PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan penulisan
Tujuan penulisan makalalah ini adalah untuk memenuhi tugas makalah
pelajaran ekonomi kelas X MIA-5 kelompok 3 serta untuk menambah wawasan
pembaca tentang ekonomi makro dan mikro.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ekonomi Makro dan Mikro
Ilmu ekonomi muncul karena adanya tiga kenyataan berikut :
Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas
Sumber daya tersedia secara terbatas.
Masing-masing sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan.
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam
memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber
daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai alternatif
penggunaan (opportunity cost). Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan
menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro.
B. Menurut Penulis:
Mikro ekonomi adalah bagian dari ilmu ekonomi yang berkenaan
dengan kegiatan kegiatan ekonomi dari unit-unit individual, sebagai bagian
kecil dari keseluruhan kegiatan ekonomi, seperti kehiduan suatu perusahaan,
harga dan upah, pembagian pendapatan total di antara berbagai industri.
Jelasnya, ekonomi mikro mempelajari tindakan-tindakan ekonomis dari
para individu, dan kumpulan-kumpulan individu dalam kedudukannya
sebagai konsumen, maupun pemilik faktor-faktor produksi seperti tenaga
kerja, pemilik bahan mentah, skill, dan pemilik kapital.
Alat utama dari ekonomi mikro adalah teori harga, teori harga berguna
antara lain untuk menjelaskan bagaimana sumber atau faktor produksi
dipergunakan dalam suatu jenis produksi sesuai dengan penggunaan
alternatif. Disamping itu teori harga akan memersoalkan bagaimanakah
barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan dalam masyarakat itu dibagikan
kepada para anggota masyarakat (soal pembagian pendapatan )
Pendek kata, dapatlah dikatakan bahwa dengan terbentuknya harga,
terbentuk pulalah 3 hal sekaligus, yaitu :
1. Tercapainya perimbangan antara permintaan dan penawaran di pasar.
2. Tercapainya suatu proses perimbangan pembagian alat-alat produksi
di berbagai cabang produksi. Sehingga terjadilah permintaan dan
penawaran faktor produksi dan selanjutnya terbentuklah harga faktorfaktor produksi
3. Terbentuknya harga berarti terbentuknya pendapatan bagi mereka
sebagai pelaku ekonomi
Di dalam menyusun teori ekonomi mikro menggunakan beberapa
anggapan-anggapan , yaitu :
1. Bahwa masing-masing subjek ekonomi senantiasa bertindak
ekonomis-rasional (economic rationality). Bagi konsumen, mereka
dianggap senantiasa berusaha mencapai kekpuasan maksimum atas
setiap barang yang dikonsumsi dari setiap pengeluaran
pendapatannya. Sebaliknya bagi produsen dianggap[ senantiasa
berusaha mencapai keuntungan maksimum
2. Bahwa setiap subjek ekonomi senantiasa dianggap memiliki informasi
informasi yang cukup lengkap atas segala sesuatu yang terjadi di pasar
3
Dilihat dari
Ekonomi Mikro
Ekonomi Makro
Harga
Unit analisis
Pembahasan tentang
kegiatan ekonomi secara
individual. Contohnya
permintaan dan dan
penawaran, perilaku
konsumen, perilaku
produsen, pasar,
penerimaan, biaya dan
laba atau rugi perusahaan
Pembahasan tentang
kegiatan ekonomisecara
keseluruhan. Contohnya
pendapatan nasional,
pertumbu8han ekonomi,
inflasi, pengangguran,
investasi dan kebijakan
ekonomi.
Tujuan analisis
terhadap perekonomian
secara keseluruhan
Ekonomi Makro
1. Investasi
investasi yang lazim disebut dengan istilah penanaman
modal atau pembentukan modal merupakan komponen kedua
yang menentukan tingkat pengeluaran agregat. Investasi dapat
diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanampenanam modal atau perusahaan untuk membeli barangbarang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk
menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa
yang tersedia dalam perekonomian,pada praktiknya yang
digolongkan sebagai investasi meliputi pengeluaran atau
pembelanjaan sebagai berikut:
1. Pembelian berbagai jenis barang modal.
2. Pembelanjaan untuk membangun rumah tempat tinggal,
bangunan, dll
3. pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual,
bahan mentah dan barang yang masih dalam proses produksi
pada akhir tahun penghitungan pendapatan nasional.
9
11
Masalah Keterbelakangan
Keterbelakangan merupakan suatu keadaan yang kurang baik jika
dibandingkan dengan keadaan lingkungan lainnya. Keterbelakangan dalam
hal ini maksudnya adalah ketertinggalan dengan negara lain di lihat dari
berbagai aspek serta berbagai bidang.
12
Masalah Keterbelakangan
Untuk mengatasi masalah keterbelakangan tersebut, pemerintah
berupaya meningkatkan kualitas SDM dengan melakukan program
pendidikan seperti wajib belajar 9 tahun dan mengadakan pelatihanpelatihan seperti Balai Latihan Kerja (BLK). Selain itu, melakukan
pertukaran tenaga ahli, melakukan transfer teknologi dari negara-negara
maju.
15