I.
dampak dan parameter lingkungan yang terkena dampak. Interaksi ini diberikan
penjelasan tentang jenis dampaknya (+/-), sifat dampak dan perilaku dampak (waktu
paparan, sebaran, bersinergi/antagonistisnya dampak). Kemudian disempurnakan
oleh Leopold. Metoda ini dinilai sangat sulit diikuti karena langkah identifikasi,
prediksi dan evaluasi dilakukan dalam satu tabel matrik interaksi. Disamping itu juga
adanya kekakuan dalam metoda Leopold ini yaitu Tingkat Besaran Dampak (M)
yang harus dengan skala 1-10. Demikian pula Derajat Pentingnya Dampak (I) yang
menggunakan bobot score dari 1-10, dengan rentang yang sangat kecil antar 1 dan
2 dan seterusnya, sehingga menyulitkan dalam menginterpretasikannya. Hal ini juga
untuk Magnitude. Oleh karenanya kemudian metoda ini disempurnakan oleh Fisher
& Davies . Yang ingin mempermudah langkah dengan menyajikan 3 tabel.
Banyak ahli dan praktisi penyusun AMDAL yang mencoba mengembangkan metoda
Leopold ini dengan menggunakan dasar tabel matrik, tetapi isi setiap kolom dan
baris tidak sama dengan apa yang dibuat oleh Leopold. Metoda yang dimodifikasi
ini, dapat dilaksanakan sebagai wujud dari upaya secara ilmiah mengembangkan
sesuatu yang kadang kadang metoda yang lama (Leopold) tidak dapat diterapkan.
Misal harus menemukan 100 aktivitas sumber dampak dan 88 komponen/parameter
yang terkena dampak.
Suatu upaya pencarian metoda baru atau memodifikasi dari metoda yang ada saya
kira sah dan justru harus dilakukan. Hal ini sesuai dengan kaidah keilmuan yang
tidak boleh berhenti (Mandeg). Hanya persoalan yang harus dilakukan adalah
secara jujur mengakui bahwa metoda yang digunakan adalah metoda yang
dikembangkan dari metoda yang ada. Saya sangat menghargai penyusun AMDAL
pembangunan pabrik semen PT Semen Gresik yang telah melakukan suatu inovasi
dengan menggunakan metoda Leopold yang dimodifikasi. Modifikasi yang dilakukan
adalah tidak menyajikan tingkat besaran Dampak (M) dan Derajat Pentingnya
Dampak (I) pada setiap pertemuan interaksi antara setiap kolom dan baris, tetapi
dengan mengganti skala kualitas lingkungan dan pentingnya suatu parameter
lingkungan yang dianalisis. Sesudah skala dan bobot dapat diisi kemudian tinggal
secara kuantitatif dilakukan evaluasi untuk setiap parameter lingkungan dan secara
holistik untuk seluruh parameter. Hal ini sama dengan apa yang dilakukan oleh
Battelle & Columbus dalam metoda Checklist dengan penskalaan dan pembobotan.
Pada hakekatnya, yang paling penting adalah bagaimana melakukan interpretasi
dari apa yang telah diperoleh dari suatu metoda tertentu. Dan ini peranan
professional judgment yang kuat untuk menjastifikasi apa benar atau tidak, dampak
yang dihitung dengan metoda tertentu. Dengan memobilisasi team dari berbagai
disiplin ilmu , masing masing akan memiliki ketajaman dalam membuat intrepetasi .
Hasil interpretasi ini digunakan untuk menetapkan mitigasi dampak. Apabila seluruh
parameter yang dievaluasi terkena dampak negatif ini dimitigasi dengan cara
penanganan yang dicantumkan dalam dokumen RKL dan kemudian dipantau dalam
dokumen RPL, maka pembangunan tersebut merupakan pembangunan
berwawasan lingkungan untuk menuju ke pembangunan berkelanjutan.
Memperhatikan dan mempertimbangkan lokasi proyek yang terletak sebagian besar
dalam hutan , maka wilayah ini relatif masih dapat dikatagorikan sebagai suatu
ekosistem. Sebagai suatu ekosistem maka kondisi lingkungan relatif tetap dari waktu
ke waktu. Terjadinya perubahan lingkungan dimungkinkan hanya oleh kegiatan
pembangunan pabrik semen. Dalam pemilihan metoda ANDAL untuk kondisi
lingkungan yang demikian paling sesuai adalah metoda Matrik Interaksi Leopold.
Metoda ini lebih sesuai dibanding dengan metoda lain seperti Fisher and Davies.
V. Mitigasi Dampak
Setiap kegiatan pembangunan tidak akan menimbulkan dampak, bila setiap dampak
yang muncul dilaksanakan mitigasi atau penanganan dampak. Penanganan dampak
ini dijabarkan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan dampak. Untuk
pencegahan dan penanggulangan dampak negatif dan mengembangkan dampak
positif dilaksanakan menggunakan pendekatan rekayasa teknis, rekayasa biologis
dan rekayasa sosial. Ketiga perekayasaan ini sama pentingnya untuk menciptakan
pembangunan berwawasan lingkungan untuk menuju pembangunan berkelanjutan.
Hal ini secara detail telah diuraikan di dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan.
Di dalam buku dokumen ANDAL pada Tabel 6.3 dan Tabel 6.4, apabila seluruh apa
yang terurai dalam kolom Arahan Pengelolaan Lingkungan dilaksanakan, kegiatan
pembangunan Pabrik Semen Gresik akan mampu menciptakan pembangunan
berwawasan lingkungan untuk menuju pembangunan berkelanjutan.
VI. Rencana Pengelolaan Lingkungan Dan Rencana Pemantauan Lingkungan
(1) Konsistensi komponen/parameter lingkungan
Dari kedua dokumen tersebut secara garis besar telah ada konsistensi antara
apa yang ada dalam dokumen ANDAL dan dokumen RKL serta dokumen RPL.
Utamanya adalah komponen/parameter lingkungan yang terkena dampak dan
upaya pengelolaan serta pemantauan dampak yang dikelola oleh pemrakarsa.
(2) Konsistensi dan ketaatan dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
Suatu kegiatan pembangunan akan dapat menciptakan pembangunan
berwawasan lingkungan untuk menuju pembangunan berkelanjutan apabila
pemrkarsa kegiatan secara konsisten melaksanakan semua apa yang tertera
dalam dokumen RKL dan RPL.
(3) Untuk ini karena dokumen (yang merupakan janji tertulis dari proponen) dan
apalagi telah ada surat pernyataan tertulis dari proponen akan kesediaannya
secara konsisten dan bertanggungjawab untuk mengelola dan memantau
pelaksanaan pengelolaan dampak lingkungan, maka hal ini diharapkan dapat
dilaksanakan oleh proponen. Untuk agar seluruh isi dalam RKL dan RPL dapat
dilaksanakan secara menyeluruh dan bertanggung jawab, maka perlu:
a. Tekat dari instansi terkait dalam pengelolaan lingkungan hidup dan instansi
bertanggungjawab secara teknis untuk terus menerus memantau
pelaksanaan pengelolaan lingkungan yang dilaksanakan oleh PT Semen
Gresik. Keterlibatan dari instansi diatas merupakan wujud dari Pemerintah
dalam melaksanakan pembangunan.
b. Tekat dari masyarakat dan lembaga LSM serta perguruan tinggi juga
secara konsisten ikut memantau terus menerus apa yang dilaksanakan
oleh proponen agar tidak menyimpang atau keluar dari isi yang tertera
dalam dokumen ANDAL , RKL dan RPL Pembanguanan Pabrik Semen dan
Penambangan Bahan bakunya.
c. Apabila semua fihak terkait dan pelaku pembangunan melaksanakan
kegiatan seperti yang tertera dalam dokumen AMDAL, maka kegiatan
pembangunan tersebut dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan
lingkungannya tetap terjaga dengan baik.
Yogyakarta : 12-05-2009.