Anda di halaman 1dari 22

PENYALAHGUNAA

N NAPZA
Preseptor:
Tuti Kurnianingsih, dr., Sp.KJ

Jeevaneswary
130112132514
Aulia Abdillah R
130112130574

DEFINISI
Substance abuse ialah penggunaan zat psikoaktif
dengan cara yang bahaya atau tidak mengikut
cara pengunaan yang ditentukan.
NAPZA = Narkotika, Psikotropika, & Zat Adiktif
(lain)

Narkotika
Menurut UU RI No 22 tahun 1997
Adalah zat/obat yang berasal dari tanaman/bukan
tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
dengan menghilangkan rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan.

3 Golongan Narkotika
Golongan I : hanya digunakan untuk ilmu
pengetahuan dan tidak untuk terapi, berpotensi
sangat tinggi untuk menimbulkan ketergantungan.
Contoh: heroin/putaw, kokain, ganja.
Golongan II : berkhasiat pengobatan, sebagai
pilihan terakhir dan dapat digunakan untuk terapi
ataupun ilmu pengetahuan dan berpotensi tinggi
menimbulkan ketergantungan. Contoh: morfin,
petidin.
Golongan III : berkhasiat pengobatan dan banyak
digunakan untuk terapi maupun untuk tujuan ilmu
pengetahuan dan berpotensi ringan dalam
menimbulkan ketergantungan. Contoh: kodein.

Psikotropika
Adalah zat/obat, baik alamiah maupun sintetis
bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan saraf
pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku.

4 Golongan Psikotropika
Golongan I : berpotensi amat kuat dalam
menimbulkan ketergantungan. Contoh:
ekstasi, shabu, LSD
Golongan II: berpotensi kuat dalam
menimbulkan ketergantungan. Contoh:
amfetamin, metilfenidat/ritalin
Golongan III: berpotensi sedang dalam
menimbulkan ketergantungan, banyak
digunakan untuk terapi. Contoh:
pentobarbital, flunitrazepam.
Golongan IV: berpotensi ringan dalam
menimbulkan ketergantungan, sangat

Zat Adiktif Lainnya


Minuman beralkohol
yaitu minuman yang mengandung etanol, terbagi menjadi
3 golongan:
Golongan A mengandung etanol 1%-5% (bir)
Golongan B mengandung etanol 5%-20% (berbagai
jenis minuman anggur)
Golongan C mengandung etanol 20%-45% (whiskey,
vodka, TKW, manson house, johny walker, kamput)
Inhalansia

Gas yang mudah dihirup dan solven (pelarut) yang mudah


menguap berupa senyawa organic pada berbagai alat
rumah tangga. Contoh: lem, thinner, penghapus cat kuku,
bensin.
Tembakau

KLASIFIKASI
Depresan (downer)
Mengurangi aktivitas fungsional tubuh. Pemakai
menjadi tenang, pendiam, tertidur atau bahkan tidak
sadarkan diri.
Stimulan (upper)
Merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan gairah
kerja. Pemakai menjadi aktif, segar, bersemangat.
Golongan halusinogen
Efek halusinasi yang mengubah perasaan dan pikiran
dan menciptakan daya pandang yang berbeda
sehingga seluruh perasaan dapat terganggu.

TERMINOLOGI
Komorbiditas
Gangguan kepribadian antisosial
Depresi dan bunuh diri

Teori Psikososial & Psikodinamika

Koadiksi
Teori Perilaku
Teori Neurokimiawi
Jalur Neurotransmitter

Tingkatan pemakai
NAPZA
Pemakaian coba-coba (experimental use)
Pemakaian sosial/rekreasi (social/recreational
use)
Pemakaian Situasional (situasional use)
Penyalahgunaan (abuse)
Ketergantungan (dependence use)

Penyebab Penyalahgunaan NAPZA


Faktor Individu
Faktor Lingkungan
Faktor NAPZA

DETEKSI DINI PENYALAHGUNAAN


NAPZA
Kelompok Resiko Tinggi
Kelompok Risiko Tinggi adalah orang yang belum
menjadi pemakai atau terlibat dalam penggunaan
NAPZA tetapi mempunyai risiko untuk terlibat hal
tersebut, mereka disebut juga Potential User (calon
pemakai, golongan rentan). Sekalipun tidak mudah
untuk mengenalinya, namun seseorang dengan ciri
tertentu (kelompok risiko tinggi) mempunyai potensi
lebih besar untuk menjadi penyalahguna NAPZA
dibandingkan dengan yang tidak mempunyai ciri
kelompok risiko tinggi.

GEJALA KLINIS
Perubahan Fisik
Perubahan Perilaku
Peralatan yang digunakan

DIAGNOSIS
Menurut PPDGJ-III, Kaplan, dan DSM V

TERAPI DAN
REHABILITASI
Tujuan:
1.Abstinensia atau menghentikan sama sekali
penggunaan NAPZA.
2.Pengurangan frekuensi dan keparahan relaps.
3.Memperbaiki fungsi psikologi dan fungsi
adaptasi sosial.

Terapi Medis ( Terapi Organobiologi)

Terapi
Terapi
Terapi
Terapi
Terapi
Terapi

Terhadap Keadaan Intoksikasi


Terhadap Keadaan Over Dosis
Pada Sindrom Putus Zat
Terhadap Komorbiditas
Terhadap Komplikasi Medik
Maintenance (Rumatan)

Rehabilitasi
Dengan Rehabilitasi diharapkan pengguna
NAPZA dapat :
Mempunyai motivasi untuk tidak
menyalahgunakan NAPZA lagi ;
Mampu menolak tawaran penyalahgunakan
NAPZA;
Pulih kepercayaan dirinya,hilang rasa rendah
dirinya;
Mampu mengelola waktu dan berubah perilaku
sehari-hari dengan baik;
Dapat berkonsentrasi untuk belajar atau bekerja;
Dapat diterima dan dapat membawa diri dengan
baik dalam pergaulan di lingkungannya.

Program Pasca Rawat (After Care)


Setelah selesai mengikuti suatu
program rehabilitasi, penyalahguna
NAPZA masih harus mengikuti program
pasca rawat (After care) untuk
memperkecil kemungkinan relaps
(kambuh).

Narcotics Anonymous
(Na)
kumpulan orang yang saling berbagi rasa
tentang pengalaman, kekuatan, dan
harapan untuk menyelesaikan masalah
dan saling menolong untuk lepas dari
NAPZA.
Satu-satunya syarat untuk menjadi
anggota NA adalah keinginan untuk
berhenti memakai Narkotika.
NA tidak terikat pada agama
tertentu,pahak politik tertentu maupun
institusi tertentu.
Pertemuan ini biasanya tertutup,hanya
bagi anggota saja atau terbuka dengan
mengundang pembicara dari luar.

RUJUKAN
Karena keterbatasan pengetahuan dan
ketrampilan petugas puskesmas,atau karena
fasilitas yang tersedia terbatas, pasien yang
tak dapat diatasi,sebaiknya dirujuk ke dokter
ahli yang sesuai atau dirujuk untuk rawat inap
di rumah sakit (misalnya : RS
Umum/Swasta,RS Jiwa,RSKO).
Pasien juga dapat dirujuk hanya untuk
konsultasi atau meminta pemeriksaan
penunjang saja, seperti pemeriksaan
laboratorium (tes urin), pemeriksaan radiodiagnostik, elektro diagnostik, maupun test
psikologik (IQ, keperibadian, bakat, minat).

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai