green architecture adalah bagaimana mengubah empat hal itu menjadi seni
yang berkesinambungan. Di sinilah peran arsitek bagaimana memadukan elemenelemen menjadi satu kesatuan yang green.
II.6.2 Prinsip prinsip pada green architecture

APARTEMEN DI MAGUOHARJO

Mengoptimalkan Site Sebagai Apartement Dengan Prinsip Green Arsitektur

38

PRINSIP-PRINSIP GREEN ARCHITECTURE :

1. Hemat energi / Conserving energy : Pengoperasian bangunan harus meminimalkan


penggunaan bahan bakar atau energi listrik ( sebisa mungkin memaksimalkan energi
alam sekitar lokasi bangunan ).
2. Memperhatikan kondisi iklim / Working with climate : Mendisain bagunan harus
berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi tapak kita, dan sumber energi yang ada.
3. Minimizing new resources : mendisain dengan mengoptimalkan kebutuhan
sumberdaya alam yang baru, agar sumberdaya tersebut tidak habis dan dapat
digunakan di masa mendatang. Penggunaan material bangunan yang tidak berbahaya
bagi ekosistem dan sumber daya alam.
4. Tidak berdampak negative bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni bangunan
tersebut / Respect for site : Bangunan yang akan dibangun, nantinya jangan sampai
merusak kondisi tapak aslinya, sehingga jika nanti bangunan itu sudah tidak terpakai,
tapak aslinya masih ada dan tidak berubah.( tidak merusak lingkungan yang ada ).
5. Merespon keadaan tapak dari bangunan / Respect for user : Dalam merancang
bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan dan memenuhi semua
kebutuhannya.
6. Menetapkan seluruh prinsip prinsip green architecture secara keseluruhan / Holism :
Ketentuan diatas tidak baku, artinya dapat kita pergunakan sesuai kebutuhan
bangunan kita.
II.6.2 Efisiensi energi
Pengaturan secara efesien dari suatu hunian terhadap kebutuhan listrik, gas
ataupun air yang diperlukannya. Hal ini berbanding lurus dengan ukurannya artinya
semakin besar hunian semakin besar energi yang diperlukan, maka lay out tata ruang
memiliki andil yang besar arsitek diharapkan bisa menangkap kebutuhan yang paling
mendasar dari penghuni dan menyajikannya dalam desain yang terencana, sehingga
tidak ada ruang-ruang yang terbuang dan terbengkalai.
APARTEMEN DI MAGUOHARJO

Mengoptimalkan Site Sebagai Apartement Dengan Prinsip Green Arsitektur

39

Sumber:

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/1882825-green-

green- architecture/#ixzz1YYYgD9na
II.7

STUDY KASUS BANGUNAN


II.7.1

Apartemen Taman Rasuna


Terdapat di Jl. HR. Rasuna Said. The 18th Residence, Kuningan Jakarta

Dengan luas 50 hektar yang kompleks serta lebih dari 18 menara seperti: Apartemen
Rasuna Taman, Aston Rasuna Residence & Residence 18 terdiri dari sekitar 4250 unit
apartemen dan tingkat hunian hampir 95% - 99%
Fasilitas & Fasilitas: sesuai dengan kebutuhan Anda, pasar mini, Anak sekolah,
Restoran, ATM Terintegrasi dengan pusat olahraga Klub Rasuna, pusat perbelanjaan
Pasar Festival & Rasuna Office Park, ditutup ke MMC RumahSakit, KedutaanBesar,
Bank dll.

Gambar II.30
II.7.2

Gambar II.31

ParaSil(o)houette Aarhus,Denmark
Apartemen, struktur baja dibangun di sekitar silo, menonjol ke dalam cahaya

dan lanskap seperti batu bata Lego. The residences , sebuah alternatif untuk apartemen
standar atau pengembangan kota terpisah, adalah campuran dari bagian datar dan
maisonettes tidak ada dua bidang datar yang sama dan bahkan tingkat yang lebih
rendah dapat menikmati pemandangan. Silo yang sebenarnya berisi tangga dan lift, dan
menyediakan dasar teras atap yang umum.
APARTEMEN DI MAGUOHARJO

Mengoptimalkan Site Sebagai Apartement Dengan Prinsip Green Arsitektur

40

Dengan struktur protrusions and displacements

menyediakan apartemen

dengan ruang luar yang ramah lingkungan, serta pandangan dari Aarhus Bay dan kota.
Apartemen ini berorientasi ke utara atau selatan dari struktur silo setiap apartemen
menikmati sinar matahari di pagi hari, tengah hari dan sore.

