Anda di halaman 1dari 101

Konsep ilmu dalam

Islam
Bagian
1
Mohamad Ishaq
Adnin Armas, M.A.

Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Kedudukan Ilmu Dalam Islam

Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Di dalam AlQuran

Katakanlah Apakah sama, orang-orang yang


mengetahui dengan orang yang tidak
mengetahui? Hanya orang-orang yang berakal
sajalah yang bisa mengambil pelajaran. (QS.
Al-Zumar: 9)


Allah mengangkat orang-orang yang beriman
daripada kamu dan orang-orang yang diberi
ilmu dengan beberapa derajat. (QS. AlMujadalah, 11).
Mohamad Ishaq (PIMPIN)


Sesungguhnya yang takut kepada Allah
diantara hamba hambaNya hanyalah ulama
(al-Fatir 35: 28)

Dan katakanlah: Ya Tuhanku,


tambahkanlah kepadaku ilmu
pengetahuan. (Thaha 20: 114)

Mohamad Ishaq (PIMPIN)


Maka Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak
ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah
(Muhammad 47: 19)

Hendaklah kamu menjadi orang-orang


rabbani (orang yang sempurna ilmu dan
takwanya kepada Allah swt. (Al-Imran 3:
79)
Mohamad Ishaq (PIMPIN)



Allah menyatakan bahwasanya tidak ada
Tuhan melainkan dia (yang berhak
disembah), yang menegakkan keadilan. para
malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga
menyatakan yang demikian itu). tak ada
Tuhan melainkan dia (yang berhak
disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana. (Ali Imran 3: 18)
Lihat juga ayat-ayat al-Quran yang
lain seperti: al-Nisa 83,113; Toha 114;
al-Kahfi 65-66; Ali Imran 18; al-Rad 19;
Al-Syura 52; Yunus 68; al-Maidah 4.
Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Di dalam Al-Hadits


Barangsiapa yang mendatangi masjidku ini,


yang dia tidak mendatanginya kecuali untuk
kebaikan yang akan dipelajarinya atau
diajarkannya,maka dia sekedudukan dengan
mujahid di jalan Allah. Dan siapa yang datang
untuk maksud selain itu, maka dia
sekedudukan dengan seseorang yang melihat
barang perhiasan orang lain. (HR. Ibnu Majah
Mohamad Ishaq (PIMPIN)
dari Abu Hurairah).
Isnadnya hasan, dan



Tiadalah

seseorang yang pergi pagi hari ke


masjid untuk kebaikan yang akan
dipelajarinya atau diajarkannya melainkan
akan ditetapkan baginya pahala seorang
Mujahid yang tidak balik (dari peperangan)
kecuali membawa ghanimah.


Barangsiapa yang pergi menuntut ilmu,
maka dia berada di jalan Allah sampai dia
kembali. (HR. Timidzi). Hadist ini hasan
gharib. Sebagian
perawi yang lain
Mohamad Ishaq (PIMPIN)
meriwayatkan hadits ini, namun tidak


, ,



Barangsiapa melalui satu jalan untuk mencari ilmu,



maka Allah akan memasukkannya
ke salah satu jalan
di antara jalan-jaan surga, dan sesungguhnya malaikat

benar-benar merendahkan sayap-sayapnya karena


ridha terhadap penuntut ilmu, dan sesungguhnya
seorang alim benar-benar akan dimintakan ampun oleh
makhluk yang ada di langit dan di bumi, bahkan ikanikan di dalam air. Dan sesungguhnya keutamaan
seorang alim atas seorang abid (ahli ibadah) adalah
seperti keutamaan bulan purnama atas seluruh
bintang-bintang yang ada. Dan sesungguhnya ulama
adalah pewaris Mohamad
para Nabi,
sesungguhnya para
Ishaqdan
(PIMPIN)
Nabi tidak mewariskan Dinar ataupun dirham, mereka

Dari Perkataan para


Sahabat
Ali bin Abi Talib ra:




Ilmu lebih baik daripada harta, oleh karena


harta itu kamu yang menjaganya, sedangkan
ilmu itu adalah yang menjagamu. Harta akan
lenyap jika dibelanjakan, sementara ilmu akan
berkembang jika diinfakkan (diajarkan). Ilmu
adalah penguasa, sedang harta adalah yang
dikuasai. Telah mati para penyimpan harta
padahal mereka
masih
hidup, sementara
Mohamad
Ishaq (PIMPIN)
ulama tetap hidup sepanjang masa. Jasa-jasa

Muadz bin Jabal:

Tuntutlah ilmu, sebab menuntutnya untuk


mencari keridhaan Allah adalah ibadah,
mengetahuinya adalah khasyah,
mengkajinya adalah jihad, mengajarkannya
kepada orang yang tidak mengetahuinya
adalah sedekah dan mendiskusikannya
adalah tasbih. Dengan ilmu, Allah diketahui
dan disembah, dan dengan ilmu pulalah
diagungkan dan ditauhidkan. Allah
mengangkat (kedudukan)
suatu kaum
Mohamad Ishaq (PIMPIN)
dengan ilmu, dan menjadikan mereka

Abu al-Aswad alDuali:

Para raja adalah penguasa-penguasa (yang


memerintah) manusia, sedangkan para
ulama adalah penguasa-penguasa (yang
memerintah) para raja.

Namun, ilmu seperti apakah yang begitu


tinggi kedudukannya dalam
Agama kita tersebut? Apakah ilmu yang
kita pelajari di kampus tergolong
Di dalamnya? Fisika? Kalkulus? Arskom?
Digital? Algoritma? Agama ?
Apakah Itu semua ilmu?
Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Al-Quran memuat sekitar 800 kali ilmu beserta


turunannya
Para ulama dan intelektual mencoba membuat
definisi ilmu berdasarkan kata ilmu yang ada
dalam al-Quran
Sampai-sampai Roshental mendefinisikan 120
definisi ilmu yang didasarkan pada al-Quran,
sehingga menyimpulkan : al-ilmu huwa al-Islam,
wa al-islam huwa al-ilm
Namun demikian sama sekali tidak ditemukan
definsi ilmu di dalam al-Quran (maa huwal ilm?)

Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Konsep Ilmu Dalam al-Quran

Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Tinjauan Bahasa Arab-Islam


Ilmu berasal dari bahasa Arab yakni
( ) berasal dari ( -
) maknanya
mengetahui-pengetahuan.
Tapi (
) masih satu akar juga dengan
(
) maknanya adalah memberi tanda
yang masdarnya (

-
) maknanya
petunjuk/tanda/alamat yang sama
maknanya dengan ayat ((
Dan begitu pula istilah alam ()
masih satu akar kata dengannya,
termasuk alam shaghir (tubuh
kita/anfus) dan alam kabir (jagat
raya/afaq) Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Dengan demikian, ada hubungan erat


antara ilmu (), tanda/alamat (
) ,
dengan alam/ciptaan ():
Yaitu tidak lain adalah bahwa
alam/ciptaan ini sama kedudukannya
dengan ayat yang merupakan
tanda/alamat/petunjuk kepada sesuatu di
luar dirinya, yaitu Yang menciptakannya
al-khaliq ()
Al-Khaliq, berasal dari ( )artinya
selain mencipta dari ketiadaan juga
berarti at-taqdir yang memberi
ukuran/kadar
(Ibn
al-Arab)
Mohamad
IshaqManzhur-Lisaan
(PIMPIN)

Ini berarti alam diciptakan dengan ukuran


tertentu atau kadar tertentu yang bersifat pasti
dan tunduk para aturan tertentu.
Dalam pandangan Barat natural science
mengesankan suatu alam (natura=dilahirkan)
yang bersifat abadi, dalam islam istilah bagi ilmu
alam (science) adalah ilm al-thabiah ( ) ,
tabiah berasal dari ( )yang berarti : kesan,
penutup, jejak, yang menunjukkan adanya
Pencipta
Dengan demikian ilmu bisa didefinisikan sebagai:
Segala sesuatu yang diperoleh dari alam dan
ayat yang dengannya si pencari ilmu memahami
alam/ayat tersebut dan dengannya ia mengenal
(marifah) kepada Pencipta alam dan ayat
tersebut
Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Inilah definisi yang diambil oleh Syed


Muhammad Naquib al-Attas dari alJurjani dalam kitab at-Tarifaat:
Husul suurat asy-syai fil aql, wushul annafs ila mana syai
Karena itu, manusia yang mempelajari
alam atau ayat namun dengannya ia
tidak menjadi mengenal Pencipta,
sungguh merupakan sesuatu yang
aneh, seperti mereka yang melihat
rambu-rambu lalu-lintas namun ia
bukannya mengikuti rambu-rambu itu,
justru terpana oleh rambu-rambu itu.
Mohamad Ishaq (PIMPIN)

MEMBACA
Al-Quran
Kitab Tertulis

Alam Semesta
Kitab tak Tertulis

ayat

ayat

muhkamat

mutasyabihat

muhkamat

mutasyabihat

tafsir

Tafsir/tawil

tafsir

Tafsir/tawil

Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Allah menampakkan
Diri-Nya melalui alam dan ayat

Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Kita tidak bisa dan mampu melihat


Allah secara langsung, kita hanya bisa
melihat Allah melalui jejak-Nya atau
ayat yang tertulis (tanzil) dan yang
tidak tertulis (alam).
.. Tatkala Tuhannya menampakkan diri
kepada gunung itu , dijadikannya gunung itu
hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan.
Maka setelah Musa sadar kembali, dia
berkata: "Maha Suci Engkau, aku bertaubat
kepada Engkau dan aku orang yang pertamatama beriman (Al-Araf 143)
Atom, elektron, tubuh manusia, hewan,
tumbuhan, bumi dan jagat raya ini, tidak lain
adalah tanda, simbol, dan alamat yang
menunjukkan Pencipta dan Pemiliknya
Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Karenanya kebahagiaan tertinggi adalah ketika


kita mampu dan diperkenankan melihat Allah
secara langsung di Jannah-Nya kelak (AlQiyamah 22-23):

Wajah-wajah pada hari itu berseri-seri.


Kepada Tuhannyalah mereka melihat
Dalam Hadits, sebuah doa:
Aku meminta kepada-Mu (ya Allah) kenikmatan
memandang wajah-Mu (di akhirat nanti) dan aku
meminta kepada-Mu kerinduan untuk bertemu denganMu (sewaktu di dunia) (HR. An Nasa-i dalam As
Sunan (3/54 dan 3/55))

Hadits lain:
Bagi orang-orang yang berbuat kebaikan, ada pahala
yang terbaik (surga) dan tambahannya (melihat wajah
Allah taala) (QS Yunus: 26). (HR. Muslim dalam Shahih
Mohamad Ishaq (PIMPIN)
Muslim, no. 181)

Imam Ibnu Qayyim Al Jauziyyah dalam


kitab beliau Ighaatsatul lahafaan
menjelaskan bahwa kenikmatan
tertinggi di akhirat ini (melihat wajah
Allah taala) adalah balasan yang Allah
SWT berikan kepada orang yang
merasakan kenikmatan tertinggi di
dunia, yaitu kesempurnaan dan
kemanisan iman, kecintaan yang
sempurna dan kerinduan untuk
bertemu dengan-Nya, serta perasaan
tenang dan bahagia ketika
mendekatkan diri dan berzikir kepadaNya.
Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Konsep ilmu dalam


Islam
Bagian
2
Mohamad Ishaq
Adnin Armas, M.A.

Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Tujuan Mencari Ilmu


Dalam Islam

Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Tujuan Mencari Ilmu


Tujuan mencari ilmu adalah:
Untuk memahami agama dan
mengenal Allah
Melaksanakan kesempurnaan tugas
menjadi hamba dan khalifah Allah

Para ulama mengingatkan ummat


Islam agar tidak keluar dari tujuan
tersebut, dan melarang pencarian
ilmu untuk tujuan dunawi.
Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Tujuan Mencari Ilmu


Ibn Hazm (maratib al-ulum dan alakhlaq wa siyar):
Mengritik orang yang mencari ilmu untuk
mencari harta, ia menyebutnya sebagai
pengorbanan besar untuk tujuan yang tidak
ada nilainya.
Sebab pertama, harta bisa dicari dengan
cara lebih mudah. Misalnya dengan
berdagang atau menjadi pembesar dan
kedua ia telah dzalim memperlakukan
derajat ilmu.
Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Ilmu juga enggan datang pada


orang yang salah dalam niat,
seperti yang diungkapkan
Imam al-Ghazali:

(kita menuntut ilmu selain karena Allah,


maka ilmu enggan datang kecuali karena
Allah)
Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Tujuan Mencari Ilmu


Ibn Hazm (taqrib):
Tujuan menulis karya ilmiah/buku adalah:
Mengutarakan sesuatu yang asli
Melengkapkan sesuatu yang belum lengkap
Memperbaiki yang salah
Menjelaskan yang terlalu rumit dan sukar
Meringkaskan yang terlalu panjang
Menggabung informasi dari berbagai sumber
Menyatukan dan menyusun informasi
menjadi sesuatu yang bernilai

Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Tujuan Mencari Ilmu


Harta tidak menghalangi ulama
menguasai ilmu
Ibnu Rusyd, Ibn Hazm, Ibn Khaldun
dll, adalah orang-orang kaya
Ibnu Siddah, Ibn Baqi dll, di sisi lain
adalah seorang miskin, bahkan alJahidz dan penjual ikan di pasar
Dialog antara Ibn Hazm dengan
Sulayman bin Bajj sungguh sangat
menarik.
Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Tujuan Mencari Ilmu


Karena itulah para ulama tidak menjadi
seorang yang hanya mengetahui satu
bidang (spesialis), namun menjadi
seorang yang universalis (bukan
generalis)
Ibnu Rusyd adalah ahli fiqh, fisika, kimia,
filsafat, pengobatan dll
Ibn Hazm, adalah ahli ahli fiqh, sastra,
filsafat, perbandingan agama, dll
Ibnu Khaldun, fiqh, sejarah, bahasa,
politik ,dll
Fakhruddin Ar-Razi, ahli tafsir, fiqh, fisika, dll
Mohamad Ishaq (PIMPIN)
dll

Hubungan Konsep Ilmu, Iman,


amal, moral, dan spiritualitas

Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Rasionalitas & Spiritualitas


Ali Imran 3
)Mohamad Ishaq (PIMPIN

Iman dan Ilmu


.Allah akan meninggikan orangorang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat. dan Allah
Maha mengetahui apa yang
kamu kerjakan.
Al-Mujadilah 11
Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Iman dan Amal


Dan Allah Telah berjanji kepada orang-orang
yang beriman di antara kamu dan
mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa
Dia sungguh- sungguh akan menjadikan
mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana
Dia telah menjadikan orang-orang sebelum
mereka berkuasa, dan sungguh dia akan
meneguhkan bagi mereka agama yang telah
diridhai-Nya untuk mereka. dan
barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji)
itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang
fasik.
Al-Nur 55
Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Rasulullah
saw
bersabda:
Iman,
Ilmu
dan Amal/Moral

Artinya:
Tidaklah seorang itu bernama alim sebelum
berbuat menurut
ilmunya.
Rasulullah saw juga bersabda:


.
Artinya: Barangsiapa menuntut ilmu yang menuju
keridhaan
Allah untuk memperoleh harta benda duniawi,
maka orang itu
Mohamad Ishaq (PIMPIN)
tidak akan mencium
bau sorga pada hari kiamat.

Iman, Ilmu dan Amal/Moral

Murtada al-Zabidi (w. 1205/1790) menyatakan:


...Sesungguhnya adalah fardu atas manusia supaya berIman. Sebabnya, Iman itu hakikatnya terdiri dari
rangkuman ilmu (yang tertentu) dan amal (yang
tertentu); justru tidaklah tergambar akan wujud iman
melainkan dengan ilmu dan amal. Kemudian dari
(wajibnya meyakini rukun Iman) itu, mengamalkan cara
hidup (shari'ah) Islam adalah kewajiban atas setiap
Muslim, dan tidak mungkin menunaikannya melainkan
sesudah mencapai (Ilmu) marifah dan pengetahuan
mengenai shari'ah yang tersebut.
Allah mengeluarkan para hamba-Nya dari perut ibu
mereka dengan sifat tidak mengetahui apa-apa [al-Nahl,
16: 78]. Oleh sebab itu, menuntut Ilmu adalah fardu
atas tiap-tiap Muslim. Tidak bisa mengabdikan diri
kepada Allahsedangkan ibadah itu haq Allah atas
sekalian hamba-Nya kecuali dengan ilmu, dan tidak
Mohamad Ishaq (PIMPIN)
mungkin mencapai
ilmu melainkan dengan

Iman, Ilmu dan Amal/Moral


Allah berfirman yang artinya: Amat besar
kutukan dari Allah taala bahwa kamu
katakan apa yang tidak kamu kerjakan.
(Surat Al-Saff, 3)
Allah berfirman yang artinya: Adakah kamu
menyuruh manusia dengan kebaikan dan
kamu lupakan akan dirimu sendiri. (Surat alBaqarah, 44)

Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Ilmu terkait secara erat dengan a



Ibn Sirin (110 H):

)Mohamad Ishaq (PIMPIN

Ilmu terkait
secara
erat
dengan
aga
Al-Khawarizmi menyatakan: Agamalah
yang mendorong saya menyusun karya tulis
singkat dalam hal hitungan dengan
memakai prinsip operasi hitung seperti
penambahan dan pengurangan, yang
bermanfaat untuk pengguna aritmatika,
biasa diibaratkan para pria yang terlibat
dalam persoalan benda pusaka, warisan,
perkara hukum, dan perdagangan serta
dalam segala kesepakatan kerja atau yang
bertalian dengan pengukuran dalamnya
tanah, penggalian kanal, perhitungan
geometri dan segala jenis objek dan yang
ditekuninya.
Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Ilmu: Islam, jahiliyyah, dan


masyarakat modern

Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Tinjauan Bahasa Arab-PraIslam


Istilah Ilmu ( ) sudah ada sejak sebelum Islam

(jahiliyyah). Makna dari ilmu, sebelum islam


adalah wawasan atau pengetahuan praktis (skill)
untuk bertahan hidup dan jalan keluar dari
lingkungan fisik yang tidak bersahabat

Ilmu dalam masa jahiliyah juga dimaknai


sebagai pengetahuan yang berasal dari
pengalaman individu atau kelompok yang
diturunkan dari generasi ke generasi dalam
bentuk amtsal
(peribahasa).
Mohamad
Ishaq (PIMPIN)

Tinjauan Bahasa Arab-PraIslam


Kita perhatikan pada zaman
modern ini apa yang dimaksud
dengan menuntut ilmu? Tidak
lain adalah peningkatan
skill/keterampilan saja demi
pekerjaan, bukankah kita sudah
kembali ke masa jahiliyyah?
Kedatangan al-Quran/Islam
berarti telah mengislamkan ilmu
(islamisasi ilmu)
Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Medan Sematik Bahasa


Arab: Islamisasi Ilmu
ilm

ilmu

alam

ayat

ayat

amal
moral

alam

Pra al-Quran
Tanpa Konsep

moral

amal

Pasca turun al-Quran


Terbentuk worldview Islam
Mohamad Ishaq (PIMPIN)
tentang ilmu, yaitu prinsip tauh

Kita melihat bahwa ilmu atau


konsep ilmu pada akhirnya
bersumber pada Allah. Pada
hakikatnya seluruh konsep dalam
Islam akan bermuara pada
konsep tentang Allah, inilah yang
disebut sebagai prinsip tauhid






Al-Maidah 3
Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Tauhid Dalam Konsep Ilmu


Islam


Ibrahim 24-25

)Mohamad Ishaq (PIMPIN

ILMU
ILMU

ILMU
ILMU

ILMU
ILMU

ILMU
ILMU
ILMU
ILMU

ILMU
ILMU

ILMU
ILMU
ILMU
ILMU

Peradaban
Islam

ILMU
ILMU

ILMU
ILMU

ILMU
ILMU
ILMU
ILMU

ILMU
ILMU

ILMU
ILMU

ILMU
ILMU

al-Quran
Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Konsep Ilmu

) (1

) (2


) (4
) (3
)(5
Al-Alaq 1-5

)Mohamad Ishaq (PIMPIN

Worldview Seorang Muslim


Seorang ilmuwan Muslim tidak pernah objektif
(dalam pengertian Barat). Jiwa dan pikirannya telah
dipenuhi oleh konsep-konsep
Konsep Ilmu

Konsep Tuhan
Konsep Kehidupan
Konsep manusia
Konsep moralitas
Konsep Ukhuwwah
Konsep Jihad
Konsep Alam Semesta
dsb

Realitas

Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Sumber Ilmu
Menurut Islam dan Barat

Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Pendapat orang-orang
terpercaya
Otoritas adalah suatu berita yang benar (alkhabar ash-shadiq) yang bisa meliputi dua
macam, yaitu: pertama, berita yang datang
secara berantai dan bersambung dari sejumlah
orang kepada kita, di mana tidak mungkin
mereka bersepakat dalam kebohongan secara
bersama-sama.
Kabar terpercaya ini terbagi dalam dua bagian:
Beritanya benar, tapi masih dapat dipersoalkan
(nisbi), otoritasnya yaitu berupa kesepakatan para
ulama
Beritanya benar mutlak, yaitu al-Quran dan asSunnah
Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Pendapat orang-orang
terpercaya
Islam sangat menekankan kualitas dan
akhlaq guru untuk murid dalam menuntut
ilmu:

Luqman al-Hakim:
Wahai anakku, bergaullah dengan orang-orang alim dan
duduklah dengan hormat bersama mereka karena Allah SWT
menghidupkan jiwa dengan cahaya hikmah-Nya, seperti Dia
menghidupkan tanah gersang dengan hujan dari langit

Ibn Sirin (110 H):


Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Indera Yang Sehat


Indera terdiri dari dua bagian, yaitu indera lahiriah
dan indera batin.
Indera lahir adalah: penciuman (hidung), rasa
(lidah), penglihatan (mata), pendengaran (telinga),
sentuhan (tangan dsb)
Indera batin adalah: indera umum (common sense,
hish al-mustarak), representasi (al-khayyaliyah),
estimasi (al-wahmiyyah), ingatan-pengingatan (alhafid, adz-dzakir), dan imajinasi (almutakhayyaliyah)
Ilmuwan Islam merupakan pelopor dalam metoda
demonstratif seperti yang dilakukan oleh al-Haytham
untuk membuktikan teori cahayanya sebelum snell
Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Akal (Aql)
Kata aql sendiri berarti pengikatan atau
penahanan. Ia adalah suatu entitas yang aktif dan
sadar, yang menahan dan mengikat obyek ilmu
dengan kata-kata dan bentuk-bentuk perlambang lain.
Aql (akal) mengacu pada realitas yang sama dengan
qalb (hati), ruh (ruh) dan nafs (jiwa). Perbedaan
keempatnya adalah pada peran dan fungsi namun
mengacu pada entitas yang sama
Akal yang sehat (aql salim) bukanlah sebatas inderawi
yang bekerja secara logis, sistematis dalam
menafsirkan fakta dan data dari pengalaman inderawi
menjadi sesuatu yang gambaran akliah (maqulat)
yang difahami (akal seperti ini disebut reason atau
nalar dalam pandangan Barat). Akal ini menjadikan
alam bisa difahami cara kerjanya
Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Akal (Aql)
Dalam Islam akal lebih dari sekadar
reason/nalar. Akal dalam fungsinya
lebih dalam adalah suatu organ
ruhaniah yang melekat dalam hati
atau qalb yang merupakan tempat
terjadinya intuisi, yang dalam
pandangan Barat di sebut intellectus.
Akal inilah yang bekerja ketika melihat
fenomena alam kemudian kita
mengenal Allah dalam suatu cara
tertentu
Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Intuisi
Islam tidak membatasi intuisi hanya dalam
aspek inderawi yaitu suatu pengenalan dan
pemahaman langsung tanpa proses karena
proses perenungan dan pengalaman
inderawi yang panjang dan berulang.
Dalam Islam intuisi adalah juga pemahaman
langsung atas kebenaran-kebenaran agama,
realitas akan eksistensi Allah. Intuisi tidak
datang kepada sembarang orang, tetapi
kepada orang yang beribadah dan mengabdi
kepada Allah secara ikhlas dan memahami
keesaan-Nya.
Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Barat tidak mengakui otoritas berupa


wahyu atau manusia yang diberikan
otoritas oleh Tuhan sebagai sumber
ilmu, sebab mereka tidak mengenal
iman
Mereka mengakui indera dan rasio serta
intuisi dalam aspek inderawi melalui
perdebatan dan pergulatan pemikiran.
Menurut sebagian pandangan,
kebenaran hanya dicapai melalui rasio
(Plato) dan sebagian lainnya
berpandangan kebenaran hanya dicapai
melalui empirik (Aristoteles)
Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Sumber Ilmu
Rasionalisme
(Akal)

Empirisisme
(Panca-Indera)
Aristoteles

Plato

Rene Descartes (1596-1650) John Locke (1711-1776)


David Hume
Rasional-Empirik
(Akal-Panca-Indera)
Immanuel Kant (1724-1804)

Descartes
Ia memandang logika dan argumen rasional*
sebagai alat pokok untuk mendapatkan
kebenaran . Para rasionalis biasanya cenderung
tidak mempercayai bukti yang didasarkan pada
indera* belaka. Descartes merupakan contohnya
Kata-katanya yg terkenal : cogito ergo sum (aku
berpikir maka aku ada). Ia memandang satusatunya yang nyata adalah ketika seseorang
berpikir. Karena segala sesuatu di luar pikiran
kita bisa membawa pada kesalahan. Ia pertamatama harus menolak atau skeptis pada semua
kebenaran kecuali, pikirannya membenarkannya.
Bandingkan dengan nasihat al-Ghazali:

Wahai Anakku, Janganlah menjadi orang yang


bangkrut amal, dan jangan menjadi orang yang
sunyi/ jauh dari keadaan-keadaan ruhani.
Yakinlah bahwa ilmu saja tidak berguna.

Bagi kita yang benar adalah kita


beramal (dengan ilmu) maka kita
ada
Descartes termasuk pemikir yang
mempercayai adanya Tuhan. Tapi Tuhan yang
diapercayai adalah Tuhan yang yang ada
karena manusia berpikir Tuhan itu ada.
Tuhan Filsafat

David Hume
Pengalaman* dan pengamatan inderawi* sebagai alat
pokok untuk mendapatkan kebenaran filosofis. Para
empirisis biasanya cenderung tidak mempercayai
bukti yang didasarkan pada argumentasi logis belaka.
Hume merupakan contoh khas empirisis.
Hume menyatakan bahwa induksi (menarik
kesimpulan dari data pengalaman) selalu melibatkan
suatu dugaan, sehingga takkan pernah bisa
disediakan kepastian mutlak bahwa simpulannya
benar.
Karenanya ia seorang yang skeptik, yaitu orang yang
tidak mempercayai bahwa manusia bisa mencapai
pengetahuan atau kepastian

David Hume
Konsekuensi dari empirisisme adalah bahwa
sesuatu yang gaib dan metafisi tidak
mengandung kebenaran dan tidak ada. Karena
itulah David Hume tidak mempercayai Tuhan dan
Agama.
Keberadaan Tuhan bukanlah gagasan yang
dengan sendirinya terbukti, juga bukan
kebenaran yang bisa ditunjukan secara logis,
seseorang bisa saja menyangkal keberadaan
Tuhan tanpa bertentangan dengan dirinya
sendiri. Oleh karena itu Hume mengkritik keras
ketiga bukti keberadaan Tuhan yang disampaikan
Descartes.

Immanuel Kant (1724-1804):


Ilmu Pengetahuan
(kebenaran)

Analytic a priori

Synthetic a
posteriori

Synthetic a
priori

Immanuel Kant (17241804):


Imanuel Kant (1724-1804) mencoba
mengembangkan suatu sintesis atas dua
pendekatan yang bertentangan ini. Kant
berpendapat bahwa masing-masing
pendekatan benar separuh, dan salah separuh.
Benarlah bahwa pengetahuan kita tentang
dunia berasal dari indera kita, namun dalam
akal kita ada faktor-faktor yang menentukan
bagaimana kita memandang dunia sekitar kita.
Ada kondisi-kondisi tertentu dalam manusia
yang ikut menentukan konsepsi manusia
tentang dunia.

Immanuel Kant (17241804):


Kant mencoba menyelamatkan Tuhan dari
serangan kaum empirisisme seperti Hume dengan
melalui pendekatan moral (argumen moral)
(1) Perilaku bermoral adalah rasional
(2) Perilaku bermoral bisa terjadi jika adanya
keadilan
(3) Keadilan hanya ada jika ada Tuhan
Karenannya:
(4) Tuhan itu ada
Namun konsepnya tentang Tuhan tidaklah sama
dengan konsep kita tentang Tuhan (Allah), tuhan
yang mereka maksud tidak beranjak dari Tuhan
yang dipikirkannya ada, sebagai mana diistilahkan
oleh Aristoteles First Mover

Immanuel Kant (1724-1804):


Immanuel Kant menyatakan bahwa apaapa yang bisa diketahui manusia hanyalah
yang dipersepsi dengan panca indera. Lain
daripada itu merupakan ilusi saja,
hanyalah ide.
Metafisika (sederhananya hal-hal ghaib)
adalah tidak mungkin
Metafisika adalah ilusi keilahian
Pernyataan-pernyataan metafisis tidak
memiliki nilai epistemologis (ilmiah)
RASIONALISME

Ilmu
Dalam
Peradaban
Ilmu yang
kosong dari
agama (ilmu
sekular)
Barat merupakan fondasi utama dari

peradaban Barat modern saat ini.


Epistemologi Barat-sekular termanifestasikan
dalam berbagai aliran seperti rasionalisme,
empirisisme, skeptisisme,agnotisisme,
positivisme, objektifisme, subjektifisme dan
relativisme.
Epistemologi sekular memiliki karakteristik
seperti menceraikan antara ilmu dan
agama, melenyapkan Wahyu sebagai sumber
ilmu, memisahkan wujud dari yang sakral,
meredusir Intelek kepada rasio dan
menjadikan rasio yang manjadi basis
keilmuan, menyalah-pahami konsep ilmu,
mengaburkan maksud dan tujuan ilmu yang

Barat sangat mengaggungkan sains


(saintisme) sehingga segala sesuatu
harus terukur dan terbukti secara
empirik. Sayangnya banyak ummat
Islam yang terperngaruh pemahaman
ini
Filsafat sains dan ilmu sains (alam)
Barat tidak bersangkut-paut dengan
Pencipta (agama). Tujuan mereka
hanya:
1.Menemukan hukum-hukum alam
2.Mensintesakan temuan-temuan sains
(Fiskka, Kimia, Biologi, dll) menjadi
Mohamad Ishaq (PIMPIN)
satu kesatuan utuh

Ilmu Pengetahuan adalah


kepercayaan yang paling benar
(objektif).
Ilmu Pengetahuan (knowledge) lebih
tinggi dari kepercayaan (belief).
Akal lebih tinggi dari Wahyu
(Agama).

Friedrich Nietzsche (18441900):


There exists between religion and true
science neither affinity, nor friendship, nor
even enmity; they dwell on different stars.

(Antara agama dan sains yang


benar, tidak terdapat
keterkaitan, pesahabatan,
bahkan yang ada hanya
permusuhan: keduanya menetap
di bintang yang berbeda).

Friedrich Nietzsche (18441900)


Kebenaran adalah rezim dan
ilusi.
God died; now we want the
overman to live.
Agama adalah membuat
sesaat lebih baik sesaat dan
membiuskan (momentary
amelioration and narcoticizing).

Friedrich Nietzsche (18441900)


Seseorang tidak dapat
mempercayai dogma-dogma
agama dan metafisika ini jika ia
memiliki metode-metode yang
ketat untuk meraih kebenaran
di dalam hati dan kepalanya.

Konsep ilmu dalam


Islam
Bagian
3
Mohamad Ishaq
Adnin Armas, M.A.

Mohamad Ishaq (PIMPIN)

Produk Manusia :
Antara Konsep Islam vs. Barat

Contoh Biografi Para Intelektua


Jean-Jacques Rousseau
(1712-1778) Sang bapak
demokrasi ini senang
berjalan-jalan di Turin di jalan
gelap dan menampakkan
(maaf) bagian belakangnya
kepada para wanita.
Ia menulis: Kesenangan
bodoh yang yang saya pernah
lakukan adalah
menampakkannya di depan

Contoh Biografi Para Intelektua


Hemingway tumbuh menjadi pendusta yang
luar biasa. Di usianya yang muda, di depan
orang tuanya Hemingway mengucapkan doadoa sebagaimana umat Kristen yang taat,
namun diam-diam ia memploklamirkan diri
sebagai seorang Atheis, bahkan mengatakan
bahwa Tuhan adalah ancaman bagi
kebahagiaan manusia.. Ucapannya tersebut
tergambar jelas dalam perilakunya. Isteri
Hemingway bersaksi bahwa suaminya hanya
dua kali berlutut dalam altar sepanjang
hidupnya yakni saat menikah dan saat
anaknya dibaptis. Kebohongan menjadi
kemahiran Hemingway, bahkan ibunya
merasa tidak tahan dengan perilakunya ini,
selain pemalas dan jual tampang. Paul Johnson
mendeksripsikan kemampuan Ernest
Hemingway dalam berbohong dengan kalimat

Contoh Biografi Para Intelektua


Bertrand Russell, lain lagi, filusuf
dan pemikir bijak yang banyak dirujuk
dan dikagumi dunia ini adalah seorang
dengan sosok pribadi yang bertolak
belakang degan pemikirannya. Ia
adalah karakter dengan arogan, kasar
dan penuh skandal. Ia tumbuh sebagai
seorang yatim dan besar sebagai
penulis brilian yang tak mengakui
Tuhan. Kami tak percaya pada Tuhan,
tapi yakin atas supremasi kekuatan
manusia, begitu ikrarnya. Salah satu
karyanya yang fenomenal adalah Why
I am Not a Christian. Ia adalah tokoh
penentang perang, namun di saat

Contoh Biografi Para Intelektual


Jean Paul Sartre tentu bukan
nama terlalu asing. Namun ia
ternyata tidak jauh berbeda
dengan Russell. Seorang pesohor
dan intelektual yang bukunya
banyak terjual lebih dari 2 juta
copy hanya di Perancis saja.
Namun ternyata ia seorang egois
dan tergila-gila pada empat
kombinasi yaitu : whiski, jazz,
perempuan nakal dan
pertunjukkan kabaret. (hal 234)

Contoh Biografi Para Intelektual Ba


Bagaimana dengan Karl Marx? Nabinya kaum
Komunis. Ia adalah personifikasi dari
kemarahan. Dalam buku ini dijelaskan bahwa
ia selalu mengalami pertengkaran dengan
orang-orang yg bekerja dengannya. Sebuah
puisi dituilskan untuk menggambarkannya:
Dark fellow from Trier in fury raging
His evil fist is clenched,
he roars interminably
As though ten thousand devils had him by the
hair.
Apapun yang ia katakan memiliki nada
ketidaksetujuan dan tajam. Ia pernah
menantang duel rekannya August von Willich
pada 1850 karena perselisihan. Marx
memandang kekerasan dan terosisme sebagai

Contoh Biografi Para Intelektua


Leo Tolstoy, sastrawan Rusia
yang terkenal humanis itu
ternyata pecandu seks bebas,
menelantarkan anak dan
isteri dan keluarganya
terabaikan sebelum menjadi
petapa.

Biografi Para Ulama


Imam Abu Hanifah

Al-Hakam bin Hisyam al-Tsaqafi mengatakan:


Orang menceritakan kepadaku di negeri
Syam, suatu cerita tentang Abu Hanifah,
bahwa beliau adalah seorang manusia
pemegang amanah yang terbesar. Sultan mau
mengangkatnya menjadi pemegang kunci
gudang kekayaan Negara atau memukulnya
kalau menolak. Maka Abu Hanifah memilih
siksaan daripada siksaan Allah Taala.

Imam Syafii

Al-Rabi mengatakan: Imam Syafii


mengkhatamkan al-Quran misalnya, dalam
bulan Ramadhan, enam puluh kali. Semuanya
itu dalam shalat.

Imam Bukhari
Imam al-Bukhari menulis karyanya

, selama 16 tahun.
Imam Bukhari mengatakan:

Tradisi Keilmuan Muslim


Fakhruddin al-Razi (1149-1210)
Selain menghafal al-Quran dan
banyak al-Hadist, ia juga menghafal alShamil, karya Imam al-Haramayn, alMutamad, karya Abu al-Husayn alBasri, dan al-Mustasfa, karya alImam Nawawi (676H) :
Ghazali.


Tradisi lainnya

Klasifikasi Ilmu

Klasifikasi Ilmu oleh al-Ghaz

Ilmu fard kifayah, tidaklah sama untuk


setiap orang, dan untuk setiap waktu.
Jadi ilmu fard kifayah sifatnya dinamis,
selain berbeda untuk setiap orang
menurut kemampuannya, juga bisa
berkembang sesuai keperluan
Menurut al-Ghazali, Ilmu juga ada yang
tercela, seperti sihir, mantera, Hipnotis,
dll atau ilmu yang dipelajari untuk
tujuan yang salah

Ilmu fardu ayn merupakan kewajiban


pada setiap orang Islam. Setiap aqil baligh
tidak boleh tidak tahu mengenainya. Dalam
pandangan al-Khawarizmi, ilmu fardu ayn
wajib ke atas semua manusia, baik kalangan
masyarakat awam atau golongan terpilih
(khawass), pemerintah atau menteri, yang
merdeka atau hamba, yang tua dan yang
muda, dan seterusnya. Ilmu fardu ayn
memiliki tiga dimensi.
Dimensi pertama ilmu fardu 'ayn adalah
itiqad, yaitu, membenarkan segala apa yang
sahih disampaikan Allah kepada Rasulullah
dengan itiqad yang tetap dan pasti, yang
bebas dari sebarang shakk (keraguan).
Dimensi pertama ilmu fardu ayn ini juga
terkenal dengan nama ilmu al-tawhid, karena
merangkum pengenalan mengenai Allah Maha

adalah secukupnya untuk


menghilangkan kesangsian dan
kekacauan aqidah yang boleh dialami.
Yaitu, mampu mengenal antara aqidah
yang haqq dan yang batil sehingga
terhindar dari kepercayaan yang batil
menurut hawa nafsu atau menafikan
'aqidah yang haqq
Dimensi kedua ilmu fardu 'ayn adalah
berkenaan dengan perbuatan yang
wajib dilaksanakan. Pertama, kewajiban
menuntut ilmu ini berkembang
mengikuti waktu; semakin lama
seseorang mukallaf itu hidup, semakin
berkembanglah urusan-urusan fardu

Dimensi ini terdiri dari beberapa kaidah. (a)


Kaidah pertama, semakin lama seseorang
mukallaf itu hidup, semakin berkembanglah
urusan-urusannya yang wajib, dari shalat lima
waktu hinggalah puasa ramadan, dari zakat
harta sampai ke haji yaitu, apa yang
dinamakan rukun Islam. Inipun hanyalah
permulaan agama yang dapat dikembangkan
lagi; seperti akar pohon yang berkembang
tumbuh berdahan, beranting dan berbuah.
Selanjutnya termasuk ilmu mengenai apa
yang halal dalam soal makanan, minuman,
pakaian, pergaulan dan perhubungan sesama
manusia dan lain-lain hal yang tidak dapat
dihindari dalam kehidupan biasa. Perincian
ilmu fardu ayn tentang amal sedikitsebanyak berbeda, karena perberbedaan
keadaan dan kedudukan seseorang. Yang

perkembangan ruang lingkup ilmu-ilmu fardu


ayn yang berkaitan dengan perbuatan yang
wajib dilaksanakan adalah prinsip tidak
diperbolehkan melakukan sesuatu usaha
melainkan setelah mengenal syarat-syaratnya
dalam agama.
Aspek ketiga ilmu fardu 'ayn adalah
berkenaan dengan masalah yang wajib
ditinggalkan. Kewajiban ilmu ini berkembang
menurut keadaan seseorang yang berbedabeda antara satu sama lain.

Menurut al-Ghazzali, ilmu fardu kifayah


adalah ilmu yang tidak dapat dikesampingkan
dalam menegakkan urusan duniawi
masyarakat Islam. Dalam kewajiban fardu
kifayah, kesatuan masyarakat Islam secara
bersama memikul tanggungjawab kefarduan
untuk menuntutnya.
Menurut al-Ghazzali, ilmu fardu kifayah bisa
dinilai dari dua jurusan. Pertama,
pengkhususan dalam ilmu-ilmu Shariah yang
wajib dituntut karena ia menjadi perantara
dalam menegakkan urusan keagamaan
masyarakat Islam di dunia, seperti disiplin
bahasa Arab al-Qur'an, usul fiqh, fiqh jual-beli
dan perdagangan, pengurusan jenazah dan
harta pewarisan, munakahat (nikah-kahwin
dan perceraian), jinayah dan ketatanegaraan,

Bagian kedua ilmu fardu kifayah yang wajib


dituntut adalah ilmu bukan Shariah karena
ia tidak dapat dikesampingkan dalam
menegakkan urusan duniawi masyarakat
Islam. Dalam kewajiban ilmu fardu kifayah,
kesatuan para mukallaf masyarakat Islam
secara bersama memikul tanggungjawab
kefarduan untuk menuntutnya. Yaitu, jika
sejumlah mukallafin ada yang menegakkan
kewajiban menuntut ilmu fardu kifayah
tersebut, maka kefarduan itu telah terpenuhi
dan gugurlah dosa bagi yang tidak
mengerjakannya. Sebaliknya, jika tiada
seorang pun yang menegakkan kewajiban
menuntut ilmu fardu kifayah tersebut, atau
mengambil keputusan untuk bersepakat
untuk meninggalkan ilmu fardu kifayah itu,

Sumbangan Muslim
Terhadap Dunia

Sumbangan Pemikir Muslim


Terhadap Peradaban Dunia
Di antara karya-karya Ibn Sina
adalah sebagai berikut:
Ibn Sina menulis al-Hasil wa alMahsul yang terdiri dari 20 jilid
ketika berusia 21 tahun; Al-Shifa
(Penyembuhan), 18 jilid; al-Qanun
(kaidah), 14 jilid; Al-Insaf
(Pertimbangan), 20 jilid; al-Najat
(Penyelamatan), 3 jilid; Lisan
al-Arab (Bahasa Arab), 10 jilid.

Buku al-Qanun fi al-Tibb diterjemahkan


ke dalam bahasa Latin oleh Gerard
Cremona di Toledo Spanyol pada abad
ke-12. Buku ini menjadi buku rujukan
utama di universitas-universitas Eropa
hingga tahun 1700-an.
Pada abad ke-15, buku tersebut sudah
disalin ke dalam bahasa Latin sebanyak
16 kali (edisi). Sebuah edisi dalam
bahasa Ibrani.
Pada abad ke-16, disalin sebanyak 21
edisi. Al-Qanun digunakan sebagai buku
teks kedokteran di berbagai universitas
di Perancis. Sekolah Tinggi Kedokteran

G.C. Anawati: Sebelum meninggal, ia


(Ibnu Sina) telah mengarang sejumlah
kurang lebih 276 karya. Ini meliputi
berbagai subjek ilmu pengetahuan
seperti filsafat, kedokteran, geometri,
astronomi, musik, syair, teologi, politik,
matematika, fisika, kimia, sastra,
kosmologi dan sebagainya.
Phillip K. Hitti: al-Qanun adalah sebuah
ensiklopedi kedokteran.
Ohaucer: Sejak abad ke- 13 hingga
16, tak serang dokter atau penulis pun

Fakhruddin al-Razi: Ulama yang


Saintis
Lahir di Rayy pada tahun 543/544-606 H
(1149-1210)Menguasai berbagai bidang
keilmuan seperti al-Quran, al-Hadith,
tafsir, fiqh, usul fiqh, sastra arab,
perbandingan agama, filsafat, logika,
matematika, fisika, dan kedokteran.
Selain telah menghafal al-Quran dan
banyak al-Hadits, Fakhruddin al-Razi
telah menghafal beberapa buku seperti
al-Shamil fi Usul al-Din, karya Imam alHaramain, al-Mutamad karya Abu al-

Al-Khaatimah
akar masalah yang sedang kita hadapi
ini sesungguhnya terletak pada
masalah disekitar pengertian ilmu. Akal
pikiran kita telah diliputi oleh masalah
sifat dan tujuan ilmu yang salahorang
Islam telah terpedaya dan secara tidak
sadar telah menerima pengertian ilmu
yang dianggap sama dengan
pengertian kebudayaan Barat.
(SMN. Al-Attas)

Karenanya kebangkitan ummat Islam tidak


bisa tidak
harus dimulai dari membenahi ilmu dan
pendidikan,

Anda mungkin juga menyukai