PENDAHULUAN
kesehatan
olahraga
adalah
upaya
kesehatan
yang
menyebabkan
kita
kurang
bergerak
(hypokinetic),
seperti
pendidikan)
yang
berpengaruh
terhadap
latihan
3.
4.
5.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian 1
1. Bergerak/aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang meningkatkan
pengeluaran tenaga dan energi (pembakaran kalori).
2. Olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur,
yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan ditujukan untuk
meningkatkan kebugaran jasmani.
3. Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
4. Bugar adalah kemampuan tubuh untuk melakukan kegiatan sehari-hari
tanpa menimbulkan kelelahan fisik dan mental yang berlebihan.
jasmani
terdiri
dari
komponen-komponen
yang
Jenis sendi.
Struktur tulang.
4. Makanan 1
Daya tahan yang tinggi bila mengkonsumsi tinggi karbohidrat (60-70%).
Diet tinggi protein terutama untuk memperbesar otot dan untuk olahraga
yang memerlukan kekuatan otot yang besar.
5. Merokok 1
Kadar CO yang terhisap akan mengurangi nilai VO 2 maks, yang
berpengaruh terhadap daya tahan, selain itu menurut penelitian Perkins
dan Sexton, nicotine yang ada, dapat memperbesar pengeluaran energi dan
mengurangi nafsu makan.
6. Motivasi 2,3
Motivasi dapat didefinisikan sebagai suatu kekuatan dalam diri seorang
individu yang memaksa individu tersebut untuk melakukan suatu aksi.
Kekuatan yang memaksa itu terjadi karena adanya suatu kebutuhan yang
belum terpenuhi dan baik secara sadar maupun tidak ia akan mencoba
untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Atau motivasi dapat diartikan
sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat
persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik
yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik)
maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).
Contoh : seorang pria yang mengikuti latihan fitness karena dia tahu
bahwa berolahraga dapat membuat tubuh menjadi lebih sehat. (Sehat
inilah kondisi yang diinginkan oleh pria itu, caranya dengan berolahraga,
dan usaha yang dilakukannya adalah dengan fitness).
10
11
11. Pekerjaan 9
Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh
manusia. Dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas
atau kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang. Dalam pembicaraan
sehari-hari istilah ini sering dianggap sinonim dengan profesi.
12. Pendidikan 10
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
13. Perilaku 11
Perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia
dan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi,
dan atau genetika.
14. Pengetahuan 12
Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari
oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi,
hipotesis, konsep, teori, prinsip, dan prosedur yang benar atau berguna.
12
13
2. Otot dada : secara medis dikenal sebagai otot pectoral. Jenis latihan
beban yang digunakan meliputi : push up, bench press, incline press,
decline press, dipping. 6,13,15
3. Otot punggung : secara medis dikenal sebagai otot lattisimus. Jenis latihan
beban yang digunakan meliputi : pull up, chin up, bench row, deadlift,
barbell row, cable row, lat pulldown. 6,13,15
4. Otot perut : secara medis dikenal sebagai otot abdomen. Jenis latihan
beban yang digunakan meliputi : sit up, crunch, hanging leg raises. 6,15
Latihan Kardio
Kardio berarti adalah jantung. Latihan ini lebih untuk meningkatkan
detak jantung tanpa penggunaan beban. Pada umumnya, latihan ini digunakan
untuk menurunkan berat badan ataupun sekedar menjaga kesehatan. Jenis
latihan kardio sangat bervariasi mulai dari jogging, renang, bersepeda, hingga
aerobik. 6
Latihan aerobik untuk daya tahan (endurance) jantung-paru. Latihan
ini menekankan pada ketahanan dan kebugaran kardiovaskuler. Jenis ini
menuntut pergerakan yang terus-menerus dalam waktu lama dan melibatkan
seluruh sistem kardiovaskuler seperti jantung, paru-paru, dan pembuluh
darah. Tujuan utama dari jenis latihan ini adalah pengiriman oksigen secara
efisien. Dengan pengkondisian aerobik yang terus meningkat, paru-paru bisa
menghirup oksigen dengan lebih baik. Demikian juga dengan jantung dan
pembuluh darah yang mengirimkan oksigen ke bagian otot. 16,17
14
kecepatan
lari/bersepeda/berenang,
meskipun
cara
ini
mengandung resiko yang besar terhadap kemungkinan cedera otot dan sendi.
