Anda di halaman 1dari 13

1.

PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Negara Indonesia terdiri dari berbagai suku dan bangsa. Karena itulah Indonesia kaya akan
ragam budaya (adat istiadat, tarian tradisional, pakaian daerah, cerita rakyat, kesenian
tradisional) dan bahasa. Kebudayaan dan bahasa tersebut merupakan aset bangsa dan harus di
jaga kelestariannya baik dari pengaruh globalisasi atau pun klaim negara lain atas budaya dan
bahasa asli Indonesia.
Keberadaan budaya dan bahasa asli Indonesia secara tidak sadar sudah mulai terkikis dan
dipengaruhi oleh daerah luar. Misalnya bahasa daerah yang banyak mengalami perubahan dari
waktu ke waktu, akibat pengaruh bahasa nasional dan internasional. Pembelajaran bahasa lain
seperti bahasa Inggris memang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas persaingan
ditingkat internasional, akan tetapi tidak berarti melupakan apalagi meninggalkan bahasa
daerah.Budaya daerah juga semakin terkikis, misalnya lagi tari tradisional, banyak anak muda
yang merasa malu untuk mempelajari tari tradisional Indonesia, ini disebabkan karena
kebudayaan bangsa asing sudah menjamur diantara generasi muda kita sekarang.Alhasil,
mungkin yang memahami sepenuhnya budaya dan bahasa daerah di Indonesia ini hanya para
generasi tau, dan beberapa generasi muda kita.
Indonesia memiliki sekitar746 bahasa atau bisa dikatakan bahwa sebanyak 10 persen dari
7000 bahasa di dunia ada di Indonesia. Dari jumlah itu, 442 bahasa sudah dipetakan oleh Badan
pengembangan dan Pembinaan Bahasa, diantaranya 26 bahasa di Sumatera, 10 bahasa di Jawa
dan Bali, 55 bahasa di Kalimantan, 58 bahasa di Sulawesi, 11 bahasa di NTB, 49 bahasa di NTT,
51 bahasa di Maluku dan 207 bahasa di Papua.
Namun demikian ada pula bahasa daerah yang memang dalam kondisi terancam punah
karena jumlah penuturnya sedikit dan hanya digunakan oleh kalangan generasi tua, bahkan ada
bahasa etnis di Indonesia yang penuturnya sedikit dan hanya digunakan oleh kalangan generasi
tua. Bahkan ada bahasa etnis di Indonesia yang penuturnya tinggal beberapa orang saja, yakni
penutur Bahasa Lengilu, Bahasa Hoti, Bahasa Piru, Bahasa Hukumina, Bahasa Hulung, Bahasa
Bonerif dan Bahasa Woria yang jumlahnya kurang dari 10 orang saja, katanya.
Kepala Bidang Peningkatan dan Pengendalian Bahasa Badan Bahasa Kementerian
Pendidikan Nasional, Sugiyono mengatakan ratusan bahasa daerah di Indonesia terancam punah
karena semakin jarang digunakan. Ia memperkirakan pada penghujung abad 21 ini hanya sekitar
10 persen saja yang akan bertahan.Dari 746 bahasa daerah di Indonesia kemungkinan akan
tinggal 75 saja.
Indonesia juga memiliki kurang lebih 3000 jenis tarian tradisional dari berbagai suku
bangsa, 485 lagu daerah (Kompas, 2010), dan juga memiliki seni pertunjukan berupa wayang,
Beberapa seni budaya Wayang selain menggunakan bahasa Jawa, bahasa Sunda, dan bahasa Bali
juga ada yang menggunakan bahasa Melayu lokal seperti bahasa Betawi, bahasa Palembang, dan
bahasa Banjar.
Patut diketahui saat ini ada 40 seni asli Jawa Barat yang diambang kepunahan. Beberapa
kesenian yang hampir punah antara lain topeng menor, ronggeng ketuk dan ngaguyah hujan.
Kepunahan sebuah kesenian diakibatkan tidak ada lagi penikmatnya dan juga pelaku
keseniannya. Selain itu juga diakibatkan jarangnya kesenian itu dipentaskan, sehingga tidak ada
lagi orang yang mengetahui adanya sebuah kesenian tertentu.Sungguh amat disayangkan jika
tarian-tarian yang berasal dari Jawa Barat lainnya ikut punah.
Kebudayaan daerah adalah aset yang tidak tergantikan bagi Indonesia. Aset atau kekayaan
bangsa akan dianggap berharga apabila hal tersebut telah hilang atau di klaim oleh bangsa lain.
1

