Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Praktikum Mikrobiologi Dasar

Topik Praktikum
Peralatan, Sterilisasi dan Media Pertumbuhan Mikroba
Annisa Fitri, Agus Wiranto, Karina, Nur Hawaidah, Deby Eunike Lestari, Alif Nurhidayati, Ibrahim Jut
Kelompok 1 Praktikum Mikrobiologi Dasar
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman

Abstrak
Sebelum melakukan percobaan hal pertama yang harus dilakukan ialah melakukan sterilisasi pada
alat-alat dan bahan-bahan yang akan digunakan agar terhidar dari mikroorganisme. Praktikum ini
bertujuan untuk mengetahui cara-cara sterilisasi, jenis-jenis peralatan-peralatan yang digunakan
dalam praktikum serta kegunaannya. Mengetahui jenis-jenis media. Pada saat perkenalan alat
dilaboraturium ada macam-macam peralatan seperti autoklaf, mikroskop, vortex, tabung reaksi, gelas
ukur dan spatula. Untuk mensterilkan alat digunakan metode uap bertekanan, metode uap bertekanan,
menggunakan autoklaf. Pembuatan media NA dan PDA dengan cara mencampurkan semua bahan dan
dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer yang ditutup dengan kapas dan tutupnya dibungkus
menggunakan almunium foil. Kesimpulan yang didapat pada praktikum ini ialah ada berbagai macam
peralatan yang ada di laburaturium yang terdiri dari peralatan gelas seperti tabung reaksi, tabung
durham, dan gelas ukur serta peralatan dari kayu atau logam seperti spatula, oven dan inkubator.
Macam-macam metode sterilisasi yang dapat dilakukan yaitu metode radiasi, metode pemanasan
dengan uap air dan pengaruh tekanan (autoklaf), metode pemanasan secara kering, metode
penyaringan (filtration), dan metode secara kimia.
Kata Kunci : Sterilisasi/ Potato Dextrose Agar / Nutrient Agar / Autoklaf
Tanggal Praktikum : 30 Oktober 2014; Diserahkan tanggal 06 November 2014

Pendahuluan
Mikrobiologi ialah telaah mengenai
organisme hidup yang berukuran mikroskopis.
Dunia mikroorganisme terdiri dari lima
kelompok organisme: bakteri, protozoa, virus,
serta algae dan cendawan mikroskopis. Dalam
bidang mikrobiologi kita mempelajari banyak
segi mengenai jasad-jasad renik ini (juga
dinamakan mikroba atau protista dimana
adanya, ciri-cirinya, kekerabatan antara
sesamanya seperti juga dengan kelompok
organisme lainnya, pengendaliannya, dan
peranannya
dalam
kesehatan
serta
kesejahteraan kita. Mikroorganisme sangat erat
kaitannya, dengan kehidupan kita, beberapa di
antaranya bermanfaat dan yang lain
merugikan. Banyak di antaranya menjadi
penghuni
tubuh
manusia.
Beberapa
mikrooranisme menyebabkan penyakit dan
yang lain terlibat dalam kegiatan manusia
sehari-hari seperti misalnya, pembuatan
anggur, keju, yogurt, produksi penisilin, serta
proses-proses perlakuan yang berkaitan dengan
pembuangan limbah (Michael, 2007).

mengetahui adanya dunia mikroorganisme itu.


