ANATOMI INTEGUMEN

LAPISAN UTAMA KULIT :

1. LAPISAN EPIDERMIS
2. LAPISAN DERMIS
3. LAPISAN DERMIS

1. LAPISAN EPIDERMIS
STRATUM KORNEUM
STRATUM LUSIDUM
STRATUM GRANULOSUN
STRATUM SPINOSUM
STRATUM BASALE

2. LAPISAN DERMIS
PARS PAPILARE
PARS RETIKULARE
MELANOSIT
BADAN MEISSNER
SEL LANGERHANS
GLANDULA SEBASEA
RAMBUT
MUSKULUS AREKTOR PILI
BADAN PACINI
3. LAPISAN SUBCUTIS

FUNGSI KULIT
PROTEKSI
ABSORPSI
EKSKRESI
PERSEPSI
TERMOREGULASI
PEMBENTUKAN PIGMEN
PEMBENTUKAN VITAMIN D

LUKA
DEFINISI :
Hilangnya integritas jaringan, baik
viseral maupun supervisial yang
disebabkan oleh trauma
Keadan terputusnya kontinuitas
jaringan tubuh yg dpt menyebabkan
terganggunya fungsi tubuh shg dpt
mengganggu ADL

JENIS LUKA
BERDASARKAN SIFAT KEJADIAN :
1. LUKA DISENGAJA
2. LUKA TIDAK DISENGAJA ( TRAUMA )
:
a. Luka tertutup
b. Luka Terbuka

DITINJAU ADA TIDAKNYA

KUMAN
1. LUKA BERSIH
2. LUKA TERKONTAMINASI
3. LUKA INFEKSI

PROSES PENYEMBUHAN
LUKA
1. INFLAMASI STAGE ( 3-5 hari )
2. PROLIFERASI/ GRANULASI ( 1-4 mg )
3. CONTRACTION STAGE ( beberapa
mg )

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENYEMBUHAN LUKA
1. VASKULARISASI
2. USIA
3. NUTRISI
4. OBESITAS
5. OBAT-OBATAN
6. KEADAAN LUKA
7. PERUBAHAN SISTEM IMUN

KOMPLIKASI PENYEMBUHAN
LUKA
1. PERDARAHAN
2. INFEKSI
3. DEHISCEN
4. EVICERATION

KONSEP DASAR PERAWATAN

LUKA
MEDICA ASEPTIC
tehnik yg digunalan untuk menurunkan
jumlah & mencegah penyebaran micro
organisme ( ex:tehnik cuci tangan )

SURGICAL ASEPTIC
Tindakan yg digunakan untuk
mematikan microorganisme pd suatu
area tertentu
( ex : tekhnik steril )

INDIKASI TEHNIK STERIL

Jika ada luka terbuka (mengganti

balutan)
Jika membuat hubungan/ lubang/ luka
pd suatu daerah di tubuh ( ex :
pasang CVP)
Jika memasukkan sesuatu kesuatu
rongga steril dlm tubuh ( ex ; pasang
cateter )

PRINSIP TEHNIK STERIL

1. Alat yg digunakan harus steril
2. Alat yang steril akan tetap steril jika

bersentuhan dg alat yang steril juga

3. Jangan : membelakangi area steril,
mengambil alat dibawah level
pinggang, tinggalkan area steril
tanpa dititipi dg penitup steril dan
rapatkan sll kedua tangan derada
setingkat dg bahu.

PRINSIP TEHNIK STERIL

Lanjutan
4. Area sterildpt terkontaminasi oleh
microorganisme yg dibawa o/ udara
* Jangan melintas diats area steril
* Batasi : bicara, batuk,dll (b/pmasker)
* Rambut hrs rapi & tidak terurai
* Hindari aktifitas yg menyebabkan
pergerakan udara
5. Perhatikan efek gaya grafitasi.

PERAWATN LUKA DPT

DILAKUKAN
SECARA TERBUKA / TERTUTUP
PERAWATAN LUKA TERBUKA
PERAWATAN LUKA TERBUKA

* Diutamakan pd luka simpel &

dangkal
PERAWATAN LUKA TERTUTUP
* Menjaga dari trauma
* Mengimobilisasi daerah luka
* Mencegah perdarahan, kontaminasi
* Menyerap drainase/ sisa cairan
* Meningkatkan kenyamanan

INDIKASI MENGGANTI BALUTAN

Jika balutan kotor
Jika ada rembesan eksudat
Jika ingin mengkaji keadaan luka
Pada frekwensi tertentu

PRINSIP DALAM MERAWAT

LUKA
LUKA KERING :
Olesi dg larutan anti septic
LUKA TERINFEKSI/ WARNA KEKUNINGAN:
Luka dibersihkan s/d maximal/ pus
terangkat
LUKA NEKROTIK/ WARNA KEHITAMAN :
Harus dilakukan nekrotomy

ATURAN DLM PERAWATAN LUKA

Menghindari terjadinya pencemaran
Mengusahakan balutan tetap kering
Proses perkembangan aliran darah
Sll berusaha luka tetap bersih
Penyokong yg baik u/ luka
Menghindari rasa sakit yg tidak perlu

ASKEP PADA MASALAH LUKA

1. PENGKAJIAN.?
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN :
a. Gg rasanyaman ( nyeri ) b/d hematum
b. Gg perfusi jaringan b/d hambatan darah
c. Gg body image b/d kerusakan jaringan
d. dll
3. INTERVENSI
( DISESUAIKAN DG DIAGNOSANYA )