Misalnya saja lagu rasa Sayang sayange dari Maluku yang menggambarkan rasa sayang
mereka terhadap lingkungan dan sesama diklaim oleh pemerintah Malaysia sebagai lagu daerah
Malaysia.
Upaya untuk melindungi aset negara dari kepunahan dan klaim negara lain merupakan hal
yang perlu dilakukan. Dalam kesempatan ini ditawarkan sebuah ide kreatif untuk melindungi
aset negara berupa pelestarian Kebudayaan dan Bahasa daerah di Indonesia. Adapun ide kreatif
yang ditawarkan yaitu dengan memasukkan tentang pelajaran kebudayaan daerah asal dalam
masa SD-SMP-SMA, dengan konsep Kurikulum Berbasis Kebudayaan (KBK). Kurikulum
Berbasis Kebudayaan (KBK) ini adalah merupakan suatu penyempurnaan muatan lokal
(MULOK) yang ada di SD, SMP, dan SMA. Jika di MULOK hanya diajarkan tentang bahasa
daerah setempat, maka dalam Kurikulum Berbasis Kebudayaan (KBK) ini akan
disempurnakan lagi, jadi para siswa tidak hanya belajar tentang bahasa daerah saja, tetapi juga
belajar tentang kebudayaan yang ada didaerahnya.
1.2. Tujuan Dan Manfaat yang Ingin Dicapai
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai upaya melindungi aset asli negara
Indonesia yaitu berupa kebudayaan daerahnya. Kebudayaannya harus tetap dijaga kelestariannya
karenamerupakan jati diri dari daerah itu sendiri.
Manfaat penulisan ini bagi pemerintah ialah memberikan solusi kepada pemerintah dalam
mempertahankan dan melestarikan Kebudayaan di Indonesia. Dan bagi para generasi muda ialah
agar mereka dapat tetap tau dan bisa melestarikan kebudayaan yang ada didaerahnya minimal,
dan maksimalnya bisa tau dan dapat melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia ini.
Sedangkan manfaat bagi penulis adalah untuk mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan
menjadi media aktualisasi dalam berkarya dan mengembangkan potensi dirinya.

2. GAGASAN
2.1. Kondisi Kekinian
2.1.1. Kebudayaan
Menurut Ki Hajar Dewantara, kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil
perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti
kejayaan hidup manusiauntuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran dalam hidup dan
penghidupan guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan
damai.
Indonesia memiliki banyak sekali kebudayaan yang tersebar diseluruh daerah kepulauan
Indonesia.Kebudayaan yang dimaksud dapat berupa bahasa daerah, tari daerah, lagu daerah, dan
kebudayaan seperti perwayangan. Setiap daerah memiliki budaya masing masing, jika setiap
suku bangsa sedikitnya memiliki masing satu bahasa daerah, tari daerah, dan lagu daerah maka
bias dibayangkan berapa banyak kebudayaan yang ada dari Sabang sampai Marauke.
Indonesia memiliki sekitar746 bahasa, 3000 jenis tarian tradisional, 485 lagu daerah, dan
juga memiliki seni pertunjukan berupa wayang akan tetapi masih banyak yang belum diteliti dan
terbenam di perut ibu pertiwi.
2.1.2. Pengaruh Budaya Asing Terhadap Budaya Daerah
2

Budaya merupakan suatu cerminan hidup suatu negara.Setiap negara mempunyai


cerminan atau budaya tersendiri dalam lika liku di kehidupannya masing masing.Budaya juga
merupakan warisan dari generasi ke generasi.Di setiap negara pasti mempertahankan budayanya
dari budaya asing.Indonesia sudah berakulturasi dengan kebudayaan asing sejak
lama.Terletaknya Indonesia di pertengahan benua Asia dan Australia yang menjadikan jalur
perdagangan pada masa lampau.Sehingga menjadikan budaya Indonesia bercampur dengan
budaya asing.
Fakta yang terjadi sekarang, Indonesia sudah pudar dengan budaya pribumi, yang sudah
tertindas budaya asing.Budaya barat yang menjadi modernitas dan cerminan trendsetter di
Indonesia.Pengaruh budaya asing mempunyai efek positif dan negatifnya.
Tetapi, dilihat dari minoritas,cenderung menyerap hal negatif. Sayangnya, masyarakat
Indonesia lebih mengamini kebudayaan Barat sebagai bentuk kebebasan yang sebebasbebasnya.Sudah banyak masyarakat yang menganggap budaya Barat merupakan budaya yang
peling benar.Hal inilah yang tampak keliru karena budaya Barat tidak hanya melahirkan
kebebasan.Seharusnya masyarakat mencontohkan budaya barat untuk kemajuan negara
Indonesia sendiri, contohnya seperti teknologi yang maju di budaya asing.
Kecenderungan masyarakat Indonesia yang lupa dan melalaikan budaya dalam negeri
sendiri mengakibatkan banyak budaya asli Indoensia tidak lagi diakui bangsa lain. Sebagai
negara berkembang, masyarakat indonesia seharusnya meniru motivasi Barat untuk menjadi
negara yang maju bukan malah melalaikan budaya sendiri.
Mengatasi dampak pengaruh kebudayan asing dibutuhkan dukungan pemerintah dan
tokoh masyarakat serta masyarakat itu sendiri untuk mengendalikan kondisi moral agar tetap
berada pada nilai leluhur bangsa Indonesia.

2.1.3. Budaya Merupakan Identitas Bangsa


Budaya sebagai tonggak peradaban membentuk identitas sebuah bangsa.Identitas budaya
ini menjadi landasan untuk mengokohkan karakter bangsa, sebagaimana dituturkan oleh Fadli
Zon SS MSc, budayawan dan pemerhati seni.Dia juga menekankan pentingnya kreativitas
budaya dan pemberian perhatian (penghargaan) kepada pelaku seni dan karyanya di era
globalisasi hari ini.Kepeduliaan terhadap produk seni dan produk budaya itu, harus menjadi
perhatian bersama.
Menurut Prof. Dr. Victor Ganap, M.Ed., peneliti seni dapat meningkatkan peran lembaga
pendidikan yang memiliki posisi strategis bagi pelestarian seni tradisi melalui pembelajaran
muatan lokal pada kurikulum sekolah. Karena, lembaga pendidikan mampu memberikan
patronasi terhadap seni tradisi, sebagai institusi yang dapat memperkenalkan anak pada tradisi
budayanya sendiri.
Hilangnya kebudayaan daerah juga mengakibatkan hilangnya identitas Indonesia.Jika
kebudayaan kita katakan bagian dari identitas nasional, maka kebudayaan itu juga dapat
dijadikan pedoman bagi manusia untuk berbuat dan bertingkah laku.

2.2. Solusi Yang Pernah Ditawarkan


Upaya perlindungan kebudayaan daerah di tingkat SD, SMP, dan SMA yang pernah
ditawarkan adalah pemberian materi Muatan Lokal (MULOK).Tapi ini dirasa kurang efektif
karena di MULOK ini hanya diajarkan mengenai bahasa daerah saja, tidak tentang kebudayaan
seperti tari daerah dan kebudayaan setempat lainnya.