Untuk mencegah timbulnya cedera, diperlukan pemanasan (warming-up)
yang sangat optimal. Pilihan lainnya adalah dengan memilah latihan
menjadi dua bagian, sebagian dilaksanakan pagi hari dan sebagian lagi
dilaksanakan sore/malam hari. 17
15
BAB III
KERANGKA KONSEP
dipaparkan
sebelumnya
bahwa
penelitian
ini
untuk
16
17
melakukan fitness dalam seminggu atau sebulan. Data cukup mudah untuk
diperoleh melalui jawaban pertanyaan kuesioner.
g. Durasi latihan
Variabel durasi latihan dimasukkan sebagai variabel dalam penelitian
ini untuk memperoleh informasi mengenai berapa lama subjek melakukan
fitness dalam satu kali latihan. Data cukup mudah untuk diperoleh melalui
jawaban pertanyaan kuesioner.
h. Jenis latihan
Variabel jenis latihan dimasukkan sebagai variabel dalam penelitian
ini untuk memperoleh gambaran mengenai jenis latihan apa yang sering
dilakukan peserta pada pusat kebugaran jasmani. Data cukup mudah untuk
diperoleh melalui jawaban pertanyaan kuesioner.
i. Olahraga lain
Variabel olahraga dimasukkan sebagai variabel dalam penelitian ini
untuk memperoleh informasi mengenai aktivitas olahraga rutin subjek
yang dilakukan selain fitness. Data cukup mudah untuk diperoleh melalui
jawaban pertanyaan kuesioner.
j. Pekerjaan
Variabel pekerjaan dimasukkan sebagai variabel dalam penelitian ini
untuk memperoleh informasi tentang profesi-profesi apa saja yang banyak
mengikuti latihan fitness di pusat kebugaran jasmani. Data cukup mudah
untuk diperoleh melalui jawaban pertanyaan kuesioner.
k. Pendidikan
18
Adapun faktor yang tidak kami masukkan dalam penelitian ini adalah
faktor genetik. Faktor genetik tidak kami teliti dalam penelitian ini dengan
pertimbangan waktu dan biaya penelitian.
19
UMUR
JENIS KELAMIN
MAKANAN
MEROKOK
MOTIVASI
FREKUENSI LATIHAN
PESERTA
FITNESS
DURASI LATIHAN
JENIS LATIHAN
OLAHRAGA LAIN
PEKERJAAN
PENDIDIKAN
PERILAKU
PENGETAHUAN
Keterangan :
: Variabel independen
: Variabel dependen
20
3.3.2
21
4. 41 50 tahun
5. > 50 tahun
3.3.3
3.3.4
22
3.3.5
3.3.6
23
3.3.7
3.3.8
24
3. > 90 menit
3.3.9
25
5. Buruh harian
2. Pelajar/Mahasiswa
3. Karyawan swasta
4. Wiraswasta
3.3.12 Variabel Independen : Pendidikan
Definisi : asal perguruan atau sekolah subjek yang tercatat
pada suatu tempat fitness.
Alat Ukur : Kuesioner.
Cara Ukur : Dinilai berdasarkan jawaban subjek pada
kuesioner.
Hasil Ukur : Klasifikasi berdasarkan jenjang pendidikan
subjek, yaitu :
1. Tidak pernah sekolah
4. SMA/Sederajat
2. SD
5. Perguruan Tinggi
3. SMP/Sederajat
26
27
BAB IV
METODE PENELITIAN
Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada tanggal 26 Januari 8 Februari
2009.
28
Populasi
(i) Populasi Target : Semua peserta yang terdaftar pada beberapa
tempat fitness di Makassar yang masuk dalam lokasi penelitian
ini.
(ii) Populasi Terjangkau : Semua peserta yang terdaftar pada beberapa
tempat fitness di Makassar yang masuk dalam lokasi penelitian
ini dan hadir pada waktu penelitian dilakukan.
4.3.2 Sampel
Sebagian dari populasi terjangkau yang memenuhi kriteria
seleksi.
4.3.3 Besar Sampel
Estimasi jumlah sampel penelitian yang dikumpulkan dihitung
menurut rumus : 19
n = Z2p.q
d2
Keterangan :
n = besarnya sampel
p = proporsi variabel yang dikehendaki
q =1p
Z = simpangan rata-rata distribusi normal standar pada derajat
kemaknaan
29
Bersedia
ikut
serta
dalam
penelitian
ini
yang
(ii)
30
Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer yang berasal dari kuesioner yang dibagikan kepada sampel
yang telah diberikan penjelasan sebelumnya.
4.4.2
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner yang
berisikan pertanyaan yang di desain khusus untuk penelitian ini.
Alasan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data adalah:
a. Untuk memperoleh informasi yang relevan untuk penelitian ini.
b. Untuk memperoleh informasi atau data yang valid dan reliable.
4.4.3
Cara Pengukuran
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang
dibuat untuk studi ini meliputi data yaitu : nama, umur, jenis
kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan, alamat, dan disertai
pertanyaan yang harus diisi responden dengan benar dan sebelumnya
telah dijelaskan cara pengisiannya.
Pengumpulan Data
31
Pengeditan Data
Kuesioner yang didapati tidak lengkap akan dikeluarkan dari
penelitian.
4.5.3
Analisis Data
Perhitungan statistika dilakukan dengan menggunakan
program Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) for
Windows 16.00 (SPSS Inc).
4.5.4
Penyajian Data
Data akan disajikan dalam tabel dan narasi.
4.6.2
32
Tempat Penelitian
Aurum Gym
Aurum Gym berdiri pada tahun 2000 tepatnya di Jln. Gn.
Bulukunyi No.2 Makassar dan berdiri di atas tanah dengan luas
tanah 12 x 12 meter. Pada tempat fitness ini memiliki 1 orang
instruktur dan mempunyai 60 peserta dimana terdiri dari 40
peserta laki-laki dan 20 peserta wanita.
Kelvin Gym
33
5.1.2
Bentpress
Incline
Decline
Barbell shrugs
Pulldowns
T-Bar rows
Smith
Shoulder press
Sepeda stasioner
Treadmill
34
35
: 180 lembar
: 148 lembar
Yang lengkap
Tidak lengkap
: 103 lembar
: 45 lembar
: 32 lembar
36
37
Jenis Kelamin
Laki laki
Perempuan
29
20
59.2
40.8
Umur
< 21 tahun
21 30 tahun
31 40 tahun
41 50 tahun
> 50 tahun
4
26
12
5
2
8.2
53.1
24.5
10.2
4.1
Pendidikan
Tidak Pernah Sekolah
SD
SMP/Sederajat
SMA/Sederajat
Perguruan Tinggi
1
22
26
2.0
44.9
53.1
Pekerjaan
PNS/TNI/POLRI
Pelajar/Mahasiswa
Karyawan Swasta
Wiraswasta
Buruh Harian
Ibu Rumah Tangga
4
12
11
9
2
11
8.2
24.5
22.4
18.4
4.1
22.4
38
Makanan
1 x sehari
2-3 x sehari
> 3 x sehari
4
34
11
8.2
69.4
22.4
Merokok
Tidak Merokok
< bungkus sehari
- 1 bungkus sehari
> 1 bungkus sehari
32
8
3
6
65.3
16.3
6.1
12.2
Perilaku
Kurang
Cukup
Baik
1
35
13
2.0
71.4
26.5
Pengetahuan
Kurang
Cukup
Baik
1
46
2
2.0
93.9
4.1
39
Motivasi
Ikut-Ikutan
Coba-Coba
Membentuk Otot
Lain-Lain
1
27
21
2.0
55.1
42.9
Frekuensi Latihan
1 x dalam seminggu
2 4 x dlm seminggu
> 4 x dalam seminggu
18
31
36.7
63.3
Durasi Latihan
< 45 menit
45 90 menit
> 90 menit
5
26
18
10.2
53.1
36.7
Jenis Latihan
Dengan Beban
Tanpa Beban
35
14
71.4
28.6
19
9
38.8
18.4
12
24.5
18.4
Olahraga Lain
Tidak berolahraga
Olahraga ringan (senam
dan jogging)
Olahraga sedang (Bersepeda, bulutangkis,
berenang)
Olahraga berat (sepakbola, voli, basket)
Sumber : Data Primer
Pada tabel 5.2.3 diperoleh data bahwa lebih dari 50% responden yang
mengikuti latihan fitness mempunyai motivasi dalam mengikuti latihan fitness
adalah untuk membentuk otot, dimana frekuensi latihan > 4 x dalam seminggu
dengan durasi latihan 45 90 menit. Dan lebih dari 70% responden yang
mengikuti latihan fitness lebih banyak melakukan latihan dengan menggunakan
40
beban. Sedangkan hampir 40% responden yang mengikuti latihan fitness tidak
mempunyai aktivitas olahraga lain selain mengikuti fitness.
