Anda di halaman 1dari 5

BAB 4

Memahami Good Governance


Good Governance Berdasarkan Nilai Universal
Dalam nilai universal yang dijumpai dalam Piagam PBB, nilai tersebut mencakup
persamaan, toleransi, martabat, kebebasan, keadilan, dan penyelesaian perbedaan. Dari nilainilai ini Good Governance bersifat jujur, bertanggung jawab dan dapat dipercaya. Good
Governance menunjukkan kompetensi dan efektivitas, dengan lembaga yang transparan.
Good Governance mendukung dan tergantung pada demokrasi dan aturan hukum, serta
menghormati hak manusia, dari kebebasan berbicara sampai emansipasi wanita. Yang
penting, Good Governance didasarkan keinginan masyarakat: pemilihan berkala, bebas dan
adil; partisipasi penduduk dalam pembuatan keputusan; pembangunan kosensus dalam
masyarakat. Dengan demikian pemerintah harus berfungsi lebih efektif daripada sebelumnya.
Proposisi Good Governance
Menurut Stoker (1998), ada 5 proposisi kepemerintahan yang baik (good governance)
yang dapat dijadikan acuan dalam penyempurnaan sistem kepemerintahan kita, yaitu:
1. Memanfaatkan seperangkat institusi dan aktorbaik dari dalam maupun luar birokrasi.
Keberadaan mereka dapat dimanfaatkan sebagai komponen penguat dalam mencapai
tujuan bersama.
2. Perbedaan peran antara sektor pemerintahan, swasta dan masyarakat. Ketiga kekuatan
tersebut sebaiknya menyatu dan memiliki kepentingan dan komitmen yang sama tinggi
dalam mengatasi masalah sosial ekonomi.
3. Adanya saling ketergantungan diantara sektor pemerintahan, swasta dan masyarakat dalam
peran bersama (colective action). Tidak ada satupun kekuatan yang dominan melebihi
yang lain, semuanya berinteraksi dan berinterelasi serta memiliki akses yang sama dalam
mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
4. Masing-masing kekuatan sektor pemerintah, swasta dan masyarakat telah memiliki
jaringan kerja, namun mereka menyatu dalam ikatan kepentingan bersama dan membentuk
jaringan kerja secara otonom dan kuat dalam mempengaruhi dan menjalankan
pemerintahan (menuju kepemerintahan yang baik / good governance).

5. Dalam kapasitas untuk mencapai tujuan maka tidak perlu menunggu komando dan
menggunakan otoritas pemerintah, tetapi memangfaatkan sarana teknik kepemerintahan
yang baru yaitu kemampuan membuat kebijakan dasar yang baik dan benar.
Spirit Good Governance
Konsep Governance pada awalnya dikembangkan sebagai bentuk kekecewaan
terhadap konsep Government (pemerintahan) uang terlalu menempatkan pemerintah (negara)
pada posisi yang terlalu dominan.
Dalam Government, negara mempunyai kekuatan pemaksa secara sah yang
mempresentasikan kepentingan publik. Mekanisme pemerintahan yang paling menentukan
adalah kapasitas ruling dan regulating yang membuat pemerintah mampu mengarahkan dan
mengatur semua komponen dalam masyarakat. Pemikiran ini dianggap oleh banyak kalangan
mendorong pemerintahan yang kuat dan dominan serta meremehkan kekuatan yang ada
dalam masyarakat, baik sektor swasta maupun masyarakat.
Sedangkan Governance, dapat dipahami sebagai pengembangan sinergi antara
pemerintah, sektor swasta dan masyarakat yang dilandasi kapasitas untuk membangun
kosensus bekerjasama dan saling akomodatif dalam hubungan kesetaraan.
Dengan demikian spirit yang harus dikembangkan dalam konsep good governance
adalah kesetaraan, disamping kapasitas politik untuk menjamin ketaatan para pelaku
kosensus yang dibuat.
Unsur Utama Good Governance
Ganie Rochman (2000) dan Bhata (1997) mengemukakan bahwa good governance
memiliki 4 unsur utama, yaitu:
1. Akuntabilitas (Accountability)
Merupakan kewajiban sesorang atau unit organisasi untuk mempertanggungjawabkan
pengelolaan dan pengadilan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang
dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang ditetapkan melalui
media pertanggungjawaban secara periodik
2. Transparansi (Transparency)
Mengarah pada kejelasan mekanisme formulasi dan implementasi kebijakan, prgram
dan proyek yang dibuat dan dilaksanakan pemerintah. Rakyat dapat mengetahui secara
jelas proses perumusan kebijakan publik dan implementasinya.
3. Keterbukaan (Openness)