2.3. Solusi Yang Ditawarkan Penulis


KURIKULUM BERBASIS KEBUDAYAAN(KBK)
Kurikulum Berbasis Kebudayaan (KBK) adalah sebuah upaya perlindungan kebudayaan
daerah, seperti Bahasa daerah, tari daerah, dan lagu daerah dengan menjadikannya sebagai mata
pelajaran wajib di setiap SD, SMP, dan SMA di seluruh penjuru Indonesia sebagai penyempurna
Muatan lokal (MULOK). Kurikulum Berbasis Kebudayaan (KBK) ini bertujuan agar
kebudayaan daerah dapat tereksplorasi dan dikenal oleh para generasi muda, sehingga
kebudayaan daerah ini dapat tetap lestari dan dapat diturunkan ke generasi selanjutnya.Dengan
konsep ini para murid SD, SMP, dan SMAdapat mendapatkan pelajaran kebudayaan sehingga
mencegah kepunahan kebudayaan daerah. Konsep ini mulai diberlakukan sejak Sekolah Dasar
(SD) agar para generasi muda menjadi terbiasa dalam belajar kebudayaan daerahnya sendiri,
sehingga tidak lagi merasa gengsi ataupun malu dalam mempelajarinya.
2.4.

PemberlakuanKurikulum Berbasis Kebudayaan(KBK)

Pemberlakuan KBKmembutuhkan bantuan dari banyak pihak untuk merealisasikannya.


Adapun tahapan untuk pemberlakuan KBK adalah:
a. Kerja sama dengan Pemerintah
Kerja sama dengan pemerintahsangat penting untuk dilakukan. Kerja sama yang
dilakukan adalah kerja sama yang menguntungkan satu sama lain (mutualisme). Lebih
spesifiknya bekerja sama dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Tugas
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menurut Bab1 pasal 3 dalam Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia adalah : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang pendidikan dan
kebudayaan dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara. Dan juga menurut Bab 1 pasal 4 Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan menyelenggarakan fungsi sebagai:Perumusan, penetapan, dan
pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan dan kebudayaan.Karena itu untuk
memberlakukan KBKini sangat tepat apabila bekerja sama dengan Kementrian
Pendidikan dan kebudayaan.
b. Pendekatan kepada masyarakat daerah
Tahap ini dilakukan dengan cara turun langsung ke masyarakat sebagai upaya pendekatan
dan pembelajaran kebudayaan di daerah masyarakat. Dalam kesempatan ini juga
dilakukan sosialisasi oleh tokoh masyarakat kepada masyarakat sekitarnya akan
4

pentingnya menjaga Kebudayaan daerah dan memberi penjelasan kepada mereka


dampak apabila punahnya budaya daerah itu sendiri. Paradigama generasi muda yang
menganggap budaya daerah sebagai sesuatu yang kuno dan tidak sesuai perkembangan
zaman juga harus dirubah. Karena tanpa adanya kesadaran dari para generasi muda dalam
mempertahankan kebudayaan daerah mereka maka program ini juga akan kurang
maksimal
c. Pembuatan Rencana Mata Pelajaran Kebudayaan
Setelah dilakukan sosialisasi dengan masyarakat setempat, maka kita akan mengenal
Budaya yang ada di daerah tersebut. Setelah itu, maka harus dibuat rencana tentang Mata
Pelajaran Kebudayaan. Menurut kami Mata pelajaran KBK diadakan sebanyak sekali
pertemuan dalam seminggu, dimana pertemuannya berlangsung selama 120 menit dimana
bebannya adalah 80% praktek dan 20% teori. Mata pelajaran KBK ini adalah
penyempurnaan dari pelajaran muatan lokal (MULOK), sehingga menurut saya pelajaran
muatan lokal (MULOK) ini diganti dengan pelajaran kebudayaan KBK saja. Diakhir
pembelajaran dari mata pelajaran KBK ini adalah ujian praktek dan ujian tertulis.
d. Bayangan sementara Rencana Mata Pelajaran kebudayaan KBK
Tabel 1 Contoh Materi KBK tingkat Sekolah Dasar (SD) di daerah Semarang.
Tingkat

Kelas

Sekolah Dasar
(SD)

Percakapan Bahasa Jawa Ngoko.

Percakapan Bahasa Jawa Ngoko.

Percakapan Bahasa Jawa Ngoko.

Pengajaran Tari daerah Semarang


Pengajaran tentang nembang.

Pengajaran Aksara jawa

Pengajaran Aksara jawa

Mempraktekkan Tarian Daerah secara


berkelompok
Mempraktekkan Nembang secara
berkelompok

Ujian Praktek

Materi

Materi tentang percakapan bahasa jawa krama dan pembelajaran aksara jawa diberikan
pada saat kelas 1 SD sampai kelas 3 SD ini disebabkan menurut penelitian daya ingat anak lebih
kuat dibandingkan dengan daya ingat orang dewasa. Jika materi percakapan bahasa jawa dan
aksara jawa diajarkan ketika di SMA daya ingat siswa sudah tidak mampu lagi mengingat
dengan kuat, karena pada saat itu siswa sedang fokus untuk mempelajari mata pelajaran Ujian
5

Negara (UN). Pada kelas 4 SD diajarkan tari daerah Semarang contohnya dalah tari Semarangan
dan Prajuritan karena kedua tari ini adalah tari khas dari Semarang dan juga diajarkan nembang.
Pada kelas 5 SD dan 6 SD diajarkan tentang bagaimana cara penulisan aksara jawa.
Tabel 2 Contoh Materi KBK tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di daerah Semarang.
Tingkat

Kelas

Sekolah
Menengah
Pertama (SMP)

Pengajaran Bahasa jawa krama inggil.


Pengenalan alat musik daerah dan
nembang

Pengenalan jenis-jenis wayang.


Pengenalan Tokoh-tokoh
perwayangan.

Pengenalan Tokoh-tokoh
perwayangan
Pemantapan aksara jawa.

Presentasi suatu tokoh perwayangan.

Ujian Praktek

Materi

Tabel 3 Contoh Materi KBK tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di daerah Semarang.
Tingkat

Kelas

Sekolah
Menengah Atas
(SMA)

10

Ujian Praktek

Materi

Pengenalan lebih lanjut tentang Seni


Tari
Pengenalan Tata panggung dan alatalat dalam suatu pertunjukan wayang

11

Pengenalan cerita-cerita perwayangan


Pengenalan cara memainkan wayang
dalam suatu pertunjukan wayang

12

Pengenalan aksara jawa secara


mendetail dan mendalam

Mempraktekkan suatu pertunjukkan


wayang secara berkelompok

Kerangka pemikiran

Kebudayaan Daerah

Aset negara yang berharga

engalami perubahan dan beberapa diantaranya


Dipengaruhi
telah menghilang
oleh budaya bangsa asing

Dibutuhkan perlindungan

sama dengan Pemerintah, Pendekatan kepada masyarakat


Diberlakukan Kurikulum Berbasis Diajarkan
Kebudayaan
pada
(KBK)
siswa SD, SMP, dan SMA

Kebudayaan daerah terlindungi

Aset negara terselamatkan

Gambar 1. Kerangka pemikiran

3. KESIMPULAN
3.1.

Gagasan yang diajukan

1. Kebudayaan daerah harus dilindungi keberadaannya karena hilangnya Kebudayaan


daerah berarti hilanglah identitas dari bangsa itu sendiri.
2. Kurikulum Berbasis Kebudayaan (KBK) adalah sebuah konsep pemberian materi mata
pelajaran ke siswa SD, SMP, dan SMA tentang kebudayaan daerahnya sebagai upaya
perlindungan kebudayaan daerah yang merupakan aset negara yang tak ternilai harganya.
3. Pendekatan terhadap masyarakat daerah merupakan langkah awal dari pemberlakuan
Kurikulum Berbasis Kebudayaan (KBK) yang bertujuan untuk mengenal dan
memahami budaya yang ada di daerah mereka.
4. Kurikulum Berbasis Kebudayaan (KBK) dapat dijadikan upaya untuk melestarikan
kebudayaan yang ada di Indonesia agar tidak punah.
3.2.
Teknik implementasi yang akan dilakukan
1. Pendekatan kepada masyarakat guna memberikan sosialisasi dan pengarahan akan
pentingnya mempertahankan kebudayaan daerah, serta mengubah paradigma para
generasi muda yang menganggap kebudayaan daerah sebagai sesuatu yang kuno dan
memalukan.
2. PemberlakuanKurikulum Berbasis Kebudayaan (KBK)yang dibantu oleh pemerintah
khususnya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk setiap kebudayaan daerah
yang tersebar diseluruh wilayah indonesia sebagai wadah perlindungan dan pembelajaran
kebudayaan daerah yang ada di Indonesia.
3. Pembuatan Rencana mata pelajaran kebudayaan KBKsebagai langkah awal setelah KBK
di berlakukan
3.3.

Prediksi hasil yang akan diperoleh

1. Konsep ini memberikan solusi dalam mempertahankan aset negara berupa Kebudayaan
daerah.
2. Terjaganya kelestarian kebudayaan di tiap daerah di Negara republik Indonesia
3. Terciptanya generasi muda Indonesia yang bisa mengamalkan dan mampraktekan
kebudayaan dari daerahnya sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
8

Antara.2012.
Bahasa
daerah.http://id.berita.yahoo.com/10-persen-jumlah-bahasa-dunia-diindonesia-083604562.html. diunduh pada tanggal 18februari 2013.
Anonymous.2009.Jarang digunakan, ratusan bahasa daerah di Indonesia Terancam
punah.http://www.voaindonesia.com/content/jarang-digunakan-ratusan-bahasa-daerah-diindonesia-terancam-punah-130434473/98538.html. diunduh pada tanggal 18Februari
2013.
Anonymous.2012.
Tarian
tradisional
Indonesia.http://www.anneahira.com/tariantradisional-indonesia.htm. diunduh pada tanggal 18Februari 2013
Anonymous.2009. Wayang.http://id.wikipedia.org/wiki/Wayang. diunduh pada tanggal
18Februari 2013.
Akbar.2012.
Kebudayaan
Indonesia
yang
Hampir
Punah.http://wearerobotic.blogspot.com/2012/05/kebudayaan-indonesia-yang-hampirpunah.html. diunduh pada tanggal 18Februari 2013.
Ridwan,
Muhammad.2012.
Pengertian
Kebudayaan
Menurut
Ahli.http://senseleaf.blogspot.com/2012/03/pengertian-kebudayaan-menurut-paraahli.html. diunduh pada tanggal 18Februari 2013.

Para

Anonymous.2012.Kebudayaan Barat.http://www.anneahira.com/kebudayaan-barat.htm. diunduh


pada tanggal 18Februari 2013.
Isril.2012.Budaya membentuk Identitas Sebuah Bangsa.http://www.padangmedia.com/1Berita/77253-Budaya-Membentuk-Identitas-Sebuah-Bangsa.html. diunduh pada tanggal
18Februari 2013.
Anonymous.2012.Daya
Ingat
Anak
Lebih
Kuat
Dari
Orang
Tua.http://www.awanukaya.com/2012/10/daya-ingat-anak-lebih-kuat-dari-orangtua.html.
diunduh pada tanggal 18Februari 2013.
Anonymous.2012.Tarian
Semarang.http://www.goindonesia.com/id/indonesia/jawa/semarang/seni_budaya/kesenia
n_semarang/tarian_semarang. diunduh pada tanggal 18Februari 2013.
Suparman,
Maman.2008.Tari
Prajuritan
Ikon
Seni
kabupaten
Semarang.http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2008/11/03/37428/TariPrajuritan-Ikon-Seni-Kabupaten-Semarang. diunduh pada tanggal 18Februari 2013.
Anonymous.2012.Lagu
Daerah
Semarang,
Gambang
Semarang.
http://gambangsmg.blogspot.com/2012/01/lagu-daerah-semarang-gambang-semarang.html.
diunduh
pada tanggal 18Februari 2013.

LAMPIRAN
9

1. Biodata Ketua dan Anggota Kelompok


Biodata Ketua Kelompok
Informasi Personal
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Nama
Tempat lahir
Tanggal lahir
Fakultas
Jurusan
Universitas

: Reza Yudhistira
: Bekasi
: 19 Oktober 1994
: Teknik
: PSD III Teknik Kimia
: Universitas Diponegoro

Kualifikasi Akademik
1. SD Negeri Bekasi Jaya Indah XIII(2000-2006)
2. SMP Negeri 3 Bekasi(2006-2009)
3. SMA Korpri Bekasi(2009-2012)
4. Universitas Diponegoro, Fakultas Teknik, PSD III Teknik Kimia (2012-Sekarang)
Karya Ilmiah Yang Pernah Dibuat
1. PKM-KC Briket Bonggol Jagung
Bekasi, 4 Maret 2013

Reza Yudhistira

Anggota Pelaksana 1
Informasi Personal
10

1. Nama
: Bambang Adhi Permono
2. Tempat lahir : Semarang
3. Tanggal lahir : 12 Desenber 1993
4. Fakultas
: Teknik
5. Jurusan
: PSD III Teknik Kimia
6. Universitas : Universitas Diponegoro
Kualifikasi Akademik
1. SDN karang ayu 01 Semarang (2000-2006)
2. SMPN 30 Semarang (2006-2009)
3. SMAN 7 Semarang (2009-2012)
4. Universitas Diponegoro, Fakultas Teknik, PSD III Teknik Kimia(2012Sekarang)
Karya Ilmiah Yang Pernah Dibuat
1. PKM-K Nasi jagung rasa nano - nano
Bekasi, 4 Maret 2013

Bambang Adhi Permono


Anggota Pelaksana 2
Informasi Personal
1. Nama
: Andreas Sagala
2. Tempat lahir : Depok
3. Tanggal lahir : 24 Juli 1994
4. Fakultas
: Teknik
5. Jurusan
: PSD III Teknik Kimia
6. Universitas : Universitas Diponegoro
Kualifikasi Akademik
1. SD St. Theresia (2000-2006)
2. SMP Methodist (2006-2009)
3. SMAN 1 Berastagi (2009-2012)
4. Universitas Diponegoro, Faskultas Teknik, PSD III Teknik Kimia (2012-Sekarang)
Karya Ilmiah Yang Pernah Dibuat
1. PKM-K Putu Sabu Kue Putu Sari Buah
Bekasi, 4 Maret 2013

Andreas Sagala

11

Anggota Pelaksana 3
Informasi Personal
1. Nama
: Helmi Sopari
2. Tempat lahir : Tasikmalaya
3. Tanggal lahir : 2 Agustus 1994
4. Fakultas
: Teknik
5. Jurusan
: PSD III Teknik Kimia
6. Universitas : Universitas Diponegoro
Kualifikasi Akademik
1. SDN kawalu 2 (2000-2006)
2. SMPN 2 Tasikmalaya (2006-2009)
3. SMAN 1 Tasikmalaya (2009-2012)
4. Universitas Diponegoro, Faskultas Teknik, PSD III Teknik Kimia (2012-Sekarang)
Karya Ilmiah Yang Pernah Dibuat
1. PKM-K Nata De Fruity

Bekasi, 4 Maret 2013

Helmi Sopari

1. Biodata Dosen Pembimbing


a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Nama Lengkap dan Gelar


NIP
Jabatan Fungsional
Pangkat
Fakultas/Program studi
Perguruan Tinggi
Bidang Keahlian
Waktu Untuk Kegiatan PKM

: Ir.Hj.Laila Faizah Achmad M.Kes


: 195107261980122001
: Lektor kepala / IV C
: Pembina Utama Muda
: Teknik / Diploma III Teknik Kimia
: Universitas Diponegoro
: Kesehatan Lingkungan / Teknologi Pangan
: 8 jam/minggu
Bekasi, 4 Maret 2013

Ir.Hj.Laila Faizah Achmad M.Kes

12

13

Anda mungkin juga menyukai