Anda di halaman 1dari 6

RBITH VOL. 9 NO.

1 MARET 2013 : 52 57

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ANTENA HORN YAGI 10


ELEMEN UNTUK APLIKASI PENERIMAAN SIARAN TELEVISI
Oleh : Yenniwarti Rafsyam ( 1 ), Jonifan ( 2 )
Staf Pengajar Teknik Elektro Politeknik Negeri Jakarta
Jln. Prof. Dr. G.A. Siwabessy, Kampus UI Depok. Telepon. (021) 7863534
(2)
Staf Pengajar Universitas Gunadarma Jakarta
1)

Abstrak
Antena Yagi, merupakan salah satu jenis dari antena yang dapat digunakan sebagai antena penerima
siaran televisi. Dalam penelitian ini, antena yagi dirancang dengan bentuk horn persegi 10 elemen
dengan material yang digunakan adalah alumunium berdiameter 9 mm. Sebelum dibuat, antena ini
disimulasikan terlebih dahulu menggunakan software Mmanagal. Dari hasil pengukuran diperoleh
frekuensi kerja antena sebesar 594,002 MHz, gain 11 dB, FBR 14 dB, dan VSWR 1,17, dengn bentuk
pola radiasi satu arah (unidirectional). Dari hasil pengukuran dan uji antena diketahui bahwa antena
mampu menghasilkan siaran televisi dengan baik.
Kata Kunci: antena horn yagi, , alumunium, frekuensi, pola radiasi, gain, FBR, VSWR, Mmanagal.

1. Pendahuluan
Perkembangan ilmu telekomunikasi saat ini
berlangsung sangat cepat. Hal tersebut
ditandai dengan teknologi baru yang
bermunculan di berbagai bidang kehidupan,
contohnya penyiaran (broadcasting) pada
televisi yang memungkinkan terjadinya
proses penyampaian informasi dari satu
tempat ke tempat yang lain secara langsung
dengan cepat dan mudah.
Dalam proses penyiaran (broadcasting),
sebuah televisi dituntut untuk menghasilkan
tampilan siaran yang baik serta handal
dalam menangkap kanal siaran yang
tersedia. Untuk menunjang hal tersebut,
diperlukan peranan dari sebuah antena
yang
berfungsi
sebagai
penerima
gelombang elektromagnetik dari stasiun
pemancar. Pada dasarnya antena yang
umum digunakan ialah antena yagi, namun
guna mendapatkan penguatan (gain) yang
lebih baik, dilakukan modifikasi pada
antena tersebut dengan mengubah susunan
elemen, spasi antar elemen, jumlah elemen,
bentuk, bahkan material elemen dan antena
itu sendiri. Salah satu wujud dari hasil
modifikasi antena yagi ialah antena, horn
yagi yang memiliki pola radiasi satu arah
(unidirectional) dengan besar penguatan
(gain) yang dapat diatur sesuai dengan
jumlah elemen antenanya.

52

Dalam penelitian ini bahan yang digunakan


dalam pembuatan sebuah antena horn yagi
terbuat dari alumunium berdiameter 9 mm.
2. Metode Penelitian
Pada
penelitian
akan
dilakukan
perancangan dan pembuatan antena horn
yagi 10 elemen, pengukuran parameterparameter antena serta pengujian dari
antena horn yagi 10 elemen dengan bahan
alumunium berdiameter 9 mm yang telah
dibuat untuk aplikasi penerimaan siaran
televisi. Adapun parameter-parameter yang
diukur adalah sebagai berikut :
a. frekuensi kerja
b. gain Antena.
c. half power beamwidth (HPBW).
d. front to back ratio (FBR).
e. voltage standing wave ratio (VSWR).
3.

Perancangan Antena Horn Yagi 10


Elemen.
Dalam penelitian ini terdapat tiga proses
yang dilakukan guna menghasilkan antena
dengan
parameter-parameter
yang
diharapkan. Proses tersebut meliputi
penghitungan frekuensi kerja, panjang
gelombang dan panjang setiap elemen yang
dijelaskan sebagai berikut.
3.1 Perancangan Antena
Perancangan yang dilakukan mencakup
ukuran, desain, serta nilai parameterparameter yang diharapkan.

RBITH VOL. 9 NO. 1 MARET 2013 : 52 57


3.1.1 Perhitungan Frekuensi Kerja
Perhitungan
frekuensi
kerja
antena
bertujuan untuk menentukan bandwidth
antena yang akan dibuat. Perhitungan

frekuensi kerja antena berdasarkan kepada


tabel nomor kanal siaran televisi UHF
seperti diperlihatkan pada Tabel 1,

Tabel 1. Tabel Nomor Kanal Siaran Televisi


No Kanal
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
21
28

f
(MHz)
482-448
488-494
494-500
500-506
506-512
512-518
518-524
524-530
530-536
536-542
542-548
548-554
554-560

f
Frekuensi
No Kanal
(MHz)
(MHz)
560-566
41
632-638
566-572
42
636-644
572-578
43
644-650
578-584
44
650-656
584-590
45
656-662
590-596
46
662-668
596-602
41
668-614
602-608
48
614-680
608-614
49
680-486
814-620
50
686-694
620-826
51
694-100
826-632
52
100-706
Frekuensi center pada kanal 34 (594 MHz)

No Kanal
29
30
31
32
33
34
35
36
31
38
39
40

Nilai dari frekuensi kerja atau frekuensi


center dari antena dapat diperoleh dengan
menggunakan persamaan 1 berikut ini.
f
c

.
c
c

f1

(1)
= 486 MHz +
= 594 MHz

3.1.2 Perhitungan Panjang Gelombang


Perhitungan panjang gelombang digunakan
untuk menghitung panjang tiap elemen
antena dan dapat dilakukan setelah nilai
dari frekuensi kerja antena diperoleh
dengan menggunakan persamaan 2,

=
= 0.505 m
= 50,5 cm

3.1.3 Perhitungan Panjang Tiap Elemen


Antena
Perhitungan panjang tiap elemen dilakukan
dengan mengalikan konstanta yang ada
pada tabel perancangan antena yagi dengan
panjang gelombang hasil perhitungan
seperti ditunjuk-kan pada Tabel 2.
Hasil perhitungan spasi dan panjang
masing-masing elemen antena horn yagi 10
elemen menggunakan Tabel 2 adalah
sebagai berikut :
a.

Spasi antar elemen = 0,15


= 0,15 x 50,5 cm
= 7,575 cm

b.

Panjang reflector = 0,505


= 0,505 x 50,5 cm
= 25,25 cm

c.

Panjang driven

= 0,476
= 0,476 x 50,5 cm
= 24,038 cm

d.

Panjang director

= 0,456
= 0,456 x 50,5 cm
= 23,028 cm

. (2)

53

Perancangan Dan Pembuatan Antena Horn Yagi....Yenniwarti Rafsyam ( 1 ), Jonifan ( 2 )

Tabel 2. Tabel Perancangan Antena Yagi


Elemen

Spasi ()

6
7
10

0,25
0,30
0,15

Reflektor
()
0,484
0,475
0,505

Driven
()
0,459
0,455
0,476

3.1.4 Proses Simulasi Software


Software yang digunakan untuk melakukan
simulasi guna memperoleh nilai parameter
yang maksimum adalah Mmanagal. Dari
simulasi yang dilakukan dihasilkan bahwa
parameter antena yang dihasilkan ialah
sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.

Frekuensi kerja
VSWR
Gain
FBR
Polaradiasi

= 594 MHz
= 1,06
= 12,33 dB
= 15,45 dB
=

Dari hasil simulasi, maka diperoleh desain


antena dengan ukuran panjang masingmasing elemen, dan spasi antar elemen
antena seperti ditunjukkan pada Gambar 3.1

Gambar 3.1. Rancangan Antena Horn Yagi


10 Elemen

Direktor
()
0,446
0,439
0,456

Gain
(dB)
11,9
12,7
10

FBR
(dB)
9,4
8,7
11,1

elemen-elemen antena sekaligus memberi


bentuk pada antena, seperti diperlihatkan
Gambar 3.2.