Dengan mikroskop ciptaannya ia dapat melihat
bentuk
makhluk-makhluk
kecil
yang
sebelumnya itu tidak diduga sama sekali
keadaannya (Dwidjoseputro, 2005).
Bahan
atau
peralatan
yang
dipergunakan dalam bidang mikrobiologi harus
dalam keadaan steril. Steril artinya tidak
didapatkan mikroba yang tidak diharapkan
kehadirannya,
baik
yang
menggangu
kehidupan dan proses yang dikerjakan
(Waluyo, 2008).
Sebelum
melakukan
praktikum
mengenai peralatan yang ingin kita gunakan
harus disterilkan dahulu. Sterilisasi atau suci
hama yaitu proses membunuh segala bentuk
kehidupan mikroorganisme yang ada dalam
sampel/contoh, alat-alat atau lingkungan
tertentu Dalam bidang bakteriologi kata
sterilisasi
sering
dipakai
untuk
menggambarkan langkah yang diambil agar
mencapai tujuan meniadakan atau membunuh
semua bentuk kehidupan mikroorganisme
(Gabriel, 1996).
Asisten Pendamping :1. Yeni Fitriani 2. Tya Febritasari
Praktek sterilisasi medium dan alatPenanggung Jawab :1. Dr.rer.nat Bodhi, M.Si
Ir. Samsurianto,
M.Si
Antony 2.Van
Leeuwenhoek
(1632alat secara umum dapat dilakukan secara fisik
1732) ialah orang yang pertama kali
(misalnya pemanasan, pembekuan, pengeLaboraturium Mikrobiologi dan Bioteknologi, Biologi, FMIPA Unmul

Jurnal Praktikum Mikrobiologi Dasar

ringan, liofilisasi, radiasi), secara kimiawi


(misalnya antiseptik, disinfektan), secara biologis (dengan antibiotika). Sterilisasi dengan
antibiotika tidak umum digunakan, tetapi lebih
banyak digunakan untuk tujuan khemoterapi
(pegobatan). Pemilihan cara sterilisasi yang
akan dipakai tergantung dari beberapa hal
misalnya macam bahan dan alat yang
disterilkan, ketahanan terhadap panas, dan
bentuk bahan yang disterilkan (padat, cair, atau
berbentuk gas) (Waluyo, 2008).
Selama sterilisasi alat, media dan bahan
perlu disterilkan. Media adalah susunan bahan.
Media adalah susunan bahan baik bahan alami
(seperti tauge, kentang, daging, telur, wortel
dan sebagainya) ataupun bahan buatan
(berbentuk senyawa kimia, organik ataupun
anorganik)
yang
dipergunakan
untuk
pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba.
Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media
berupa molekul-molekul kecil yang dirakit
untuk menyusun komponen sel. Dengan media
pertumbuhan maka dapat dilakukan isolasi
mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga
memanipulasi
komposisi
media
pertumbuhannya (Hidayat , 2006).
Dalam menganalisis mikrobiologi,
penggunaan media sangat penting, baik untuk
isolasi diidentifikasi maupun differensial.
Media juga digunakan untuk membawa
material dari tempat lain ke laboratorium, agar
mikroba itu tetap hidup sampai di
laboraturium. Media yang dibutuhkan bagi
pertumbuhan mikroba terdiri dari beberapa
komponen senyawa kimia, sehingga dalam
pembuatannya harus memenuhi beberapa
kaidah kimia (Gabriel, 1996).
Pada praktikum ini kita melakukan
sterilisasi dan pembuatan media dasar untuk
bakteri dan jamur. Media untuk bakteri sendiri
berasal dari Nutrien Agar sedangkan media
untuk jamur itu berasal dari Potato Dextrose
Agar. Praktikum ini dilaksanakan agar pratikan
dapat mengetahui cara-cara sterilisasi, jenisjenis peralatan-peralatan yang digunakan
dalam praktikum mikrobiologi dan mengetahui
penggolongan media atau macam-macam
media.

Bahan dan Alat


Bahan-bahan

Bahan-bahan yang kami gunakan pada


praktikum ini adalah daging, kentang, air,
ekstrak daging, pepton, agar , ekstark kentang,
dextrose, kapas, kain kasa, karet, plastik HD,
kertas saring, kertas indikatr pH, kertas label,
almunium foil dan kertas bekas yang bersih.
Alat-alat
Alat-alat yang digunakan dalam
praktikum ini adalah neraca analitik, gelas
ukur, cawan petri, tabung reaksi, autoklaf,
vortex, blue tip, jarum ose, labu erlenmeyer,
pinset, magnetic stirer, rak tabung reaksi dan
hot plate.
Metodologi Penelitian
Waktu Pelaksanaan
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 30
Oktober 2014, pukul 15:30 18:30 WITA,
tempat Laboraturium Mikrobiologi dan
Bioteknologi Fakultas Matematika IPA
Universitas Mulawarman.
Cara Kerja
1.Sterilisasi Alat
a) Sterilisasi cawan petri
Cawan petri dibungkus dengan kertas
bekas dengan posisi cawan petri yang
besar dibawah, ujung kertas disamakan
kemudian dikunci membentuk kipas dan
ujungnya dilipat segitiga. Setelah itu,
cawan petri dimasukkan ke dalam
autoklaf dinyalakan dengan suhu 121C
dan cawan petri disterilkan selama 15
menit.
b) Sterilisasi tabung reaksi
Tabung reaksi ditutup dengan kapas
yang dibungkus kain kassa, semua
tabung diikat menjadi satu dan bagian
tutupnya dibungkus dengan almunium
foil. Autoklaf diisi dengan air aquades
samapai permukaan air di bawah
angsang. Masukkan tabung reaksi
kedalam autoklaf ditutup dengan
dikencangkan. Suhu tekanan pada
autoklaf umumnya 121C. Tanda digital
menyala apabila sterilisasi telah selesai.
Tutup autoklaf dibuka, jika sudah turun
media steril yang diambil.
2. Pembuatan Media
a. NA (Nutrient Agar)
Komposisi media :

Laboraturium Mikrobiologi dan Bioteknologi, Biologi, FMIPA Unmul

Jurnal Praktikum Mikrobiologi Dasar

Ekstrak Daging 250 ml


Pepton 1,25 gram
Agar 3,75
Cara Kerja :
Pepton dan agar ditimbang
sebanyak 1,25 gr dan 3,75 gr, serta
ekstrak daging diukur sebanyak 250
ml. Semua bahan dicampurkan ke
dalam tabung erlenmeyer. Stirrer
magnetic
dimasukkan
kedalam
tabung erlenmeyer dan ditutup
dengan kapas yang dibungkus kain
kasa, serta dibungkus tutupnya
dengan aluminium foil. Larutan
dipanaskan dan di stirrer diatas hot
plate sampai semua larutan hingga
homogen. Jika campurannya sudah
homogen, maka larutan disterilkan
dengan autokalaf.
b. PDA (Potato Dextrose Agar)
Komposis Media :
Ekstrak Kentang 250 ml
Dextrose 2,5 gram
Agar 3,75
Cara Kerja :
Dextrose dan agar ditimbang
sebanyak 2,5 gram dan 3,75 gram,
serta ekstrak kentang diambil sebanyak
250 ml. Semua bahan dicampurkan ke
dalam tabung erlenmeyer. Magnetic
stirrer dimasukkan dan ditutup dengan
kapas serta dibungkus tutupnya dengan
aluminium foil. Larutan dipanaskan
dan di stirrer diatas hot plate sampai
semua larutan menjadi homogen. Jika
campurannya sudah homogen di
sterilkan dengan autoklaf.
Hasil dan Pembahasan
Tabel 1.1 Perkenalan Alat
No Nama Alat
Kegunaan
1.
Autoklaf
Untuk mensterilkan
bahan
dengan
tekanan
2.
Magnetic
Untuk membantu
Stirerr
menghomogenkan
diatas hot plate
3.
Colony
Untuk menghitung
Counter
koloni
mikroba
atau bakteri
4.
Mikroskop
Untuk mengamati

5.
6.

Laminar Air
Flow
Cabinet
Vortex

7.

Objek Glass

8.

Cover Glass

9.

Corong

10.

Gelas Ukur

11.

Hockey Stick

12.

Pinset

13.

Jarum Ose

14.

Tabung
Reaksi

15.

Bunsen Gas

16.

Inkubator

17.

Hot Plate

18.
19.
20.

Rak Tabung
Reaksi
Cawan Petri
Spatula

21.

Mikro Pipet

22.

Pipet

23.

Blue Tip

24.

Batang
Magnetik
Stirerr
Kertas

25.

Laboraturium Mikrobiologi dan Bioteknologi, Biologi, FMIPA Unmul

mikroorganisme
Untuk
atau
mentrasfer media
yang sudah ada
Untuk
menghomogenkan
larutan
Untuk meletakkan
objek
Untuk
menutup
(kaca penutup)
Untuk membantu
menaruh
bahan
atau media
Untuk
menempatkan suatu
larutan
Untuk meratakan
suspensi
bakteri
cair ke media padat
Untuk mengambil
Objek
Untuk mengambil
koloni mikroba
Untuk
mencampurkan
suatu larutan
Untuk memanaskan
daerah sekitarnya
agar steril
Untuk
menginkubasikan
atau mensterilkan
mikroba yang akan
ditimbulkan
Untuk memanaskan
dan mensterilkan
Untuk menyimpan
tabung reaksi
Untuk tempat objek
Untuk membantu
mengambil objek
Untuk mengambil
cairan
dengan
ukuran 0,5 ml
Untuk mengambil
larutan
Tempat
untuk
mengambil takaran
Untuk mengambil
magnetik
stirer
magnetik stirerr
Untuk mengukur

Jurnal Praktikum Mikrobiologi Dasar

26.

Indikator pH
Neraca
Analitik

tingkat keasaman
Untuk menimbang

Tabel 1.2 Pembuatan Media


No Media
Keterangan
1.
NA
Komposisi Media :
(Nutrient
Ekstrak Daging
Agar )
250 ml
Pepton 1,25 g
Agar 3,75
Cara Kerja :
1. Buatlah
Ekstrak daging
dengan
cara
merebus daging
sebanyak
3
gram dengan
air
sebanyak
600 ml, rebus
daging sampai
menjadi
500
ml. Setelah itu
saringlah
air
rebusan daging
dengan kertas
saring.
2. Setelah ekstrak
daging
jadi
ambillah
ekstrak
sebanyak 250
ml dan tuang
ke dalam gelas
ukur
3.
Timbang
Pepton
sebanyak 1,25
gram dan Agar
sebanyak 3,75
gram
4. Setelah semua
bahan selesai
diukur
dan
ditimbang
tuangkan
ekstrak daging,
penton dan agar
ke dalam labu
erlenmeyer
5. Setelah semua
bahan
dimasukkan ke

2.

PDA
(Potato
Dextrose
Agar)

Laboraturium Mikrobiologi dan Bioteknologi, Biologi, FMIPA Unmul

dalam
labu
erlenmeyer
kemudian
di
sterilkan di hot
plate
dengan
memasukkan
agar menjadi
homogen
6. Taruhlah labu
erlenmeyer
diatas hot plate
yang
sudah
dinyalakan dan
tunggu sampai
homogen
7. Setelah
homogen
angkat
magnetik
stirerr dengan
menggunakan
batang stirer
8. Kemudian
tutup lagi labu
erlenmeyer
dengan kapas,
kassa,
almunium foil
dan ikat dengan
karet
Komposisi Media :
Ekstrak
Kentang
250
ml
Dextrose
2,5
gram
Agar 3,75
Cara Kerja :
1. Buatlah
Ekstrak
kentang dengan
cara merebus
kentang
sebanyak
3
gram dengan
air
sebanyak
600 ml, rebus
kentang sampai
menjadi
500
ml. Setelah itu
saringlah
air
rebusan
kentang

Jurnal Praktikum Mikrobiologi Dasar

2.

3.

4.

5.

6.

7.

dengan kertas
saring.
Setelah ekstrak
kentang
jadi
ambillah
ekstrak
sebanyak 250
ml dan tuang
ke dalam gelas
ukur
Timbang
Dextrose
sebanyak 2,5
gram dan Agar
sebanyak 3,75
gram
Setelah semua
bahan selesai
diukur
dan
ditimbang
tuangkan
ekstrak
kentang,
dextrose
dan
agar ke dalam
labu
erlenmeyer
Setelah semua
bahan
dimasukkan ke
dalam
labu
erlenmeyer
kemudian
di
sterilkan di hot
plate
dengan
memasukkan
magnetik stirer
agar menjadi
homogen
Taruhlah labu
erlenmeyer
diatas hot plate
yang
sudah
dinyalakan dan
tunggu sampai
homogen
Setelah
homogen
angkat
magnetik stirer
dengan
menggunakan
batang stirer

8. Kemudian
tutup lagi labu
erlenmeyer
dengan kapas,
kassa,
almunium foil
dan ikat dengan
karet
Tabel 1.3 Sterilisasi Alat
N Alat
Cara Sterilisasi
o
1. Cawan Petri 1. Sebelum
di
sterilisasi cawan
petri dibungkus
dulu
dengan
kertas
bekas
yang
bersih,
yang digunakan
adalah
bagian
yang polosnya.
Digunakan
bagian
yang
polos karena jika
menggunakan
bagian yang ada
tulisannya
dikhawatirkan
cawan petri akan
kotor.
2. Cara
membungkusnya
dengan
meletakkan
cawan petri yang
lebih
besar
dibagian bawah.
Kemudian ujung
kertas bertemu
dengan
ujung
yang
lain
kemudian
di
kunci
dengan
bentuk
kipas.
Setelah itu ujung
kanan dan dikiri
dilipat ke bagian
bawah.
3. Jika
sudah
selesai
dibungkus
dengan
kertas.
Masukkan
ke

Laboraturium Mikrobiologi dan Bioteknologi, Biologi, FMIPA Unmul

Jurnal Praktikum Mikrobiologi Dasar

4.

2.

Tabung
Reaksi

1.

2.

3.

4.

dalam
plastik
khusus
yang
berukuran tebal
0,5 setalah itu
diikat
Setelah
diikat
cawan petri siap
disterilkan
didalam autoklaf
selama 30 menit.
Masukkan kapas
sesuai
ukuran
mulut
tabung
reaksi
Kemudian
bungkus dengan
kain kassa dan
kapas lalu ikat.
Setelah
diikat,
untuk
mengetahui
tutupnya sudah
baik atau belum,
maka pada saat
dibuka
akan
terdengar bunyi
ploop
Setelah itu tutup
lagi
menggunakan
alimunium foil
dan sterilkan di
dalam autoklaf.

Pembahasan

b.

c.

d.

Pada praktikum perlu dilakukan


sterilisasi sebelum menggunakan alat dan
bahan. Sterilisasi atau suci hama adalah suatu
proses untuk membunuh segala bentuk
kehidupan mikroorganisme yang ada di dalam
sampel atau contoh, alat-alat atau lingkungan
tertentu. Dalam bidang bakteriologi kata
sterilisasi
sering
dipakai
untuk
menggambarkan langkah yang diambil agar
mencapai tujuan meniadakan atau membunuh
semua bentuk kehidupan mikroorganisme
(Gabriel, 1996).
6
Cara sterilisasi yang tepat tergantung pada
jenis dan sifat bahan yang disterilkan. Macammacam sterilisasi :
a. Metode Radiasi
Dalam
mikro
biologi
radiasi
gelombang elektromagnetik yang banyak
digunakan adalah radiasi sinar ultaviolet,

e.

radiasi sinar gamma atau sinar X dan sinar


matahari.
Sinar
matahari
banyak
mengandung sinar ultaviolet, sehingga
secara langsung dapat dipakai untuk proses
sterilisasi (Gabriel, 1996).
Sterilisasi dengan penyinaran sinar
gamma berdaya tinggi dipergunakan untuk
objek-objek yang tertutup plastik (stick
untuk swab, jarum suntik). Untuk makanan
maupun
obat-obatan
tidak
boleh
menggunakan
sinar
gamma
untuk
sterilisasi oleh karena akan terjadi
perubahan struktur kimia pada makanan
maupun obat-obatan tersebut (Gabriel,
1996).
Metode pemanasan dengan uap air dan
pengaruh tekanan (autoklaf)
Benda yang akan disuci hamakan
diletakkan di atas lempengan saringan dan
tidak lagsung mengenai air di bawahnya.
Pemanasan dilakukan hingga air mendidih
(diperkirakan pada suhu 100C) pada
tekanan 15 lb temperatur 121C (Gabriel,
1996).
Metode pemanasan secara kering
Pemanasan secara kering kurang
efektif apabila temperatur kurang tinggi.
Untuk mencapai efektifitas diperlukan
pemanasan mencapai temperatur 160C s/d
180C. Pada temmperatur ini
akan
menyebabkan kerusakan pada sel-sel hidup
dan jaringan, hal ini disebabkan terjadinya
autoksidasi sehingga bakteri patogen dapat
terbakar (Gabriel, 1996).
Metode penyaringan (filtration)
Metode penyaringan berbeda dengan
metode pemanasan. Sterilisai dengan
metode pemanasan dapat membunuh
mikroorganisme yang mati tetap berada
pada
material
tersebut,
sedangkan
sterilisasi dengan metode penyaringan
mikroorganisme tetap hidup hanya
dipisahkan
dari
material.
Bahan
filter/penyaringan adalah sejenis porselin
yang berpori yang dibuat khusus dari
masing-masing pabrik (Gabriel, 1996).
Metode secara kimia
Sterilisasi secara kimia tidak dibahas
secara terperinci disini, namun lazim
digunakan adalah alkohol 96 %, Aceton
tab formalin, sulfur dioxida dan chlorine.
Materi yang akan disuci hamakan
dibersihkan terlebih dahulu kemudian
direndam dalam alkohol atau aceton atau

Laboraturium Mikrobiologi dan Bioteknologi, Biologi, FMIPA Unmul

7
Jurnal Praktikum Mikrobiologi Dasar

tab formalain selama 24 jam (Gabriel,


1996).
Pada praktikum ini digunakan sterilisasi
uap bertekanan, sterilisasi uap bertekanan
menggunakan autoklaf. Autoklaf adalah
sterilisasi untuk alat sterilisasi untuk alat dan
medium kultur jaringan. Alat-alat yang berupa
glass ware maupun dissecting kit sebelum
digunakan harus disterilkan dahulu. Demikian
juga medium yang sudah dimasukkan ke dalam
botol medium harus disterilkan juga. Dengan
pemanasan di dalam autoklaf maka bakteri dan
mikrobia dapat mati akibat suhu yang tinggi
(120C) dan tekanan uap air yang besar (1,5
kg/cm2) selama 1 menit. Autoklaf mempunyai
cara kerja yang hampir sama dengan alat
masak pressure cooker, sebab alat ini
merupakan sebuah bejana yang diisi air dan
ditutup rapat-rapat. Autoklaf ada yang model
listrik tetapi ada pula yang harus diletakkan
diatas kompor gas. Jika alat ini dipanaskan,
maka akan terjadi uap air yang tidak dapat
keluar karena bejana tertutup rapat, sehingga
tekanan di dalam autoklaf naik sampai
melebihi tekanan normal. Kenaikan tekanan
uap ini akan menyebabkan air mendidih di atas
100C. Apabila tekanan uap tidak diatur, maka
akan sampai bertambah tinggi. Oleh karena itu,
tekanan perlu diatur sampai 1,5 kg/ cm 2. Pada
tekanan ini mikroba akan mati. Cara
pengaturan tekanan uap dalam alat ini adalah
dengan mengatur katub yang terdapat pada
tutup autoklaf. Karena suhu akan naik sesuai
dengan tekanan uap yang dikehendaki katup
akan membuka karena desakan uap. Dengan
demikan tekanan akan dapat dipertahankan
sebab sebagian uap keluar. Untuk memantau
tekanan uap dan suhu, autoklaf dilengkapi
denan manometer dan termometer (Sriyanti,
2012)
Pada praktikum ini praktikan membuat
media NA dan PDA. Media PDA atau disebut
juga Potato Dextrose Agar merupakan media
yang berasal dari kentang, dextrose, agar dan
air, yang biasa digunakan untuk menumbuhkan
jamur dan merupakan salah satu media padat.
Media NA atau disebut juga dengan Media
Nutrient Agar merupakan media yang terbuat
dari agar, pepton, daging dan air. Media ini
digunakan untuk pertumbuhan bakteri.
Faktor yang menyebabkan kesalahan
pada praktikum ini ialah saat menuangkan
ekstrak tidak hati-hati akan menyebabkan
ekstrak tumpah, tidak tepat saat menimbang

komposisi media akan menyebabkan tidak


homogennya media yang dibuat.

Kesimpulan
Dalam praktikum ini diperoleh
kesimpulan bahwa ada berbagai macam
peralatan yang ada di laburaturium yang terdiri
dari peralatan gelas seperti tabung reaksi,
tabung durham, dan gelas ukur serta peralatan
dari kayu atau logam seperti spatula, oven dan
inkubator. Macam-macam metode sterilisasi
yang dapat dilakukan yaitu metode radiasi,
metode pemanasan dengan uap air dan
pengaruh
tekanan
(autoklaf),
metode
pemanasan secara kering, metode penyaringan
(filtration), dan metode secara kimia.
Media
NA
berfungsi
sebagia
penumbuhan bakteri atau mikroba sedangkan
media PDA berfungsi untuk menumbuhakan
jamur.
Referensi
Dwidjoseputro, D. 1998. Dasar-dasar
Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.
Gabriel, J. F. 1996. Fisika Kedokteran. Jakarta:
EGC.
Hidayat, N, M. C. Padaga dan S. Suhartini.
2006. Mikrobiologi
Industri.
Yogyakarta: Andi Offset.
Hendrayono, D.P dan Wijayani, A. 2012.
Teknik Kultur Jaringan. Yogjakarta:
Kanisius.
Pelczar, M. J dan E. C. S. Chan. 2007. DasarDasar Mikrobiologi. Jakarta: UIPPress.
Waluyo, L. 2008. Teknik Metode Dasar
Mikrobiologi. Malang: UMM-Press.

Laboraturium Mikrobiologi dan Bioteknologi, Biologi, FMIPA Unmul

Lampiran
A. Peralatan

a)

e)

i)

m)

b)

c)

f)

d)

g)

j)

h)

k)

n)

o)

l)

p)

q)

r)

s)

keterangan : a) neraca analitik b) spatula


e) inkubator

t)
c) rak tabung reaksi d) cawan petri

f) hockey stick

i) labu erlenmeyer j) corong dan blutip

g) almunium foil

h) mikropipet

k) pipet

l) kapas

m) jarum ose

n) batang magnetik stirer o) bluetip

p) pinset

q) gas bunsen

r) autoklaf

t) tabung reaksi

s) gelas ukur

B. Bahan dan Cara Kerja

a)

e)

b)

f)

c)

d)

g)

h)

i)

j)

keterangan : a) menyaring ekstrak b) memasukkan bahan c) menutup media d) sterilisasi


f) menghomogenkan h) pepton
i) agar
j) dextrose
i) menimbang bahan j) media yang sudah homogen

Anda mungkin juga menyukai