41
BAB VI
PEMBAHASAN
6.1
Umur
Hasil penelitian yang didapatkan bahwa peserta fitness yang
mempunyai umur 20 30 tahun lebih banyak mengikuti fitness dari pada
umur < 20 tahun dan > 30 tahun. Penelitian ini sesuai dengan data
Departemen Kesehatan Republik Indonesia,1 mengatakan bahwa kebugaran
jasmani anak-anak meningkat sampai mencapai maksimal pada umur 25
30 tahun, kemudian akan terjadi penurunan kapasitas fungsional dari
seluruh tubuh. Menurut Sharkey (2003) yang dikutip oleh Pramudyanto, 20
efek usia terhadap kebugaran aerobik dengan penurunan 8% hingga 10%
per dekade untuk individu yang tidak aktif tanpa memperhitungkan tingkat
kebugaran awal mereka. Bagi yang memutuskan untuk tetap aktif dapat
menghentikan setengah penurunan tersebut (4 hingga 5% per dekade) dan
yang terlibat dalam latihan fitness dapat menghentikan setengahnya lagi
(2,5% per dekade). Potensi untuk meningkatkan kebugaran aerobik dengan
latihan
memiliki
keterbatasan
walaupun
kebanyakan
penelitian
42
lagi dengan berkurangnya lemak tubuh), hanya remaja saja yang memiliki
harapan untuk meningkatkan kebugaran hingga lebih dari 30%.
6.2
Jenis Kelamin
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa peserta fitness yang
mempunyai jenis kelamin laki-laki lebih benyak mengikuti fitness dari pada
perempuan. Ini sesuai dengan data Departemen Kesehatan Republik
Indonesia,1 mengatakan bahwa sampai pubertas biasanya kebugaran jasmani
anak laki-laki hampir sama dengan anak perempuan, tapi setelah pubertas
anak-anak laki-laki biasanya mempunyai nilai yang jauh lebih besar. Hal
yang sama dikemukakan oleh Sharkey (2003) yang dikutip oleh
Pramudyanto,20 bahwa sebelum puber anak laki-laki dan perempuan
memiliki kebugaran aerobik yang sedikit berbeda, tetapi setelah itu anak
perempuan jauh tertinggal. Rata-rata wanita muda memiliki kebugaran
aerobik antara 15% hingga 25% lebih kecil dari pada pria muda tergantung
pada tingkat aktivitas mereka.
6.3
Makanan
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa peserta fitness yang
mempunyai pola makan 2 3 x sehari lebih banyak mengikuti fitness. Dari
data Departemen Kesehatan Republik Indonesia,1 diketahui bahwa daya
tahan tubuh akan meningkat bila mengkonsumsi tinggi karbohidrat (60 70
43
%). Diet tinggi protein mempunyai tujuan untuk memperbesar otot dan
untuk olahraga juga memerlukan kekuatan otot yang besar.
6.4
Merokok
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa peserta fitness yang tidak
merokok lebih banyak mengikuti fitness. Hubungan merokok dengan
kebugaran, menurut data Departemen Kesehatan Republik Indonesia,1
bahwa kadar CO yang terhisap akan mengurangi nilai VO2 maks, yang
berpengaruh terhadap daya tahan, selain itu menurut penelitian Perkins dan
Sexton, nicotine yang ada, dapat memperbesar pengeluaran energi dan
mengurangi nafsu makan. Menurut National Center for Chronic Disease
Prevention and Health Promotion yang dikutip oleh Nkristan, 21 lebih dari
440.000 orang Amerika meninggal tiap tahunnya karena penyakit yang
diakibatkan merokok (termasuk sakit pencernaan dan pernafasan). 59% pria
Eropa Timur adalah perokok. Yang menarik adalah, pria yang berkecukupan
secara ekonomi di negara maju, cenderung menjauhi rokok. Perokok di
Amerika yang punya masa pendidikan 9 11 tahun (35,4%) jumlahnya
lebih tinggi dibandingkan mereka dengan masa pendidikan di atas 16 tahun
(11,6%). Kesimpulan dari statistik tersebut adalah, semakin maju tingkat
pendidikan seseorang, semakin kecil kemungkinan seseorang menjadi
perokok.
44
6.5
Motivasi
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa peserta fitness yang
mempunyai motivasi untuk membentuk otot lebih banyak mengikuti latihan
fitness. Dari penelitian Pramudyanto, 20 dikatakan bahwa motivasi amat
bervariatif didorong oleh kebutuhan yang dirasakan. Kesenjangan ini
menimbulkan permasalahan dalam proses berlatih di sebuah perkumpulan
olahraga. Motivasi tinggi yang dimiliki orang dalam melakukan kegiatan
akan mendapatkan hasil yang lebih baik jika dibandingkan orang yang
rendah motivasinya dalam melakukan kegiatan. Oleh karena itu motivasi
merupakan peranan yang amat penting untuk mencapai keberhasilan.
Semakin sadar orang untuk melakukan latihan kebugaran, itu dapat dilihat
dengan semakin maraknya kegiatan aktivitas fisik jenis kebugaran serta
menjamurnya klub kebugaran yang ramai dikunjungi orang-orang. Namun
pada kenyataannya tidak semua member memiliki motivasi yang sama
untuk berprestasi. Motivasi amat bervariatif, didorong oleh kebutuhan yang
dirasakan.
6.6
Frekuensi Latihan
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa peserta fitness yang
mempunyai frekuensi latihan > 4 x dalam seminggu dalam mengikuti
fitness. Ini sesuai dengan pernyataan Nusdwinuringtyas, 4 bahwa frekuensi 3
kali perminggu dikatakan sama baiknya dengan lima kali per minggu,
45
dengan catatan jeda antara 2 latihan tidak melebihi 2 hari. Hal yang sama
juga
dikemukakan
dalam
penelitian
Pramudyanto, 20
bahwa
untuk
6.7
Durasi Latihan
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa peserta fitness yang
mempunyai durasi latihan 45 90 menit dalam mengikuti fitness. Ini sesuai
dengan pernyataan Nusdwinuringtyas,4 bahwa durasi total latihan bisa
dilakukan minimal 45 90 menit per sesi (setiap kedatangan). Menurut Len
(1997) yang dikutip oleh Pramudyanto, 20 waktu atau lamanya latihan
sebaiknya secara bertahap ditingkatkan antara 20 60 menit.
6.8
Jenis Latihan
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dalam melakukan latihan
fitness, lebih banyak peserta fitness yang melakukan jenis latihan dengan
menggunakan beban. Dari penelitian Pramudyanto,20 dikatakan bahwa tubuh
akan menyesuaikan pada kekhususan jenis latihan yang dipilih. Bila ingin
lari maraton, maka harus berlatih jarak jauh. Kalau ingin membentuk otototot, maka harus latihan beban yang keras. Ini sesuai dengan teori yang
didapat bahwa penggunaan beban sebagai alat bantu dapat meningkatkan
kontraksi otot.6 Menurut Len (1997) yang dikutip oleh Pramudyanto, 20
46
6.9
Olahraga Lain
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa peserta fitness yang tidak
mempunyai kegiatan olahraga lain selain fitness lebih banyak mengikuti
fitness. Menurut Sharkey (2003) yang dikutip oleh Pramudyanto, 20 aktivitas
yang tidak berlebihan menghasilkan kebugaran diatas rata-rata dan
keuntungan kesehatan ekstra, dan latihan sistematik yang panjang
membantu mencapai potensi. Ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh
Asih Devi Ratna,8 bahwa olahraga yang baik adalah olahraga yang
membawa kebaikan, yaitu yang dilakukan secara teratur, pertengahan, dan
tidak berlebihan.
6.10 Pekerjaan
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa peserta fitness yang
mempunyai pekerjaan pelajar/mahasiswa lebih banyak mengikuti fitness.
6.11 Pendidikan
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa peserta fitness yang
mempunyai pendidikan terakhir perguruan tinggi lebih banyak mengikuti
fitness.
47
6.12 Perilaku
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa peserta yang mengikuti latihan
fitness mempunyai perilaku yang cukup. Dari penelitian Pramudyanto, 20
dikatakan bahwa aspek kejiwaan member seperti sikap mental, kepribadian,
motivasi, konsentrasi, kecemasan, dan lain-lain kadang-kadang kurang
mendapat perhatian dari pembina dan pengelola serta pelatih olahraga
padahal faktor psikologis ini memegang peranan sangat penting, contohnya
salah satu unsur khususnya motivasi adalah sebagai penggerak dan pengarah
setiap perilaku member.
6.13 Pengetahuan
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa peserta yang mengikuti latihan
fitness mempunyai pengetahuan yang cukup.