Mengacu pada terbukanya kesempatan bagi rakyat untuk mengajukan tanggapan dan
kritik terhadap pemerintah yang dinilainya tidak transparan.
4. Kerangka Hukum (Rule of Law)
Prinsip Rule of Law diartikan bahwa adanya jaminan kepastian hukum dan rasa
keadilan masyarakat terhadap setiap kebijakan publik. Setiap kebijakan publik dan
peraturan perundang-undangan dirumuskan, ditetapkan dan dilaksanakan berdasarkan.
prosedur baku yang telah diketahui masyarakat umum, serta memiliki kesempatan untuk
mengevaluasi.
Karakteristik Good Governance
Berbagai lembaga memberikan daftar karakteristik good governance yang seharusnya
dipahami sebagai satu kesatuan dalam spirit governance. Dari rumusan karakteristik yang
dikemukakan oleh lembaga internasional terlihat bahwa semua berangkat dari pemikiran
yang mendekati gagasan liberal. Pembatasan kekuasaan negara menjadi bagian penting dalam
gagasan good governance. Peran pemerintah yang minimal meniru logika pasar.
Dilihat dari aspek pemerintah (government), good governance dapat dilihat melalui 4
aspek, yaitu: Hukum/Kebijakan ditujukan pada perlindungan kebebasan sosial, ekonomi, dan
politik, Administrative Competence and Transparency, Desentralisasi, Penciptaan pasar yang
kompetitif.
Jika dilihat dari 3 domain dalam governance, domain negara atau pemerintahan
menjadi pemegang peranan penting dalam mewujudkan good governance, karena fungsi
pengaturan yang memfasilitasi domain sektor swasta dan masyarakat, serta fungsi
administratif penyelenggaraan pemerintahan melekat pada domain ini.
Dari sisi proses good governance memiliki karakteristik. Berkaitan dengan hal
tersebut UNDP mengajukan 9 unsur good governance:
1. Partisipation
2. Rule of Law
3. Transparency
4. Responsiveness
5. Consesus orientation
6. Equity
7. Effectiveness and efficiency
8. Accountability
9. Strategic vision

Penerapan Prinsip-prinsip Good Governance


Perwujudan konkrit dari implementasi ciri utama good governance, yaitu:
1. Pemerintah administrasi publik diharapkan dapat berfungsi dengan baik dan tidak
memboroskan uang rakyat yang terkumpul melalui pajak;
2. Pemerintah dapat menjalankan fungsinya berdasarkan norma, etika dan moralitas
pemerintah yang berkeadilan
3. Pemerintah mampu menghormati legitimasi konvensi konstitusional yang mencerminkan
kedaulatan rakyat (demokrasi)
4. Pemerintah memiliki daya tanggap terhadap berbagai variasi yang berkembang dalam
masyarakatmengenai kebijakan yang dijalankannya.
Lembaga Administrasi Negara melihat perwujudan good governance dalam
pemerintahan dapat dilihat melalui aspek berikut:
a. Hukum/Kebijakan ditujukan kepada perlindungan kebebasan sosial, politik, ekonomi;
b. Administrative competence. Kemampuan membuat perencanaan dan melakukan
implementasi secara efisien, kemampuan melakukan penyerdahaan organisasi
penciptaan disiplin dan model administratif, keterbukaan informasi.
c. Desentralisasi. Desentralisasi regional dan dekonsentrasi di dalam departemen
d. Penciptaan pasar yang kompetitif
Maka, dalam penerapan good governance, pemerintah harus memiliki perilaku
bertanggungjawab (akuntabel) sekaligus menciptakan mekanisme akuntabilitas maupun
struktur kelembagaan bagi berkembangnya partisipasi masyarakat (Nisjar, 1997). Melalui
penerapan prinsip good governance, pemberdayaan kapasitas lokal dapat diwujudkan.
Mengukur Good Governance
Sejumlah instansi mengukur kepemerintahan yang baik (good governance). Diantara
karakteristik penyelenggaraan yang baik adalah (UNDP, 1997) :
1) Good Governance tahan lama
2) Good Governance sah dan dapat diterima masyarakat
3) Good Governance transparan
4) Good Governance bertanggung jawab, mempertanggung jawabkan keputusan yang
diambil.
5) Good Governance mendukung persamaan dan keadilan

6) Good Governance menghargai penggunaan sumberdaya yang efektif dan efisien


7) Good Governance mendukung keseimbangan gender
8) Good Governance metolerir dan menerima berbagai prespektif
9) Good Governance memperkuat mekanisme internal
10) Good Governance sangat membantu dan mendukung. Ia mengatur bukan mengontrol
dan memberi konteks bagi inovasi dan kreativitas
Dengan memperhatikan karakteristik dari UNDP tersebut dan sebagai upaya umum
untuk mengembangkanindikator Good Governance, penelitian yang dilakukan Asian
Development Bank dan Philipine Department of Budget and Management, berupaya
menerapkan kriteria kepemerintahan (governance) dalam membantu pemerintah lokal untuk
mengakses dana. Dari kriteria tersebut dapat dilihat bahwa kemitraanmerupakan pilar utama
penyelenggaraan yang baik.
Isu Utama Good governance
Ada 3 bidang utama dimana Good governance berfungsi sebagai pegangan utama
dalam merancang dan melaksanakan reformasi di negeri ini:
1) Penyelenggaraan dan pelayanan sipil
2) Otonomi dan desentralisasi daerah
3) Konteks governance dan masyarakat madani
Dengan mengatasi isu dan permasalahan tiga bidang tersebut maka akan muncul
Good Governance, Kuncinya adalah bagaimana menciptakan kemitraan yang efektif, pantas,
dan bermakna diantara berbagai stakeholder dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai