Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nanang Rosyid Ridho

Nim : A11.2012.07216
Makul : Pengelolaan Citra Digital A11.4805
Cara Kerja Pengertian Kamera Digital
Cara Kerja Pengertian Kamera Digital: Kamera Digital ini merupakan kamera yang dapat
bekerja tanpa menggunakan film. Si pemotret dapat dengan mudah menangkap suatu objek tanpa
harus susah-susah membidiknya melalui jendela pandang karena kamera digital sebagian besar
memang tidak memilikinya. Sebagai gantinya, kamera digital menggunakan sebuah layar LCD
yang terpasang di belakang kamera. Lebar layar LCD pada setiap kamera digital berbeda-beda.

Sebagai media penyimpanan, kamera digital menggunakan internal memory ataupun external
memory yang menggunakan memory card.
Apabila kita mengetahui proses gambar di dalam kamera, maka pada saat melakukan pemotretan
kita bisa memperhitungkan dan membayangkan akan seperti apa tampilan atau keluaran dari
objek yang akan kita abadikan.
Di dalam kamera
Pada saat kita menekan tombol shutter, maka di dalam kamera terjadi tahapan-tahapan untuk
memproses gambar. Meskipun hanya merasakan sekilas saja, namun tahapan yang dilakukan di
dalam kamera digital cukup panjang. Hanya saja, proses tersebut dilakukan dengan sangat cepat.
Berikut adalah gambaran tentang proses tersebut :

Cara Kerja Kamera Digital


1. Lensa menangkap gambar, lalu diteruskan ke bagian panel penangkap gambar. Penangkap
gambar atau biasa disebut sensor CCD -yang juga berfungsi sebagai view finder- mengirimkan
gambar ke LCD. Sementara pada kamera DSLR, gambar juga dilewatkan ke cermin pantulan
yang merefleksikan gambar ke jendela intip (eye finder).
2. Gambar yang ditangkap oleh lensa, dilewatkan pada filter warna yang kemudian akan
ditangkap oleh CCD atau sensor gambar. Jarak antara lensa dan sensor ini dikenal dengan istilah
focal length. Jarak ini pula yang akan menjadi faktor pengali pada lensa.
3. Tugas CCD adalah merubah sinyal analog (gambar yang ditangkap oleh lensa) menjadi
sinyal listrik. Pada CCD ini terdapat jutaan titik sensor yang dikenal dengan pixel. Jadi istilah
pixel atau megapixel pada kamera digital sebenarnya mengacu pada jumlah titik pada sensor ini.
Semakin kecil sensor dan semakin banyak titik sensornya, maka akan semakin halus dan
semakin tinggi resolusi gambar yang dihasilkan.
4. Gambar yang ditangkap oleh sensor CCD diteruskan ke bagian pemroses gambar yang
tugasnya memproses semua data dari sensor CCD menjadi data digital berupa file format
gambar, serta melakukan proses kompresi sesuai format gambar yang dipilih (RAW, JPEG, dan
sebagainya). Di bagian ini selain chipset yang berperan, software (firmware) dari kamera yang
bersangkutan juga menentukan hasil akhir gambar. Kedua bagian inilah yang akan menentukan
karakter dari kamera digital tersebut. Itulah sebabnya, setiap mereka kamera memiliki software
dan chipset sendiri-sendiri pada kamera mereka.
5. Proses yang terakhir adalah mengirimkan hasil file gambar dalam format yang dipilih ke
bagian penyimpanan (storage) atau memory card. Biasanya, memory card berupa SD, CF dan
sebagainya.
6. Tahapan selanjutnya adlah proses yang dilakukan di luar kamera. Namun pada kamera
digital modern, masih menyediakan opsi pencetakan langsung yang disebut PictBridge, ExifPrint

dan sebagainya.

Pengertian CCD (Charge Coupled Device)

Yaitu sensor cahaya dalam kamera yang berfungsi merekam gambar. Sensor ini terdiri
atas jutaan sensor kecil cahaya, satu sensor untuk satu piksel, besar kecil CCD diukur
dalam satuan yang disebut megapiksel. Semakin besar piksel semakin, semakin baik
hasil gambarnya.[1]

Prinsip Kerja Kamera


Prinsip kerja kamera adalah menangkap cahaya. Cahaya masuk ke kamera lewat lensa
(Subjek dapat dilihat terlebih dahulu melalui viewfinder), difokuskan agar diterima oleh sensor
cahaya yang memilah-milah cahaya berdasarkan komponennya. Informasi mengenai konsentrasi
komponen cahaya ini diterjemahkan dan diubah menjadi informasi digital untuk kemudian
disimpan dalam media penyimpan.
Cahaya masuk ke dalam kamera melalui bagian yang disebut lensa. Cahaya dipastikan hanya
boleh melalui bagian lensa ini yang berupa lubang (berbentuk lingkaran). Lubang ini ibarat jendela
kamera ke dunia luar, dan jendela ini punya ukuran lubang tertentu, persis saat kita membuka mata atau
menutup mata. Kamera sendiri juga memiliki komponen untuk mengatur kecepatan si lubang ini
membuka saat kita perintahkan. Dengan mengatur dua properties ini, intensitas cahaya yang masuk ke
kamera dapat diatur.
Lensa juga berfungsi untuk mengatur supaya cahaya secara tajam difokuskan. Fokus adalah saat kita
bisa melihat obyek pada visualisasi yang terjelasnya, kebalikan dengan yang disebut blur. Kalau
menyangkut cara kerja, fokus adalah saat cahaya yang dilewatkan tepat jatuh ke bidang sensor kamera,
seperti setelah cahaya lewat kornea mata kita dan tepat jatuh di retina maka kita bisa fokus melihat suatu
obyek.
Kamera digital menggunakan vidicon yang akan mendeteksi intensitas cahaya. Cahaya yang diterima
akan difokuskan oleh lensa menuju photoconductif. Bagian ini akan bersifat konduktif, menyimpan
muatan ketika terkena cahaya, semakin tinggi intensitas cahaya maka bagian yang terkena cahay ini akan
bersifat semakin kondukti karna tahanannya bertambah. Elektron gun atau penembak electron akan mescan secara horizontal besarnya muatan yang tersimpan dalam bagian-bagian photoconductif yang disebut

grid, jumlah grid akan menentukan piksel kamera. Bagian grid yang menyimapan muatan besar akan
membentuk sinyal informasi dengan amplitude lebih tinggi disbanding dengan bagian yang menyimpan
muatan lebih kecil. Sehingga terjadilah sinyal listrik yang memuat informasi warna dan intensitas cahaya
gambar.
II. Pengiriman Sinyal Gambar
Sinyal listrik yang dihasilkan vidicon dikuatkan dengan penguat awal, dan masih dalam bentuk
sinyal analog. Jika sinyal ingin dikirimkan melalui media wireless atau tanpa kawat, sinyal harus
dimodulasi terlebih dahulu dengan sinyal carrier yang memiliki frekuensi jauh lebih tinggi dari sinyal
informasi. Pemodulasian ini bertujuan untuk memperkecil ukuran antenna, membedakan frekuensi
dengan frekuensi pemancar lain dan memperbesar amplitude sinyal yang dikirimkan.
Setelah dimodulasi, sinyal dirubah menjadi gelombang elektromagnetik dengan antenna.
Pada penerima, sinyal yang diseleksi oleh rangkaian penala akan di demodulasi kembali, yaitu
sinyal informasi dipisahkan dari sinyal carrier. Setelah diperoleh sinyal informasi yang sama dengan
sinyal informasi yang dikirimkan, sinyal ini diproses untuk ditampilkan lagi dalam bentuk gambar.
III. Proses pembentukan Gambar
Sinyal informasi memuat informasi warna, intensitas cahaya dan jumlah piksel atau titik-titik
warna. Pada televise berwarna, sinyal informasi ini dikirimkan ke rangkaian penguat warna. Sinyal
diterjemahkan kembali menjadi cahaya atau gambar pada tabung gambar yang disebut CRT (Catoda Ray
Tube). Didalam CRT televise terdapat tiga buah penembak electron yang disebut Red electron Gun, Green
electron gun dan blue electron gun. Elektron gun dipanaskan oleh heater dengan tegangan rendah,
sehingga tegangan yang masuk ke electron gun dirubah menjadi muatan electron. Informasi warna yang
paling terang akan memancarkan muatan electron yang besar, dan disebut kondisi Blanking. Muatan
electron ini ditembakkan menuju layar, tentu saja electron akan terpengaruh oleh gravitasi sehingga tidak
akan sampai ke layar, nah untuk itu, pada bagian layar terdapat sebuah pelat yang diberi muatan positif
sekitar 20kVolt yang dibangkitkan oleh trafo step up atau fly back. Karna pelat ini memiliki muatan
positif yang tinggi, pelat akan menarik electron, sehingga kecepatan electron jauh lebih cepat sehingga
tidak akan terpengaruh oleh gravitasi. Sebelum mengenai pelat, electron akan mengenai lapisan phosphor
dan akan berpijar, jika muatan electron besar, maka pijaran pun semakin besar dan menghasilkan
intensitas cahaya yang lebih tinggi. Karna ata tiga penembak electron, maka akan terjadi tiga tembakan
electron, pada lapisan phosphor terdapad tiga buah bidang warna yang menghasilkan warna merah, biru
dan hijau ketika terkena oleh electron. Karna bidang ini sangat kecil dan banyak, pijaran cahaya yang
terlihat akan berkombinasi sehingga menghasilkan warna lain tergantung komposisi campuran warna.

Electron yang ditembakkan akan diarahkan oleh medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan Yoke.
Informasi yang diperoleh oleh kumparan yoke adalah dari informasi yang diperoleh oleh rangkaian
Horizontal dan Vertikal. Sehingga electron akan diarahkan bergerak dari keri ke kanan secara horizontal,
ketika sudah mencapai tepi, electron akan dibelokkan secara diagonal menuju urutan horizontal
berikutnya dengan turun secar vertical satu baris piksel atau titik warna televise. Karna frekuensi gerakan
electron ini sangat cepat dan pijaran pun sangat cepat, sehingga terlihat pada layar terbentuk sebuah
gambar yang sesuai dengan sinyal informasi yang diperoleh dari objek yang direkam kamera. Jadi
sebenarnya kamera menangkap banyak sekali frame-frame gambar dan diterjemahkan ke sinyal listrik.
Sehingga gambar yang diperoleh seperti bergerak.

Anda mungkin juga menyukai