Gambar 3.2. Boom Antena (Alumunium)


3.2.2 Pemotongan Elemen Antena
Pemotongan elemen disesuaikan dengan
ukuran yang ada pada Gambar 1, dimana
untuk bahan alumunium diberi lapis solatip
di sisi tengah elemen agar tidak short
dengan boom
.
3.2.3 Pembuatan PCB Penghubung
Feeder dan Antena
PCB digunakan sebagai penghubung antara
feeder atau kabel dari antena (dalam hal ini
driven) dengan televisi. Pada PCB juga
dibuat sebuah lilitan berdiameter 1 cm
dengan jumlah lilitan 10 buah yang
berfungsi sebagai matching impedance pada
antena, seperti dapat di lihat pada Gambar
3.3.

3.2 Pembuatan Antena


Dalam proses pembuatan antena ukuran
serta bahan yang digunakan dalam hal ini
yaitu alumunium harus sesuai dengan yang
telah dirancang.
3.2.1 Pembuatan Boom Antena
Pembuatan boom disesuaikan ukuran dan
desain yang telah dirancang sebelumnya.
Boom antena berfungsi untuk menopang
54

Gambar 3.3. PCB driven antena

RBITH VOL. 9 NO. 1 MARET 2013 : 52 57


3.2.4 Perakitan Antena
Perakitan
antena
meliputi
proses
pemasangan elemen-elemen antena pada
boom antena, pemasangan driven dan
feeder ke PCB, dan pemasangan PCB ke
antena, Hasil perakitan antena seperti
ditunjukkkan pada Gambar 3.4.

pergeseran frekuensi kerja yang tidak boleh


melewati batas toleransi, dalam hal ini
adalah 0,1%. Pengukuran frekuensi kerja
antena mendekati hasil pada perancangan,
seperti dapat dilihat hasil pengukuran pada
Gambar 4.1.

Gambar 4.1. Frekuensi Kerja Antena Horn


Yagi 10 Elemen dengan alumunium
Gambar 3.4. Antena Horn Yagi 10 Elemen
dengan Alumunium
4. Hasil dan Pembahasan
4.1 Pengukuran dan Pengujian Antena
Pengukuran mencakup parameter-parameter
antena sedangkan pengujianya dilakukan
dengan menghubungkan antena ke sebuah
televisi dan melihat hasil siaran yang
ditangkap oleh antena.
4.1.1 Pengukuran Frekuensi Kerja
Antena
Dalam mengukur frekuensi kerja hal yang
harus diperhatikan ialah nilai dari

4.1.2 Pengukuran Gain Antena


Hasil pengukuran gain antena ditunjukan
pada
Tabel 3.
Di mana dari tabel
pengukuran terlihat bahwa semakin banyak
jumlah elemen maka gain semakin besar.
4.1.3 Pengukuran VSWR Antena
Pengukuran VSWR antena dilakukan
dengan mengubah kondisi elemen driven
dan mengubah kerapatan lilitan yang
berfungsi sebagai matching impedance.
Dari hasil pengukuran diperoleh bahwa
nilai VSWR untuk antena alumunium
adalah 1,17 yang dapat dikatakan baik
untuk sebuah antena.

Tabel 3. Tabel Hasil Pengukuran Gain Tiap Elemen Antena

Kondisi Pengukuran
Driven
Reflektor 1
Direktor 1
Direktor 2
Direktor 3
Direktor 4
Direktor 5
Direktor 6
Direktor 7
Direktor 8

Daya Terima Antena


Referensi (dBm)

-58

Antena Alumunium
Daya Terima
Gain (dB)
(dBm)
-50
8
-49,5
8,5
-49,3
8,7
-49
9
-48,6
9,4
-48,3
9,7
-48
10
-47,5
10,5
-47,3
10,7
-47
11

55

Perancangan Dan Pembuatan Antena Horn Yagi....Yenniwarti Rafsyam ( 1 ), Jonifan ( 2 )

4.1.4 Pengukuran Pola Radiasi Antena


Dari pola radiasi serta penerimaan pancaran
antena setiap perubahan sudut 10 dapat
diperoleh juga nilai dari half power beam
width (HPBW) dan front to back ratio
(FBR) antena dengan menggunakan
persamaan 3 dan 4 berikut ini:
FBR

(3)

=
=
= 14 dB
HPBW = | HPBW left - HPBW right |
= | -22,5 - 12,5 |
= 35
Bentuk pola radiasi antena Horn Yagi yang
dihasilkan seperti terlihat pada Gambar
4.2.

4.2 Pembahasan
Dari Tabel 4 diketahui bahwa
nilai
parameter-parameter
antena
hasil
pengukuran lebih besar bila dibandingkan
dengan data tabel perancangan, untuk
beberapa parameter kecuali frekuensi kerja
antena, yang dalam hal ini dapat dikatakan
mendekati. Hal ini disebabkan oleh
simulasi yang dijalankan pada software
Mmanagal yang mampu menghasilkan
peningkatan nilai parameter antena dengan
mengubah spasi dan ukuran tiap elemen
antena secara otomatis. Untuk nilai VSWR
antena horn yagi 10 elemen tidak dilakukan
pengukuran karena hanya mengacu kepada
posisi lilitan pada antena alumunium saja.
Berdasarkan hasil pengujian seperti
diperlihatkan pada Gambar 4.3 dapat
dikatakan bahwa antena Horn Yagi 10
elemen yang telah dirancang dan dibuat
bekerja dengan baik untuk aplikasi
penerimaan siaran televisi dengan biaya
yang murah.
Tabel 4. Tabel Perbandingan Parameter
Antena Perancangan dan Pengukuran

Gambar 4.2. Pola Radiasi Antena


4.1.5 Pengujian Antena Menangkap
Siaran Televisi
Antena diuji untuk semua stasiun televisi..
Hasil pengujian antena horn yagi untuk
beberapa stasiun televisi dapat dilihat pada
Gambar 4.3.

(a)

(b)

(c)

Gambar 4.3. Hasil pengujian Antena Horn


Yagi dengan bahan dasar Alumunium
untuk Siaran Televisi (a) ANTV (b)
Indosiar (c) Trans TV
56

Parameter
Antena
Frekuensi (Mhz)
VSWR
Gain (dB)
FBR (dB)

Hasil
Perancangan
594
1
10
11,1

Hasil
Pengukuran
594,002
1,17
11
14

5. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pengukuran dan
pengujian fungsi dari antena dapat
disimpulkan sebagai berikut.
a. Melalui software Mmanagal, antena
horn yagi 10 elemen dapat dirancang
sekaligus dapat disimulasikan hingga
diketahui nilai parameter-parameternya
seperti ukuran dan spasi tiap elemen,
frekuensi kerja, gain, front to back
ratio (FBR), voltage standing wave
ratio (VSWR), dan bentuk pola radiasi.
b. Nilai parameter-parameter antena horn
yagi 10 elemen alumunium yang
diperoleh dari hasil pengukuran untuk

RBITH VOL. 9 NO. 1 MARET 2013 : 52 57


frekuensi kerja 594,002 MHz, gain 11
dB, FBR 14 dB, VSWR 1,17, dan
bentuk pola radiasi satu arah
(unidirectional).
c. Berdasarkan semua hasil pengujian
yang telah dilakukan, Antena horn yagi
10 elemen yang telah dibuat dapat
bekerja sebagai penerima siaran televisi
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Orlando, Pompi, Perancangan dan
Pembuatan Antena Horn Yagi 12
Elemen
Menggunakan
Software
MMANA-GAL Untuk Mendapatkan
Pola Radiasi Unidirectional, Laporan
Tugas Akhir Politeknik Universitas
Andalas, Padang, 2008.
Soleh, Muhammad, Perancangan Antena
Yagi Uda Pada Frekuensi 600 MHz,
Makalah Seminar Tugas Akhir.
Fakultas
Teknik
Universitas
Diponogoro, Semarang, 2007.
Balanis, C. A., Antenna Theory: Analysis
and Design, Third Edition, John
Willey and sons, New York, 1976.
Stutzman, Thiele, Antenna Theory and
Design, John Willey and sons, New
York, 2005.
http://www.google.co.id/imgres?q=spectru
m+analyzer&hl=en&client-networkanalyz
zer[diakses Juni 2012].
http://www.radielectronics.com/info/antenn
as.[diakses Juni 2012].
Asmoyo, Budi, Bahan Kuliah: Antena dan
Propagasi, PDF, Institut Teknologi
Sepuluh November Surabaya, 2010.

57

Anda mungkin juga menyukai