Kepemerintahan Dan Kemitraan Bab 4
Kepemerintahan Dan Kemitraan Bab 4
5. Dalam kapasitas untuk mencapai tujuan maka tidak perlu menunggu komando dan
menggunakan otoritas pemerintah, tetapi memangfaatkan sarana teknik kepemerintahan
yang baru yaitu kemampuan membuat kebijakan dasar yang baik dan benar.
Spirit Good Governance
Konsep Governance pada awalnya dikembangkan sebagai bentuk kekecewaan
terhadap konsep Government (pemerintahan) uang terlalu menempatkan pemerintah (negara)
pada posisi yang terlalu dominan.
Dalam Government, negara mempunyai kekuatan pemaksa secara sah yang
mempresentasikan kepentingan publik. Mekanisme pemerintahan yang paling menentukan
adalah kapasitas ruling dan regulating yang membuat pemerintah mampu mengarahkan dan
mengatur semua komponen dalam masyarakat. Pemikiran ini dianggap oleh banyak kalangan
mendorong pemerintahan yang kuat dan dominan serta meremehkan kekuatan yang ada
dalam masyarakat, baik sektor swasta maupun masyarakat.
Sedangkan Governance, dapat dipahami sebagai pengembangan sinergi antara
pemerintah, sektor swasta dan masyarakat yang dilandasi kapasitas untuk membangun
kosensus bekerjasama dan saling akomodatif dalam hubungan kesetaraan.
Dengan demikian spirit yang harus dikembangkan dalam konsep good governance
adalah kesetaraan, disamping kapasitas politik untuk menjamin ketaatan para pelaku
kosensus yang dibuat.
Unsur Utama Good Governance
Ganie Rochman (2000) dan Bhata (1997) mengemukakan bahwa good governance
memiliki 4 unsur utama, yaitu:
1. Akuntabilitas (Accountability)
Merupakan kewajiban sesorang atau unit organisasi untuk mempertanggungjawabkan
pengelolaan dan pengadilan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang
dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang ditetapkan melalui
media pertanggungjawaban secara periodik
2. Transparansi (Transparency)
Mengarah pada kejelasan mekanisme formulasi dan implementasi kebijakan, prgram
dan proyek yang dibuat dan dilaksanakan pemerintah. Rakyat dapat mengetahui secara
jelas proses perumusan kebijakan publik dan implementasinya.
3. Keterbukaan (Openness)
Mengacu pada terbukanya kesempatan bagi rakyat untuk mengajukan tanggapan dan
kritik terhadap pemerintah yang dinilainya tidak transparan.
4. Kerangka Hukum (Rule of Law)
Prinsip Rule of Law diartikan bahwa adanya jaminan kepastian hukum dan rasa
keadilan masyarakat terhadap setiap kebijakan publik. Setiap kebijakan publik dan
peraturan perundang-undangan dirumuskan, ditetapkan dan dilaksanakan berdasarkan.
prosedur baku yang telah diketahui masyarakat umum, serta memiliki kesempatan untuk
mengevaluasi.
Karakteristik Good Governance
Berbagai lembaga memberikan daftar karakteristik good governance yang seharusnya
dipahami sebagai satu kesatuan dalam spirit governance. Dari rumusan karakteristik yang
dikemukakan oleh lembaga internasional terlihat bahwa semua berangkat dari pemikiran
yang mendekati gagasan liberal. Pembatasan kekuasaan negara menjadi bagian penting dalam
gagasan good governance. Peran pemerintah yang minimal meniru logika pasar.
Dilihat dari aspek pemerintah (government), good governance dapat dilihat melalui 4
aspek, yaitu: Hukum/Kebijakan ditujukan pada perlindungan kebebasan sosial, ekonomi, dan
politik, Administrative Competence and Transparency, Desentralisasi, Penciptaan pasar yang
kompetitif.
Jika dilihat dari 3 domain dalam governance, domain negara atau pemerintahan
menjadi pemegang peranan penting dalam mewujudkan good governance, karena fungsi
pengaturan yang memfasilitasi domain sektor swasta dan masyarakat, serta fungsi
administratif penyelenggaraan pemerintahan melekat pada domain ini.
Dari sisi proses good governance memiliki karakteristik. Berkaitan dengan hal
tersebut UNDP mengajukan 9 unsur good governance:
1. Partisipation
2. Rule of Law
3. Transparency
4. Responsiveness
5. Consesus orientation
6. Equity
7. Effectiveness and efficiency
8. Accountability
9. Strategic vision