48
BAB VII
PENUTUP
7.1
Kesimpulan
Kelompok subjek yang paling banyak mengikuti fitness pada setiap
variabel independen, yaitu :
7.1.1 Menurut faktor-faktor demografi yang terbanyak adalah jenis
kelamin laki-laki, umur 21 30 tahun, pendidikan terakhir perguruan
tinggi dan pekerjaan pelajar/mahasiswa.
7.1.2 Menurut faktor-faktor habituasi atau kebiasaan makanan dan
merokok maka yang terbanyak adalah responden yang memiliki pola
makan 2 -3 x sehari, dan tidak memiliki kebiasaan merokok.
7.1.3 Menurut faktor-faktor fitness responden yang terbanyak memiliki
motivasi untuk membentuk otot dimana frekuensi latihan > 4 x
dalam seminggu dengan durasi latihan 45 90 menit dimana
sebagian besar responden melakukan latihan fitness dengan
menggunakan beban, dan tanpa melakukan olahraga lain selain
fitness.
7.1.4 Menurut distribusi faktor perilaku yang terbanyak adalah peserta
fitness yang memiliki perilaku cukup.
7.1.5 Menurut distribusi faktor pengetahuan yang terbanyak adalah peserta
fitness yang memiliki pengetahuan cukup.
49
7.2
Saran
7.2.1 Kepala Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat Provinsi Sulawesi
Selatan diharapkan agar mengadakan penyuluhan tentang usaha
meningkatkan kualitas hidup sehat kepada masyarakat khususnya
peserta fitness.
7.2.2 Diharapkan masyarakat mampu memilih faktor-faktor yang mana
dapat mempengaruhi suatu tingkat kesehatan seseorang.
7.2.3 Diharapkan adanya penelitian selanjutnya yang bersifat analitik
untuk mencari hubungan peserta fitness dengan faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap latihan kebugaran jasmani.
50
DAFTAR PUSTAKA
[2
screens].
Available
from
http://cybernews.cbn.net.id/cbprtl/cybernews/index.htm
6. Anonim. Fitness. . [online]. Februari 2008. [cited Januari 2009]; [1
screen]. Available from : http://id.wikipedia.org/wiki/Fitness
7. Anonim. Apa Dan Bagaimana Fitness Yang Baik. [online]. Juni 2004.
[cited
Januari
2009];
[2
screens].
Available
from
http://cybernews.cbn.net.id/cbprtl/cybernews/index.htm
8. Asih Devi Ratna. Pola Hidup Sehat : Fisik. [online]. [cited Januari 2009];
[6 screens]. Available from : http://www.imc-malaysia.org
51
[1
screen].
Available
from
http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_manusia
12. Anonim. Pengetahuan. [online]. Maret 2008. [cited Januari 2009]; [1
screen]. Available from : http://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuan
13. Anonim. Tips Memilih Jenis Latihan Beban Untuk Pembentukan Tubuh.
[online]. Januari 2009. [cited Januari 2009]; [5 screens]. Available from :
http://jepretanhape.wordpress.com
14. Anonim. Tips Latihan. [online]. [cited Januari 2009]; [2 screens].
Available from : http://www.binaraga.net/index.php
15. Anonim. Latihan Fitness. [online]. Mei 2008. [cited Januari 2009]; [13
screens]. Available from : http://fitnessindonesia.blogspot.com
16. Anonim. Olahraga Apa Yang Pas Buat Anda. [online]. Januari 2008. [cited
Januari
2009];
[3
screens].
Available
from
http://www.kompas.com/index.php
17. Anonim. Kebugaran Jasmani. [online]. Juli 2008. [cited Januari 2009]; [2
screens].
Available
from
http://www.crayonpedia.org/mw/Kebugaran_jasmani
52
18. Anonim. Dragon Fitness Center. [online]. Desember 2008. [cited Januari
2009]; [1 screen]. Available from : http://www.blogger.com
19. Sastroasmoro Sudigdo, Ismael Sofyan. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian
Klinis. Jakarta : CV. Sagung Seto. 2008. p313.
20. Pramudyanto Anjar. Motivasi Melakukan Latihan Kebugaran Aerobik
Pada Member Grand Sport Fitness & Spa Grand Candi Hotel Semarang.
Semarang : Penelitian Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.
2006. p16-17,27-31.
21. Nkristan. All About Rokok. [online]. Juni 2008. [cited Maret 2009]; [18
screens]. Available from : http://www.kaskus.us/come_inside.php
53