Gambar II.32

Gambar II.33

Gambar II.34
Sebuah "pusat desa," suatu kompleks perpaduan penggunaan dengan berbagai
toko dan tempat tinggal bertingkat, terletak di kaki houette (o) Sil. Sebuah taman hijau
mengandung lingkungan kecil untuk penduduk. Untuk memastikan sebuah kejelasan
berkelanjutan dari sejarah lokasi, dan untuk mengakui bahwa jenis struktur yang
APARTEMEN DI MAGUOHARJO

Mengoptimalkan Site Sebagai Apartement Dengan Prinsip Green Arsitektur

41

memiliki validitas yang sama sebagai tanda historis daerah pedesaan seperti yang
dilakukan gereja lonceng menara atau kincir angin yang bersejarah, tubuh silo yang
sengaja dibiarkan terlihat pada sisi yang menghadap pusat kota.
Karena sebuah konversi, di bawah kode bangunan yang berbeda, akan menjadi
sebuah landmark "pedesaan bertingkat", dengan tidak ada bangunan lain di daerah
dibangun untuk ketinggian yang sama. Sebuah contoh sempurna mengenai bagaimana
transformasi struktur redundant yang berpotensi pada keduanya dengan memberikan
suatu identitas baru, dan mengenalkan sebuah hunian untuk daerah pinggiran kota.

Gambar II.35

Gambar II.36

Gambar II.37

Gambar II.38

Gambar II.39

Gambar II.40

APARTEMEN DI MAGUOHARJO

Mengoptimalkan Site Sebagai Apartement Dengan Prinsip Green Arsitektur

42

Gambar

II.41
Gambar
II.42

Gambar II.43

II.7.3 City of Tomorrow, Surabaya


Ketinggian superblok City of Tomorrow, Surabaya yang mencapai 115 meter
dikhawatirkan mengganggu proses pendaratan pesawat terbang ke Bandara Internasional
APARTEMEN DI MAGUOHARJO

Mengoptimalkan Site Sebagai Apartement Dengan Prinsip Green Arsitektur

43

Juanda. Pada saat cuaca buruk, pesawat yang melintas berpotensi besar menabrak bangunan
tersebut.
Demikian pernyataan Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Trikora Harjo,
Senin (7/6) dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi A DPRD Jatim di Gedung DPRD
Jatim, Surabaya. "Kompleks City of Tomorrow (Cito) tepat berada di lintasan pesawat
terbang yang hendak mendarat ke Bandara Internasional Juanda. Bangunan di sana terlalu
tinggi sehingga sangat membahayakan pesawat, khususnya saat cuaca buruk," ungkapnya.
Manajer Operasi Lalu Lintas Penerbangan PT Angkasa Pura I (Persero) Teguh
Widodo menjelaskan, ketinggian bangunan Cito mencapai 115 meter dan hanya berada dalam
radius antara 8 kilometer hingga 10 kilometer dari Bandara Internasional Juanda. Padahal,
untuk menunjang keamanan penerbangan, dalam radius 15 kilometer atau kawasan
keselamatan operasi penerbangan, ketinggian bangunan atau tower maksimal harus 90 meter.
"Dengan ketinggian mencapai 115 meter, gedung hotel di City of Tomorrow sangat
membahayakan bagi pesawat-pesawat yang hendak mendarat. Apalagi, banyak pula pesawat
latih yang juga melintas di kawasan itu," kata Teguh.
Menurut Teguh, pihak PT Angkasa Pura I (Persero) telah dua kali mengirimkan surat
ke Direktorat Jenderal Perhubungan Udara terkait ketinggian bangunan Cito yang
membahayakan rute pendaratan penerbangan. Namun demikian, hingga saat ini belum ada
tanggapan serius.
Superblok City of Tomorrow berdiri di sebelah barat Jalan Ahmad Yani, Surabaya. Di
dalam kompleks superblok ini terdapat mal, Hotel Aryaduta, dan Universitas Pelita Harapan.
Selain City of Tomorrow, PT Angkasa Pura I (Persero) juga mencatat tiga tower pemancar
yang berada di Kecamatan Sedati, Sidoarjo. Lokasi ketiga tower tersebut sangat dekat dengan
bandara sehingga membahayakan pesawat yang hendak mendarat.

APARTEMEN DI MAGUOHARJO

Mengoptimalkan Site Sebagai Apartement Dengan Prinsip Green Arsitektur

44

"Ketinggian tower serharusnya maksimal 42 meter, tapi tiga tower itu tingginya
mencapai 64 meter. Pihak administrator bandara juga sudah memperingatkan tapi belum ada
pembenahan hingga kini," tambah Teguh.

Gambar II.44

Gambar II.45

APARTEMEN DI MAGUOHARJO

Mengoptimalkan Site Sebagai Apartement Dengan Prinsip Green Arsitektur

45

Gambar II.46

APARTEMEN DI MAGUOHARJO

Mengoptimalkan Site Sebagai Apartement Dengan Prinsip Green Arsitektur

46

Anda mungkin juga menyukai