PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
I. Anatomi dan Fisiologi
I.1. Anatomi dan Histologi Kornea
b. Membran Bowman
Membran bowman yang terletak di bawah epitel merupakan suatu membran
tipis yang homogen terdiri atas susunan serat kolagen kuat yang mempertahankan
bentuk kornea. Bila terjadi kerusakan pada membran bowman maka akan berakhir
dengan terbentuknya jaringan parut.
c. Stroma
Merupakan lapisan yang paling tebal dari kornea dan terdiri atas jaringan
kolagen yang tersusun dalam lamel-lamel dan berjalan sejajar dengan permukaan
kornea. Di antara serat-serat kolagen ini terdapat matriks. Stroma bersifat higroskopis
yang menarik air dari bilik mata depan. Kadar air di dalam stroma kurang lebih 70%.
Kadar air dalam stroma relatif tetap yang diatur oleh fungsi pompa sel endotel dan
penguapan oleh epitel. Apabila fungsi sel endotel kurang baik maka akan terjadi
kelebihan kadar air, sehingga timbul sembab kornea (edema kornea). Serat di dalam
stroma demikian teratur sehingga memberikan gambaran kornea yang transparan atau
jernih. Bila terjadi gangguan dari susunan serat di dalam stroma seperti edema kornea
dan sikatriks kornea akan mengakibatkan sinar yang melalui kornea terpecah dan
kornea terlihat keruh.
a.
b.
c.
d.
alumunium, tembaga.
Beratnya kerusakan pada organ-organ di dalam bola mata tergantung dari:4,5
Besarnya corpus alienum.
Kecepatan masuknya.
Ada atau tidaknya proses infeksi.
Jenis bendanya.
2.2 Patofisiologi
Benda asing di kornea secara umum masuk ke kategori trauma mata ringan.
Benda asing dapat bersarang (menetap) di epitel kornea atau stroma bila benda asing
tersebut diproyeksikan ke arah mata dengan kekuatan yang besar.4.6
Benda asing dapat merangsang timbulnya reaksi inflamasi, mengakibatkan
dilatasi pembuluh darah dan kemudian menyebabkan udem pada kelopak mata,
6
konjungtiva dan kornea. Sel darah putih juga dilepaskan, mengakibatkan reaksi pada
kamera okuli anterior dan terdapat infiltrate kornea. Jika tidak dihilangkan, benda
asing dapat menyebabkan infeksi dan nekrosis jaringan.4,6
2.3. Penyebab
Penyebab cedera mata pada pemukaan mata adalah:4,7
a. Percikan kaca, besi, keramik.
b. Partikel yang terbawa angin.
c. Ranting pohon.
d. Dan sebagainya
2.4. Gambaran Klinik
Gejala yang ditimbulkan berupa nyeri, sensasi benda asing, fotofobia, mata
merah dan mata berair banyak. Dalam pemeriksaan oftalmologi, ditemukan visus
normal atau menurun, adanya injeksi konjungtiva atau injeksi silar, terdapat benda
asing pada bola mata, fluorescein (+).3,4
2.5. Diagnosis
Diagnosis corpus alienum dapat ditegakkan dengan:4,7
a. Anamnesis kejadian trauma.
b. Pemeriksaan tajam penglihatan kedua mata.
c. Pemeriksaan dengan oftalmoskop.
d. Pemeriksaan keadaan mata yang terkena trauma.
e. Bila ada perforasi, maka dilakukan pemeriksaan x-ray orbita
2.6. Penatalaksanaan
Penatalaksanaannya adalah dengan mengeluarkan benda asing tersebut dari
bola mata. Bila lokasi corpus alienum berada di palpebra, konjungtiva, dan kornea
maka dengan mudah dapat dilepaskan setelah pemberian anatesi lokal. Untuk
mengeluarkannya, diperlukan kapas lidi atau jarum suntik tumpul atau tajam. Arah
pengambilan, dari tengah ke tepi. Bila benda bersifat magnetik, maka dapat
Bila ukuran corpus alienum tidak besar, dapat diambil dan reaksi sekunder
seperti inflamasi ditangani secepatnya, serta tidak menimbulkan sikatrik pada media
refraksi yang berarti, prognosis bagi pasien adalah baik.4,11
BAB III
LAPORAN KASUS
9
A. Identitas Pasien
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Alamat
Pekerjaan
No. RM
Tgl. Pemeriksaan
: Tn. Marhani
: Laki-laki
: 22 tahun
: Paku Alam RT 1 Sungai Tabuk
: Berkerja di Bengkel
: 1-14-48-55
: 24 Maret 2015
B. Anamnesis
1. Keluhan Utama : Mata kanan perih
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke Poliklinik mata RSUD Ulin dengan keluhan mata kanan
terasa perih. Keluhan dirasa sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengaku mata terasa perih
saat pasien bekerja menggunakan gergaji besi di bengkel tempat pasien bekerja.
Pasien mengaku ada percikan serbuk besi yang tiba-tiba masuk ke matanya. Perih
dirasakan tiba-tiba, perih juga disertai dengan mata merah disekitar mata kanan.
Pasien merasa ada benda asing yang masuk pada mata kanan pasien dan
menyebabkan ada rasa mengganjal di mata pasien.
Penurunan penglihatan terjadi secara perlahan, awalnya penglihatan dirasakan
berkabut dan lama kelamaan penglihatan semakin menurun. Sekarang pasien merasa
silau jika melihat cahaya sehingga sulit untuk dapat melihat. Setelah terkena percikan,
pasien langsung mengucek mata kanan dengan menggunakan air, namun keluhan
perih tidak ada berkurang. Pasien juga sempat memberikan tetes mata pada mata
kanannya, keluhan perih tetap tidak berkurang. Selain itu, pasien juga mengeluhkan
mata selalu berair sejak kemasukkan percikan tersebut.
3. Riwayat penyakit dahulu
a. Riwayat keluhan mata (kabur,nyeri,merah,dll) sebelumnya
b. Riwayat Diabetes Melitus
c. Riwayat hipertensi
d. Riwayat penggunaan kacamata
10
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
4.
: (+)
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
C. Keadaan Umum
Kesadaran
Tekanan Darah
Nadi
Suhu
Respirasi Rate
: compos mentis
: 120/70 mmHg.
: 82x/menit.
: 36,7oC.
: 20x/ menit
D. Status Oftalmologi
Pemeriksaan
VISUS
PALPEBRA
BULBUS OKULI
KONJUNGTIVA
SCLERA
KORNEA
Okuli sinistra
5/5
Edema superior (-)
Hiperemis (-)
Blefarospasme (-)
Lagoftalmus (-)
Ekropion (-)
Entopion (-)
Gerak mata normal
Enoftalmus (-)
Eksoftalmus (-)
Strabismus (-)
Hiperemis (-)
Injeksi silier (-)
Injeksi konjungtiva (-)
Bangunan patologis (-)
Secret (-)
Warna putih keruh
Arcus senilis (-)
Permukaaan licin (+)
Edema (-)
11
Okuli dextra
5/15
Edema superior (-)
Hiperemis (-)
Blefarospasme (-)
Lagoftalmus (-)
Ekropion (-)
Entopion (-)
Gerak mata normal
Enoftalmus (-)
Eksoftalmus (-)
Strabismus (-)
Hiperemis (+)
Injeksi silier (-)
Injeksi konjungtiva (-)
Bangunan patologis (-)
Secret (-)
Warna putih keruh
Arcus senilis (-)
Permukaaan licin (+)
Edema (-)
Tampak
berukuran
COA
IRIS & PUPIL
3mm,
0,1
reflek diameter
3mm,
reflek
cahaya direk/indirek
Jernih
Sulit dievaluasi
Sulit dievaluasi
Sulit dievaluasi
+)
Jernih
Sulit dievaluasi
Sulit dievaluasi
Sulit dievaluasi
N
Baik
Proyeksi
Warna
SHADOW TEST
mm,
RETINA
TIO
N
Proyeksi SINAR Baik
dan
besi
LENSA
FUNDUS MEDIA
PAPIL
MAKULA
&
serbuk
Positif
Positif
12
(+/
H. Prognosis
Quo
Ad Vitam
Ad cosmetican
Ad fungsionam
Ad visam
Okuli Dextra
ad bonam
ad bonam
Dubia ad bonam
Dubia ad bonam
Okuli Sinistra
ad bonam
ad bonam
ad bonam
ad bonam
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada kasus Tn.M ditegakkan diagnosis corpus alienum OD dari anamnesis
dan pemeriksaan ophtalmologi. Corpus alienum adalah benda asing, merupakan salah
satu penyebab terjadinya cedera mata, sering mengenai sklera, kornea, dan
konjungtiva. Meskipun kebanyakan bersifat ringan, beberapa cedera bisa berakibat
serius.
13
14
mata tergantung dari besarnya corpus alienum, kecepatan masuknya, ada atau
tidaknya proses infeksi, dan jenis bendanya.
Benda asing di kornea secara umum masuk ke kategori trauma mata ringan.
Benda asing dapat bersarang (menetap) di epitel kornea atau stroma bila benda asing
tersebut diproyeksikan ke arah mata dengan kekuatan yang besar. Benda asing dapat
merangsang timbulnya reaksi inflamasi, mengakibatkan dilatasi pembuluh darah, dan
kemudian menyebabkan udem pada kelopak mata, konjungtiva, dan kornea. Sel darah
putih juga dilepaskan, mengakibatkan reaksi pada kamera okuli anterior dan terdapat
infiltrat kornea. Jika tidak dihilangkan, benda asing dapat menyebabkan infeksi dan
nekrosis jaringan.
Tn. M berusia 22 tahun, dan pada pasien tidak didapatkan riwayat Diabetes
Melitus (-), hipertensi (-), penggunaan kacamata (-), trauma pada mata (+),
penggunaan steroid jangka lama (-), alergi makanan dan obat (-) pada dirinya dan
juga keluarga.
Penatalaksanaannya adalah dengan mengeluarkan benda asing tersebut dari
bola mata. Bila lokasi corpus alienum berada di palpebra dan konjungtiva, kornea
maka dengan mudah dapat dilepaskan setelah pemberian anatesi lokal. Untuk
mengeluarkannya, diperlukan kapas lidi atau jarum suntik tumpul atau tajam. Arah
pengambilan, dari tengah ke tepi. Kemudian diberi antibiotik lokal, siklopegik, dan
mata kemudian dibebat dengan kassa steril dan diperban. Pada pasien ini juga
diberikan medikamentosa antibiotik untuk mencegah infeksi bakteri. Pilihan yang
diberikan adalah gentamisin eyedrops yang diberikan 6x1 tetes perhari.
15
Prognosis mata kanan pada pasien ini mata akan sembuh dengan baik setelah
benda asing berupa serbukan besi diambil dan jarang dikaitkan dengan kerusakan
penglihatan berat dan butuh pembedahan ekstensif.
16