Anda di halaman 1dari 6

KHIANAT

Kelompok 6
Anggota: NABILA PUTRI HARBOWO
DANIELLA GILBERTA M.
MARSHA ADERSELYNA

Khianat menurut bahasa artinya melanggar, tidak setia atau ingkar. Khianat
merupakan lawan dari amanah atau dipercaya. Orang yang berkhianat
berarti orang yang dengan sengaja melanggar sesuatu yang seharusnya
ditepati. Hukumnya haram. Allah melarang keras sifat ini.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan
Rasul dan janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan
kepadamu, sedamg kamu mengetahui (QS al-Anfal : 27)
Maksudnya, janganlah kalian mengkhianati agama kalian dan Rasul kalian
dengan membocorkan rahasia-rahasia kaum Mukminin. Dan mengkhianati
apa yang telah diamanatkan kepada kalian berupa taklif-taklif syari,
kewajiban-kewajiban agama , sebagaimana firman Allah
Ayat ini diturunkan kepada Abu Lubabah ketika Rasulullah Saw mengutusnya
ke Bani Quraizhah, saat mereka dikepung. Sedang keluarga dan anaknya ada
di dalamnya. Kemudian mereka berkata kepada Abu Lubabah, Wahai Abu
Lubabah, apa pendapatnmu jika kita memakai keputusan Saad demi
kepentingan kita? Kemudian Abu Lubabah mengisyaratkan kelehernya,
maksudnya ia akan disembelih, maka jangan kalian melakukan hal tersebut.
Perbuatan itu adalah khianat kepada Allah dan RasulNya. Abu Lubabah
berkata Kakiku masih tetap berada pada tempat itu, sampai aku sendiri
menyadari bahwa aku telah khianat kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah
berfirman:
Dan sesungguhnya Allah tidak meridhai tipu daya orang yang berkhianat
(QS Yusuf : 52)
Maksudnya Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada orang yang
khianat atas amanat yang dibebankan kepadanya. Ini berarti bahwa Allah
akan membeberkan aibnya pada akhir nanti dengan dijauhkannya hidayah
dari Allah.

Allah berfirman :
Akan tetapi jika (tawanan-tawanan itu) bermaksud hendak berkhianat
kepadamu, maka sesugguhnya mereka telah berkhianat kepada Allah
sebelum ini, lalu Allah menjadikan(mu) berkuasa terhadap mereka. Dan Allah
Maha Mengetahui lagi Maha bijaksana (QS al-Anfaal : 71)

Meskipun para tawanan itu hendak mengkhianatimu, wahai Muhammad


dengan menampakkan seakan-akan baik dalam perkataannya dan mereka
beriman, tetapi sebenarnya mereka telah mengkhianati Allah, sebelum
terjadi peperangan ini yaitu perang Badar
Nabi saw. bersabda:
Laksanakanlah amanah kepada orang yang telah mempercayakan
kepadamu dan jangan sekali-kali berkhianat kepada orang yang
mengkhianatimu (H.R. Tirmidzi, Abu Daud, dan Ahmad)
Khianat menyebabkan kesulitan hidup di dunia bahkan di akhirat.
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan
gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan
mereka khawatir akan mengkhianatinya dan dipikullah amanat itu oleh
manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan bodoh (Al Azhaab :
72)
Ibnu Abbas berkata,khianat kepada Allah itu berupa perbuatan
meninggalkan kewajiban-kewajiban yang diperintahkan dan khianat kepada
Rasulullah saw berupa perbuatan meninggalkan sunah-sunah yang telah
beliau gariskan dan melakukan maksiat terhadapnya. Begitu juga khianat
terhadap amanat, yaitu amal-amal yang telah Allah percayakan kepada
hamba-hambaNya

Allah berfirman :
Dan jika kamu khawatir terjadinya pengkhianatan dari suatu golongan,
maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur,
sungguh Allah tidak menyukai orang yang berkhianat (Al Anfaal 58)
Makna yang dimaksud adalah jika kalian khawatir terhadap suatu kaum akan
berbuat khianat, maka cabutlah perjanjian yang telah engkau sepakati dan
katakanlah kepada mereka bahwa kami telah mencabut perjanjian dengan
kalian, sekarang kami memerangi kalian. Agar mereka tahu pentingnya hal
tersebut sehingga mereka akan sama-sama menyadari keutamaan
bersamamu dengan ilmunya itu. Janganlah kalian memerangi mereka

sedangkan diantara kalian dan mereka ada perjanjian , dan mereka menaruh
percaya kepada kalian, hingga perbuatan ini dianggap sebagai tindak
pengkhianatan dan mengingkari janji.
Innallaha laa yuhibbul khaainin ungkapan ini sebagai alasan
diperintahkannya membatalkan perjanjian, karena Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat khianat dan tidak dapat dipercaya.
Allah berfirman
dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah)
karena membela orang-orang yang khianat ( An Nisaa : 105)
Dan janganlah kamu berdebat untuk membela orang orang yang
mengkhianati dirinya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
selalu berkhianat lagi bergelimang dosa (an Nisaa; 107)
Maksudnya janganlah kalian berdebat untuk membela orang yang
mengkhianati dirinya dengan melakukan maksiat. Bahwa Alah tidak
menyukai orang yang sangat suka berkhianat, tenggelam dalam jurang
kemaksiatan dan dosa.

Rasulullah saw bersabda;


Tidak ada iman bagi orang yang tidak dapat diamanati. Tidak ada agama
bagi orang yang tidak menepati perjanjian (H.R. Ahmad. Al Bazzaar, ath
Tharani dan Ibnu Hibban)
Khianat akibatnya akan jelek dalam segala hal. Bahkan dalam suatu kondisi
akan lebih jelek dari yang lainnya. Orang yang berkhianat dalam suatu hutan
, tidak sama dengan orang yang berkhianat terhadap sanak saudara, harta
dan melakukan pebuatan-perbuatan dosa besar.
Rasulullah saw bersabda:
Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga; jika ia berbicara akan berdusta, jika
berjanji ia mengingkari dan jika dipercaya , ia akan berkhianat (HR Bukhari
dan Muslim)
Rasullah saw bersada Allah berkata, Aku menjadi fihak yang ketiga dari dua
orang yang bersepakat, selama tidak ada salah satunya yang khianat. Di
dalam hadits itu juga disebutkan Perkara pertama kali yang akan diangkat

dari manusia adalah amanah. Dan yang terakhir kali yang tersisa adalah
shalat. Barangkali orang yang melakukan shalat itu tidak akan mendapat
kebaikan sedikit pun ( Hr bu Dawud dan Al Hakim).
Rasulullah saw juga bersabda, Jauhkanlah kalian dari khianat, karena ia
adalah akhlak yang paling tercela (Hr abu Dawud , An Na- NasaI, dan Ibnu
Maajah)
Rasulullah saw bersabda, Beginilah ahli neraka, beliau menyebutkan
seeorang yang tidak diragukan sifat tamaknya dan jika ia diamanati maka
pasti akan khianat.

Ibnu Masud r.a. berkat, Di hari Kiamat akan didatangkan orang yang
khianat dengan amanahnya. Kemudian dikatakan kepadanya, tunaikan
amanahmu. Kemudian ia berkata, bagaiamana mungkin aku bisa wahai
Tuhanku, sedang dunia telah sirna? Beliau berkata, kemudian amanah itu
berwujud seperti sesuatu ketika ia diambil dari neraka jahanam dan
dikatakan kepdanya, turun dan ambillah ia, kemudian keluar darinya.
Beliau berkata, Kemudian ia turun dan mengambilnya dengan digendong di
pundaknya , yang beratnya melebihi berat gunung di dunia. Sehingga ketika
ia mengira bahwa ia telah selamat, tiba-tiba ia tergelincir kembali. Tergelincir
dalam neraka selama-lamanya. Kemudian beliau berkata, shalat adalah
amanah. Wudhu adalah amanah. Mandi wajib adalah amanah. Timbangan
adalah amanah. Maka berikanlah semua titipan itu.
Anjuran agar kita berlindung dari sifat khianat dengan berdoa kepada Allah
agar di jauhkan, di karenakan sifat ini merupakan seburuk-buruk perangai,
sebagaimana Nabi pernah berdoa :
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa lapar, karena lapar merupakan
seburuk-buruk pendamping. Dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat khianat
(yaitu tidak menunaikan amanat Alloh dan manusia), karena khianat
merupakan seburuk-buruk perangai"
Diantara bentuk khianat kepada Allah adalah meninggalkan kewajibankewajiban yang di bebankan Allah kepada kita, dan menerjang laranganlarangan Allah yang di peruntukkan kepada kita. Hal ini bisa dengan
meninggalkan salah satu dari rukun yang lima (Rukun Islam), atau
melanggar larangan-larangan yang terdapat dalam Al-Quran ataupun

Sunnah, seperti minum khomr, makan daging yang disembelih tidak dengan
nama Allah, atau yang lainnya. Termasuk pula di dalamnya seseorang yang
tidak membulatkan keikhlasannya kepada Allah ketika beramal, atau dia
melakukannya tidak karena Allah. Adapun bentuk khianat kepada Rasulullah
adalah dengan meninggalkan sunnah-sunnah beliau yang beliau ajarkan
kepada kita, membencinya meskipun kita mengetahui secara jelas
kebenarannya, seperti meninggalkan kewajiban sholat berjamaah lima waktu
di masjid, mencukur jenggot secara sengaja padahal dia tahu bahwa Nabi
melarang perbuatan tersebut, juga sunnah-sunnah lain yang beliau ajarkan.
Pepatah mengatakan bahwa khianat sama halnya dengan menggunting
dalam lipatan atau menjegal teman sejalan. Sungguh tiada yang lebih sakit
selain dikhianati. Maka jauhilah olehmu sifat khianat ini, karena ia sangat
tercela. Bukan hanya manusia yang membencinya, tetapi Allah pun
demikian, bahkan terhadap orang kafir.

Anda mungkin juga menyukai