Anda di halaman 1dari 23

Penetapan kadar Cu

dalam CuSO4.5H2O

Dody H.
g
n
u
j
n
a
T
a
r
a
i
Dwi T
Laode F.
a
y
a
n
e
D
a
y
d
i
N

Tembagadalam bahasa latin yaitu


Cuprum, dalam bahasa Inggris
yaitu Copper adalahunsur
kimiayang mempunyai
simbolCudannomor atom29.
Tembaga merupakanlogamyang
mempunyaikekonduksian elektrik
yang sangat baik.
Kekonduksian elektrikialah satu
ukuran kemampuan suatu bahan
untukmengalirkan arus listrik.

DATA TEKNIS
Massa-Atom: 63.546
Titik Didih: 2567.0 C (4652.6 F)
Jumlah Protons/Electrons: 29
Jumlah Netron: 35
Penggolongan: Transisi Metal
Struktur hablur: Berbentuk kubus
Warna: Merah kecoklatan

Tembaga merupakan konduktor


panas dan listrik yang baik.
Selain itu unsur ini memiliki
korosi yang cepat sekali.
Tembaga murni sifatnya halus
dan lunak dan berwarna merah
kecoklatan.

Paduan Tembaga:
Kuningan adalah suatu campuran
logam copper/zinc.
Perunggu adalah suatu campuran
logam copper/tin(timah).

1.
Dasar

2.
Reaksi
3. Alat
dan
Bahan

5.
Perhitu
n
gan

6.
Pembah
a
san

4.Lang
kah
Kerja

7.
pu
m
i
s
e
K
lan

Dasar

Larutan garam tembaga (II) panas


diendapan dengan larutan basa
kuat (NaOH/KOH) menjadi endapan
Cu (OH)2 yang berwarna biru yang
karena panas (100 0) memecah
menjadi CuO yang berwarna hitam.

Reaksi
CuSO4.5H20 CuSO4+5H20
CuSO4 + 2NaOH Cu(OH)2 +
Na2SO4
Cu(OH)2 CuO + H2O
CuO CuO

Alat dan Bahan


Alat:
-

kaca arloji
pengaduk
tutup kaca
labu semprot
Policeman
Piala gelas 400 mL
Piala gelas 800 mL
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Sumbat gabus
Corong
Penyangga corong
Cawan porselain

Kaki tiga
Segitiga Porselain
Balok penyangga kaki tiga
(jika diperlukan)
Pembakar teklu
Pembakar mekker
Oven
Korek api
Desikator
Gegep
Neraca analitik
Neraca sauter
Kertas saring takberabu
no. 40

Bahan:

Pereaksi:

Sampel terusi
(CuSO4.5H2O)
Air suling

H2SO4 4N
NaOH 4N
HCl 4N
BaCl2 0,5N

Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Timbang 0,5 gram sampel garam terusi.
3. Masukan ke dalam piala gelas 400 mL,
bilas dan larutkan dengan air suling
sebanya 100mL.
4. Tambahkan 3 5 tetes H2SO4 4N.
5. Larutan didihkan.
6. Tambahkan NaOH 4N sedikit demi sedikit
sampai berlebih.

7. Uji pengendapan sempurna.


- Cairan jernih diuji dengan
menggunakan kertas lakmus merah
yang nantinya kertas lakmus berubah
menjadi biru
- Cairan jernih ditetesi 1 2 tetes
pereaksi pengendap tidak terbentuk
endapan lagi.
8. Endapan disaring dengan kertas saring
tak berabu nomor 40, dienaptuangkan,
dicuci dengan air suling dingin hingga
bebas dari pengotor basa (uji basa) dan
pengotor sulfat (uji sulfat).

- Uji basa : Saringan setelah beberapa


kali pencucian, diteteskan ke lakmus
merah. Bila lakmus merah tetap
merah maka basa telah hilang.
- Uji sulfat : Sediakan 2 tabung reaksi.
Tabung 1 diisi dengan seperempat air
filtrat (air saringan), panaskan diatas
teklu, asamkan 1-2 tetes HCl 4N.
Tabung 2 masukan 1 mL BaCl2 0,5N,
panaskan. Tuang isi tabung 2 ke
dalam tabung 1. Bila tidak terbentuk
endapan putih berarti sulfat sudah
bebas. Lakukan uji pembanding.

9. Endapan dikeringkan di dalam


oven sampai setengah kering
kemudian kertas saring dilipat
dan dimasukan kembali kedalam
oven.
10. Dicari bobot cawan porselin
kosong.
11. Endapan dimasukan ke dalam
cawan porselin yang sudah

12. Endapan diperarang menggunakan


teklu.
13. Endapan dipijarkan selama 15
menit.
14. Didinginkan di desikator kemudian
ditimbang menggunakan neraca sauter.
15. Pemanasan, pemijaran, pendinginan
dan penimbangan diulangi sampai
beberapa kali hingga di capai bobot
tetap.

Perhitungan

Kadar Cu =

fk (faktor kimia) =

Pembahasan
- Sampel CuSO4.5H2O jika dilarutkan dengan
air suling akan terhidrolisis menjadi Cu(OH)2
yang berwarna keruh. Cu(OH)2 yang
terbentuk dari peristiwa hidrolisis berbentuk
koloid sehingga tidak dapat disaring. Untuk
mencegah hidrolisis maka pada larutan
ditambahkan pengasam H2SO4 .
- Tujuan dari pendidihan adalah agar suhu
larutan akan menjadi panas dikarenakan
larutan tembaga (II) dapat diendapkan
dalam keadaan mendidih.

- Sementara itu pengendap yang digunakan adalah


basa kuat NaOH karena jika digunakan NH4OH
maka akan terbentuk senyawa garam rangkap
yang larut dalam air. Pada penambahan
pengendap harus dilakukan dengan sedikit demi
sedikit dan harus selalu diaduk, tujuannya agar
partikel endapan yang terbentuk kasar.
- Endapan yang baik mempunyai syarat syarat
sebagai berikut:
1. Endapan yang terbentuk harus sempurna
2. Endapan harus murni
3. Endapan memiliki susunan yang tetap dan
tertentu
4. Kristalnya kasar
5. Endapan memiliki sifat yang khas

- Endapan Cu disaring dengan kertas saring


tak berabu nomor 40 karena, endapan Cu
merupakan endapan berbentuk kasar dan
pada penetapan ini ingin dicari bobot abu
murni dari Cu.
- Tujuan dari pemijaran cawan + abu adalah
agar semua karbon yang terkandung dalam
abu hilang, sehingga bobot tetap akan cepat
diperoleh.
- Tujuan didinginkan di desikator adalah agar
cawan cepat dingin karena uap panasnya
diserap oleh silika gel. Sehingga pendinginan
lebih cepat dibandingkan didinginkan di
ruangan terbuka.

Kesimpulan
Untuk menghitung kadar Cu dalam
terusi, dapat dilakukan dengan suatu
perhitungan yaitu:

Bobot abu dapat diperoleh dengan


melakukan tahapan-tahapan
gravimetri.

Maksud dari penambahan H2SO4 adalah


untuk mencegah larutan terhidrolisis.
Hidrolisis yaitu pembentukan endapan
sebelum endapan yang diinginkan terjadi.
Penambahan H2SO4 tidak boleh
berlebihan, cukup 3 5 tetes saja. Karena
jika penambahan asam maka pengotor
sulfatnya juga banyak sehingga
dibutukan pencucian yang lebih banyak.
Begitu pula dalam penambahan NaOH.

Daftar Pustaka

http://www.google.com/search?hl=e
n&site=imghp&tbm=isch&source=hp&b
iw=1024&bih=456&q=tembaga&oq=tem
aga&gs_l=img.3...1327.3492.0.4161
.7.6.0.0.0.0.0.0..0.0...0.0...1ac
.1.2.img.wXbEQzQlYBc

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai