Anda di halaman 1dari 2

NAFAS TERAKHIR Abdul Malik Al Qasim

Renungan Menyambut Sakaratul Maut

Pembukaan
Ini adalah sebuah nasehat mengenai dzikrul maut (mengingat kematian), sebuah karya
dari Syaikh Abdul Malik Al Qasim. Dalam buku ini beliau ingin mengajak pembaca nya
untuk hanyut dan membaur dengan orang-orang shaleh selagi Allah masih memberikan
nikmat umur dan kesempatakn bagi kita untuk senantiasa memperbaiki diri.
Dalam kesempatan, alhamdulilah saya diberi kesempatan untuk menyampaikan nasehat
yang dikutip dari sebuah buku yang berusaha menyadarkan siapa saja yang lalai dalam
kehidupan dunianya untuk segera memperbanyak amal akhirat. InsyaAllah

Bagian I : Perjalanan Yang Mengerikan


Sebuah peristiwa yang akan di lalui setiap mukmin dan kafir, alim dan lalim, laki-laki dan
perempuan, bahkan para nabi dan rasul pun telah melalui peristiwa mengerikan ini.
Sebuah peristiwa yang pasti akan datang menghampiri kita juga.
Kita akan mengarungi perjalanan yang mencekam dan tidak akan terulang. Inilah
peristiwa kematian dan detik-detik sakaratul maut. Ketika nyawa dicabut dari tubuh,
ditarik bersama-sama dengan otot dan urat. Ketika ruh sampai ditenggorokan dan
tercabut dari setiap persendian; dada terasa sesak, air mata bercucuran. Pada saat
itulah, manusia meyakini akan adanya perpisahan. Selanjutknya, kita akan meninggalkan
kehidupan dunia ini menuju negeri pembalasan. Pada waktu itulah perjalanan akhirat
dimulai. Kepada Rabbmulah pada hari itu kamu digiring [QS Al Qiyamah : 30]
Tiada satu makhluk pun yang mampu menolaknya. Begitu pula tiada satupun orang di
sekelilingnya yang mampu menghalau. Peristiwa kematian selalu berulang setiap saat,
datang silih berganti sepanjang masa.
Allah berfirman, ....Sesungguhnya , kematian itu akan menemui kamu. Kamu kemudian

akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengethaui yang ghaib dan yang nyata. Dia lalu
beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. [QS Al-Jumuah : 8]
Akhir kehidupan itu hanya satu dan semua yang bernyawa pasti akan mati. Tiap-tiap

yang bernyawa akan merasakan kematian. [QS Al-Anbiya : 35]

Bagian II : Detik-detik Sakratul Maut


Kematian yang belum kita rasakan, kita tidak mengetahui rasa sakit dan pedihnya,
kecuali kalau kematian itu menimpa kita. Setiap kita pasti akan menjumpai detik-detik
yang sulit dan mengerikan. Nafas tersendat-sendat; mata linglung dan terasa remuk.
Itulah detik-detik sakaratul maut.
Tatkala kedua matamu terbelalak, malaikat pencabut nyawa berdiri diatas kepalamu.
Dapatkah kita berpikir saat itu ?!
Bagian Akhir : Nasehat
Taring-taring kematian begitu jelas terlihat di wajahnya dan dari dalam kuburnya
terdengar rintihan dan hembusan nafas. Sesungguhnya kematian adalah yang bahkan
orang kafir pun percaya akan kedatangnya. Sesungguhnya ini adalah waktu, dimana
seseorang menyadari betapa hinya kehidupan dunia ini. Sesungguhnya ini adalah waktu,
dimana seseorang menyadari betapa seringnya dia mengabaikan dan tidak taat kepada
Allah. Sesungguhnya ini adalah waktu, diaman seseorang merasakan penyesalan dan
kepedihan yang begitu hebat.
Dia berseru memohon, Tuhanku ! Tuhanku ! Kembalikan aku (ke dunia) agar aku berbuat
amal yang shaleh terhadap apa yang telah aku tinggalkan. [QS 23 : 99-100]
Ini adalah waktu yang terakhir dan menentukan, saat-saat yang mendebarkan, yang
bahkan

mendekat

dan

mewafatkan

Rasulullah.

Apakah

ketika

aku

mati

akan

diperdengarkan seruan menuju surga atau seruan menuju neraka!


Akankah dikatakan, Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang
puas lagi diridhai-Nya. [QS 89:27-28]
Ataukah akan dikatakan, Wahai jiwa yang jahat nan kotor, datangilah kemarahan dan
azab dari Tuhanmu!.
Andai saja aku mengerti, bagaimana akhir hayatku?

Bagian Penutup
Semoga dengan mengingat kematian hati kita menjadi lunak, kesadaran kita senantiasa
terjaga sehingga kita segera bangkit dari keterpurukan dosa dan segara beramal sholih
sebelum semuanya terlambat. Dan jadilah kematian sebagai nasehat terbaik bagi
manusia.
Wallahu a`lam

Anda mungkin juga menyukai