Gonorrhea
Gonorrhea
Pada wanita:
Masa perkembangan wanita:
o Prapubertas: epitel vagina belum berkembang (tipis) dapat terjadi
vaginitis gonore.
o Reproduktif: mukosa vagina matang, tebal dengan banyak glikogen dan
basil Doderlein. Basil Doderlein akan memecah glikogen suasana asam
tidak menguntungkan tumbuhnya gonococci.
o Menopause: mukosa vagina atrofi, suasana asam berkurang
menguntungkan tumbuhnya gonococci.
Pada mulanya hanya serviks yang terkena infeksi. Duh tubuh mukopurulen
(mengandung banyak gonococci) mengalir keluar menyerang uretra, duktus
parauretra, kelenjar Bartholin, rektum, ke atas hingga ovarium.
Uretritis. Gejala: disuria, kadang poliuria. OUE tampak merah, edema, sekret
mukopurulen (+).
Parauretriris/skenitis. Kelenjar parauretra dapat terkena, tetapi abses jarang
terjadi.
Servisitis. Gejala: dapat asimtomatik, kadang nyeri pada punggung bawah,
serviks kemerahan, erosi,sekret mukopurulen (+). Sekret lebih banyak bila
akut/disertai vaginitis e.c. Trichomonas vaginalis.
Bartholinitis. Gejala: labium mayor pada sisi yang terkena membengkak, merah,
nyeri tekan. Kelenjar Bartholin membengkak, nyeri sekali bila pasien berjalan,
sukar duduk. Bila salurannya tersumbat abses dan dapat pecah melalui
mukosa/kulit. Bila tidak diobati rekuren/menjadi kista.
Infeksi nongenital:
Patogenesis:
Transmisi melalui kontak
Masuk ke dalam
lumen (uretra, vagina,
anal, faring)
Attachment dan penetrasi
gonococci ke sel host (sel epitel
silindris tidak bercilia) dimediasi
oleh Pili, PorB, dan Opa protein
Masuknya gonococci ke sel host
secara parasite-directed
endocytosis saat endositosis,
membran sel mukosa retraksi
membentuk vakuola yang berisi
Vakuola ditransport ke basis sel
dilepaskan secara eksositosis ke
jaringan subepitel bermultiplikasi
di membran basal
LOS dari gonococci
menstimulasi respon inflamasi
dan pelepasan TNF-
Terjadinya gejala gonococcal
disease
Gonococci
dengan
nonsialylated
LOS lebih
Gonococci dengan
sialylated LOS dapat
menutupi terjadinya
bactericidal antibody
binding epitope pada
LOS dan Por
menurunkan
opsonophagocytosis dan
menghambat stress
Diagnosis:
oksidatif
di PMN lebih
Didirikan atas dasar anamnesis, pemeriksaan klinis, pemeriksaan pembantu
yang terdiri
tidak invasif, tetapi lebih
atas 5 tahap:
1. Sediaan langsung.
Dengan pewarnaan gram gonokokus gram (-) intraselular dan ekstraseluler.
Bahan duh pria diambil dari daerah fosa navikularis, sedangkan wanita diambil
dari uretra, muara kelenjar bartolin, serviks, rektum.
2. Kultur.
Media transpor:
o Media Stuart.
o Media transgrow.
Media pertumbuhan:
o Mc Leods chocolate agar kuman lain juga dapat tumbuh.
o Media Thayer Martin selektif mengisolasi gonokok.
o Modified Thayer Martin.
3. Tes definitif.
Tes oksidase. Reagen mengandung larutan tetrametil-p-fenilendiamin
hidroklorida 1% ditambahkan pada koloni gonokok tersangka. Semua
Neisseria memberikan hasil positif dengan perubahan koloni yang semula
benung berubah menjadi merah muda-lembayung.
Tes fermentasi. Tes oksidase (+) dilanjutkan dengan tes fermentasi
memakai glukosa, maltosa, sukrosa. Kuman gonokok hanya meragikan
glukosa.
4. Tes beta laktamase.
Pemeriksaan ini dengan menggunakan cefinase TM disc. BBL 961192 yang
mengandung chromogenic cephalosporin, akan menyebabkan perubahan warna
dari kuning menjadi merah apabila kuman mengandung enzim beta laktamase.
5. Tes Thompson.
Tes ini berguna untuk mengetahui sampai dimana infeksi sudah berlangsung.
Pada tes ini syarat yang dibutuhkan:
Sebaiknya dilakukan setelah bangun pagi.
Urin dibagi dalam 2 gelas.
Tidak boleh menahan kencing dari gelas I ke gelas II.
Syarat mutlak kandung kencing harus menagndung air seni minimal 80100 mL.
Hasil pembacaan:
Gelas I
Gelas II
Arti
jernih
jernih
tidak ada infeksi
keruh
jernih
infeksi uretritis anterior
keruh
keruh
panuretritis
jernih
keruh
tidak mungkin
Pengobatan:
Perlu diperhatikan efektivitas, harga, dan sesedikit mungkin efek toksiknya.
Pilihan utama: penisilin dan probenesid, kecuali di daerah yang tinggi N.gonorrheae
penghasil penisilinase. Macam-macam obat:
1. Penisilin.
Efektif penisilin G prokain akua.
Dosis: 4,8 juta unit + 1 gram probenesid.
KI: alergi penisilin.
2. Ampisilin dan amoksisilin.
Ampisilin 3,5 gram + 1 gram probenesid.
Amoksisilin 3 gram + 1 gram probenesid.
KI: alergi penisilin.
3. Sefalosporin.
Seftriakson (generasi ke -3) 250 mg, IM.
Sefoperazon 0,5 1 gram, IM.
Sefiksim 400 mg PO, single dose.
4. Spektinomisin.
Dosis: 2 gram IM.
Baik untuk yang alergi penisilin dan gagal dengan pengobatan penisilin,
dan terhadap penderita yang juga tersangka penisilin.
5. Kanamisin.
Dosis: 2 gram IM.
Baik untuk yang alergi penisilin, gagal dengan pengobatan penisilin, dan
tersangka sifilis.
6. Tiamfenikol.
Dosis: 3 gram, PO.
Tidak dianjurkan pada kehamilan.
7. Kuinolon.
Ofloksasin 400 mg PO.
Siprofloksasin 250 500 mg PO.
Norfloksasin 800 mg PO.
Karena resistensi terhadap siprofloksasin dan ofloksasin semakin tinggi,
maka golongan kuinolon yang dianjurkan adalaj levofloksasin 250 mg PO.
Obat yang digunakan untuk gonorea penghasil penisilinase kuinolon, spektinomisin,
kanamisin, sefalosporin, dan tiamfenikol.